Anda di halaman 1dari 9

PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No.

1 (2017) 43-51

PSIKOLOGI ISLAM PERSPEKTIF MALIK BADRI


Zaharuddin
Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah Palembang
zaharuddin_uin@radenfatah.ac.id

ABSTRACT
This study aims to reveal the concept of Islamic psychology Malik Badri perspective. The concept
of Islamic psychology that is expressed in the form of approach in formulating the theory of Islamic
psychology, the process of development stage of Islamic psychology and the nature of Islamic
psychology. This study is a kind of literature research, by doing a review of the works of Malik
Badri. In analyzing this literature study, researchers used content analysis. The conclusion in this
first study, that approach in the development of Islamic psychology using a combination of
approaches between scriptures, philosophical and tasawwufi (sufistik) and using pragmatic methods
and idealistic methods. Second, the stage of Islamic psychology development begins with the stage
of awe, acceptance and emancipation. Third, the essence of Islamic psychology according to Malik
Badri is an effort in formulating the concept of psychological theory based on the study of the
Qur'an and hadith which aims to filter out theoretical concepts contrary to Islamic ideology

Keywords: : Malik Badri Perspective, Islamic Psychology

ABSTRAK
Pengkajian ini bertujuan untuk mengungkap konsep psikologi Islam perspektif Malik Badri.
Konsep psikologi Islam yang diungkap berupa pendekatan dalam merumuskan teori psikologi
Islam, proses tahapan pengembangan psikologi Islam dan hakikat psikologi Islam. Kajian ini
merupakan jenis penelitian pustaka, dengan cara melakukan telaah terhadap karya-karya dari Malik
Badri. Dalam menganalisis kajian pustaka ini, peneliti menggunakan analisis isi (content analysis).
Kesimpulan dalam kajian ini pertama, bahwa pendekatan dalam pengembangan psikologi Islam
menggunakan kombinasi pendekatan antara skriptualis, filosofis dan tasawwufi (sufistik) dan
menggunakan metode pragmatis dan metode idealistik. Kedua, tahapan pengembangan psikologi
Islam dimulai dengan dimana tahapan terpersona, penerimaan dan emansipasi. Ketiga, hakikat
psikologi Islam menurut Malik Badri adalah upaya dalam merumuskan konsep teori psikologi
berdasarkan kajian terhadap al-Qur’an dan hadis yang bertujuan untuk memfilter konsep teori yang
bertentangan dengan ideologi Islam.

Kata Kunci: Perspektif Malik Badri, Psikologi Islam

PENDAHULUAN Begitupun perkembangan psikologi


Perkembangan ilmu psikologi dalam Islam itu sendiri mengalami pelbagai
perspektif psikologi Islam, hingga periode ini kemajuan walaupun kesannya perlahan.
semakin menunjukkan kemajuan yang pesat. Setelah terjadinya Islamisasi ilmu
Menurut Brennan, sejarah perkembangan pengetahuan yang dipelopori oleh Ismail Raji
teori dan model psikologi berkembang al-Faruqi dan Syed Muhammad Naquib al-
perlahan, sebagian besar berkembang dalam Attas, untuk menggali Alquran dan Sunnah
filsafat, hingga abad ke-19, ketika semangat sebagai sumber pengembangan ilmu
metodologis ilmu pengetahuan, diterapkan ke pengetahuan (islamisasi ilmu (Siti Faridah,
dalam studi psikologi yang muncul sebagai 2010).
produk institusi intelektual Barat (James Menurut Subandi (2005) ada dua
Brenna, 2006). alasan yang mendorong ilmuwan muslim
melaksanakan islamisasi sains. Pertama,
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
44| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

semakin terkotak-nya antara sains dan agama mazhab ke mazhab lainnya, disebabkan oleh
yang mengakibatkan ditinggalkannya nilai- ketidakpuasan ataupun ketidak setujuan
nilai moral dan etika. Hal ini terlihat dari terhadap paradigma mazhab yang telah ada.
semakin majunya peradaban suatu negara Seperti mazhab psikoanalisa yang
karena kemajuan sains, ternyata membawa disebut sebagai mazhab pertama dalam
dampak berbagai kerawanan sosial dan psikologi, dipelopori oleh Sigmund Freud.
psikologis. Kedua adalah keinginan ilmuwan Mazhab psikoanalisa memandang aktivitas
muslim untuk melihat kembali kejayaan manusia merupakan proses-proses mental dan
ilmuwan muslim seperti pada abad proses aktivitas sadar dan tidak sadar dalam
pertengahan setelah mentransfer berbagai diri manusia. Pandangan mazhab
bentuk pengetahun dari budaya Yunani dan psikoanalisa, ditentang oleh mazhab kedua
Romawi. Meskipun tidak persis sama, tetapi dalam psikologi yaitu mazhab behaviourisme,
situasi yang dihadapi oleh ilmuwaan di dunia yang dipelopori oleh John Broadus Watson.
muslim saat ini tampaknya mirip dengan Mazhab behaviourisme memandang bahwa
situasi umat Islam di abad pertengahan itu. Ini aktivitas manusia bukan dipengaruhi oleh
bukanlah sekedar utopia ilmuwan muslim aktivitas kesadaran dalam diri, melainkan
yang sedang dalam posisi underdog, tetapi oleh adaptasi perilaku dan pembelajaran
secara obyektif hal ini juga diakui oleh tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip
ilmuwan Barat sendiri. Bahkan beberapa asosiasi. Lebih lanjut pandangan mazhab
ilmuwan memprediksikan akan adanya kedua ini ditentang oleh mazhab ketiga dalam
perseteruan dan pertempuran kebudayaan psikologi yaitu mazhab humanistik, tokohnya
(setelah perseteruan antara dua super-power seperti Allport, Buhler, Maslow, May dan
dunia), yaitu pertentangan antara budaya Rogers. Dalam mazhab humanistik
Barat dan budaya Islam, yang salah satu di memandang bahwa individu berusaha
antaranya adalah di bidang ilmu pengetahuan. mencapai perkembangan potensinya dan
Walaupun demikian, pada masa abad menolak penjelasan mekanis dan materialistik
ke 20 ini, perkembangan psikologi Islam atas proses-proses psikologis.
semakin pesat. Hal ini dapat tercermin salah Lebih lanjut setelah kelahiran mazhab
satunya yaitu telah banyak para pemerhati ketiga yaitu mazhab humanistik. Lahir juga
psikologi yang mulai memperhatikan aspek yang disebut sebagai mazhab ke empat yaitu
agama dalam kajian lmu psikologi. khususnya mazhab transpersonal, salah satunya
di Indonesia, banyak pemerhati psikologi dipelopori oleh Abraham Maslow. Konsep
yang melakukan penelitian yang berhubungan utama mazhab transpersonal memandang
dengan keterkaitan antara agama dengan manusia tidak hanya mempunyai kesadaran
agama. Kenapa dibutuhkan psikologi Islam, psiko-fisik, psiko-kognitif atau
hal ini dikarenakan ketidakpuasan terhadap psikohumanistik, namun juga manusia
konsep psikologi konvensional yang sudah mempunyai kesadaran yang terdalam dan
ada. tinggi sifatnya (Mujidin, 2005).
Terdapat empat aliran atau mazhab Berdasarkan sejarah dan konsep yang
besar dalam ilmu psikologi yang telah diakui dibangun oleh masing-masing ke empat
secara umum oleh komunitas akademisi di mazhab besar psikologi yaitu psikoanalisas,
bidang psikologi, yaitu psikoanalisa, behaviourisme, humanistik dan transpersonal.
behaviourisme, humanias dan transpersonal. Terlihat bahwa kelahiran dari satu mazhab ke
Jika melihat sejarah kelahirannya, maka dapat mazhab dikarenakan adanya ketidakpuasan
diambil suatu penjelasan bahwa, lahirnya satu oleh pemerhati perkembangan ilmu psikologi
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |45

terhadap paradigma mazhab psikologi yang mengkaji bagaimana sesungguhnya konsep


dibangun untuk memahami manusia. psikologi Islam dalam perspektif Malik Badri.
Permasalahan yang ada adalah, hingga
saat ini perkembangan psikologi Islam masih PERUMUSAN MASALAH
dalam proses yang tidak mudah. Dalam Berdasarkan beberapa identifikasi
asumsi peneliti, hal ini disebabkan oleh belum masalah yang ada, peneliti merumuskan yang
ada kesepakatan mengenai pendekatan dalam menjadi fokus rumusan masalah dalam
merumuskan teori psikologi Islam, metode penelitian ini adalah: Bagaimana pendekatan
yang digunakan dalam penelitian psikologi yang digunakan Malik Badri dalam
islam masih dianggap belum mumpuni, serta merumuskan teori psikologi Islam ?
pahama yang berbeda tentang hakikat
psikologi Islam itu sendiri, baik dari pengkaji METODE PENELITIAN
dalam bidang agama maupun dalam bidang Setiap penelitian memiliki metode
psikologi itu sendiri. tersendiri dalam penyelesaiannya, begitupun
Dalam tulisan ini, peneliti tertarik pada kajian ini. Kajian ini merupakan jenis
untuk mengkaji pandangan salah satu tokoh penelitian pustaka. Menurut Wibirama (2015)
pemerhati psikologi Islam, yang mungkin kajian studi pustaka merupakan karya tulis
belum banyak dikenal oleh sebagian ilmiah yang memuat pembahasan penelitian
akademisi, baik dibidang psikologi terdahulu dan referensi ilmiah.
konvensional, maupun psikologi Islam itu Kajian ini memfokuskan untuk
sendiri. Tokoh tersebut bernama Malik Badri. menemukan pendekatan psikologi Islam
Malik Badri adalah salah satu tokoh perspektif Malik Badri. Prosedur pelaksanaan
pelopor perkembangan psikologi Islam. penelitian ini, diawalai dengan
Gerakan psikologi Islam secara objektif mengumpulkan karya-karya dari Malik Badri
berawal ketika Malik B Badri, seorang mengenai konsep psikologi Islam.
psikolog dari sebuah negara di Afrika, Selanjutnya dilakukan telaah terhadap karya-
menerbitkan buku The Dilemma of Moslem karya dari Malik Badri.
Psychologist pada tahun 1979. Buku yang Dikarenakan keterbatasan peneliti
mengkritik secara tajam psiokologi Barat ini sendiri dan ketersediaan referensi yang
telah mendapat sambutan luar biasa dan kurang memadai, sehingga karya Malik Badri
menjadi pemicu bagi munculnya pemikiran yang dikaji dalam penelitian ini yaitu
Psikologi Islami. Di Indonesia gerakan ini meliputi: 1) The Dilemma Of Muslim
dimulai tahun 1990-an yang gaungnya Psychologists (Dalam versi Bahasa Indonesia
semakin keras di awal milineum ketiga ini. berjudul: Dilema Psikolog Muslim); 2) Al-
Beberapa pertemuan nasional telah Tafakkur min al-Musyahadah ila al-Syuhud:
dilaksanakan dan buku-buku mulai banyak Dirasah al-Nafsiyah al-Islamiyah (Dalam
diterbitkan. versi bahasa Indonesia berjudul: Tafakkur:
Dalam tulisan ini, peneliti mengkaji Perspektif Psikologi Islam); 3) Beberapa
bagaimana pendekatan psikologi Islam artikel jurnal yang ditulis oleh Malik Badri
perspektif Malik Badri. Diantara judul karya (peneliti mencari artikel jurnal dengan cara
Malik Badri yang berhubungan dengan bantuan search engine google); 4) Karya-
keterkaitan antara psikologi dengan Islam ada karya sekunder lainnya yang membahas
yang sudah diterjemahkan ke bahasa tentang pendapat Malik Badri.
Indonesia. Dalam tulisan ini, peneliti mau Selanjutnya setelah mengkaji referensi
mengenai konsep psikologi Islam, peneliti
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
46| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

memberikan kesimpulan sesuai dengan intuisi. Ketiga acuan tersebut digunakan


perumusan masalah. Sumber kajian ini secara simultan, walaupun salah satu di
berasal dari karya-karya dari Malik Badri, antaranya ada yang lebih dominan.
hasil-hasil penelitian terdahulu, artikel dan Pendekatan skriptualis lebih mengutamakan
buku-buku yang berkaitan dengan tema wahyu, pendekatan filosofis mengutamakan
penelitian. Dalam menganalisis kajian telaah akal dan pendekatan sufistik atau tasawwufi
ini, peneliti menggunakan analisis isi. mengutamakan intuisi.
Menurut Arikunto (2010) analisis isi Pendekatan skriptualis adalah
merupakan jenis penelitian yang pendekatan pengkajian psikologi Islam yang
menghasilkan suatu kesimpulan tentang gaya didasarkan atas teks-teks Al-Qur’an ataupun
bahasa buku, kecenderungan isi buku, tata hadis secara literal. Lafal-lafal yang
tulis, lay-out, ilustrasi, dan sebagainya. terkandung di dalam Al-Qur’an maupun hadis
petunjuknya sudah dianggap jelas dan tidak
HASIL PENELITIAN diperlukan lagi penjelasan di luar ayat atau
Pendekatan dan Metode Perumusan Teori hadis. Asumsi filosofinya adalah bahwa Allah
psikologi Islam Swt menciptakan jiwa manusia, dan Dia pula
Dalam analisa pertama yang dilakukan yang menciptakan hukum-hukum
peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana psikologisnya. Hukum-hukum psikologis dari
pendekatan yang dipakai Malik Badri dalam Allah, tidak sedikitpun terlupakan dalam
merumuskan teori-teori psikologi Islam. firman-Nya, sehingga penggalian hukum-
Dalam hal ini, peneliti melakukan telaah hukum itu cukup dengan mempelajari firman-
terhadap karya Malik Badri yaitu: “Al- Nya.
Tafakkur min al-Musyahadah ila al-Syuhud: Selanjutnya pendekatan falsafi adalah
Dirasah al-Nafsiyah al-Islamiyah (Dalam pendekatan pengkajian psikologi Islam yang
versi bahasa Indonesia berjudul: Tafakkur: didasarkan atas prosedur berpikir spekulatif.
Perspektif Psikologi Islam)”. Karya Malik Prosedur yang dimaksud mencakup berpikir
Badri tentang tafakkur ini, peneliti anggap yang sistemik, radikal dan universal, yang
sebagai salah satu tema dalam perspektif ditopang oleh kekuatan akal sehat.
psikologi tentang proses berpikir dalam Pendekatan falsafi ini tidak berarti
konsep psikologi Islam. meninggalkan nash, melainkan tetap
Dalam melakukan analisa pendekatan berpegang teguh kepada nash, hanya saja cara
perumusan teori psikologi Islam dari persepsi memahaminya dengan mengambil makna
Malik Badri. Peneliti menggunakan alat esensial yang terkandung di dadalamnya.
analisa berupa jenis pendekatan psikologi Akal yang sehat sesungguhnya datang dari
Islam menurut pendapat Abdul Mujib dan Allah Swt, demikian juga nash berasal dari-
Jusuf Mudzakir. Menurut Abdul Mujib dan Nya. Maka antara akal dan nash tidak akan
Jusuf Mudzakir (2002) pendekatan yang terjadi pertentangan. Jika terjadi perbedaan
digunakan dalam membangun psikologi Islam antara nash dan akal, boleh jadi disebabkan
sebagaimana yang pernah dipraktekan oleh oleh akal belum mampu menangkap pesan
para psikolog maupun terdahulu, setidak- esensial nash, atau diperlukan interpretasi
tidaknya meliputi tiga aspek yaitu pendekatan filosofis terhadap lafal dalam nash.
skriptualis, pendekatan filosofis dan Pendekatan tasawwufi atau sufistik,
pendekatan tasawwufi (sufistik). Ketiga yaitu pendekatan pengkajian psikologi Islam
pendekatan dalam psikologi Islam ini, yang didasarkan pada prosedur intuitif, ilham
berdasarkan tiga acuan yaitu wahyu, akal dan dan cita rasa. Prosedur yang dimaksud
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |47

dilakukan dengan cara menajamkan struktur Selain pendekatan modern psikologi


kalbu melalui proses penyucian diri. Cara itu konvensional. Malik Badri juga merujuk pada
dapat membuka tabir yang menjadi pendapat pemikir muslim klasik.
penghalang antara ilmu-ilmu Allah dengan Sebagaimana Malik Badri juga
jiwa manusia, sehingga mereka memperoleh mengungkapkan kajian tafakur dalam konsep
ketersingkapan dan mampu mengungkap pemikir muslim, seperti ungkapan Malik
hakikat yang sesungguhnya. Badri Dalam kajian ini pun, saya membahas
Berdasarkan analisa peneliti terhadap tabiat dan fase-fase tafakur menurut sebagian
karya Malik Badri yaitu: “Al-Tafakkur min ulama klasik, seperti Al-Ghazali dan Ibnu
al-Musyahadah ila al-Syuhud: Dirasah al- Qayyim, kemudian membandingkan dengan
Nafsiyah al-Islamiyah (Dalam versi bahasa penemuan psikologi kontemporer. Pendekatan
Indonesia berjudul: Tafakkur: Perspektif falsafi yang digunakan Malik Badri tidak
Psikologi Islam)”. Peneliti menemukan berarti meninggalkan nash, melainkan tetap
beberapa tema yang berkaitan dengan berpegang teguh kepada nash, hanya saja cara
pendekatan-pendekatan dalam psikologi Islam memahaminya dengan mengambil makna
yaitu pendektan skriptualis, pendekatan esensial yang terkandung di dalamnya. Akal
filosofis dan pendekatan tasawwufi. yang sehat sesungguhnya datang dari Allah
Seperti ungkapan dari Malik Badri Swt, demikian juga nash berasal dari-Nya.
yaitu “dalam buku ini, saya memaparkan Maka antara akal dan nash tidak akan terjadi
penemuan-penemuan penting dalam bidang pertentangan. Jika terjadi perbedaan antara
psikologi modern yang membuktikan nilai dan nash dan akal, boleh jadi disebabkan oleh
pentingnya pikiran dan meditasi dalam akal belum mampu menangkap pesan esensial
membentuk dasar-dasar kognitif dan nash, atau diperlukan interpretasi filosofis
emosional, mengarahkan perilaku dan terhadap lafal dalam nash ini.
keinginan, menciptakan kebiasaan, mengobati Oleh karena itu, selain menggunakan
kegoncangan, serta memantapkan kehidupan pendapat modern psikologi konvensional
kejiwaan dan spiritualitas manusia”. melalui pendekatan falsafi, Malik Badri juga
Dalam analisa peneliti jika menggunakan pendekatan skriptualis. Hal
menggunakan pendekatan dari pendapat ini ditunjukkan dalam pendapatnya yang
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Malik menyatakan “Tentang kebiasaan tafakur
Badri dalam merumuskan pendekatan teori tanpa melihat benda yang menjadi objeknya,
psikologi Islam, menggunakan pendekatan Al-Qur‟an juga menyerukan manusia untuk
filosofis. Hal ini tampak dalam pernyataann melihat segala ciptaan Allah swt. di alam
dalam karyanya “dalam buku ini, saya raya ini yang tidak dapat dijangkau oleh
memaparkan penemuan-penemuan penting kekuatan tangan manusia, seperti langit,
dalam bidang psikologi modern...:. malik gunung-gunung, dan lautan lepas. Al-Qur‟an
Badri menggunakan pendekatan filosofis juga mengajak orang-orang mukmin untuk
untuk mengungkapkaan teori dalam karyanya. merenungkan nikmat Allah swt. berupa karya
Hal ini dapat peneliti asumsikan bahwa cipta yang dihasilkan oleh para ilmuan.
pendekatan filosofis yang dimaksud adalah Karena Allah swt. telah memberikan ilmu
mencakup berpikir yang sistemik, radikal dan kepada mereka untuk kepentingan hidup dan
universal. Hal ini disebabkan karena Malik kehidupan umat manusia. Terdapat dalam al-
Badri juga menggunakan pendapat-pendapat Qur‟an Surat Al-Baqarah ayat 164:
dari pemikir Modern psikologi konvensionaal
dalam merumuskan teori psikologi Islam.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
48| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

skriptualis bahwa Malik Badri “memfokuskan


      
kembali masalah yang telah kami singgung
sebelumnya, bahwa pengetahuan manusia
        mengenai otak dan sarafnya sangat sedikit.
Adapun hakikat akal, roh dan jiwanya
          merupakan rahasia yang terkunci rapat,
merupakan harta simpanan yang menakutkan.
        Kalau pengetahuan manusia begitu terbatas
dalam kehidupannya yang fana ini,
      bagaimana ia berani bertafakur tentang Zat-
Nya yang “Dia tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mata, sedangkan Dia dapat
    
melihat segala penglihatan itu, Al-Qur‟an
Artinya: Surat Al-An‟am: 103:
Sesungguhnya dalam penciptaan        
langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut
  
membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit Artinya:
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan Dia tidak dapat dicapai oleh
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan segala yang kelihatan; dan Dialah yang
pengisaran angin dan awan yang Maha Halus lagi Maha mengetahui.
dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan Selanjutnya, selain Malik Badri
kebesaran Allah) bagi kaum yang menggunakan pendapat modern psikologi
memikirkan. konvensional melalui pendekatan falsafi dan
pendekatan skriptualis. Malik Badri juga
Lebih lanjut pendapat Malik Badri menggunakan pendekatan tasawufi. Seperti
“Tafakur merupakan bagaian ibadah yang pendapat Malik Badri, kajian hubungan antara
bebas, artinya terlepas dari segala ikatan tafakur tentang hukum-hukum alam dan
kecuali satu ikatan saja, yaitu tafakur tentang metode ilmiah merupakan awal perhatian saya
Zat Allah swt. Dialah Allah yang “Tidak ada dalam upaya menghubungkan tafakur dengan
satupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah kajian psikologi dan pendidikan modern.
yang Maha Mendengar dan Maha Melihat” Kajian ini telah saya tulis secara ringkas
Al-Qur‟an Surat Asy-Syura ayat 11: sebelumnya dengan judul “Tafakur Tentang
      Alam dan Manusia: Antar Ibadah dan Ilmu”
dalam Jurnal Majalat al-Kulliyat al-„Ulum al-
Artinya: Ijitima‟iyah, Universitas Islam Ibnu Sa’ud
“(yaitu) kaum Fir'aun. mengapa tahun 1401 H. Perhatian dan antusias para
mereka tidak bertakwa?" pembaca dan teman-teman dalam kajian
tersebut mendorong saya untuk menulis buku
Pendapat lanjutan Malik Badri lainnya ini. Semoga Allah swt. Memberi mereka
mengenai bukti penggunaan pendektan pahala dan kebaikan. Menunjukkan bahwa

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |49

ada pembahasan bukan hanya olah pikir, Sistem Psikologi, Jakarta, Rajawali
tetapi juga olah jiwa disini. Pers, 2006, hlm. 2
Lebih lanjut, bukti bahwasanya Malik Siti Faridah, Perkembangan Psikologi Islam,
Badri juga menggunakan pendekatan Ilmu Ushuluddin, Juli 2010, hlm.
tasawuffi sebagaimana pndapat Badir yang 207-225, 208.
menyatakan bahwa proses pengobatan atau M.A. Subandi, Reposisi Psikologi Islam,
terapi psikologi ini, juga dapat dilakukan Disampaikan pada Temu Ilmiah
dengan memberikan rangsangan atau stimulus Nasional I Psikologi Islam,
yang bertolak belakang dengan pikiran dan Yogyakarta, 24 September 2005, 2.
perasaan emosional yang melahirkan Mujidin, Garis Besar Psikologi
kebiasaan. Oleh karena itu, terhadap pasien Transpersonal: Pandangan
yang selalu takut hidup dengan masyarakat Tentang Manusia dan Metode
tertentu, psikolog terapi harus memberikan Penggalian Transpersonal Serta
perasaan ketenangan, kenyamanan dan Aplikasinya Dalam Dunia
ketentraman jiwa kepadanya dengan cara Pendidikan, Jurnal Humanitas:
membawanya ke keadaan sebenarnya dalam Indonesia Psychological Journal,
masyarakat yang ia takuti itu, atau dengan Vol, 2 No. 1 Januari (2005), hlm.
jalan membayangkan dalam khayalan. 54
Iredho Fani Reza, Mengatasi Kerentanan
KESIMPULAN Stres Melalui Coping Religius
Dalam kajian penelitian ini, terdapat (Studi Pada Pasien Gagal Ginjal
tuga kesimpulan bahwa pendekatan dalam Kronik), Yogyakarta, Kanisius,
pengembangan psikologi Islam dalam 2015, 169.
perspektif Malik Badri menggunakan Diakses dari https://d.gr-
kombinasi pendekatan antara skriptualis, assets.com/authors/1464673409p5/
filosofis dan tasawwufi (sufistik). Dalam 304163.jpg
artian bahwa Malik Badri menggunakan M.A. Subandi, Reposisi Psikologi Islam…, 8.
pendekatan perumusan teori psikologi Islam Sunu Wibirama, “Bagaimana Membuat Studi
bersumber dari kajian terhadap alquran dan Pustaka Yang Baik,” Diakses
hadis (skriptualis), bersumber dari kajian melalui
spekulatif yang bersifat empiris dan hasil http://wibirama.com/2013/04/30/su
kajian pemikiran dan bersumber dari nu-wibirama-bagaimana-membuat-
pemahaman dan penghayatan kasus-kasus studi-pustaka-yang-baik/ pada
atau tema-tema psikologi serta dalam tanggal 3 Juli 2015 pukul 20:10
prakteknya secara langsung. Selain itu metode Wib.
yang digunakan adalah kombinasi antara Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
metode pragmatis dan idealistik. Dalam artian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,
bahwa Malik Badri melakukan adopsi teori Rineka Cipta , 2010, hlm. 6
barat dan juga mengkaji teori dari sumber Arabpsynet, “Malik Babikir BadriCurriculum
utama Islam. Vitae”, diakses melalui
http://arabpsynet.com/cv-
DAFTAR PUSTAKA psychologists/Badri-cv.eng.htm
James F. Brennan, History and System of pada tanggal 9 Agustus 2016 jam
Psychology, diterjemahkan oleh 11:44 WIB.
Nurmala Sari Fajar, Sejarah dan
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
50| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

Malik Badri, Tafakkur: Perspektif Psikologi Ahmad Fuad Pasya, Dimensi Al-Qur‟an:
Islam, terjm. Usman Syihab Menggali Ilmu Pengetahuan Dari
Husnan. Judul asli: Al-Tafakkur Al-Qur‟an, terjm. Muhammad
min al-Musyahadah ila al-Syuhud: Arifin. Juduk asli: Rahiq Al-„Ilmi
Dirasah al-Nafsiyah al-Islamiyah, wa Al-Ilman, Solo: Tiga Serangkai,
Banndung: Rosda Karya, 1996, 2006, 31.
cover belakang. Iin Tri Rahayu, Islamisasi Psikologi, Jurnal
Good Reads, “Malik Badri”, diakses melalui Psikoislamika Vol 1 No 1 Tahun
https://www.goodreads.com/author/ 2004, hlm. 16.
show/304163.Malik_Badri pada Rosnani Hashim dan Imron Rossidy,
tanggal 9 Agustus 2016 jam 13:00 “Islamization of Knowledge: A
WIB. Comparative Analysis of the
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Conceptions of AI-Attas and AI-
Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Faruqi,” Intellectual Discourse, Vol
Rajawali Pers, 2002, hlm. 22 8, No. 1 (2000): 19.
Malik B. Badri, The Dilemma of Muslim Mahmoud Hamid Al-Migdadi, “Issues in
Pshycologists, diterjemahkan oleh Islamization of Knowledge, Man
Siti Zainab Luxfiati, Dilema and Education,” Revue Académique
Psikolog Muslim, Pustaka Firdaus; des sciences humaines et sociales,
Kotak Pos 148 JAT; Jakarta 13001 n° 7 (2011): 6.
anggota IKAPI, Jakarta, hlm 2 Rosnani Hashim dan Imron Rossidy,
Iradatul Aini, “Psikologi Islam “Islamization of Knowledge: A
Mengitegrasikan Ilmu dan Iman,” Comparative Analysis of the
Diakses pada tanggal 28 Februari Conceptions of AI-Attas and AI-
2015 pukul 08:17 WIB. Faruqi,”: 21.
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, “Islamic Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam and
Philosophy: An Introduction,” Secularism (Kuala Lumpur: Art
Journal of Islamic Philosophy 1 Printing Works Sdn. Bhd., 1993),
(2005): 21-22. 44.
Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Mohammad Muchlis Solichin, “Islamisasi
Terapi, terjm. Sari Narulita, judul Ilmu Pengetahuan dan Aplikasinya
asli: At-taujiih wal irsyaadun nafsi Dalam Pendidikan Islam,” Tadris
minal Qur‟aanil karim was- Volume 3. Nomor 1 (2008): 25.
Sunnatin Nabawiyyah (Depok: Ikhrom, Titik Singgung Antara Tasawuf,
Gema Insani, 2005), 275-276. Psikologi Agama dan Kesehatan
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Mental, Teologia, Volume 19,
Perspektif Al-Qur‟an (Jakarta: Nomor 1, Januari 2008, hlm. 1.
Amzah, 2007), 10. Mulyadhi Kertanegara, Integrasi Ilmu:
Ammar Fauzi Heryadi, “Logika Tindakan: Sebuah Rekonstruksi Holistik
Membangun Sistem Nilai (Bandung: Arasy, 2005), 178.
Religius,” Al-Huda Vol 2 No. 8 Martyn Shuttleworth, “Islamic Psychology:
(2003): 105. The History of Psychology,”
Robert Frager, Psikologi Sufi: Untuk Diakses melalui
Transformasi Hati, Jiwa dan Ruh, https://explorable.com/islamic-
78 dan 80.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Zaharuddin Psikologi Islam Perspektif Malik Badri |51

psychology pada tanggal 24


Februari 2015 pukul 15:02 WIB.
Achmad Mubarok, Psikologi Islam: Kearifan
dan Kecerdasan Hidup (Jakarta:
The IIIT dan Wahana Aksara
Prima, 2009), 6.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468

Anda mungkin juga menyukai