Disusun Oleh:
LUSIANA NOVI TAE
23119141
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Batasan Masalah
G. Tinjauan Pustaka
H. Landasan Teori
1. Rusa Timor
Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu contoh satwa liar
asli Indonesia yang endemik. Upaya untuk menjaga keberadaan Rusa
Timor adalah dengan melakukan upaya penangkaran eks-situ, yang
dimana dilakukan oleh Balai Besar Pelatihan peternakan Kupang. Menurut
informasi sejak tahun 2015 terdapat 5 ekor rusa timor berkembangbiak
hingga 35 ekor pada tahun 2021, seiring berjalannya waktu kini pada
tahun 2023 jumah rusa mengalami penurunan karena adanya faktor
kematian dan peralihan ke BKSD sehingga jumah rusa sekarang hanya
tersissa 9 ekor dan dipastikan akan berkembangbiak lagi.
2. Penyakit pada Rusa Timor
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya konservasi satwa liar
adalah aspek kesehatannya, mengingat begitu banyak faktor yang dapat
mempengaruhi status kesehatan dari rusa Timor itu sendiri. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan yaitu dari faktor lingkungannya. Jika terjadi
ketidaksesuaian lingkungan, kejadian penyakit akan mudah terserang
parasit. Secara umum, parasit terbagi menjadi dua jenis, yaitu endoparasit
yang merupakan parasit yang masuk ke dalam tubuh host seperti jenis
cacing dan protozoa serta ektoparasit, yang hanya menyerang permukaan
kulit host seperti jenis lalat, tungau,caplak dan nyamuk (Suwandi, 2001).
a. Jenis penyakit pada rusa timor
➢ Infeksi Cacing
Pada umumnya, ternak menunjukkan gejala kurus, bulu kusam
dan berdiri, diare atau bahkan sembelit, nafsu makan ternak
berkurang, telinga sapi tampak terkulai, dan bagian anus ternak
terlihat kotor akibat diare
➢ Pink Eye
Gejala diawali oleh adanya iritasi pada mata yang disebabkan
oleh kibasan ekor. Gejala klinis lainnya yaitu mata berair,
kemerahan pada bagian mata yang putih dan kelopaknya,
bengkak pada kelopak mata dan cenderum menjulingkan mata
untuk menghindari sinar matahari. Selanjutnya selaput bening
mata/kornea menjadi keruh dan pembuluh darah tampak
menyilanginya.
➢ Antraks
Gejala yang dialami rusa yaitu kesulitan bernapas, demam
tinggi, gemetar, berjalan sempoyongan, kondisi lemah, ambruk
dan kematian secara cepat. Kematian mendadak dan adanya
perdarahan di lubang-lubang kumlah (lubang hidung, lubang
anus, pori pori kulit).
➢ Patah Tulang
Gejala yang dialami nyeri hebat di area patah tulang, memar
dan bengkak pada area yang mengalami cedera, tulang mencuat
keluar dari kulit, pada patah tulang terbuka, kesemutan dan
mati rasa di area yang mengalami patah tulang, sulit
menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang.
3. Sistem pakar
Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence). Sistem pakar (Expert System) secara umum adalah sistem
yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat bertindak menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Menurut Rosnelly (2016) “Sistem pakar adalah
sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek (emulates)
kemampuan pengambilan keputusan (decision making) seorang pakar.
Sistem pakar memanfaatkan secara maksimal pengetahuan khusus
selayaknya seorang pakar memecahkan masalah”.
4. Forward chaining
Metode Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai
dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut
dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Forward chaining bisa dikatakan
sebagai strategi Inferensi yang bermula dari sejumlah fakta yang diketahui.
Forward chaining disebut juga pencarian yang dimluai dari premis-premis
atau informasi masukan (IF) dahulu kemudian menuju konklusi atau
kesimpuan (THEN)
5. Konsep Basis Data
Pusat terkumpulnya semua data yang akan diproses oleh sebuah
program atau aplikasi adalah basis data tanpa basis data maka program
tidak berarti apa-apa. Menurut Fathansyah (2015:2) mendefinisakn “ basis
data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan
yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah”.
a. MYSQL
Menurut Madcoms (2016:2) mengemukakan bahwa
“MySQL adalah system menejemen database SQL yang bersifat
open source dalam paling popular saat ini. Sistem database
manajemen MySQL mendukung beberapa fitur seperti
multithreded, multi-user dan SQL database manajemen sistem
(DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database
yang cepat, handal, dan mudah digunakan
b. PHP
Menurut Madcoms (2016:2) mengembangkan bahwa “PHP
(Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman script server-
side yang di desain
untuk pengembangan web. Disebut bahasa pemograman server-
side karena PHP diproses pada computer server. Hal ini berbeda
dibandingkan dengan bahasa pemograman client-side seperti
JavaScript yang diproses pada web browser (client)”.
I. Metodelogi Penelitian
1. Requirements
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan
untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan
batasan perangkat lunak tersebut. Pada tahap ini semua data dikumpulkan
melalui wawancara dan studi Pustaka. Wawancara dilakukan secara
langsung dengan pakar dokter hewan di Balai Besar Pelatihan peternakan
Kupang dan studi Pustaka dilakukan dengan mengambil data dengan
mempeajari teori-teori atau literatur dari buku-buku, referensi-referensi
jurnal yang berhubungan dengan perancangan sistem.
2. Desain
Pada tahap ini, pengembang membuat desain sistem yang dapat membantu
menentukan perangkat keras (hardware) dan sistem persyaratan dan juga
membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
Perancangan sistem input, merancang rule-rule yang akan digunakan
dalam mendiagnosa penyakit pada Rusa Timor berbasis web dan solusi
berdasarkan data yang ada.
3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang
disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit
dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit
testing.
4. Verification
Pada ada tahap ini, sistem dilakukan verifikasi dan pengujian apakah
sistem sepenuhnya atau sebagian memenuhi persyaratan sistem, pengujuan
dapat dikategorikan ke dalam unit testing (dilakukan pada modul tertentu
kode), sistem pengujian (untuk melihat bagaimana sistem bereaksi ketika
semua modul yang terintegrasi) dan penerimaan pengujian (dilakukan
dengan atau nama pelanggan untuk melihat apakah semua kebutuhan
pelanggan puas).
5. Mentainance
Ini adalah tahap akhir dari metode waterfall. Perangkat lunak yang sudah
jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk
dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah
sebelumnya.
J. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari sistem pakar ini adalah:
1. Mendiagnosa dan menangani penyakit pada Rusa Timor berdasarkan
gejala-gejala yang di input dan informasi yang ada tanpa perlu adanya
dokter.
2. Diagnosa penyakit harus akurat dan baik
3. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Rusa Timor ini dapat dijadikan sebagai alat
bantu analisis pegawai dalam menganalisis penyakit juga dapat
membandingkan gejala yang terjadi ketika pegawai kesulitan dalam
menemukan solusinya
K. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA