1 (2017) 43-51
ABSTRACT
This study aims to reveal the concept of Islamic psychology Malik Badri perspective. The concept
of Islamic psychology that is expressed in the form of approach in formulating the theory of Islamic
psychology, the process of development stage of Islamic psychology and the nature of Islamic
psychology. This study is a kind of literature research, by doing a review of the works of Malik
Badri. In analyzing this literature study, researchers used content analysis. The conclusion in this
first study, that approach in the development of Islamic psychology using a combination of
approaches between scriptures, philosophical and tasawwufi (sufistik) and using pragmatic methods
and idealistic methods. Second, the stage of Islamic psychology development begins with the stage
of awe, acceptance and emancipation. Third, the essence of Islamic psychology according to Malik
Badri is an effort in formulating the concept of psychological theory based on the study of the
Qur'an and hadith which aims to filter out theoretical concepts contrary to Islamic ideology
ABSTRAK
Pengkajian ini bertujuan untuk mengungkap konsep psikologi Islam perspektif Malik Badri.
Konsep psikologi Islam yang diungkap berupa pendekatan dalam merumuskan teori psikologi
Islam, proses tahapan pengembangan psikologi Islam dan hakikat psikologi Islam. Kajian ini
merupakan jenis penelitian pustaka, dengan cara melakukan telaah terhadap karya-karya dari Malik
Badri. Dalam menganalisis kajian pustaka ini, peneliti menggunakan analisis isi (content analysis).
Kesimpulan dalam kajian ini pertama, bahwa pendekatan dalam pengembangan psikologi Islam
menggunakan kombinasi pendekatan antara skriptualis, filosofis dan tasawwufi (sufistik) dan
menggunakan metode pragmatis dan metode idealistik. Kedua, tahapan pengembangan psikologi
Islam dimulai dengan dimana tahapan terpersona, penerimaan dan emansipasi. Ketiga, hakikat
psikologi Islam menurut Malik Badri adalah upaya dalam merumuskan konsep teori psikologi
berdasarkan kajian terhadap al-Qur’an dan hadis yang bertujuan untuk memfilter konsep teori yang
bertentangan dengan ideologi Islam.
semakin terkotak-nya antara sains dan agama mazhab ke mazhab lainnya, disebabkan oleh
yang mengakibatkan ditinggalkannya nilai- ketidakpuasan ataupun ketidak setujuan
nilai moral dan etika. Hal ini terlihat dari terhadap paradigma mazhab yang telah ada.
semakin majunya peradaban suatu negara Seperti mazhab psikoanalisa yang
karena kemajuan sains, ternyata membawa disebut sebagai mazhab pertama dalam
dampak berbagai kerawanan sosial dan psikologi, dipelopori oleh Sigmund Freud.
psikologis. Kedua adalah keinginan ilmuwan Mazhab psikoanalisa memandang aktivitas
muslim untuk melihat kembali kejayaan manusia merupakan proses-proses mental dan
ilmuwan muslim seperti pada abad proses aktivitas sadar dan tidak sadar dalam
pertengahan setelah mentransfer berbagai diri manusia. Pandangan mazhab
bentuk pengetahun dari budaya Yunani dan psikoanalisa, ditentang oleh mazhab kedua
Romawi. Meskipun tidak persis sama, tetapi dalam psikologi yaitu mazhab behaviourisme,
situasi yang dihadapi oleh ilmuwaan di dunia yang dipelopori oleh John Broadus Watson.
muslim saat ini tampaknya mirip dengan Mazhab behaviourisme memandang bahwa
situasi umat Islam di abad pertengahan itu. Ini aktivitas manusia bukan dipengaruhi oleh
bukanlah sekedar utopia ilmuwan muslim aktivitas kesadaran dalam diri, melainkan
yang sedang dalam posisi underdog, tetapi oleh adaptasi perilaku dan pembelajaran
secara obyektif hal ini juga diakui oleh tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip
ilmuwan Barat sendiri. Bahkan beberapa asosiasi. Lebih lanjut pandangan mazhab
ilmuwan memprediksikan akan adanya kedua ini ditentang oleh mazhab ketiga dalam
perseteruan dan pertempuran kebudayaan psikologi yaitu mazhab humanistik, tokohnya
(setelah perseteruan antara dua super-power seperti Allport, Buhler, Maslow, May dan
dunia), yaitu pertentangan antara budaya Rogers. Dalam mazhab humanistik
Barat dan budaya Islam, yang salah satu di memandang bahwa individu berusaha
antaranya adalah di bidang ilmu pengetahuan. mencapai perkembangan potensinya dan
Walaupun demikian, pada masa abad menolak penjelasan mekanis dan materialistik
ke 20 ini, perkembangan psikologi Islam atas proses-proses psikologis.
semakin pesat. Hal ini dapat tercermin salah Lebih lanjut setelah kelahiran mazhab
satunya yaitu telah banyak para pemerhati ketiga yaitu mazhab humanistik. Lahir juga
psikologi yang mulai memperhatikan aspek yang disebut sebagai mazhab ke empat yaitu
agama dalam kajian lmu psikologi. khususnya mazhab transpersonal, salah satunya
di Indonesia, banyak pemerhati psikologi dipelopori oleh Abraham Maslow. Konsep
yang melakukan penelitian yang berhubungan utama mazhab transpersonal memandang
dengan keterkaitan antara agama dengan manusia tidak hanya mempunyai kesadaran
agama. Kenapa dibutuhkan psikologi Islam, psiko-fisik, psiko-kognitif atau
hal ini dikarenakan ketidakpuasan terhadap psikohumanistik, namun juga manusia
konsep psikologi konvensional yang sudah mempunyai kesadaran yang terdalam dan
ada. tinggi sifatnya (Mujidin, 2005).
Terdapat empat aliran atau mazhab Berdasarkan sejarah dan konsep yang
besar dalam ilmu psikologi yang telah diakui dibangun oleh masing-masing ke empat
secara umum oleh komunitas akademisi di mazhab besar psikologi yaitu psikoanalisas,
bidang psikologi, yaitu psikoanalisa, behaviourisme, humanistik dan transpersonal.
behaviourisme, humanias dan transpersonal. Terlihat bahwa kelahiran dari satu mazhab ke
Jika melihat sejarah kelahirannya, maka dapat mazhab dikarenakan adanya ketidakpuasan
diambil suatu penjelasan bahwa, lahirnya satu oleh pemerhati perkembangan ilmu psikologi
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |45
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |49
ada pembahasan bukan hanya olah pikir, Sistem Psikologi, Jakarta, Rajawali
tetapi juga olah jiwa disini. Pers, 2006, hlm. 2
Lebih lanjut, bukti bahwasanya Malik Siti Faridah, Perkembangan Psikologi Islam,
Badri juga menggunakan pendekatan Ilmu Ushuluddin, Juli 2010, hlm.
tasawuffi sebagaimana pndapat Badir yang 207-225, 208.
menyatakan bahwa proses pengobatan atau M.A. Subandi, Reposisi Psikologi Islam,
terapi psikologi ini, juga dapat dilakukan Disampaikan pada Temu Ilmiah
dengan memberikan rangsangan atau stimulus Nasional I Psikologi Islam,
yang bertolak belakang dengan pikiran dan Yogyakarta, 24 September 2005, 2.
perasaan emosional yang melahirkan Mujidin, Garis Besar Psikologi
kebiasaan. Oleh karena itu, terhadap pasien Transpersonal: Pandangan
yang selalu takut hidup dengan masyarakat Tentang Manusia dan Metode
tertentu, psikolog terapi harus memberikan Penggalian Transpersonal Serta
perasaan ketenangan, kenyamanan dan Aplikasinya Dalam Dunia
ketentraman jiwa kepadanya dengan cara Pendidikan, Jurnal Humanitas:
membawanya ke keadaan sebenarnya dalam Indonesia Psychological Journal,
masyarakat yang ia takuti itu, atau dengan Vol, 2 No. 1 Januari (2005), hlm.
jalan membayangkan dalam khayalan. 54
Iredho Fani Reza, Mengatasi Kerentanan
KESIMPULAN Stres Melalui Coping Religius
Dalam kajian penelitian ini, terdapat (Studi Pada Pasien Gagal Ginjal
tuga kesimpulan bahwa pendekatan dalam Kronik), Yogyakarta, Kanisius,
pengembangan psikologi Islam dalam 2015, 169.
perspektif Malik Badri menggunakan Diakses dari https://d.gr-
kombinasi pendekatan antara skriptualis, assets.com/authors/1464673409p5/
filosofis dan tasawwufi (sufistik). Dalam 304163.jpg
artian bahwa Malik Badri menggunakan M.A. Subandi, Reposisi Psikologi Islam…, 8.
pendekatan perumusan teori psikologi Islam Sunu Wibirama, “Bagaimana Membuat Studi
bersumber dari kajian terhadap alquran dan Pustaka Yang Baik,” Diakses
hadis (skriptualis), bersumber dari kajian melalui
spekulatif yang bersifat empiris dan hasil http://wibirama.com/2013/04/30/su
kajian pemikiran dan bersumber dari nu-wibirama-bagaimana-membuat-
pemahaman dan penghayatan kasus-kasus studi-pustaka-yang-baik/ pada
atau tema-tema psikologi serta dalam tanggal 3 Juli 2015 pukul 20:10
prakteknya secara langsung. Selain itu metode Wib.
yang digunakan adalah kombinasi antara Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
metode pragmatis dan idealistik. Dalam artian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,
bahwa Malik Badri melakukan adopsi teori Rineka Cipta , 2010, hlm. 6
barat dan juga mengkaji teori dari sumber Arabpsynet, “Malik Babikir BadriCurriculum
utama Islam. Vitae”, diakses melalui
http://arabpsynet.com/cv-
DAFTAR PUSTAKA psychologists/Badri-cv.eng.htm
James F. Brennan, History and System of pada tanggal 9 Agustus 2016 jam
Psychology, diterjemahkan oleh 11:44 WIB.
Nurmala Sari Fajar, Sejarah dan
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
50| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017
Malik Badri, Tafakkur: Perspektif Psikologi Ahmad Fuad Pasya, Dimensi Al-Qur‟an:
Islam, terjm. Usman Syihab Menggali Ilmu Pengetahuan Dari
Husnan. Judul asli: Al-Tafakkur Al-Qur‟an, terjm. Muhammad
min al-Musyahadah ila al-Syuhud: Arifin. Juduk asli: Rahiq Al-„Ilmi
Dirasah al-Nafsiyah al-Islamiyah, wa Al-Ilman, Solo: Tiga Serangkai,
Banndung: Rosda Karya, 1996, 2006, 31.
cover belakang. Iin Tri Rahayu, Islamisasi Psikologi, Jurnal
Good Reads, “Malik Badri”, diakses melalui Psikoislamika Vol 1 No 1 Tahun
https://www.goodreads.com/author/ 2004, hlm. 16.
show/304163.Malik_Badri pada Rosnani Hashim dan Imron Rossidy,
tanggal 9 Agustus 2016 jam 13:00 “Islamization of Knowledge: A
WIB. Comparative Analysis of the
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Conceptions of AI-Attas and AI-
Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Faruqi,” Intellectual Discourse, Vol
Rajawali Pers, 2002, hlm. 22 8, No. 1 (2000): 19.
Malik B. Badri, The Dilemma of Muslim Mahmoud Hamid Al-Migdadi, “Issues in
Pshycologists, diterjemahkan oleh Islamization of Knowledge, Man
Siti Zainab Luxfiati, Dilema and Education,” Revue Académique
Psikolog Muslim, Pustaka Firdaus; des sciences humaines et sociales,
Kotak Pos 148 JAT; Jakarta 13001 n° 7 (2011): 6.
anggota IKAPI, Jakarta, hlm 2 Rosnani Hashim dan Imron Rossidy,
Iradatul Aini, “Psikologi Islam “Islamization of Knowledge: A
Mengitegrasikan Ilmu dan Iman,” Comparative Analysis of the
Diakses pada tanggal 28 Februari Conceptions of AI-Attas and AI-
2015 pukul 08:17 WIB. Faruqi,”: 21.
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, “Islamic Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam and
Philosophy: An Introduction,” Secularism (Kuala Lumpur: Art
Journal of Islamic Philosophy 1 Printing Works Sdn. Bhd., 1993),
(2005): 21-22. 44.
Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Mohammad Muchlis Solichin, “Islamisasi
Terapi, terjm. Sari Narulita, judul Ilmu Pengetahuan dan Aplikasinya
asli: At-taujiih wal irsyaadun nafsi Dalam Pendidikan Islam,” Tadris
minal Qur‟aanil karim was- Volume 3. Nomor 1 (2008): 25.
Sunnatin Nabawiyyah (Depok: Ikhrom, Titik Singgung Antara Tasawuf,
Gema Insani, 2005), 275-276. Psikologi Agama dan Kesehatan
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Mental, Teologia, Volume 19,
Perspektif Al-Qur‟an (Jakarta: Nomor 1, Januari 2008, hlm. 1.
Amzah, 2007), 10. Mulyadhi Kertanegara, Integrasi Ilmu:
Ammar Fauzi Heryadi, “Logika Tindakan: Sebuah Rekonstruksi Holistik
Membangun Sistem Nilai (Bandung: Arasy, 2005), 178.
Religius,” Al-Huda Vol 2 No. 8 Martyn Shuttleworth, “Islamic Psychology:
(2003): 105. The History of Psychology,”
Robert Frager, Psikologi Sufi: Untuk Diakses melalui
Transformasi Hati, Jiwa dan Ruh, https://explorable.com/islamic-
78 dan 80.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |51
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468