Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI MENGGUNAKAN METODE TEOREMA

BAYES BERBASIS WEB

Sufajar Butsianto

Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa


sufajar@gmail.com

Disetujui, 20 Februari 2018

Abstrak

Aplikasi ini dilakukan untuk mendiagnosa penyakit hewan ternak yang lebih spesifik pada sapi yaitu
Keloron Menular, Radang Limpa, Ngorok, Penyakit Mulut dan Kuku, dan Perut Kembung. Dengan adanya
gejala yang lebih spesifik maka persentase kemungkinan terjangkitnya penyakit yang diderita oleh sapi akan
lebih kecil. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit sapi dapat membantu meminimalisir peran dokter hewan
sehingga peternak dapat lebih dini mendeteksi jenis penyakit yang diderita oleh sapi. Sistem pakar berbasis web
memungkinkan adanya peranan bidang informatika dalam bidang pengembangan peternakan dan dapat disimpan
dalam file database yang besar sehingga lebih efisien, tepat sasaran dan mengikuti perkembangan dunia
agroteknologi.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit Sapi, Website, Peternak, Database

Abstract berdasarkan sensus penduduk di indonesia pada


tahun 2017. Dengan jumlah penduduk yang besar,
This application is performed to diagnose kebutuhan akan protein hewani di Indonesia
more specific animal livestock disease in Infectious semakin meningkat dengan meningkatnya
Cattle, Inflammation of Spleen, The Pain of kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akan
Snoring, Mouth and Nail Disease, and Flatulence. asupan gizi. Sehingga dari berbagai macam jenis
Given the more specific symptoms, the percentage hewan ternak yang banyak dipelihara oleh peternak
of possible outbreaks of illness suffered by cows di daerah pedesaan adalah sapi. Sapi adalah hewan
will be smaller. Expert systems to diagnose cattle ternak yang memiliki potensi ekonomi yang cukup
diseases can help minimize the role of veterinarians menjanjikan, baik sebagai daging potong, ternak
so that breeders can detect early types of diseases bibit maupun bahan pangan terutama di Desa
suffered by cows. Web-based expert systems allow Pedasong Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap
for the role of the field of informatics in the field of Provonsi Jawa Tengah.
livestock development and can be stored in large Tuntutan daging sapi yang berkualitas
database files to make it more efficient, targeted sangat berpengaruh dari kesehatan sapi, sehingga
and adhering to the world of agrotechnology. dibutuhkan adanya penjaminan kesehatan sedini
mungkin untuk mengatasi timbulnya penyakit-
Keywords : Expert System, Cow Disease, Website, penyakit pada sapi. Untuk mengetahui penyakit
Farmer, Database. sapi para peternak sapi lazimnya menghubungi
dokter hewan setempat untuk mendiagnosa
1. Pendahuluan penyakit yang diderita oleh sapi.
Gejala-gejala yang timbul pada sapi harus
Negara Indonesia merupakan negara yang diketahui sedini mungkin sebelum penyakit tersebut
berkependudukan terbesar di dunia yang muncul dengan keganasannya yang akan
menempati urutan ke empat dengan jumlah menyebabkan resiko kematian pada sapi. Setiap
penduduk sekitar 258.316.051 jiwa, hal tersebut melakukan diagnosa terhadap penyakit maka
membutuhkan biaya konsultasi kepada dokter Menurut Sutojo (2010:14), “Sistem pakar
hewan, meskipun penyakit yang dialami sapi tidak yang muncul pertama kali adalah General-purpose
harus ditindak dengan pengobatan langsung problem solver (GPS) yang dikembangkan oleh
melainkan hanya mengetahui gejalanya saja Newel dan Simon. Sampai saat ini sudah banyak
sehingga masalah biaya juga harus diperhatikan. sistem pakar yang dibuat, seperti untuk diagnosis
Hal ini sangatlah tidak diharapkan oleh penyakit, mengidentifikasi struktural molekul
peternak sapi sehingga sangat dibutuhkan alternatif campuran yang tak dikenal, untuk membantu
untuk mengatasi hal tersebut seperti menggantikan konfigurasi sistem komputer besar, untuk analisis
para dokter dengan sistem lain. Pada dasarnya sirkuit elektronik, prespoctor digunakan di bidang
setiap manusia memiliki keahlian yang berbeda geologi untuk membantu mencari dan menemukan
tetapi keberadaan para ahli sangat jarang. Oleh deposit, untuk memberikan bagi seorang manajer
karena itu, perlu adanya suatu sistem yang dapat dalam stok investasi, untuk pemeliharaan lokomotif
mengisi kekosongan para ahli dan dapat digantikan listrik diesel, dan sebagainya”.
oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem pakar. Menurut Marimin (2007:16), “Sistem pakar
Saat ini sistem pakar banyak adalah sistem perangkat lunak komputer yang
diimplementasikan dalam dunia kesehatan untuk menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir
mendiagnosa penyakit. Dengan memanfaatkan dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
bahasa pemrograman komputer seperti PHP maka masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
para pakar dapat digantikan dengan menggunakan diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang
sejumlah algoritma-algoritma pemrograman yang bersangkutan”.
dapat mendiagnosa penyakit pada ternak sapi. Berdasarkan pendapat para ahli diatas
Oleh karena itu, aplikasi sistem pakar ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem pakar
memberikan informasi penting bagi peternak adalah sistem informasi yang berisi dengan
mengetahui sejak dini kemungkinan penyebab pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan
adanya penyakit, cara penyebarannya dan saran untuk konsultasi.
tindakan sendiri yang dilakukan untuk
penanggulangannya. Dengan demikian penyebaran 2.2.1 Konsep Dasar Dalam Sistem Pakar
dapat diatasi jauh sebelum sapi menderita penyakit Menurut Sutojo (2010:14) konsep dasar
kritis. sistem pakar meliputi enam hal, antara lain adalah
sebagai berikut :
2. Landasan Teori 1) Kepakaran (Expertise)
2.1 Pengertian aplikasi Menurut Sutojo (2010:15), “Kepakaran
merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari
Menurut Indrajani (2014:6), “Aplikasi pelatihan, membaca, dan pengalaman. Kepakaran
adalah program yang menentukan aktivitas inilah yang memungkinkan para ahli dapat
pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik
penyelesaian tugas-tugas khusus dari pemakai dari pada seseorang yang bukan pakar”.
komputer”.
Menurut fathansyah (2012:46), “Aplikasi 2) Pakar (Expert)
adalah program siap pakai yang dapat digunakan Menurut Mulyanto (2010:22), “Pakar adalah
untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna seorang yang mempunyai pengetahuan,
aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil pengalaman, dan metode khusus, serta mampu
yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan menerapkannya untuk memecahkan masalah atau
aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu memberi nasehat. Seorang pakar harus mampu
pemecahan masalah yang menggunakan salah satu menjelaskan dan mempelajari hal-hal yang
teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu
terpacu pada sebuah komputasi yang digunakan harus mampu menyusun kembali pengetahuan-
atau diharapkan maupun pemrosesan data yang pengetahuan yang didapatkan, dan dapat
diharapkan”. memecahkan aturan-aturan serta menentukan
relevansi kepakarannya”.
2.2 Pengertian Sistem Pakar
3) Pemindahan Kepakaran (Transferring
Menurut Muhammad Arhami (2004:2), Expertise)
“Sistem Pakar adalah sistem komputer yang Menurut Mulyanto (2010:27), “Tujuan dari
menyamai (emulates) kemampuan pengambilan sistem pakar adalah memindahkan kepakaran dari
keputusan dari seorang pakar dan merupakan salah seseorang pakar ke dalam komputer, kemudian
satu cabang dari AI yang khusus untuk ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar”.
penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar”. Proses ini melibatkan empat kegiatan yaitu :
a. Akuisisi pengetahuan (dari pakar atau dan kaidah (rule) yang merupakan informasi
sumber lain). tentang cara bagaimana membangkitkan fakta
b. Representasi pengetahuan (pada komputer). baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut
c. Inferensi pengetahuan. Gondran (1986) Basis pengetahuan
d. Pemindahan pengetahuan ke pengguna. merupakan representasi pengetahuan dari
seorang pakar. Yang kemudian dapat
4) Interensi (Inferencing) dimasukkan kedalam bahasa pemograman
Menurut Sutojo (2010:18), “Inferensi adalah khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya
sebuah prosedur (program) yang mempunyai prolog atau lips) atau cangkang (shell) sistem
kemampuan dalam melakukan penalaran. Inferensi pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS,
ditampilkan pada suatu komponen yang disebut MATLAB atau CRISTAL).
mesin inferensi yang mencakup prosedur-prosedur 2) Basis Data merupakan bagian yang
mengenai pemecahan masalah. Semua pengetahuan mengandung semua fakta-fakta baik fakta
yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada awal pada saat sistem mulai beroperasi
basis pengetahuan oleh sistem pakar. Tugas mesin maupun fakta yang didapatkan pada saat
inferensi adalah mengambil kesimpulan pengambilan kesimpulan yang sedang
berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya”. dilaksanakan. Dalam prakteknya, Basis data
berada di dalam memori komputer.
5) Aturan (Rule) Kebanyakan sistem pakar mengandung basis
Menurut Sutojo (2010:18), “Kebanyakan data untuk menyimpan data hasil observasi
software sistem pakar komersional adalah sistem dan data lainnya yang dibutuhkan untuk
yang berbasis rule (rule-based system), yaitu pengolahan.
pengetahuan disimpan terutama dalam bentuk rule, 3) Mesin Inferensi, dikenal sebagai struktur
sebagai prosedur-prosedur pemecahan masalah”. kontrol atau interpreter dan rule (dalam rule-
base sistem pakar). Komponen ini secara
6) Kemampuan Menjelaskan (Explanation esensial merupakan program komputer yang
Capability) menyediakan metodologi untuk reasoning
Menurut Sutojo (2010:20), “Fasilitas lain tentang informasi dalam basis pengetahuan
dari sistem pakar adalah kemampuan untuk dan untuk kesimpulan.
menjelaskan saran atau rekomendasi yang 4) Antarmuka Pemakai (user interface)
diberikannya. Penjelasan dilakukannya dalam merupakan tatap muka pengguna berupa
subsistem yang disebut subsistem penjelasan program komputer yang telah diprogramkan
(explanation). Bagian dari sistem ini dengan algoritma tertentu seperti Visual Basic,
memungkinkan sistem untuk memeriksa penalaran Delphi, PHP dan sebagainya.
yang dibuatnya sendiri dan menjelaskan operasi-
operasinya”.
Karakteristik dan kemampuan yang dimiliki
oleh sistem pakar berbeda dengan sistem
konvensional. Perbedaan ini ditunjukan pada Tabel
2.1 berikut :

2.2.2 Komponen-Komponen Sistem Pakar


Menurut Turban (2000:18), Sistem pakar
dapat dibagi dalam komponen-komponen sebagai Gambar 1. Struktur Dari Sistem Pakar
berikut : Sumber : Kecerdasan Buatan Sutojo (2010:30)
1) Akuisisi Pengetahuan
2) Basis Pengetahuan
3) Mesin Inferensi 2.3 Pengertian PHP
Menurut Achmad (2010:14), “PHP
Sedangkan menurut Aziz (2004:3), Merupakan singkatan recursive dari Hypertext
Komponen-komponen sistem pakar terdiri dari : Prepocessor Pertama kali dibuat oleh Rasmus
1) Basis Pengetahuan merupakan inti dan Lerdorf pada tahun 1994 harus ditulis di antara tag :
sistem pakar dimana basis pengetahuan <? .. ?> Setiap satu statement (perintah) biasanya
merupakan representasi pengetahuan dan diakhiri dengan titik-koma (;) CASE SENSITIVE
dapat juga untuk menyimpan, untuk nama identifier yang dibuat oleh user (berupa
mengorganisasikan pengetahuan dari seorang variable, konstanta, fungsi dll), namun TIDAK
pakar. Basis Pengetahuan ini tersusun atas CASE SENSITIVE untuk identifier built-in dari
fakta yang berupa informasi, tentang obyek PHP”.
PHP (akronim dari PHP Hypertext dilakukannya penelitian pada Kecamatan Adipala
Preprocessor) yang merupakan bahasa Kabupaten Cilacap.
pemrogramman berbasis web yang memiliki 3.1.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP
dikatakan sebagai sebuah server-side embedded Penulis melakukan penelitian untuk
script language artinya sintaks-sintaks dan perintah mendapatkan data mengenai objek yang akan
yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh diteliti, jenis data tersebut dikelompokan kedalam 2
server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. jenis yaitu primer dan sekunder sedangkan metode
Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada pengumpulan data yang penulis lakukan dengan
umumnya akan memberikan hasil pada web cara deskriptif.
browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan
dijalankan di server. 3.1.2. Sumber Data Primer

2.4 Pengertian MySQL Yaitu peneliti terjun langsung ke peternakan


Menurut Abdul Kadir (2008:93), “MySQL untuk menganalisis, melihat keadaan dari sistem
adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari
basis data SQL (database management system) atau kinerja Sistem tersebut. Yaitu diantaranya:
DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 1) Observasi Yaitu teknik pengumpulan data
enam juta instalasi di seluruh dunia. My-SQL AB dengan melakukan pengamatan langsung di
membuat My-SQL tersedia sebagai perangkat lunak lapangan Pada Peternakan Tunas Jaya.
gratis dibawah lisensi GNU General Public License
Adapun observasi yang di lakukan di
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana Peternakan Tunas Jaya yaitu mengamati
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan proses diagnosa penyakit sapi. Berdasarkan
GPL”. hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan
sebuah kesimpulan bahwa sistem diagnosa
3. Metode Penelitian penyakit di peternakan Tunas Jaya masih
3.1. Desain Penelitian menghadapi berbagai kendala terutama kurang
Dengan metode deskriptif pada pendekatan tersedianya waktu dari pakar karena
kasus pada Peternakan Tunas Jaya Pedasong, yaitu kesibukannya dan kurang responsifnya ketika
suatu metode dengan tujuan untuk membuat terjadi suatu penyakit.
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat 2) Wawancara (inter view) Pengumpulan data
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu maupun informasi dengan melakukan
objek penelitian tertentu. Penelitian deskriptif wawancara secara langsung kepada pimpinan
adalah suatu metode dalam meneliti status
sekaligus pakar kesehatan sapi. Hasil
kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas Wawancara tesebut penulis mengetahui
peristiwa pada masa sekarang. informasi yang lebih untuk diagnosa penyakit
Adapun langkah-langkah dalam penelitian di peternakan Tunas Jaya.
deskriptif adalah :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang 3.1.3. Sumber Data Sekunder
signifikan untuk dipecahkan melalui metode
deskriptif. Data-data atau informasi yang didapatkan
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan untuk penelitian melalui perpustakan, internet, E-
secara jelas. Book, E- Jurnal, Buku dan lain-lain. Studi
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. dokumentasi yang digunakan adalah pencarian
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan bahan-bahan atau buku-buku bacaan, karya ilmiah
dengan permasalahan. dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari
5. Membuat laporan penelitian. internet.

Pada tahap pertama penulis melakukan 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem


dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang Dalam perancangan sebuah sistem/aplikasi
diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap dibutuhkan adanya analisis guna mendapatkan data-
berikutnya penulis mengolah dan membahas data yang akan dibutuhkan sistem dalam melakukan
sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya perancangan. Analisis sistem berupa analisis
dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan sistem baru, analisis kebutuhan perangkat keras,
semua kegiatan yang dikerjakan selama
kebutuhan perangakat lunak dan analisis kebutuhan g) Relasi antar tabel
informasi. h) ERD (Entity Relationship Diagram)
Dengan adanya sistem pakar untuk 4) Tahap Pembahasan Sistem
mendiagnosa penyakit pada sapi diharapkan dapat Perancangan program dan pembahasan program
membantu para peternak sapi dalam mendiagnosa yang sudah siap akan dilakukan pada tahap ini,
penyakit. Diagnosa penyakit dilakukan ketika dengan kriteria adalah program mudah
hewan mengalami gejala-gejala klinis berdasarkan digunakan dan mudah dipahami oleh pemakai.
basis pengetahuan gejala-gejala penyakit sapi yang Perancangan program ini mengacu pada
terdapat pada sistem. Peternak sapi yang melakukan flowchart yang telah dibuat pada langkah
diagnosa berdasarkan gejala-gejala yang muncul perancangan basis data. Pada data ini perlu
akan diproses oleh aplikasi sistem pakar selanjutnya dijelaskan mengenai pemakaian program pada
sistem akan memberikan informasi penyakit dan calon pengguna.
solusi penanganannya. 5) Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan tes yang akan dilakukan
3.4 Flowmap sistem yang diusulkan untuk mengetahui kekurangan dari sistem yang
Flowmap adalah campuran peta dan flow telah di implementasikan.
chart, yang menunjukan pergerakan benda dari satu 6) Tahap Pemeliharaan
lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam Merupakan tahapan yang dilakukan untuk
migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau pemeliharaan sistem yang telah ada.
jumlah paket dalam jaringan. Adapun
perancangannya dapat dilihat pada gambar 2 4. Hasil Dan Pembahasan
berikut : 4.1. Konteks Diagram (Diagram Context)
Diagram konteks digunakan untuk
menggambarkan keseluruhan dari sistem yang
dirancang. Adapun perancangannya dapat dilihat
pada gambar 3 berikut :
Bobot penyakit
Input gejala
Data peternak
Jawaban pertanyaan
Data penyakit/solusi

Admin Sistem Pakar Peternak


Mendiagnosa
Penyakit Sapi

Info gejala Pertanyaan gejala

Info penyakit/solusi
Info penyakit
Info peternak
Info pemilik/pendiagnosa
Info bobot penyakit

Gambar 3. Konteks Diagram Sistem Pakar


Gambar 2. Flowmap Sistem Pakar Penyakit Sapi Penyakit Sapi

3.5 Metode Pendekatan Terstruktur 4.2. Data Flow Diagram (DFD)


Metode yang digunakan untuk membangun 1) Data Flow Diagram (DFD) Level 0
sistem ini penulis mengggunakan metode DFD level 0 membahas tentang penjabaran
terstruktur (Structured Analisys And Design/SSAD). sistem yang akan dirancang berdasarkan rancangan
1) Tahap Perencanaan pada konteks diagram. Adapun rancangannya
Dalam tahapan ini penulis memikirkan tindakan seperti pada gambar 4 berikut :
apa saja yang harus dilakukan termasuk rencana
waktu kegiatan. Info gejala

Admin Info gejala


2) Tahap Analisis D4 peternak

Analisis bertujuan untuk memahami sistem Data gejala


1.0
Input Gejala
Data gejala D1 gejala

yang ada, mengidentifikasi masalah, Info penyakit

mengidentifikasi kebutuhan, dan mencari Data penyakit


2.0
Input
Penyakit &
Data penyakit D2 penyakit

alternative solusinya. solusi

3) Tahap Desain Data bobot

3.0

Penulis akan membuat sistem desain yang Info bobot


Atur bobot
Data relasi D3 bobot

terdiri dari : Info pribadi

Data peternak D4 peternak


Peternak
a) Konteks diagram 4.0
Data peternak Registrasi

b) DFD (Data Flow Diagram) peternak Data peternak


Data gejala

Data hasil

c) Normalisasi Tabel Pertanyaan gejala


5.0
diagnosa D5 hasil

Jawaban pertanyaan Proses

d) Flowmap Hasil diagnosa


diagnosa
Data
bobot
D3 bobot

e) Flowchart
f) Database Gambar 4. Data Flow Diagram Level 0
2) DFD Level 1 (Proses Olah Data Gejala) Data peternak
Id_registrasi

3.0
Kd_gejala 4.1 Data
Peternak peternak
Tambah peternak
Data gejala
3.0
1.0
Admin Data gejala gejala
Tambah

4.2 Data peternak


Edit akan diedit
Data peternak
Diedit/update

1.1 Data gejala Data peternak


Edit akan diedit akan dihapus
Data gejala 4.3 Penghapusan Hasil
Hapus Data peternak pencarian
Diedit/update Data peternak

Data gejala
akan dihapus
1.2 Hasil
Penghapusan Data gejala 4.4
Hapus pencarian Cari data yang dicari
Data gejala

1.3 Gambar 8. DFD Level 4 (proses registrasi


Cari data yang dicari
peternak/user)

Gambar 5. DFD Level 1 (proses olah data gejala) 6) DFD Level 5 (Proses Diagnosa Penyakit)

Pemberian pertanyaan gejala


3) DFD Level 2 (Proses Olah Data Penyakit) Kd_gejala
gejala
3.05.0
Peternak Proses Data gejala yang dipiih user
pertanyaan
Kd_penyakit Data peternak yang
sedang mendiagnosa peternak
Data penyakit
3.0 Gejala yang di derita
2.1 Gejala-gejala yg dipilih
Admin Data penyakit penyakit
Tambah tmp_gejala

5.1
Gejala-gejala
Proses Hasil
tmp_analisa
Hasil analisis gejala
dengan CBR
2.2 Data penyakit
Edit akan diedit Hasil diagnosa hasil
Data penyakit
Diedit/update Hasil diagnosa berupa penyakit

Data penyakit
akan dihapus
Gambar 9. DFD Level 5 (proses diagnosa
2.3
Hapus Penghapusan Data penyakit Hasil pencarian
penyakit)
Data penyakit

4.3. Kamus Data


2.4
Kamus Data adalah suatu daftar data elemen
Cari data yang dicari
yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan
sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis
sistem mempunyai pengertian yang sama tentang
Gambar 6. DFD Level 2 (proses olah data penyakit input, output, dan komponen data strore.
Pembentukan kamus data didasarkan atas
4) DFD Level 3 (Proses Olah Data Bobot Relasi) alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada
Kd_bobot
DFD ini bersifat global, dalam arti hanya
Data bobot
3.0
menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan
Admin
3.1
Tambah
Data bobot bobot struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan
struktur dari alur data secara terinci maka
dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur
3.2 Data bobot
data didalam DFD. Pendefinisian Data Elemen
Edit akan diedit
Data bobot
Dalam Kamus Data.
Diedit/update
Kamus data mendefinisikan data elemen
Data bobot

3.3
akan dihapus dengan cara :
Data bobot
Hapus Penghapusan Data bobot Hasil pencarian
1) Menguraikan arti dari alur data dan data store
dalam DFD
2) Menguraikan komposisi paket data pada alur
3.4
Cari data yang dicari data ke dalam alur yang lebih elementary
(kecil) contoh : alamat langganan yang terdiri
dari nama jalan,kotadankodepos.
Gambar 7. DFD Level 3 (proses olah data bobot 3) Menguraikan komposisi paket data dalam data
relasi) store.
4) Menspesifikasikan nilai dan unit informasi
5) DFD Level 4 (Proses Registrasi Peternak) dalam alur data dan data store.
4.4. Normalisasi Menu halaman utama digunakan sebagai
Ketika kita merancang sebuah basis data halaman utama untuk mengakses web ini. Adapun
unuk suatu sistem rasional, prioritas utama dalam rancangannya dapat dilihat pada gambar 12 berikut:
mengembangkan model logical adalah dengan
merancang suatu representasi data yang tepat bagi DIAGNOSA PENYAKIT SAPI
GAMBAR
relationship dan constranitnya(batasannya), kita Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Sapi

harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, | HOME | PROSES DIAGNOSA | INFORMASI | TENTANG| DAFTAR PENYAKIT | LOGIN |

demi mencapai tujuan diatas. Teknik yang dapat


kita gunakan untuk membantu mengidentifikasi Selamat Datang

reelasi- relasi tersebut dinamakan Normalisasi.


Aturan- aturan normalisasi dinyatakan dalam
istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu
aturan yang dikenakan pada relasi- relasi atau table- FOOTER

table dalam basis data dan harus dipenuhi oleh Gambar 12. Halaman Menu Utama
relasi oleh table teersebut pada level- level
normalisasi. Suatu relasi dapat dikatakan dalam 2) Desain Halaman Login Admin Pakar
bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi
tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi Halaman login admin pakar digunakan
diantaranya adalah : untuk melakukan login bagi admin pakar sehingga
akan mendapatkan hak akses untuk menggunakan
Tabel 1. Normalisasi Bentuk Pertama 3NF sistem. Adapun rancangannya dapat dilihat pada
gambar 13 berikut :

4.5. Desain Relasi Antar Tabel Gambar 13 Form Login Admin Pakar
Perlu kita ketahui untuk pengertian relasi itu
sendiri adalah hubungan antara tabel yang 3) Desain Halaman Form Registrasi
mempresentasikan hubungan antar objek di dunia Peternak/user
nyata dan berfungsi untuk mengatur operasi suatu
database. . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Halaman registrasi peternak digunakan
gambar 11 berikut : untuk melakukan registrasi bagi user yang akan
menggunakan aplikasi web pakar ini. Adapun
rancangannya dapat dilihat pada gambar 14 berikut:

DIAGNOSA PENYAKIT SAPI


GAMBAR
Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Sapi

| HOME | PROSES DIAGNOSA | INFORMASI | TENTANG| DAFTAR PENYAKIT | LOGIN |

Registrasi Pengguna
Nama

Kelamin

Umur Sapi

Alamat

Jenis peternakan

Email

Daftar Reset

FOOTER

Gambar 14. Form Registrasi Peternak


Gambar 11. Desain Relasi Antar Tabel
4) Desain Halaman Diagnosa
4.6. Perancangan Interface/Antarmuka Halaman diagnosa digunakan untuk user
1) Desain Menu Halaman Utama yang akan melakukan diagnosa penyakit. Pada
halaman diagnosa akan ditampilkan gejala-gejala dari pengerjaan basis data meliputi perancangan
yang akan dipilih oleh user. Adapun rancangannya ERD, rancangan relasi tabel dan rancangan tabel.
dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut :
4.6.1 ERD ( Entity Relationship Diagram)
DIAGNOSA PENYAKIT SAPI
ERD merupakan suatu model untuk
GAMBAR
Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Sapi menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
| HOME | PROSES DIAGNOSA | INFORMASI | TENTANG| DAFTAR PENYAKIT | LOGIN |
berdasarkan objek-objek dasar data yang
Pilih Gejala Yang Dialami
mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk
Form Konsultasi
memodelkan struktur data dan hubungan antar data,
untuk menggambarkannya digunakan notasi dan
simbol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 18 berikut :
Proses Diagnosa Reset

FOOTER Kd_penyakit
gejala
Nama_penyakit

Gambar 15. Halaman Diagnosa Penyakit Definisi


Penyakit 1 Mempunyai n Gejala
Kd_gejala

Solusi 1
n

5) Desain Halaman Hasil Diagnosa Memiliki


Kd_penyakit

Id_bobot
Diinformasikan
Id_peternak kepada
Kd_gejala
n
Halaman hasil diagnosa merupakan halaman nama
bobot
Bobot

kelamin
yang menampilkan hasil setelah user melakukan umur
n

Nama_penyakit

diagnosa. Adapun rancangannya dapat dilihat pada alamat


peternak 1
Melakukan
diagnosa
n Penyakit
Solusi

gambar 16 berikut : noip Kd_penyakit

Tanggal Definisi

Jns_peternakan
DIAGNOSA PENYAKIT SAPI
GAMBAR email
Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Sapi
Gambar 18. ERD (Entity Relationship Diagram)
| HOME | PROSES DIAGNOSA | INFORMASI | TENTANG| DAFTAR PENYAKIT | LOGIN |

HASIL DIAGNOSA
4.7 Analisis Kebutuhan Perangkat
4.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
(Hardware)
Perangkat Keras yang digunakan dalam
Diagnosa Kembali
perancangan ini adalah satu unit Laptop yang
Kembali dilengkapi dengan spesifikasi sebagai berikut :
FOOTER
1. Processor Intel(R) Celeron(R) CPU 1007U
@ 1.50GHz 1.50 GHz
Gambar 16. Halaman Hasil Diagnosa 2. Harddisk Drive 250 GB
3. Memori 2 GB
6) Desain Halaman Data Gejala 4. VGA 1 GB resolusi 1024 x 768, 32 bit
5. Monitor LCD 15’
Halaman data gejala digunakan untuk 6. Keyboard dan Mouse
menginputkan data gejala-gejala penyakit yang
terdapat pada sapi. Adapun rancangannya dapat 4.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
dilihat pada gambar 17 berikut : (Software)
Dalam merancang sistem pakar ini
DIAGNOSA PENYAKIT SAPI
GAMBAR
diperlukan sejumlah perangkat lunak yang
Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Sapi
mendukung perancangan sistem antara lain sebagai
| Home | Penyakit & Solusi | Gejala | Relasi | Laporan Gejala | Laporan User | Logout | berikut :
DATA GEJALA-GEJALA 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7
Kode Gejala
Ultimate 32 bit,
Gejala
2. XAMPP Control Panel ver 7.0 For Windows
Simpan Reset
32 bit,
Tabel Data Gejala
3. Database My-SQL ver 7.0
4. Browser Mozila Firefox ver 13.0
FOOTER
5. Adobe Dreamweaver CS5 ver 11.0
6. Artister 3 Standard Edition
Gambar 17. Halaman Input Data Gejala 4.8 Pembahasan Sistem
4.6 Perancangan Basis Data (Database) Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit
Rancangan data base bertujuan untuk pada sapi berbasis web ini digunakan untuk
membangun basis data daripada sistem. Sub bagian
memberikan berbagai informasi kepada para dilakukan dengan memperhatikan sistem keamanan
peternak sapi yang meliputi informasi penyakit, yaitu hak akses terhadap database. Hak akses ke
gejala maupun cara-cara pencegahan suatu penyakit database terutama pada bagian administrator
yang diderita oleh sapi. Sistem yang berbasis online dibatasi hanya digunakan oleh admin yang
dapat diakses oleh masyarakat umum khususnya bertanggung jawab.
bagi peternak sapi. Peranan utama dari sistem pakar
diagnosa penyakit sapi adalah dalam mendiagnosa 4.9 Pembahasan Interface
penyakit-penyakit yang mungkin diderita oleh sapi. Interface atau hasil output dari pada
Pengguna dapat melakukan diagnosa dengan perancangan aplikasi web merupakan antar muka
melakukan registrasi user pada sistem selanjutnya untuk berinteraksi antara user dengan sistem.
sistem akan memberikan pertanyaan gejala-gejala Interface yang dihasilkan dari perancangan ini
untuk diproses dalam pengambilan keputusan semuanya di akses melalui halaman browser
penyakit. internet. Interface untuk pengisian data dinamakan
Implementasi sistem pada bagian admin dengan halaman form seperti form registrasi user,
pakar dimana semua kegiatan dalam sistem dapat form diagnosa, form input penyakit, form input
dikontrol penuh dan dapat memanipulasi data. gejala, form input relasi dan laporan.
Admin dapat melakukan input data seperti data
penyakit, data gejala, mengatur relasi untuk bobot 1) Halaman Utama Aplikasi
masing-masing penyakit dan melihat laporan
pengguna. Admin juga dapat melakukan pengeditan
dan penghapusan data.

4.8.1 Uji Coba Sistem dan Program

Pada uji coba sistem dan program akan


dilakukan beberapa sampel yaitu peternak sapi. Uji
coba sistem diklasifikasikan ke dalam dua bagian
yaitu bagian admin yang menjadi administrator
pengelola website dan peternak yaitu pemakai dari
sistem ini. Pembahasan kedua bagian tersebut
adalah sebagai berikut :
Gambar 19. Halaman Utama Aplikasi
1) Uji Coba Bagian Admin : Administrator
berperan penting dalam manajemen informasi 2) Halaman Login Admin
pada aplikasi web sistem pakar ini.
Administrator dapat melakukan proses login
untuk masuk ke halaman utama admin serta
memiliki hak penuh dalam manipulasi data
seperti menginput data penyakit, data gejala,
data bobot relasi dan dapat mengedit juga
menghapus data.
2) Uji Coba Bagian Pengguna : bagi pengguna Gambar 20. Form Login Admin
yang akan menggunakan sistem ini maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah 3) Halaman Utama Administrator
registrasi pada halaman registrasi pengguna.
Pengguna dapat memasukkan beberapa data
pada form inputan yang telah tersedia berupa
data pribadi dan data sapi. Selanjutnya sistem
akan menyimpan data kedalam database dan
user dapat melanjutkan diagnosa. User dapat
melakukan diagnosa setelah proses registrasi
yaitu dengan memilih penyakit-penyakit yang
diderita oleh sapi sehingga sistem akan
memberikan informasi penyakit apa yang
diderita oleh sapi.
4.8.2 Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem meliputi pemeliharaan
database dan program. Pemeliharaan database dapat Gambar 21. Halaman Utama Administrator
4) Halaman Data Penyakit [2] Fathansyah. 2012. Basis Data, Penerbit
Informatika, Bandung.
[3] Jogiyanto. 2012. Analisis Dan Desain
Sistem Informasi: Pendekatan Terstrukur,
Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
[4] Barry Pratama. 2012. Sistem Informasi Dan
Implementasi, Penerbit Informatika,
Bandung.
[5] Rachmad Hakim. 2013. Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan
Gambar 22. Halaman Data Penyakit Organisasi Modern, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
5. Penutup [6] Pratama. 2014. Sistem Informasi Dan
5.1. Kesimpulan Implementasinya, Penerbit Informatika,
1) Sistem pakar diagnosa penyakit sapi ini Bandung.
dibangun menggunakan bahasa pemrograman [7] Subakti. 2006. Sistem Pendukung
PHP dan menggunakan database MySQL. Keputusan, Surabaya.
2) Perancangan sistem pakar diagnosa penyakit [8] Sutoj.o 2011. Kecerdasan Buatan, Andi,
sapi ini menggunakan Data Flow Diagram, Yogykarta.
desain input dan output, desain database [9] Marimin. 2002. Teori Dan Aplikasi Sistem
kemudian diimplementasikan dengan Pakar Dalam Teknologi Manajerial. Penerbit
menggunakan browser google chrome. Institut Pertanian Bogor.
3) Menggantikan para pakar seperti dokter hewan [10] Mulyanto. 2010. Kecerdasan Buatan, Andi,
dalam melakukan diagnosa penyakit sejak dini Yogykarta.
sehingga dapat diketahui penyakit yang sedang [11] Turban. 2000. Decision Support Systems
diderita oleh sapi sehingga penyakit dapat And Intelligent Systems (Sistem
diatasi. Pendukung Keputusan Dan Sistem
Cerdas), Penerbit Andi Offset: Yogyakarta.
5.2. Saran [12] Aziz. 2004. Belajar Sendiri Pemrograman
1) Dalam menggunakan website sistem pakar Sistem Pakar. Jakarta: PT. Elex Media
diagnosa penyakit sapi agar dapat diakses Komputindo.
dengan cepat disarankan menggunakan koneksi [13] Agustina. 2014. Makalah-Makalah Sistem
internet yang memadai. Informasi, Penerbit Informatika: Bandung.
2) Bagi admin dalam pemeliharaan database agar [14] Tinaliah. 2015. Aplikasi Sistem Pakar
selalu memperhatikan ruang penyimpanan. Untuk Diagnosa Penyakit Hewan Ternak
Penggunaan ruang penyimpanan sangat Sapi Dengan Bayesin Network. Jurnal
disarankan hanya untuk data yang valid guna Ilmiah SISFOTENKA, 5(1),pp.13-22.
menghemat ruang penyimpanan yang [15] Akim Manaor Pardede. 2012. Perancangan
mempercepat proses loading website. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada
3) Bagi admin web agar dapat memeriksa Hewan Ternak Sapi Berbasis Web, Teknik
pengguna-pengguna yang melakukan registrasi Informatika, STMIK KAPUTAMA,
tidak valid dan disarankan dapat menghapusnya Sumatra Utara.
dari database agar tidak terjadi spam. [16] Achmad. 2010. Konsep Dasar Sistem Pakar.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Daftar Pustaka [17] Kadir. 2010. Penuntun Praktis Belajar Sql,
Andi, Yogyakarta.
[1] Indrajani. 2014. Pengantar Sistem Basis [18] Kenneth E Kendal. 2010. Analisis Dan
Data Case Study All In One. Jakarta: PT. Perancangan Sistem, Indeks, Jakarta.
Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai