Anda di halaman 1dari 14

hukum Pajak

• Subyek pajak ialah : Orang pribadi atau badan yang


ditetapkan oleh peraturan perundang – undang yang
berlaku yang ditetapkan menjadi subyek pajak

• Obyek pajak ialah : Sumber pendapatan yang


dikenakan pajak

• Orang atau badan yang mempunyai kewajiban pajak


disebut sebagai wajib pajak
Pajak bumi dan bangunan
(pbb)
• UU No. 12 Tahun 1985 tentang PBB ( PBB-P3 )
 Subyek PBB ialah : Orang atau badan yang memiliki hak,
memperoleh manfaat atas bumi dan/atau bangunan, atau
menguasai suatu bangunan ( Pasal 4 ayat 1 UU PBB)
 Subyek PBB yang dikenakan kewajiban membayar PBB
berdasarkan UU perpajakan yang berlaku menjadi wajib pajak
 Dirjen pajak dapat menetapkan subyek pajak yang memiliki hak,
memperoleh manfaat, dan/atau menguasai objek PBB sebagai
wajib pajak ( Pasal 1 ayat 3 UU PBB )
 PBB termaksud jenis pajak obyektif yang fokus utamanya
pada obyek pajaknya
 Obyek pajak PBB ialah : Bumi, bangunan, jalan tol, kolam
renang, galangan kapal, tempat olahraga dan fasilitas lain
yang memberikan manfaat
 Tarif pajak pada lingkup pusat sebesar 0,5% ( Pasal 6 ayat
3 UU PBB )
 Penetapan NJKP paling rendah 20% dan paling besar 100%
dari NJOP
 Rumus perhitungan = tarif x 0.5% x NJKP
• Pasal 78 UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah ( PDRT )
 Subyek PBB-P2 ialah : Orang pribadi atau badan yang secara nyata
memiliki hak, memperoleh manfaat atas bumi dan/atau bangunan, atau
yang menguasai suatu bangunan yang merupakan objek PBB-P2
 Perhitungan besaran pokok PBB-P2 yang terutang mengacu pada
pasal 81 UU PDRT
 Besaran NJOPTKP ditetapkan paling rendah 10 juta ( Pasal 77 ayat 4
dan 5 UU PDRT )
 Rumusan perhitungan
PBB-P2 = tarif x dasar pengenaan pajak
= tarif x ( NJOP-NJOPTKP )
• Objek Pajak
1. Bumi
2. Bangunan
3. Jalan tol
4. Kolam renang
5. Tempat olahraga
6. Galangan kapa l
7. Dan fasilitas lain yang memberikan manfaat
Pajak pertambahan nilaI
• PPN adalah : Pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang atau jasa
yang terjadi pada wajib pajak orang pribadi atau badan usahayang mendapat
pengusaha kena pajak
• Subyek PPN adalah : Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) atau pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak
yang dikenai pajak berdarkan UU PPN
• Subyek pajak :

1) Pengusaha

2) Pengusaha Kena Pajak

3) Pembeli

4) Penerima Jasa
• Obyek PPN diatur dalam pasal 4 UU No. 8 Tahun 1984
tentang PPN dan perubahannya yaitu UU No. 42 Tahun
2009
• Obyek PPN
o Penyerahan BKP dan/atau JKP di dalam daerah pabean oleh
pengusaha
o Impor BKP dan/atau pemanfaatan JKP/BKP tak berwujud dari
luar daerah pabean di dalam daerah pabean
o Ekspor BKP dan/atau JKP
o Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam
kegiatan usaha oleh pribadi/badan
o Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam

kegiatan usaha oleh pribadi/badan


o Penyerahan aktiva oleh PKP

• Tarif PPN sebesar 10% ( Pemerintah berwenang


mengubah tarif PPN menjadi 5% - 15 % melalui PP )

• PPN terutang dihitung dengan cara mengalihkan tarif


PPN dengan Dasar Pengenaan Pajak ( DPP )
PAJAK PENGHASILAN
• Dasar hukum PPh : UU No. 7/1983 tentang PPh, UU No. 7/1991 tentang
perubahan atas UU No. 7/1983 tentang PPh, UU No. 10/1994 tentang
perubahan kedua UU No. 7/1983 tentang PPh, UU No. 17/2000ntentang
perubahan ketiga UU No. 7/1983 tentang PPh dan UU No. 36/2008 tentang
perubahan keempat UU No. 7/1983ntentang PPh

• PPh ialah : Pajak yang dikenakan kepada wajib pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak

• Subyek PPh adalah : Orang pribadi, harta warisan yang belum dibagi, badan,
dan BUT
• Berdasarkan domisili, subyek PPh terdiri dari :

a) Subyek PPh dalam negeri

b) Subeyk PPh luar negeri


• Obyek pajak ialah : Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh
• Kategori obyek PPh :

a. Penghasilan dari hubungan pekerjaan

b. Penghasilan dari kegiatan usaha

c. Pengasilan modal

d. Penghasilan lainnya
• Tarif PPh

i. PKP kurang dari Rp. 50.000.00 dikenai tarif pajak sebesar 5%


ii. PKP antara Rp. 50.000.00 – Rp. 250.000.00 dikenai tarif pajak
sebesar 15%
iii. PKP antara Rp. 250.000.00 – 500.000.00 dikenai tarif pajak
sebesar 25%
iv. PKP diatas Rp. 500.000.00 dikenai tarif pajak 20%
• Rumusan PPh : PKP x Presentasi PPh
PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG
MEWAH
• Dasar hukum PPnBM adalah : UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM ) yang sudah diubah
beberapa kali, terakhir dengan UU No. 42 Tahun 2009
• PPnBM ialah : Pungutan tambahan setelah atau di samping PPN ( PPnBM tergolong pajak
tidak langsung )
• Subyek PPnBM adalah : PKP yang menghasilkan BKP tergolong mewah dalam lingkungan
perusahaan atau pekerjaannya dan pengusaha yang mengimpor barang yang tergolong mewah
• Kategori PPnBM

a. Pengusaha Kena Pajak


b. Pengusaha yang memilih menjadi PKP
• Kategori PPnBM
1. Pengusaha Kena Pajak
2. Pengusaha yang memilih menjadi PKP

• Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 UU No. 42 Tahun 2009, PPnBM dikenakan atas Penyerahan BKP
tergolong mewah yang diserahkan oleh pengusaha yang menghasilkan BKP barang mewah
• Obyek PPnBM

a) Barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok

b) Barang yang dikonsumsi oleh masyarkat tertentu

c) Barang yang dikonsumsi untuk menunjukan status atau barang umumnya


masyarakat berpenghasilan tinggi
• Obyek PPnBM

a) Barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok

b) Barang yang dikonsumsi oleh masyarkat tertentu

c) Barang yang dikonsumsi untuk menunjukan status atau barang


umumnya masyarakat berpenghasilan tinggi
• Tarif PPnBM adalah : Paling rendah 10% dan paling tinggi 200%

• Tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0%

Anda mungkin juga menyukai