1,2,3
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang
1
septiandareza07@gmail.com, 2laffandi@polinema.ac.id, 3mamluatulhaniah@polinema.ac.id
Abstrak
Kesehatan paru-paru sangatlah penting dalam keberlangsungan hidup kita dan lingkungan yang kotor pun juga
sangat berpengaruh serta gaya hidup yang kurang sehat, banyak orang yang tidak peduli dengan kesehatannya,
sehingga banyak yang mengidap penyakit paru-paru. Saat ini, dokter spesialis paru-paru tidak sebanding dengan
penderita penyakit paru-paru sehingga harus menunggu lama, dan mengeluarkan biaya yang mahal untuk
melakukan konsultasi. Tujuan dari penelitian ini yakni membuat sistem pakar yang dapat menyelesaikan masalah
penyakit paru-paru dan cara penanganannya dengan menerapkan metode Case Based Reasoning, serta mengetahui
akurasi pada metode tersebut. Case Based Reasoning ialah metode dengan cara mengatasi suatu masalah baru
dengan mencari solusi kasus lama yang serupa dan akan tersimpan pada basis baru. Dengan menggunakan metode
ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari kasus sebelumnya dan menggunakannya pada kasus baru.
Pengujian ini menggunakan pengujian akurasi, yang mana terdapat 5 data valid. Data yang diuji sebanyak 20
sampel data pasien, serta 10 responden, yaitu 1 orang pakar dan 9 pasien. Hasil pengujian dari penelitian yang
dilakukan, sistem dapat memberikan kemudahan bagi pasien, yang mana didapatkan dari hasil rata-rata kuesioner
yang sudah diisi dengan rata-rata sebesar 86.8% dan metode Case Based Reasoning mampu memberikan hasil
yang baik dalam mendiagnosis penyakit paru-paru dengan nilai akurasi sebesar 90.
H a l a m a n | 193
Volume 9, Edisi 2, Februari 2023
Berdasarkan penjelasan diatas, permasalahan yang Penyakit paru-paru adalah penyakit yang khusus
akan dibahas pada penelitian ini diantaranya: menyerang organ paru-paru. Menurut Buku Ajar Ilmu
1. Bagaimana menerapkan sebuah sistem pakar Penyakit Paru 2010 dibuat dan disusun oleh
untuk mendiagnosis penyakit paru-paru dengan Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR RSUD
metode Case Based Reasoning? dr. Soetomo Surabaya terdapat 14 penyakit paru
2. Bagaimana akurasi metode CBR pada penyakit- diantaranya Tuberkulosis (TBC), Multi-Drug
paru yang dapat menentukan hasil diagnosa? Resistence (MDR)-TB, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK), Asma Bronkial, Kanker Paru, Efusi
2. Tinjauan Pustaka Pleura, Penyakit Paru Kerja dan Pencemaran Udara,
2.1 Penelitian Terdahulu Pneumonia, Pneumoniatoraks, Gagal Napas, Edema
Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki Paru, Avian Influenza (Flu Burung), Swine Influenza
keterkaitan dengan penelitian ini, untuk menentukan (Flu Babi) (Hariadi, 2010).
posisi penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang
peneliti maksud adalah: 2.4 Case Based Reasoning
Penelitian pertama dilakukan oleh Samsudin, Case Based Reasoning (CBR) merupakan
Usman, Selviana dengan judul “Aplikasi Sistem metode pemecahan masalah dengan mengingat
Pakar Diagnosa Penyakit Pernapasan menggunakan peristiwa serupa (similarity) yang terjadi di masa
Metode Case-Based Reasoning” dapat disimpulkan lalu dan menggunakan pengetahuan atau
bahwa sistem pakar dapat memberikan solusi untuk informasi untuk memecahkan masalah yang
diagnosa penyakit pernafasan dengan cepat dan digunakan di masa lalu (Putra Semara Yoga
akurat dengan hasil 100% benar dengan perhitungan Bagus Ida et al., 2020).
menggunakan metode CBR (Samsudin, 2017). Bobot parameter (w):
Penelitian kedua dilakukan oleh Munazat Gejala penting = 5
Salmin dengan judul “Case Based Reasoning untuk Gejala sedang = 3
Diagnosis Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Gejala biasa = 1
Akut” dapat disimpulkan memberikan hasil sistem
CBR untuk diagnosis penyakit ISPA dengan hasil
terbaik menggunakan threshold ≥ 60% dengan
akurasinya 99,29% sedangkan yang terendah
menggunakan threshold ≥ 80% dengan nilai
akurasinya adalah 88,57% (Munazat Salmin, 2018).
Penelitian ketiga dilakukan oleh Amalia Martha
Ika, Arifianto Deni, Nilogiri Agung dengan judul
“Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru-Paru
Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis
Website” dapat disimpulkan metode certainty factor
memiliki akurasi sebesar 77,58% (Amalia Martha Ika
et al., 2019).
Penelitian keempat dilakukan oleh Dennis
Yazdanti, Saputro Adi Fikri, Royadi Juanda,
Darmawan Rizky, Saifuddin Aries dengan judul
“Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru–Paru
Menggunakan Forward Chaining” dapat disimpulkan
metode forward chaining memiliki akurasi sebesar
Gambar 1 Siklus Case Based Reasoning
83,08% (Dennis Yazdanti et al, 2020).
Demam dan
3
Demam dan dapat lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan
menggigil menggigil pengguna. Saat mendesain database, dapat
Penurunan Penurunan dilakukan dengan menerapkan normalisasi ke
1
berat badan berat badan struktur tabel yang telah diketahui atau dengan
Sesak napas 3 Sesak napas membuat model relasi entitasnya.
Berkeringat di Berkeringat di
1
malam hari malam hari
Total 14
Similarity (14/19)
= 0,73
G04
G09
G11
7 G01
G02
G03
G04
G05 Tuberkulos Tuberkulos
1
G06 is (TBC) is (TBC)
G07
G17
G19
Gambar 5 Halaman Hasil Konsultasi
G22
8 G06
G17 Penyakit Penyakit
5.2 Pengujian Sistem
G05 Paru Paru
Pengujian akurasi sistem dilakukan untuk
G18 Obstruktif Obstruktif 1
megetahui kesesuaian sistem dalam
G19 Kronis Kronis
memberikan keluaran berupa diagnosa hama
G20 (PPOK) (PPOK)
penyakit. Data yang diuji berjumlah 20 data
G21
analisa pakar. Hasil pengujian akurasi sistem
9 G06
dilakukan dengan membandingkan hasil analisa
G11
pakar dengan hasil analisa sistem.
G13
Tabel 3 Pengujian Akurasi Sistem
G04
N Inputa Identifikasi Identifikasi Akura G03 Pneumonia Pneumonia 1
o n Pakar Sistem si G14
Gejala G15
G16
1 G01
G09
G02
G03 10 G06 Penyakit Penyakit
G04 Tuberkulos Tuberkulos G17 Paru Paru
1 G18 Obstruktif Obstruktif 1
G05 is (TBC) is (TBC)
G06 G19 Kronis Kronis
G07 (PPOK) (PPOK)
G22 11 G01
2 G07 G09
G08 G15 Pneumonia Pneumonia 1
G06 Bronkitis Bronkitis 1 G16
G04 G21
G09 12 G03
3 G10 G06
Tuberkulos Tuberkulos
G11 Asma Asma 1 G07 1
is is
G12 G11
G17
4 G06
G07 Asma Bronkitis 0 13 G03
G12 G04
G05 Bronkitis Asma 0
5 G06
G10
G13
G13
G04
G03 14 G05
Pneumonia Pneumonia 1 Penyakit Penyakit
G14 G08
Paru Paru
G15 G19 1
Obstruktif Obstruktif
G16 G21
Kronis Kronis
G09 G22
6 G01 15 G03
G07 G06 Tuberkulos Tuberkulos
Bronkitis Bronkitis 1 1
G08 G07 is is
G06 G09
16 G01 Asma Asma 1
H a l a m a n | 197
Volume 9, Edisi 2, Februari 2023
198 | H a l a m a n
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X
200 | H a l a m a n