Anda di halaman 1dari 41

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU PADA

MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

PROPOSAL PENELITIAN
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S-1)

WA ODE HERAWATI
F1G117058

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU PADA


MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO

Diajukan oleh:

WA ODE HERAWATI
F1G117058

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. La Ode Saidi, M. Kom La Surimi, S.Si., M. Cs


NIP. 19621231 199512 1 001 NIP. 19860705 201903 1 013

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paru-paru merupakan salah satu organ vital manusia yang fungsinya sebagai

alat pernafasan yang apabila tidak berfungsi dengan baik maka akan

menyebabkan kematian (Amalia et al., 2017). Berdasarkan data dari Global

Cancer Statistics (Globocan) 2020, jumlah kasus kanker paru-paru di Indonesia

meningkat sebanyak 34.783 kasus dengan angka kematian sebanyak 30.843

orang (Putri, 2021). Paru-paru sebagai pompa satu-satunya untuk sistem

pernapasan adalah organ yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan.

Sebagai bagian dari organ penting, paru-paru termasuk organ yang berukuran

yang cukup besar dan hampir memenuhi rongga dada kita. Banyak orang

menggunakan paru-paru dan sistem saluran pernapasannya bukan untuk mengisap

oksigen dari udara bersih, melainkan mengisap asap hasil pembakaran tembakau,

cengkeh, dan bahan-bahan psikotropika berbahaya lainnya yang tidak perlu

disangkal lagi merupakan racun yang merusak paru-paru.

Penyakit paru-paru merupakan penyakit yang berhubungan dengan sistem

pernapasan pada manusia, dapat menjadi buruk apabila tidak segera ditangani

dengan serius. Hal ini menyebabkan pasien kesulitan dalam berkonsultasi dengan

dokter karena terbatasnya dokter spesialis paru-paru, dan minimnya pengetahuan

pasien tentang penyakit paru-paru. Selain itu, prosedur pemeriksaan penyakit paru

yang membutuhkan waktu yang lama mengakibatkan penderita penyakit paru-

paru sulit untuk melakukan pengobatan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk

iii
memudahkannya salah satunya dengan menggunakan system pakar, sistem ini

hadir sebagai sarana untuk membantu mendiagnosa dan penatalaksanaan terhadap

pasien, peneliti berharap aplikasi ini dapat digunakan pada puskesmas, serta

rumah sakit-rumah sakit yang memerlukan. Contohnya sebuah aplikasi ini dengan

menggunakan computer khusus yang diletakkan di ruang tunggu pasien rumah

sakit atau puskesmas, sehingga para pengunjung dan pasien yang mengalami

penyakit paru-paru baik yang sedang menunggu dokter datang ataupun mengantri

setidaknya dapat menggunakan aplikasi ini dahulu sebelum berkonsultasi.

Sistem pakar merupakan suatu aplikasi komputer yang dapat membantu

pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik

dengan menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah

didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Sistem pakar dapat meningkatkan produktivitas karena dapat bekerja lebih cepat

daripada manusia serta membuat orang awam bekerja seperti layaknya seorang

pakar (Hayadi, 2018). Sistem pakar bertujuan untuk membuat sistem pakar

diagnosa penyakit paru-paru yang dapat dioperasikan secara offline oleh petugas

klinik sehingga dapat mempercepat proses pendiagnosaan penyakit pasien serta

mempermudah dalam pembuatan laporan dan perhitungan statistik penderita

penyakit berdasarkan periode waktu tertentu, namun bukan untuk menggantikan

peran manusia, tetapi untuk mengalihkan pengetahuan manusia kedalam bentuk

sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak dan tidak terbatas oleh

waktu.

iv
Penelitian tentang sistem pakar membantu pemeriksaan penyakit pun telah

banyak dilakukan. Beberapa penelitian tentang sistem pakar yang telah dilakukan

diantaranya Muhammad Dedi Irawan 2017 telah melakukan penelitian dengan

judul “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru pada Anak dengan Metode

Dempster Shafer”. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa aplikasi sistem

pakar penyakit paru-paru dapat membantu masyarakat umum dalam mendeteksi

dini serta sebagai alat bantu untuk mempelajari tentang penyakit paru berdasarkan

pemeriksaan fisik.

Youngky Janando Putra pada tahun 2014, dengan judul “Sistem Pakar

Diagnosis Penyakit Kanker Paru-Paru Menggunakan Metode Certainty Factor.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa system pakar diagnosis penyakit kanker

paru-paru ini telah mampu memberikan informasi mengenai jenis penyakit yang

di derita pasien berdasarkan gejala-gejala yang diberikan.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dhevi Dadi Kusumaningtyas pada

tahun 2019 dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Saluran Pernapasan

dengan Metode Fuzzy Tsukamoto”. Dari hasil pengujian validitas system

diperoleh nilai probabilitas keakuratan sistem sebesar 80 % dan ketidakakuratan

sistem sebesar 20 % sehingga sistem pakar ini dapat dinyatakan sudah berjalan

baik.

Dari beberapa penelitian sistem pakar yang telah dilakukan, salah satu

metode yang dapat digunakan untuk pengukuran hasil system pakar adalah Fuzzy

Tsukamoto. Fuzzy Tsukamoto adalah metode yang digunakan untuk membantu

dalam pemberian rekomendasi secara cepat, tepat, dan akurat. Kelebihan dari

v
metode ini adalah Memiliki toleransi terhadap data data yang tidak tepat dan

mudah dimengerti. Metode pencarian yang digunakan dalam pembuatan sistem

pakar ini adalah forward chaining dengan sturktur binary tree yaitu dengan

melakukan pemrosesan berawal dari sekumpulan data untuk kemudian dilakukan

inverensi sesuai dengan aturan yang diterapkan hingga ditemukan kesimpulan

yang optimal. Sedangkan perhitungan dan perangkingan penyakit yang mungkin

diderita pasien, menggunakan metode fuzzy tsukamoto untuk memberikan hasil

perhitungan yang bersifat pasti berdasarkan dengan parameter yang ada,

kemudian proses diagnose pasien dilakukan oleh sistem.

Adanya aplikasi ini bukan berarti menghilangkan ataupun menggantikan

peran/kedudukan dari seorang pakar, ahli, dan dokter spesialis paru-paru di rumah

sakit ataupun puskesmas tersebut, setidaknya dapat memasyarakatkan

pengetahuan para pakar/ahli/dokter penyakit paru-paru melalui sistem ini, serta

pasien dapat melihat dan mengetahui secara langsung melalui sistem ini,

bagaimana cara mengidentifikasi jenis penyakit paru-parunya berdasarkan gejala

yang pasien rasakan, selanjutnya peran dokter/ahli/pakar juga masih menentukan

dan masih diperlukan untuk membenarkan serta memastikan penyakit paru-paru

yang pasien alami. Dengan demikian adanya sistem ini dapat lebih mempermudah

dan mempercepat kinerja dokter untuk mengetahui penyakit paru-paru yang

diderita oleh pasiennya itu sendiri

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sistem

pakar dengan judul “SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU

PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO” yang

vi
berfungsi memudahkan user yang ingin mendiagnosa jenis penyakit paru-paru,

untuk mengurangi terjadinya human error yang terkadang ditemui dokter

melakukan kesalahan diagnosa selain itu memberikan penanganan yang konsisten,

cepat dan akurat kepada pasien

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana cara membuat sistem pakar yang dapat digunakan

untuk mendiagnosis penyakit paru-paru pada manusia menggunakan metode

Fuzzy Tsukamoto.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu system pakar

yang dapat mendiagnosis penyakit paru-paru menggunakan metode Fuzzy

Tsukamoto.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.1 Mampu meningkatkan pelayanan kesehatan, mempermudah dan

mempercepat kinerja dokter dalam mengetahui penyakit paru-paru yang

diderita oleh pasiennya itu sendiri dan memudahkan pasien berkonsultasi

dengan dokter.

Mengefisienkan dan mempermudah seseorang dalam mendiagnosis gejala awal

penyakit serta alternative sebelum berkonsultasi dengan doket dalam

mendiagnosis penyakit paru-paru

vii
1.2 Membantu masyarakat luas sebagai seorang user dalam mengakses

informasi dan mencari informasi mengenai gejala, penyakit, diagnosis,

konsultasi, ataupun terapi pengobatan untuk paru-paru secara jelas, lengkap,

cepat dan tepat dengan biaya yang relative lebih murah dan dapat ditampilkan

saat itu juga.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian sistem pakar diagnosis penyakit paru-paru ini dibatasi pada:

1. Pembangunan system pakar menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto dari

pakar di Rumah Sakit umum Abunawas

2. Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan yang di

berikan melalui proses dialog yang memerlukan jawaban yakin atau tidak

dari user.

3. Output berupa diagnosis penyakit paru-paru meliputi 7 jenis penyakit

paru-paru

viii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terkait dengan penelitian system pakar diagnosis paru-paru

pada manusia dengan metode fuzzy tsukamoto dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan


1 Muhammad Sistem Pakar Metode Dapat Membantu Metode
Dedi Irawan Diagnosis Dempster Masyarakat Umum dalam Fuzzy
2017 Penyakit Paru- Shafer Mendeteksi Dini Serta Tsukamoto
Paru Pada Sebagai Alat Bantu Untuk
Anak Dengan Mempelajari Tentang
Metode Penyakit Paru Berdasarkan
Dempster Pemeriksaan Fisik.
Shafer
2 Youngky Sistem Pakar Metode Mampu Memberikan Metode
Janando Diagnosis Certainty Informasi Mengenai Jenis Fuzzy
Putra Pada Penyakit Factor. Penyakit Yang Diderita Tsukamoto
Tahun 2014 Kanker Paru- Pasien Berdasarkan
Paru Gejala-Gejala Yang
Menggunakan Diberikan.
Metode
Certainty
Factor.
3 Dhevi Dadi Sistem Pakar Metode Validitas System Metode
Kusumaning Diagnosa Fuzzy Diperoleh Nilai Fuzzy
tyas Pada Penyakit Tsukamoto Probabilitas Keakuratan Tsukamoto
Tahun 2019 Saluran System Sebesar 80% Dan
Pernapasan Ketidakakuratan System
Dengan Sebesar 20 % Sehingga
Metode Fuzzy System Pakar Ini Dapat
Tsukamoto Dinyatakan Sudah
Berjalan Baik.
4 Achmad B, Sistem Pakar Metode Sistem Pakar Diagnosa Metode
Dkk (2022) Diagnosa Fuzzy Penyakit Saluran Fuzzy
Penyakit Tsukamoto Pernafasan Telah Penulis Tsukamoto
Saluran Buat Dan Dapat Jenis
Pernafasan Digunakan Untuk Penyakit
Dengan Membantu Dalam Yang
Metode Fuzzy Memperkirakan Penyakit Berbeda

ix
No Peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan
Tsukamoto Yang Diderita Oleh Pasien Yakni
Karena Hasil Sistem Yang Infeksi
Dikembangkan Tidak Jauh Saluran
Berbeda Dengan Sistem Pernapasan
Yang Berjalan.
5 Ahmad B, Sistem Pakar Metode Berdasarkan Hasil Metode
Dkk (2022) Diagnosa Yang Percobaan Kepada 12 Fuzzy
Penyakit Diterapkan Orang Pasien Penyakit Tsukamoto
Paru-Paru Adalah Paru-Paru Menggunakan
Menggunaka Naive Bayes Sistem, Prosentase
n Metode Classifier Kesesuaian Diagnosa
Naive Bayes Penyakit Paru-Paru Jika
Classifier Dibandingkan Dengan
Berbasis Hasil Diagnosa Dari Pakar
Java Sebenarnya Sebesar 83%.
6 Desak Putu Sistem Pakar Metode Hasil Akhir Dari Penyakit Metode
(2014) Diagnosa Inferensi Yang Diderita Kemudian Fuzzy
Penyakit Fuzzy Didiskusikan Kepada Tsukamoto
Jantung Dan Menggunak Dokter Spesialis Penyakit
Paru Dengan an Metode Dalam Yang
Fuzzy Logic Sugeno. Menghasilkan Tingkat
Dan Kemiripan Sistem Pakar
Certainty Yang Telah Dibuat
Factor Dengan Pakar
Sesungguhnya Sebesar
94.61 %
7 Sistem Pakar Metode Aplikasi Sistem Pakar Metode
Untuk Certainty Mendiagnosa Penyakit Fuzzy
Mendiagnosa Factor Dan Pneumonia Ini Telah Tsukamoto
Penyakit Fuzzy Logic Mampu Memberikan
Pneumonia Tsukamoto Informasi Kepada User
Menggunakan (Pasien) Mengenai
Metode Penyakit Pneumonia Yang
Certainty Dialami Melalui Gejala -
Factor Dan Gejala Yang Diinputkan
Fuzzy Logic User (Pasien) Ke Sistem
Tsukamoto Serta Memberikan Solusi
Berbasis Web Atau Penanganan Awal
Sesuai Dengan Penyakit
Pneumonia Yang Telah
Didiagnosakan.

2.2 Kecerdasan Buatan

x
Kecerdasan buatan berasal dari kata artificisial intelligence yang

mengandung arti tiruan atau kecerdasan. Secarah harfiah artificial intelligence

adalah kercerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang dalam

ilmu komputer yang membuat komputer agar dapat bertindak dengan sebaik

seperti manusia (menirukan kerja otak manusia). Pada aplikasi kecerdasan buatan

ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu basis pengetahuan (knowledge

base) berisi fakta-fakta, teori pemiliran dan hubungan antara satu dengan yang

lainnya dan motor inferensi (Inference Engine) yaitu kemampuan menarik

kesimpulan berdasarkan pengalaman (Oktavia Dan Abdul, 2014).

Perbedaan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami adalah sebagai berikut

(Muhammad Dahria):

a. Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa berubah karena sifat manusia

pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama sistem komputer & program

tidak mengubahnya.

b. Lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia

dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama & keahlian

tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap. Jadi jika pengetahuan

terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat disalin dari

komputer tersebut & dapat dipindahkan dengan mudah ke komputer yang

lain.

c. Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan murah

dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah

pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.

xi
d. Bersifat konsisten karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi

komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah

e. Dapat didokumentasi. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi

dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut.

Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.

f. Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan lebih baik disbanding

manusia

2.3 Sistem Pakar

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk meneyelesaiakan suatu sasaran yang tertentu. Sistem juga diartikan sebagai

sekumpulan elemen yang bekerja sama dalam suatu kesatuan untuk melaksanakan

sutau fungsi yang berguna (Antonio dan Safrida,2012).

Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak computer yang memiliki

basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran

meneyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar adalah

salah satu jalan untuk mendapatkan pemecahan masalah secara lebih cepat dan

mudah. Dengan sistem pakar, seseorang yang awam pun dapat menyelesaikan

masalahyang cukup rumit atau bias juga hanya sekedar mencari informasi

berkualitas yang sebenarnya hanya bias diperoleh dengan bantuan parah ahli.

Sistem pakar juga dapat membantu aktivitas pakar, yang di fungsikan sebagai

asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan

(Arifin,2011).

xii
Pemecahan masalah-masalah yang kompleks biasanya hanya dapat

dilakukan oleh sejumlah orang yang sangat terlatih, yaitu pakar. Dengan penerpan

teknik kecerdasan buatan, sistem pakar menirukan apa yang dikerjakan oleh

seorang pakar ketika mengatasi permasalahan yang rumit, berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki (Hartati, 2008).

Sistem pakar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut (Azhar

dkk, 2016):

a. Basis pengetahuan (Knowledge base)

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian

masalah, tentu saja didalam domain tertentu. Ada bentuk pendekatan berbasis

pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu penlaran berbasis aturan (Rule-

Based Reasoning).

b. Mekanisme inferensi

Mekanisme inferensi merupakan bagian dari sistem pakar yang melakukan

penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola

tertentu. Mekanisme inferensi merupakan proses untuk menghasilkan. Bagian

yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem

yang digunakan oleh seorang pakar. Ada dua teknik dalam melakukan inferensi,

yaitu:

2.3.1 Ciri-Ciri Sistem Pakar


Ciri-ciri yang dimiliki sistem pakar adalah sebagai berikut (Azhar

dkk.,2016):

a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

xiii
b. Dapat memberrikan penalaran untuk data-data yang tidk pasti.

c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan

cara yang dapat dipahami.

d. Berdasarkan pada kaidah /Rule tertentu.

e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara terpisah

f. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah

g. Keluarannya bersifat anjuran

2.3.2 Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Pakar

Beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem pakar

yaitu anatara lain:

a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan parah ahli.

b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

d. Meningkatkan output dan produktivitas

e. Meningkatkan kualitas

f. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langka).

g. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya

h. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

i. Memiliki reliabilitas

j. Meningktakan kapabalitas sistem computer.

k. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap

dan mengandung ketidakpastian

xiv
l. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan

m. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

n. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Disamping memiliki beberapa keuntungan sistem pakar juga memiliki beberapa

kelemahan yaitu:

a. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharannya sangat mahal,

b. Sulit dikembangkan, hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan

pakar dibidangnya

c. Sistem pakar tidak 100% bernilai besar

2.4 Logika Fuzzy

Logika Fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada

tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan

fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam

suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan

atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran dengan fuzzy logic

tersebut. Logika fuzzy dapat diangggap sebagai kotak hitam yang menghubungkan

antara ruang input dengan ruang output. Kotak hitam tersebut berisi cara atau

metode yang dapat digunakan untuk mengolah data input menjadi output dalam

bentuk informasi yang baik.

Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik

input ke dalam nilai keanggotaan yang memiliki interval 0 sampai 1. Salah satu

cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan

xv
melalui pendekatan fungsi. Beberapa fungsi keanggotaan fuzzy, yaitu :

a. Representasi Linier

Pada representasi linier, pemetaan input ke derajat keanggotaannya

digambarkan sebagai garis lurus. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linier.

Pertama, Kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju nilai domain yang memilki derajat

keanggotaan lebih tinggi. Kedua, Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan

derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai

domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.

b. Representasi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linier).

c. Representasi Kurva Trapesium

Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja pada

rentang tertentu ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

2.5 Fuzzy Tsukamoto


Metode tsukamoto adalah perluasan dari penalaran monoton. Setiap

konsekuen pada aturan berbentuk IF-THEN harus dipresentasikan dengan suatu

himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang menoton. Output hasil inferensi

dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire

strength). Proses agregasi antar aturan dilakukan, dan hasil akhirnya diperoleh

dengan menggunakan defuzzy dengan konsep rata- rata terbobot.

Rata rata terbobot sebagai berikut:

𝑎1𝑧1 # 𝑎$𝑧$#⋯#𝑎𝑛
𝑧=
𝑎1#𝑎$ #⋯ 𝑎𝑛

xvi
2.6 Penyakit Paru-Paru
Penyakit paru dan saluran napas merupakan penyakit yang tingkat

kejadiannya cukup luas dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia

dan suku bangsa. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penyakit

asma, bronkitis, TBC, batuk serta demam dalam masyarakat. Sekalipun ada

beberapa penyakit paru dan saluran napas yang tidak membahayakan jiwa, namun

tetap tidak boleh dianggap sepele, mengingat berbagai kompikasi yang dapat

ditimbukan. Paru merukan organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan paru

sangatlah pentinguntuk dijaga. Mengingat fungsi dari paru sebagai pusat daria alat

pernapasan manusia. Lingkungan yang kotor, polusi udara yang kian bertambah

berat serta pola hidup tidak sehat menyebabkan penyakit paru. Sekecil apapun

terserang penyakit paru selain berbahaya juga sangat menganggu aktivitas sehari-

hari, maka dari itu lebih baik mencegah dari pada megobati. Ada beberapa hal

yang dapat menjadi penyebab penyakit pada saluran pernapasan dan paru,

misalnya zat yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti olusi udara, bakteri

virus, dan lain sebagainnya (Oktavina dan Abdul, 2014).

Manifestasi klinis penyakit paru beberapa riwayat penyakit, pemeriksaan

radiologis dan tes faal paru merupakan data yang sangat penting untuk

menegakkan diagnosis penyakit paru. Pada beberapa penyakit yang mengenai

paru, ada beberapa keluhan-keluhan yang sering ditemukan. Keluhan-keluhan itu

adalah batuk. Dahak (sputum), sesak napas, batu darah, sweezing (mengi), nyeri

dada. Adapun beberapa jenis penyakit paru antara lain: Tuberculosis Paru,

bronkhiektasis, Bronchitis Kronik, Asma Bronkhiale, Pneumonia, dan efusi

xvii
Pleura. Sedangkan penderita asma berisiko mengalami terjadi reaksi anafilaksis

akibat elergi makanan fatal mengancam jiwa. Asma juga dapat terjadi pada siapa

saja dan dapat timbul segala usia. Meskipun demikian, umumnya asma lebih

sering terjadi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun dan orang dewasa pada usia

sekitar tahunan (Octavina dan Abdul,2014).

a. Asma

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang

melibatkan banyak sel-sel inflamasi seperti eosinophil, sel mast, leukotrin dan

lain-lain. Inflamasi kronik ini berhubungan dengan hiperresponsif jalan napas

yang menimbulkan episode berulang dari mengi (wheezing), sesak napas, dada

terasa berat, serangan terjadi sekitar 3-4 kali seminggu, produksi lender berlebihan

dan batuk terutama pada malam dan pagi dini hari. Kejadian ini biasanya ditandai

dengan obstruksi jalan napas yang besifat reversibel baik secara spontan atau

dengan pengobatan (Wijaya dan Toyib, 2018).

Menurut Departemen Kesehatan RI penyakit asma adalah suatu kelainan

berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan

hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala

episodik berulang beberapa batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama

pada malam atau dini hari yang uumnya bersifat reversible baik dengan atau tanpa

pengobatan. Penyakit asma bersifat fluktuatif (hilang timbul) artinya dapat tenang

tanpa gejala tidak menganggu aktivitas tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala

ringan sampai berat bahkan dapat menimbulkan kematian. Ada dua jenis pemicu

penyakit asma, yaitu elergen dan iritan. Alergen adalah zat yang menyebabkan

xviii
gejala penyakit asma dengan cara memunculkan reaksi alergi. Alergen penyakit

asma yang umum diatarannya: serbuk sari (bunga), hewan, dan tungau debu,

rumah. Iritan adalah zat yang menyebabkan gejala asma dengan cara menganggu

saluran pernapasan, iritan penyakit asma yang umum diantaranya: udara dingin,

asap rokok, dan asap sisa pembakaran bahan kimia (ijaya dan Toyib, 2018)

b. Bronkitis

Batuk adalah gejala utama bronkitis akut. Perkembangan diagnostik utama

pada pasien dengan dugaan bronkitis akut adalah mengesampingkan penyebab

batuk yang lebih serius, seperti asma, eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronis,

gagal jantung atau pneumonia. Diagnosis yang paling banyak tumpang tinding

dengan bronkitis akut adalah pernapasan bagian atas infeksi saluran dan

pneumonia. Sedangkan bronkitis akut dan pilek biasa adalah penyakit yang

sembuh dengan sendiri yang tidak membutuhkan pengobatan antibiotic, tetapi

standar untuk pneumonia adalah antibiotic (Kinkade dan long, 2016).

Selain batuk, tanda dan gejala bronkitis akut lainnya termasuk, dispenia,

hidung tersumbat, sakit kepala, dan demam badan lemah, produksi dahak

berwarna putih, kuning atau hijau. Beberapa hari pertama infeksi bronchitis akut

mungkin tidak dapat dibedakan dari flu biasa. Batuk yang berhubungan dengan

bronkitis sangat mengganggu dan lambat disembuhkan, pasien sering mencari

pengobatan. Pasien dan dokter mungkin meremehkan waktu yang dibutuhkan

untuk pulih sepenuhnya dari bronkitis akut. Durasi batuk terkait bronkitis akut

biasannya dua hingga tiga minggu, dengan perkiraan terkumpul 18 hari dalam

satu tinjauan sistematis. Ini sesuai dengan hasil percobaan prospektif, yang

xix
menemukan bahwa pasien yang batuk selama setidaknya lima hari memiliki rata-

rata 18 hari batuk (Kinkade dan Long, 2016)

c. Pneumonia (Radang Paru-Paru)

Menurut Wibowo dkk. (2018) Pneumonia dikategorikan dalam penyakit

menular yang ditularkan melalui udaram dengan sumber penularan adalah

penderita pneumonia yang menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara

pada saat batuk atau bersin. Untuk selanjutnya, kuman penyebab pneumonia

masuk kesaluran pernapasan melalui proses inhalasi (udara yang dihirup), atau

dengan cara penularan langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh

penderita saat batuk, bersin, dan berbicara langsung terhirup oleh orang disekitar

penderita, atau memegang dan menggunakan benda tang telah terkena sekresi

saluran pernapasan penderita.

Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan

dimana alveoli (mikroskopik udara mengisi kantong dan paru yang bertanggung

jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan

penimbunan cairan. Pneumonia disebabkan oleh berbagai macam sebab, meliputi

infeksi karena bakteri, virus jamur, dan parasit. Pneumonia juga dapat terjadi

karena bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, atau secara tak langsung

dari penyakit lain seperti kanker paru-paru atau pengunaan alkohol. Gejala khas

yang berhubungan dengan pneumonia meliputi batuk, nyeri dada deamam, dan

sesak napas (Wibowo dkk.,2018).

Pneumonia adalah penyakit yang diebabkan kuman pneumococcus,

staphylococcus, dan virus. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggil, demam,

xx
sakit kepala, nyeri dada, batuk berdahak kadang desertai darah, dan sesak napas.

Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang 2 tahun,

usia lanjut kurang lebih dari 65 tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan

(malnutrisi, gangguan imunologi) (Wibowo dkk.,2018).

d. Emfisema

Emfisema adalah penyakit yang mengenai parenkim paru. Emfisema jenis

penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara

(alveoli) di paru-paru. Alveoli merupakan tempat pertukaran gas pernapasan

sehingga penderita emfisema akan sulit bernapas. Emfisema disebabkan karena

hilangnya elastisitas alveolus terjadi distensi rongga udara disebelah distal

bronkiolus terminalis dengan disertai destruksi septum alveolaris. Terdapat

beberapa faktor risiko penyebab emfisema diantaranya polusi udara dan faktor

genetik. Polusi udara didapatkan dari merokok, paparan debu, sulfur dioksida

(SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan gas beracun lainnya. Sedangkan asap rokok

dan kekurangan enzim alfa-1-antripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas ini.

Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan

orang yang sehat kerana karbon dioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-

paru terperangkap di dalamnya. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen

yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernapas. Penderita

mengalami batuk kronis dan sesak napas (Oktarian dan Ningrum,2017).

e. PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis)

Menurut Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD),

PPOK adalah penyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yang tidak

xxi
sepenuhnya reversible. Keterbatasan saluran napas tersebut biasanya progresif dan

berhubungan dengan respons inflamasi dikarenakan bahan bahan yang merugikan.

Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyakit sistemik yang mempunyai

hubungan antara keterlibatan metabolik, otot rangka dan molekuler genetik.

Keterbatasan aktivitas merupakan keluhan utama penderita PPOK yang sangat

mempengaruhi kualitas hidup. Disfungsi otot rangka merupakan hal utama yang

berperan dalam keterbatasan aktivitas penderita PPOK. Inflamasi sistemik,

penurunan berat badan, peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, osteoporosis,

dan depresi merupakan manifestasi sistemik PPOK. Gejala PPOK secara umum

ada tiga yaitu, batuk, berdahak dan sesak napas khususnya saat beraktvitas. ATS

telah membagi skala sesak napas dari tingkta 0, satu, dua, tiga dan empat, yang

menuju ke tingkat keparahan. Sedangkan klasifikasi PPOK terdiri dari ringan

sedang dan berat yang diukur berdasarkan pemeriksaan spirometri yang

menghasilkan nilai VEP1 dibagi dengan KVP yaitu besarnya ratio udara yang

mampu dihisap dan di keluarkan oleh paru-paru manusia. Faktor resiko utama

PPOK antara lain merokok, polutan indoor, outdur dan polutan di tempat kerja,

selain itu ada juga faktor resiko lain yaitu genetik, gender, usia, konsumsi alkoho

dan kurang aktivitas fisik (Oemiati, 2013).

f. TBC (Tuberculosis)

Tubercolosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran

pernapasan yang di sebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagaian

besar TB menyerang penyakit paru-paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh

lain. Gejala-gejala penderita TB di antaranya batuk-batuk, nyeri dada, sesak

xxii
napas, hilang nafsu makan, berat badan turun, demam, kedinginan dan kelelahan

(Rafflesia, 2014).

TBC menyebar lebih cepat di Negara-negara berkembang. Hal ini di

sebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, semakin meningkatnya gizi buruk di

sebagian negara berkembang serta munculnya epidemik HIV/AIDS di dunia.

Lebih cepatnya penyebaran TBC juga mengakibatkan cukup tingginya jumlah

individu latenly-infected (individu-individu pengidap penyakit tetapi belum

menularkan penyakit) dan jumlah individu latenly- infected (individu-individu

pengidap penyakit dan dapat menularkan penyakit) (Rafflesia, 2014).

g. Kanker paru

Menurut Aliyah dkk., (2016), kanker paru umunya dibagi menjadi dua

kategori besar, yankni kanker paru sel kecil (small cell lung cancer-SCLC) dan

kanker paru non-sel kecil (non-small cell lung cancer-NSCLC). Kategori NSCLC

terbagi lagi menjadi adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel

besar. Sekitar 80% kasus kanker paru merupakan NSCLC.

Tanda dan gejala pada stadium awal, sebagian besar kanker paru tidak

menunjukkan gejala klinis. Gejala dan tanda kanker paru umumnya terjadi pada

kasus stadium lanjut, antara lain:

a. Lokal:

1) Batuk baru atau batuk yang lebih hebat pada batuk kronis

2) Himoptisis

3) Mengi/ stridor karena obstruksi saluran napas

xxiii
4) Kadang terdapat kavitas seperti abses paru

5) Etelaktasis

b. Invasi local:

1) Nyeri dada sesak napas karena efusi pleura Invasi ke pericardium yang

menyebabkan tamponade atau aritmia

2) Sindrum vena kava superior Sindrom Horner (facial andhidrosis, phosis,

miosis)

3) Suara serak, karena penekanan berulang pada N. laryngeal

4) Sindrom pancoast, karena invasi pada pleksus brachialis dan saraf simpatis

servikalis

c. Gejala penyakit metastasis:

1) Pada otak, tulang, hati, adrenal

2) Limfadenopatil servikal dan supraklavikula (sering menyertai metastasis)

d. Sindroma paraneoplastik: Terdapat pada 10% pasien dengan kanker paru

1) Sistemik: penurunan berat badan, aneroksia, demam

2) Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi

3) Endrokrin: sekresi berlebihan hormone paratiroid

4) Dermatologik: eritema multiformis hiperkeratosis, jari tabuh

5) Renal: syndrome of inappriate andiuretic hormone (SIADH)

6) Neurologik: dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer

7) Neuromiopati

8) Hopertrofi osteoartropati

e. Asimtomatik dengan kelainan radiologis

xxiv
1) Sering terdapat pada perokok dengan PPOK yang terdeteksi secara

radiologis

2) Kelaianan berupa nodul soliter Alat Bantu Analisis dan Perancangan

2.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

2.5.1 Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram


Data flow diagram (DFD) suatu digram yang berisi simbol-simbol grafis

yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang ada dalam sebuah sistem

DFD menggambarkan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem yang akan

dibangun. Diagram ini terdiri dari level-level yang dimaksudkan untuk mem-

break down fungsi yang ada. Level yang lebih rendah menjabarkan lebih detail

level yang ada diatasnya. Simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada

Tabel 2.2 (Rasim dkk., 2008)

Tabel 2.2 Simbol DFD (Rasim dkk., 2008)

Simbol DFD Arti Khusus

proses atau fungsi system

Entitas luar

Simpanan data

Arah aliran

xxv
Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana sistem pakar bekerja

untuk mengolah data yang tersedia sehingga menjadi informasi yang berguna

dengan fungsi-fungsi yang telah direncakan yang digambarkan dengan diagram

alir (flowchart). Sistem ini nantinya akan digunakan oleh dua penggunaan, yaitu

penggunaan umum dan administrator (Arifin, 2011).

2.5.2 Entity Relationship Diagram


Entity Relationship Diadgram (ERD) adalah model yang menerangkan

hungunan data pada sebuah basis data. Hubungan anatar data tersebut di

hubungkan dengan sebuah relasi. Data-data tersebut gambarkan dengan entitas

yang mempunyai atribut. Atribut tersebut berfungsi untuk mendeskripsikan dan

memaparkan sifat dari entitas tersebut (Amrullah dan Ekojono, 2013).

ERD (Entity Relationship Diadgram) adalah suatu model untuk

menggambrkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas.

ERD hanya berifat konseptual dan tidak tergantung pada produk DBMS

(Database Management System). Komponen-komponen ERD yaitu (Usada dkk.,

2012):

1. Entitas (Entity) Entitas dapat berupa sesuatu yang nyata ataupun absrtak,

dapat berupa seseorang, sebuah tempat, sebuah objek, sebuah kejadian atau

suatu konsep.

2. Hubungan (Relationship) Hubungan adalah suatu asosiasi yang ada antara

dua jenis entitas. Hubungan digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Tiap

belah ketupat diberi label kata kerja.

xxvi
3. Atribut setiap kejadian dari tiap entitas perlu dilakukan identifikasi dan

deskripsi dengan menggunakan atribut. Atribut adalah karektaristik dari suatu

entitas. Atribut-atribut tersebut sebenarnya adlah elemen-elemen data dan

masing-masing diberikan satu nilai tunggal, yang disebut nilai atribut

digambarkan dalam bentuk elips.

4. Komponen empat adalah relasi atau relation. Relasi dalam ERD adalah

hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Relasi sendiri sering

disebut dengan proses. Komponen ini digambarkan dengan lambang belah

ketupat. Terdapat tiga jenis relasi yang digunakan dalam ERD dan perlu

kamu ketahui, berikut adalah jenisnya.

5. Komponen terakhir adalah garis. Dalam ERD sendiri garis digunakan untuk

menunjukkan hubungan entitas dalam ERD. Selain menjadi penghubung,

garis juga dapat menunjukkan alur atau flow dari suatu ERD. Simbol yang

digunakan dalam ERD dapat dilihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 simbol ERD (Usada dkk., 2012)

Simbol ERD Arti khusus

Entitas
Entitas

xxvii
Relationshipp
Hubungan

Atribut
Atribut

2.1 Tools Yang Digunakan

2.6.1 Sublime Text 3

Menurut Pahlevi dkk., (2018) dan Syifani dan Dores (2018) Sublime Text

merupakan salah satu text editor yang sangat powerful yang dapat meningkatkan

produktivitas dan mengembangkan kualitas kode yang tinggi. Sublime Text adalah

aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platform

operating sistem dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya

aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan

powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan

menggunakan sublime-packages.

Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang

elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal

dikalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer

biasanya menggunakan sublime text untung mengunting source kode yang sedang

dikerjakan. Sublime text mempunyai beberapa keunggulan-keunggulan yang dapat

xxviii
membantu pengguna dalam membuat sebuah web development. Berikut

keunggulan-keunggulan fitur yang dimilki sublime text 3, adalah (Faridi, 2015):

1. Multiple Selection, mempunyai fungsi untuk membuat perubahan pada

sebuah kode pada waktu yang sama dan dalam baris yang berbeda.

2. Command Palette, mempunyai fungsi yang berguna ubtuk mengakses file

shortcut dengan mudah untuk mencari file.

3. Distraction Free Mode, mempunyai fungsi untuk merubah tampilan layar

menjadi penuh. Fitur ini sangat dibutuhkan ketika pengguna ingin fokus pada

pekerjaan yang sedang dikerjakannya.

4. Find and Project, dapat mencari dan membuka file di dalam sebuah project

dengan cepat dan mudah.

5. Plugin API dan Switch, Sublime Text mempunyai keunggulan dengan plugin

yang berbasi Phyton Plugin API. Teks editor ini mempunyai plugin yang

sangat beragam, dan ini dapat memudahkan pengguna dalam

mengembangkan softwarenya.

6. Drag and Drop, dapat menyeret dan melepas file teks ke dalam editor yang

akan buka tab baru secara otomatis.

7. Spilit Editing, dapat mengedit secara berdampingan. Sublime Text juga

mempunyai keunggulan dalam berbagai platform. Sublime text sendiri sudah

tersedia dalam berbagai platform sistem operasi, yaitu Windows, Linux, dan

MacOS.

xxix
2.6.2 Personal Home Page / Hyperttext Preprocesso (PHP)

Menurut Anwar dan Irawan, (2017) dan Syifani dan Dores (2018) PHP

(Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalaah proses

penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara

langsung pada saat baris kode di jalankan PHP (Hyperttext Preprocessor) yaitu

bahasa pemrograman berbasis web server-side yang bersifat open source. PHP

merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server

-side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk

membuat halaman website yang dinamis.

PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditemptakan dalam server

dan diproses deserver. Hasilnya dikirmkan ke klien, tempat pemakai

menggunakan browser. Dengan menggunakan PHP, website akana lebih interaktif

dan dinamis. Artinya, ia dapat membentuk tampilan bersarkan permintaan terkini.

Secara umum, fungsi PHP adalah digunakan untuk pengembangan website. Baik

website statis seperti situs berita yang tidak membutuhkan banyak fitur. Ataupun

website dinamis seperti toko online dengan segudang fitur pendukung.Pada

prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP,

Cold Fusion maupun JSP. Kemudahan lain dari PHP mampu berintegrasi dengan

berbagai macam database salah satunya MySQL (Prasetyo dan Pattiasina, 2015).

2.6.3 My Stucture Query Language (MySQL)

Menurut Anwar dan Irawan (2017) dan Syifani Dores, (2018) MySQL

(My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem

manajemen berbasis data SQL (Database Management System) atau DBMS’’.

xxx
Dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, My SQL, Postagre SQL, dan lain-lain.

MySQL merupkan DBMS yang multithread, multi-user yang bersifat gratis

dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). MySQL adalah sebuah

implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang

didistrubusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lincense).

Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan

batasan perangkat lunakak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang

bersifat komersial.

Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu

website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website. Script PHP

mendukung penuh operasi terhadap DBMS MySQL (Wahana Kompuetr, 2010).

2.6.4 XAMMP

XAMMP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak

sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah

sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache,

HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan

bahasa pemrograman PHP dan Perl (Anwar dan Irawan 2017).

Fungsi XAMMP adalah membantu user untuk melakukan instalasi dan

konfigarasi web server yaitu Apache, Database Management System (DBMS),

MySQL, dan Web Programming yaitu PHP (Wirawan, 2008). XAMMP adalah

sebuah software web server Apache yang didalamnya sudah tersedia database

server MySQL dan mendukung PHP programming. XAMMP merupakan

xxxi
singkatan dari X (untuk empat sistem operasi), Apache, MySQL, PHP, Perl.

Penjelasan mengenai Apache dan MySQL adalah sebagai berikut:

a. Sekilas mengenai Apache Apache merupakan salah satu modul dalam

perangkat lunak XAMMP yang berfungsi sebagai web server. Aplikasi ini

tersedia untuk berbagai sistem operasi, termasuk Unix, GNU, FreeBSD,

Linux, Solaris, Novel Netware, AmigaOS, Mac OS X, Microsoft Windows,

OS / 2, TPF, dan eComStation.

b. Sekilas Mengenai MySQL ini merupakan bahasa standar yang digunakan

untuk relational database management systems (RDBMS). Pernyataan-

pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti update

data atau menampilkan data dari basis data. Untuk dapat melakukan tugas

tersebut diperlukan perangkat lunak Database Management Systems (DBMS)

seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, dan

sebagainya. Setiap software database mempunyai arti dan fungsi yang sama

(Binarso dkk.,2012).

2.6.5 Hypert Text Markup Language (HTML)

HTML (Hypert Text Markup Language) adalah suatu bahasa yang dikenali

web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan

dengan tulisan teks biasa. Sedangkan web browser adalah program computer yang

digunakan untuk membaca HTML, kemudian menerjemahkan dan dan

menampilkan hasilnya secara visual ke layar komputer. Contoh program web

browser anatara lain seperti Mozilla firefox, Google Chrome, Inferent Explorer,

Microsoft Edge, dan sebagainnya (Anwar dan Irawan, 2017).

xxxii
Fungsi HTML secara erperinci sebgai berikut (Hidayat, 2016):

a. Membuat halaman web

b. Menamilkan informasi dalam bentuk apapun pada browser internet

c. Membuat link menuju halaman tertentu (pranala)

d. Membuat Form interaktif

2.6.6 Web

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halamana-halaman yang

digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak,

animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis

maupun dinamis yang bentuk suatu rangkaian banguna yang saling terkait, yang

maising-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan

anatara suatu halaman web dengan halaman web lainnya disebut Hyperlink,

sedangkan teks yang dijadikan media penghubung (Arwan dan Irawan, 2017).

Palmer dan Grifitth melakukan riset mengenai fungsi website sebgai berikut

(Sarwono dan Prihanto, 2012):

a. Fungsi website sebagai media kegiatan promosi yang dilakukan secara online.

b. Fungsi website sebagai media penjualan yang dilakukan secara online.

c. Fungsi website sebgai media layanan yang dilakukan secara online.

d. Fungsi website sebagai media dukungan yang dilakukan secara online.

e. Sebagai sarana informasi terbaru dan menarik untuk dibaca.

2.6.7 Confusion Matrix

xxxiii
Confusion Matrix adalah suatu metode yang biasanya digunakan untuk

melakukan perhitungan akurasi pada sistem pakar. Confusion Matrix digambarkan

dengan tabel yang menyatakan dengan jumlah data uji yang benar diklasifikasikan

dan jumlah data uji yang salah diklasifikasikan (Rahman dkk., 2017). Confusion

matrix berisi informasi aktual (actual) dan prediksi (predicted) pada sistem

klasifikasi. Tabel 2.4 penjelasan tentang Confusion Matrix (badrul, 2014).

Tabel 2.4 Confusion Matrix (Badrul, 2014)

Klasifikasi Prediksi

Ya Tidak

Ya TP FN
Aktual
Tidak TN FN

Keterangan:

True Positive (TP) = Proporsi positif dalam data set yan diklasifikasikan positif

Tru Negative (TN) = Proporsi positif dalam data set yan diklasifikasikan negatif

False Positive (TP) = Proporsi positif dalam data set yan diklasifikasikan positif

False Negative (FN)= Proporsi positif dalam data set yan diklasifikasikan negatif

Berikut adalah persamaan model confusion matrix (Badrul, 2014):

a. Nilai akurasi (acc) adalah proporsi jumlah prediksi yang benar. Dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
TP+TN
Acc:
TP+ TN+ FP+ FN
b. Sensitivity digunakan untuk membandingkan proporsi TP terhadap tupel
yang psotif, yang dihitung dengan mengguanakan persamaan:

xxxiv
TP+TN
Sensitivity :
TP+ FN
c. Specificity digunakan untuk membandingkan proporsi TN terhadap tupel
yang negatif, yang dihitung dengan menggunakan persamaan:
TP
Specificity:
TP+ FP

2.6.8 Black box Testing

Black box testing merupakan teknim pengujian yang berfokus pada


spefikasi fungsional dari perangkat lunak. Pengujian bekerja dengan mengabaikan
struktur pada control sehinga berfokus pada informasi domain. Pengujian
menggunakan black box testing memungkinkan pengembang sistem untuk
membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruhbatasan-batasan
fungsional pada suatu sistem (Jaya, 2018).

Kekurangan dari metode black box testing adalah pengujian kasus sulit
didesain tanpa spesifikasi yang jelas. Memungkinkan memiliki pengulangan
pengujian yang sudah dilakukan oleh developer. Beberapa bagian back end tidak
diuji sama sekali. Black box testing berfokus untuk menemukan hal-hal berikut
(Nurudin dkk, 2019):

1. Kesalahan antarmuka (interface errors).


2. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
3. Kesalahan pada performansi (performance errors)
4. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data

xxxv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juli 2022 yang

dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kendari. Rincian kegiatan

penelitian ditunjukan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian

No Uraian Mei Juni Juli

1 Pengumpulan data
2 Analisis kebutuhan
system
3 Desain system
4 Pengkodingan
5 Pengujian
6 Implementasi
7 Integrasi dan pengujian

3.1. Jenis Penelitian

Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, dilakukan penelitian ini,

dilakukan penelitian terdahulu guna mendapatkan data-data dan informasi

terkait sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit paru-paru dengan metode

Fuzzy Tsokamoto. Tahapan penelitian dibuat agar dapat mengetahui gambaran

yang dibuat secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam menyelesaikan

permasalahan terdapat gambar 3.1 Adapun tahapan penelitian pada penelitian

ini terdiri dari (1) Identifikasi Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Perancangan

dan Pemodelan, (4) Pengembangan Sistem, dan (5) Pengujian. Adapun teknik

xxxvi
pe

ngumpulan data adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Tahapan / Prosedur

Keterangan Gambar 3.1 :

2.5.1 Identifikasi Masalah

Tahap ini melakukan identifikasi untuk memperoleh informasi

tentang permasalahan penyakit paru-paru. Mulai dari permasalahan

yang dihadapi dokter dilapangan, tingkat resiko penyakit paru-paru dan

gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita penyakit paru-paru.

2.5.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi di salah

satu rumah sakit di Kota Kendari. Melakukan wawancara kepada pakar

(dokter spesialis paru-paru) dan Kepala IT di Rumah Sakit. Kemudian

melakukan pengambilan data dengan range pasien yang termasuk dalam

dewasa (30-55 Tahun). Data yang digunakan dalam penelitian sebanyak

xxxvii
30 Data.

2.5.3 Perancangan dan Pemodelan

Aktifitas pada tahap ini merancang gambaran umum sistem,

kemudian melakukan pemodelan untuk penegakan diagnosis dan

melakukan pembuatan antarmuka sistem. Gambar 3.2 merupakan

gambaran umum sistem yang dibuat.

Mulai

Gejala dan
Pemeriksaan Fisik

IF Pemeriksaan
Diagnosa Penunjang
Awal<40
IF

Gaejala Paru-Paru Gajala Paru-Paru


Ringan Berat

Selesai
Gambar 3.2 Gambaran umum sistem

Gambar 3.2 merupakan gambaran umum sistem dimulai dengan proses

menginputkan gejala yang diderita oleh pasien dan hasil pemeriksaan fisis yang

dilakukan oleh dokter, seperti batuk, napas cepat, wheezing dan lain lainnya. Lalu

sistem mencari klasifikasi penyakit paru-paru berdasarkan input yang

dimasukkan. Apabila hasil pencarian sistem tidak ditemukan gejala penyakit paru

xxxviii
berat sistem akan menyelesaikan pencarian dan mengeluarkan diagnosis paru-

paru ringan akan teta pi apabila sistem menemukan adanya indikasi paru-paru

berat, makan sistem akan meminta hasil pemeriksaan lain sebagai pendukung

hasil diagnosis, seperti leukosit dan lainnya.

2.5.4 Pengembangan Sistem

Proses pada tahap ini melakukan penerapan semua hasil rancangan dan

pemodelan yang telah dibuat kedalam perangkat lunak. Menjalankan sistem yang

dibuat dan memastikan semua fungsi sudah berjalan dengan baik.

2.5.5 Pengujian

Tahap pengujian dan validasi untuk mengetahui karakteristik sistem dan

mengidentifikasi jika terdapat ketidakkonsistenan dalam sistem. Pengujian

dilakukan menggunakan confusion matrix. Terdapat 4 istilah sebagai representasi

hasil proses klasifikasi pada confusion matrix. Keempat istilah tersebut adalah

True Positive (TP), True Negative (TN), False Positive (FP) dan False Negative

(FN).

xxxix
DAFTAR PUSTAKA
Sucipto A, Y. Fernando, R. I. Borman, and N. Mahmuda, “Penerapan Metode
Certainty Factor Pada Diagnosa Penyakit Saraf Tulang Belakang,” J.
Ilm. FIFO, vol. 10, no. 2, p. 18, 2019, doi:
10.22441/fifo.2018.v10i2.002.

A. I. Falatehan, N. Hidayat, and K. C. Brata, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit


Hati Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto Berbasis Android,” J.
Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ. Brawijaya, vol. 2, no. 8,
pp. 2373–2381, 2018, [Online]. Available: http://j-
ptiik.ub.ac.id/index.php/j- ptiik/article/view/1773.

Arhami, Muhammad. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi. 2005.

A. Riadi, “Penerapan Metode Certainty Factor Untuk Sistem Pakar Diagnosa


Penyakit Diabetes Melitus Pada Rsud Bumi Panua Kabupaten
Pohuwato,” Ilk. J. Ilm., vol. 9, no. 3, pp. 309–316, 2017, doi:
10.33096/ilkom.v9i3.162.309- 316.

A. K. Yustina Retno Wahyu Utami, Siti Rochana, “Implementasi Fuzzy Logic


Dalam Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Kanker Serviks,” J.
Ilm. SINUS, vol. 15, no. 1, pp. 27–38, 2017, doi:
10.30646/sinus.v15i1.259.

E. Elisa and N. Azwanti, “Rekayasa Perangkat Lunak Untuk Jasa Pindah Berbasis
Web,” Rang Tek. J., vol. 2, no. 2, 2019, doi: 10.31869/rtj.v2i2.1430.

F. I. Mevung et al., “Diagnosis Penyakit Kejiwaan Menggunakan Metode


Certainty Factor,” Pros. Semin. Ilmu Komput. dan Teknol. Inf., vol. 2,
no. 1, pp. 374–380, 2017.

Giarratano, Joseph & Riley, Gary. Expert Systems Principles and Programming
Third Edition. United States of America: PWS Publishing Company.
1998.

I. Akil, “Rekayasa Perangkat Lunak Dengan Model Unified Process Studi Kasus:
Sistem Informasi Journal,” J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 12, no. 1, p. 11,
2016.

J. Razky, S. Rini, and Mandala Eka Praja Wijata, “Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Pneumonia Pada Anak Menggunakan Metode Case Based
Reasoning,” Sainteks, vol. 6, no. ISBN : 978-602-52720-1-1, pp. 868–
872, 2019.

xl
J. Oc, “Fuzzy Logic Untuk Penyakit Kolesterol Dalam Pengambilan Golongan
Obat,” J. Teknol. Dan Open Source, vol. 2, no. 2, pp. 45– 53, 2019, doi:
10.36378/jtos.v2i2.358.

Kusumaningtyas, Dhevi Dadi, Muhammad Hasbi dan Hendro Wijayanto, 2019,


Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Saluran Pernapasan dan

K. R. Ririh, N. Laili, A. Wicaksono, and S. Tsurayya, “Studi Komparasi dan


Analisis Swot Pada Implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence) di Indonesia,” J. Tek. Ind., vol. 15, no. 2, pp. 122–133,
2020, [Online]. Available: https://ejournal.undip.ac.id/index.p
hp/jgti/article/view/29183.

K. Kawano, Y. Umemura, and Y. Kano, “ Field Assessment and Inheritance of


Cassava Resistance to Superelongation Disease 1 ,” Crop Sci., vol. 23,
no. 2, pp. 201– 205, 1983, doi: 10.2135/cropsci1983.0011183x00
2300020002x.

N. Novianti, D. Pribadi, and R. A. Saputra, “Sistem Pakar Diagnosa Pulmonary


TB Menggunakan Metode Fuzzy Logic,” J. Inform., vol. 5, no. 2, pp.
228–236, 2018, doi: 10.31311/ji.v5i2.3927.

Y. Ferdiansyah and N. Hidayat, “Implementasi Metode Fuzzy - Tsukamoto Untuk


Diagnosis Penyakit Pada Kelamin Laki Laki,” J. Pengemb. Teknol. Inf.
dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 12, pp. 7516–7520, 2018.

xli

Anda mungkin juga menyukai