ABSTRAK
Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT) merupakan suatu penyakit yang banyak di derita oleh masyarakat. Peningkatan penderi ta
penyakit THT tidak diiringi dengan peningkatan jumlah tenaga ahli sehingga proses diagnosa menjadi sulit, karena penyakit THT memiliki
banyak gejala yang mirip dan hampir sama. Untuk membantu melakukan diagnosa awal penyakit THT dapat menggunakan sistem pakar.
Sistem pakar yang dibangun menggunakan metode Dempster Shafer yang dapat mengdiagnosa penyakit THT berdasarkan gejala-gejala
yang di alami. Jenis penyakit THT yang diteliti yaitu Sinusitis, Faringitis, Tonsilitis, Laringitis, Rinitis Alergi, Influenza, Otitis Eksterna, dan
Otitis Media Akut. Hasil Sistem ini diharapkan dapat mempermudah dalam memperoleh informasi dan layanan konsultasi dalam
mengidentifikasi gejala dan penyakit THT agar masyarakat dapat mengetahui sedini mungkin gejala penyakit sehingga cepat melakukan
tindakan medis untuk melakukan proses pengobatan.
Kata Kunci – Sistem pakar; Penyakit Hidung Telingan Tengorokan; Dempster Shafer.
ABSTRACT
Ear Nose Throat (ENT) disease is a disease that is much suffered by the community. Increased people with ENT disease are not accompanied by an
increase in the number of experts so that the diagnosis process becomes difficult because ENT disease has many similar symptoms and almost the
same. To help conduct an early diagnosis of ENT diseases can use an expert system. Expert Sistem is built using Dempster Shafer that can diagnose
ENT disease based on the symptoms that are in nature. Types of ENT diseases studied are Sinusitis, pharyngitis, Tonsilitis, Laryngitis, Allergic Rhinitis,
Influenza, Otitis Externa, and Acute Otitis Media. The results of this system are expected to facilitate the obtaining of information and consulting services
in identifying symptoms and ENT diseases so that the community can know as early as possible the symptoms of the disease to take medical action to
the treatment process.
Keywords – Expert Sistem; Ear Nose Throat Disease, Dempster Shafer.
terhadap penyakit Telinga Hidung Tenggorokan menjadi melakukan konsultasi dengan memasukkan data diri anak
lebih sulit, dikarenakan setiap penyakit memiliki banyak seperti nama, tanggal lahir, tinggi badan, berat badan, dan
gejala yang mirip dan hampir sama. Umumnya sistem gejala yang dialami. Sistem ini akan menampilkan
diagnosa pasien masih harus melibatkan dokter secara kemungkinan penyakit yang diderita sesuai dengan
langsung dan dilakukan analisa secara manual. Dalam perhitungan menggunakan metode certainty factor.
hal ini dokter melakukan proses diagnosa suatu penyakit Penelitian mengenai Sistem Diagnosa Penyakit THT
dengan melakukan penulusuran yakni memberikan pada Balita menggunakan Dempster Shafer yang
beberapa pertanyaan kepada pasien hingga akhirnya dilakukan oleh, Aplikasi pakar membantu memberikan
didapatkan hasil diagnosa. Dengan keadaan ini tentu hasil diagnosa gejala dengan inferensi menggunakan
menimbukan kendala, yaitu, terbatasnya forward chaining dan reasoning dengan Dempster Shafer.
ketenagakerjaan maupun jam kerja dari dokter dan Metode Dempster Shafer tidak monoton dalam
penyelesaian masalah ketidakpastian, maka perubahan
petugas poli THT dan pasien masih harus mengantri
data penyakit, gejala, solusi dan aturan memungkikan
untuk melakukan pengecekan, serta terbatasnya waktu
sistem dapat melakukan pekerjaan seorang pakar. Hasil
pasien untuk melakukan proses konsultasi. Dalam hal ini
perhitungan manual dengan sistem memberikan hasil yang
ini perlukan suatu sistem pakar sebagai media atau akses
sesuai dengan menerapkan metode Dempster Shafer
yang mudah dalam mendapatkan informasi yang benar (Widyaningsih, 2018). Serta Implementasi metode
yang bersumber dari pakar atau orang yang ahli dalam Demster Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Infeksi
bidang tertentu. Pada penelitian ini, metode yang Penyakit Tropis Berbasis Web, Sistem ini diharapkan
digunakan adalah metode Dempster Shafer. Metode dapat memberikan diagnosa awal terkait penyakit yang
Dempster Shafer digunakan untuk mengkombinasikan diderita oleh seseorang sehingga dapat ditangani secara
potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk dini (Setiawan, Suhery and Bahri, 2018).
mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.
Pengguna Sistem Pakar akan diberikan pilihan untuk Landasan Teori
memilih gejala yang sesuai pada layar komputer. Sistem Pakar adalah aplikasi berbasis computer yang
Kemudian sistem akan menampilkan hasil konklusi digunakan untuk menyelesaiakan masala sebagaimana
berupa penyakit yang diderita berdasarkan penyakit yang dipikirkan oleh pakar. System pakar yang mencoba
dengan nilai densitas terbesar. Sehingga pengguna dapat memecahkan masalahyang biaanya hanya bias
menemukan rekomendasi atau output yang harus dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil
ditempuh oleh pengguna berdasarkan pilihan yang ketika mampu mengambil keputusan seperti yag dilukan
dipilihnya. oleh pakar aslinya baik baik dari sisi proses pengambilan
Sistem Pakar Sistem Pakar Berbasis Web dan Mobile keputusannya maupun basis keputusan yang diperoleh.
Web untuk Mendiagnosis Penyakit Darah pada Manusia Suatu system pakar memiliki dua komponen utama yaitu;
dengan menggunakan Metode Inferensi Forward basis pengetahuan dan mesin inferensibasis pegetahuan
Chaining. (Silmi, Sarwoko and Kushartantya, 2013) merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam
peneliti bertujuan untuk merancang sistem pakar yang memori compute, dimana pengetahuan diperleh dari
dapat mendiagnosis penyakit darah berbasis web dan pengetahuan pakar. Mesin inferensi merupakan otak dari
mobile web menggunakan metode inferensi forward system pakar. Bagian inilah yang menutun user untuk
chaining. Aplikasi yang di buat diharapkan dapat memasukan fakta sehingga diperoleh suatu keimpulan
membantu masyarakat dalam mendiagnosa jenis (Kusrini, 2008)
penyakit darah. Penyakit darah merupakan penyakit yang Metode Dempster Shafer adalah suatu teori Matematika
cukup banyak diderita masyarakat umum dari jenis untuk pembuktian berdasarkan belief functions and
Anemia hingga jenis penyakit darah lainnya. plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran
Implementasi sistem pakar penyakit darah ini dapat yang masuk akal) yang digunakan untuk
memberikan pengetahuan dan diagnosa awal jenis mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah
penyakit darah dan memberikan kemudahan akses bagi (bukti) untuk mengaktifan kemugkinan dari suatu
penggunanya. peristiwa. Secara umum teori Dempster shafer di tulis
Sistem Pakar Diagosis Penyakit Telingan Hidung dan dalam suatu interfal , [Belief, Plausibility]. Belief (bel)
Tenggorokan pada Balita (Ariba, 2020), Sistem ini adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung
berfokus pada penyakit THT yang dialami oleh balita suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 (nol) maka
dengan tujuan membantu orang tua pasien untuk mengidentifikasi bahwa tidak ada avidence dan jika
mengetahui penyakit yang diderita pasien berdasar gejala bernilai satu menunjukkan adanya kepastian. Dimana
yang terjadi. Perancangan sistem ini menggunakan bahasa
nilai bel yaitu (0-0,9). Plausibility /logis (Pls) dinotasika
pemrograman PHP dengan framework laravel yang
sebagai
ditampilkan dalam bentuk website. Pengguna dapat
Pl(s)=1-B (-s) ……………………………………… (1)
44
Siti Nurhayati, Mursalim Tonggiroh, Nur Aini. Sistem Pakar Diagnoa Penyakit Telinga Hidung 2022
Tenggorokan menggunakan Dempster Shafer.
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan –s memperoleh pengathuan dari pakar mengenai data-data
maka dapat dikatakan Bel (-s) = 1 dan Pl(-s) = 0. yang berkaitan dengan informasi gejala-gejala yang
Pada teori Dempster Shafer dikenal juga adanya frame of menimbulkan penyakit dan solusi penanganan penyakit
discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini THT. Knowledge representation, tahapan untuk
merupakan semesta pembicaraan dan sekumpulan menentukan aturan (rule). Knowledge inference,
hipotesa. Tujuannya adalah meghasilkan ukuran merupakan tahap penentuan prosedur yang mempunyai
kepercayaan elemen-elemen. Tidak semua evidence kemampuan dalam melakukan penalaran sesuai dengan
secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu knowledge acquisition dengan menerapkan knowledge
perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). nilai m representation pada sistem. Desmpster-Shafer Reasioning,
tidak hanya mendefenisikan elemen-elemen θ saja, tahapan untuk menentukan hasil konklusi pada sistem
namun juga untuk semua subsetnya. Sehingga jika θ menggunakan metode penalaran Dempster Shafer, dan
berisi π, maka subset 𝜃 adalah 2n. jumlah m dalam Dianosis Result merupakan tahapan untuk memberikan
subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informaaaaasi informasi hasil diagnose pada sistem berupa informasi
hasil konklusi penyakit dan penanganan.
apapun untuk memilih hipotesis maka nilai : m (θ)
Metode sistem pakar yang digunakan untuk melakukan
apabila diketahui X adalah subset dari θ dengan m1
diagnose penyakit THT adalah Dempster Shafer. Pada
sebagai fungsi densitasnya, dan Y merupakan subset θ
metode Dempster Shafer, dengan adanya nilai belief maka
dengan m2 sebagai fugsi densitasnya, maka didapat akan ada nilai plausability untuk mengetahui nilai
bentuk fungsi kombinasi m1, dan m2 sebagai m3 yaitu kemungkinan hasil diagnosa penyakit dilakukan
(Zulfian and Verdi, 2017) : penghitungan nilai kemungkinan dengan menggunakan
∑ 𝑋 ∩ 𝑌=𝑍 𝑚1(𝑋).𝑚2(𝑌)
M3(Z)= −1 ∑ 𝑋 ∩ 𝑌= 𝜃 𝑚 …………………… (2) metode Dempster Shafer. Data penelitian diperoleh dari
1 (𝑋).𝑚2 (𝑌)
RSUD Dok II, Jayapura. Penyakit THT yang akan di
diagnosa terdiri dari 8 jenis yaitu: Sinusistis, Faringitis,
Telinga Hidung dan Tenggorokan merupakan bagian-
tonsillitis, larangitis, rhinitis alergi, influenza, otitis
bagian dari tubuh manusia yang memiliki fungsi vital.
eksternal dan otitis media akut. Bobot masing-masing
Telinga merupakan organ kompleks dengan fungsi gejala ditentukan oleh Pakar. Bobot bisa saja berubah dan
sebagai alat pendengaran dan mekanisme keseimbangan. berbeda tergantung dari tingkat keyakinan Pakar terhadap
Hidung berfungsi sebagai bagian terluar sistem kepentingan gejala. Pembobotan dari setiap gejala
pernapasan serta indra penciuman. Sementara dilakukan dengan memberikan angka yang lebih tinggi
Tenggorokan merupakan tempat pertemuan suara, untuk penyakit yang lebih penting. Hal ini dikarenakan
menelan dan saluran pernapasan. Gangguan fungsi pada adanya beberapa gejala yang sama pada tiap penyakit.
bagian bagian ini, termasuk ke dalam spesifikasi
penyakit-penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan atau Hasil Dan Pembahasan
THT (Cody, D, 1991) . Penyakit Telinga Hidung dan Basis pengetahuan berisi pengetahuan terkait aturan-
Tenggorokan merupakan gangguan fungsi organ aturan yang digunakan untuk memecahkan,
seputaran Telinga Hidung dan Tenggorokan. Gangguan menformulasikan, dan memahami suatu masalah. Basis
fungsi penting yang umumnya terjadi seperti gangguan aturan (rule-base) dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-
mendengar, bernafas, mencium aroma, berbicara, serta then Pengetahuan data penyakit dan gejala Telingan
menelan makanan dan minuman. Hidung Tenggorokan bersumber langsung dari pakar.
Penyakit yang akan di diagnosa terdiri 8 jenis yang dapat
Metode di lihat pada Tabel 1, daftar gejala penyakit pada tabel 2.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pada table 3 merupakan aturan/rule berdasarkan
adalah diawali dengan pengumpulan data dilanjutkan gejala-gejala penyakit yang mempengaruhi.
dengan tahap develop sistem pakar. Pengumpulan Data
dilakukan dengan , wawancara dengan melakukan Tanya Tabel 1. Penyakit THT
jawan dengan narasumber terkait, observasi dengan Penyakit Kode Penyakit
melakukan pengamatan secara langsung pada proses- Sinusitis P01
proses yang sedang berjalan, Survei, untuk mendapat Faringitis P02
gambaran kondisi kesiapan fungsional dan non fungsional Tonsilitis P03
kebutuhan sistem untuk migrasi ke sistem baru dan Laringitis P04
kesiapan Sumber Daya Manusia dan Analisa Dokumen, Rinitis Alergi P05
yaitu melakukan dengan mempelajari material yang Influenza P06
menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Otitis Eksternal P07
Tahap Development Sistem Pakar melalui 6 tahapan Otitis Media Akut P08
sebagai berikut, Knowledge acquisition, tahapan untuk
45
Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi Page
e – issn : 2655-7460. Volume 4 No.2, Mei 2022 43-48
Tabel 3. Aturan/Rule Penyakit THT Tampilan Antar muka sistem dibuat berdasarkan
Aturan Kode Aturan desain yang telah dirancang, yang bertujuan untuk
IF G01 AND G04 AND G06 AND G07 R1 memberikan gambaran system pakar Dempster Shafer
AND G16 AND G17 AND G21 AND penyakit Telinga Hidung Tenggorokan kepada Pengguna.
G23 AND G30 THEN P01
Halaman Utama system ditunjukkan pada gambar 1, yang
IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 R2
AND G08 AND G09 AND G13 AND terdiri dari 4 menu yaitu, Daftar atau login, Profil,
G20 AND G23 AND G33 THEN P02 Konsultasi, dan Tentang THT dan Bantuan. Ketika
IF G01 AND G05 AND G08 AND G09 R3 Pengguna mengklik menu Tentang THTmaka akan
AND G13 AND G18 THEN P03 menapilkan informasi terkait jenis-jenis penyakit Telinga
IF G01 AND G08 AND G11 AND G12 R4 Hidung Tenggorokan yang terdiri dari gejala, penyebab,
AND G19 THEN P04 dan Solusi untuk mencegah tidak terjangkit pentakit
IF G03 AND G14 AND G15 AND G22 R5 Telinga Hidung dan Tenggorokan, seperti di tunjukkan
AND G34 THEN P05 pada gambar 2.
IF G01 AND G02 AND G07 AND G10 R6
THEN P06
IF G01 AND G24 AND G25 AND G26 R7
AND G27 THEN P07
46
Siti Nurhayati, Mursalim Tonggiroh, Nur Aini. Sistem Pakar Diagnoa Penyakit Telinga Hidung 2022
Tenggorokan menggunakan Dempster Shafer.
47
Jurnal Sains Komputer dan Teknologi Informasi Page
e – issn : 2655-7460. Volume 4 No.2, Mei 2022 43-48
Diagnosa Penyakit
Presen Penelitian ini menggunakan metode Dempster Shafer,
tase untuk mendiagnosis awal mengenai penyakit Telinga
No Gejala
Rekam (%) Hidung Tenggorokan (THT), dimana hasil diagnosa
Sistem
Medik
menampilkan nilai kepercayaan sehingga tingkat
1 a. Pilek
b. Hidung kepercayaan lebih akurat, dan memberikan informasi
tersumbat Sinusitis Sinusitis 99.10 serta solusi tekait penyakit THT.
c. Sakit kepala Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar menambahkan
d. Dahi sakit jenis penyakit dan gejala untuk meningkatkan hasil
2 a. Telinga gatal Otitis Otitis akurasi diagnosa penyakit THT, karena tingkat
b. Nyeri Media Media 70.00 kepercayaan akan semakin besar jika pemilihan gejala
telinga. Akut Akut
3 a. Demam,
semakin banyak, dan pengunaan metode pakar lainnya.
b. Telinga gatal
Otitis Otitis Pustaka Acuan
c. Telinga 72.97
Eksterna Eksterna
keluar Buku
cairan.
4 a. Sakit Kusrini (2008) Aplikasi Sistem Pakar. 1st edn. Edited by
tenggorokan
P. Dwi. Yogyakarta: Andi.
b. Nyeri saat
Tonsilitis Tonsilitis 80.00 Zulfian, A. and Verdi, Y. (2017) Pengantar Sistem Pakar
menelan
c. Sesak nafas dan Metode (Introduction ofExpert System and
d. Demam. Methods). Jakarta: Mitra Wacana Media.
5 a. Nyeri telinga Otitis
b. Demam. Otitis Eksterna, Jurnal/Prosiding/Disertasi/Tesis/Skripsi
Media Otitis 80.00 Ariba, A. (2020) Sistem Pakar Diagnosa Penyakir Telinga
Akut Media Hidung dan Tenggorokan pada Balita.
Akut
Universitas Islam Indonesia. Available at:
6 a. Hidung bau
b. Hidung Sinusitis Sinusitis 91.00 https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456
tersumbat. 789/29143/13523101 Aribah
7 a. Rasa Afif.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
tersumbat Cody, D, T. R. (1991) No TitlePenyakit Telinga, Hidung
Rinitis Rinitis
pada
alergi alergi
90.00 dan Tenggorokan. 1st edn. Jakarta: EGC.
tenggorokan Hakim, F. A. El, Hidayat, N. and Dewi, R. K. (2018)
b. Batuk. ‘Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Telinga
8 a. Nyeri telinga Otitis Hidung Tenggorokan (THT) Menggunakan
Otitis
b. Gangguan Media 80.00
Media Metode Naive Bayes Berbasis Android’, Jurnal
pendengaran. Akut
9 a. Batuk, Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
demam Komputer (J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 2(4),
b. Letih dan pp. 1492–1500.
Faringitis Faringitis 88.80 Setiawan, R., Suhery, C. and Bahri, S. (2018)
lesu
c. Mual dan ‘Implementasi Metode Dempster Shafer Pada
muntah. Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis
10 a. Batuk Berbasis Web’, Jurnal Coding, Sistem Komputer
b. Sakit tenggorokan Faringitis Faringitis 65.00 Untan, 06(03), pp. 97–106.
c. Pilek.
Silmi, M., Sarwoko, E. A. and Kushartantya, K. (2013)
‘Sistem Pakar Berbasis Web Dan Mobile Web
Pengujian menggunakan data rekam medis pasien di Untuk Mendiagnosis Penyakit Darah Pada
dapatkan hasil presentase yang berbeda-beda, terdapat 7 Manusia Dengan Menggunakan Metode Inferensi
jenis rekam medik yang presentasenya ≥ 80 - ≥ 90 karena Forward Chaining’, Jurnal Masyarakat
gejala spesifik penyakit terpenuhi dan 3 jenis rekam medik Informatika, 4(7), pp. 1–8. doi:
presentasenya ≥ 65 - ≥ 70 karena terdapat beberapa 10.14710/jmasif.4.7.31-38.
kesamaan gejala penyakit dan penyakit lainnya dan gejala Widyaningsih, M. (2018) ‘Sistem Diagnosa Penyakit THT
kurang spesifik, sehingga sistem akan memberikan hasil Pada Balita Menggunakan Dempster Shafer’,
presentase yang kecil. JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer), 3(1),
p. 27. doi: 10.26798/jiko.2018.v3i1.89.
Simpulan Dan Saran
48