Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ETIKA PROFESI

PEKERJAAN, PROFESI DAN PROFESIONALISME

Disusun Oleh :

Lukman Aji Prasetyo 3101 1402 2684


Fitri Aditiya 3101 1402 2667

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER BANJARBARU
(STMIK BANJARBARU)
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
Pekerjaan, Profesi dan Profesionalisme .
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat tanrtangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
mengatasi tantangan dan hambatan tersebut. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari bentuk penyusunan ataupun dari materi yang di paparkan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mohon maaf atas
kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Makalah ini. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan bagi yang membaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 3
2.1 Pekerjaan Dan Profesi ................................................................................................................... 3
2.1.1 Pekerjaan ............................................................................................................................... 3
2.1.2 Profesi .................................................................................................................................... 5
2.2 Profesionalisme............................................................................................................................. 7
2.3 Ciri Ciri Profesionalisme ............................................................................................................. 8
2.4 Organisasi Dan Kode Etik Profesional ........................................................................................... 9
2.4.1 Organisasi Profesional............................................................................................................ 9
2.4.2 Organisasi Profesional Dibidang IT......................................................................................... 9
2.4.3 Kode Etik Profesional ........................................................................................................... 10
2.4.4 Kode Etik Profesional Dibidang IT ........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 11
3.2 Saran Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai
dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang
yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah
pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.

Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan
secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan disebut profesi.
Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu disebut professional,
dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu.

Sebuah professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari
seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah
pekerjaan, melainkan professional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan
aksi praktik dalam sebuah pekerjaan.

Mengingat pentingnya tenaga professional sangatlah dibutuhkan dalam suatu


pekerjaan, maka dengan ini saya sebagai penulis makalah ini akan memaparkan
bagaimana cara untuk menempuh sebuah professional dalam sebuah pekerjaan dan
anggapan- anggapan tentang keprofessionalan dalam pekerjaan.

Seiring perkembangan teknologi, para professional seperti di bidang komputer


maupun komunikasi dan informasi sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan
dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat.
Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup
banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan
diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja
dan pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta
masyarakat dengan profesional. Pada makalah ini akan mencoba membahas
beberapa pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme dan

1
ciri cirinya serta tentang organisasi dan kode etik profesional baik secara umum
maupun di bianng IT.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

a. Apakah yang dimaksud dengan Pekerjaan dan Profesi ?


b. Apakah yang dimaksud dengan Profesi dan Profesionalisme ?
c. Bagaimana ciri ciri Profesionaloisme ?
d. Bagaimana Organisai dan Kode Etik Profesional ( Secara Umum dan Dibidang
IT ) ?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan :
a. Pekerjaan dan Profesi
b. Profesi dan profesionalisme
c. Ciri ciri profesionalisme
d. Organisasi dan kode etik profesional ( secara umum dan dibidang IT )

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan teori di bidang pendidikan,


khususnya tentang pekerjaan, profesi dan profesionalisme.

1.4.2 Manfaat Praktis

Makalah ini diharapkan dapat membantu menjelaskan tentang apa itu


pekerjaan dan profesi, apa itu profesi dan profesionalisme, bagaimana ciri
ciri profesionalisme dan bagaimana organisasi dan kode etik profesional baik
secara umum ataupun di bidang IT.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pekerjaan Dan Profesi


2.1.1 Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu
keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak
semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas
utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan
untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam
pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi padahal
tidak. Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan orang untuk memenuhi
kebutuhannya Setiap hari manusia mempunyai kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi. Pekerjaan terbagi menjadi dua macam, yaitu pekerjaan yang
menghasilkan barang dan ada juga pekerjaan yang menghasilkan jasa.

a. Pekerjaan Yang Menghasilkan Barang


Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan

sesuatu barang yang bisa di pergunakan oleh seseorang .dan contoh dari

pekerjaan yang menghasilkan barang seperti penjual kue, tukang kayu, petani

peternak dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan

yang menghasilkan barang.

Jenis
No. Barang yang Dihasilkan
Pekerjaan
Petani bekerja di sawah dan ladang, mereka menamam padi
1. Petani untuk mrnghasilkan beras, Di ladang petani juga menanam sayur-
sayuran dan buah-buahan.
Seorang peternak ikan memelihara dan merawatnya dengan
Peternak tujuan untuk dapat membudayakan ikan-ikan. Ikan yang sering
2.
Ikan dibudidayakan oleh para petani ikan antara lain ikan mukair,
tawes Sepat, lele dan masih banyak yang lainnya.
Tukang katu mengerjakan pembuatan lemari, meja, bangku, kursi
dan lain-lainnya. Para tukang kayu bekerja mengolah dari kayu
3. Tukang Kayu
batangan menjadi barang-barang perabot rumah. Mereka bekerja
sesuai dengan keahliannya
Para penjual kue inimembuat kue untuk dijual, selain itu mereka
4. Penjual Kue
juga membuka pesanan jika ada masyarakat yang ingin

3
memesan kue buatannya untuk acara keluarga dan acara
sebagainya.
Pengrajin tahu membuat tahu dari bahan kedelai,kemudian
Pengrajin
5. menjualnya ke pasar ataupun di jual kepada yang membutuhkan.
Tahu
Tahu merupakan bahan pangan yang bergizi.
Banyak penduduk yang tinggal di wilayah pantai bermata
pencaharian sebagai nelayan mencari udang, cakalang, kerapu,
6. Nelayan cumi-cumi, dan tongkol,dll. Nelayan menangkap ikan memakai
perahu dan kapal dengan jaring dan menjual hasil tangkapannya
ke pasar.
Tukang Masyarakat yang tinggal di dekat perkebunan kelapa dapat
7. Pembuat bekerja sebagai pembuat sapu dan keset dengan memanfaatkan
Sapu sabut kelapa.

b. Pekerjaan Yang Menghasilkan Jasa


Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang di mana dari
hasil pekerjaanya bisa di nikmati dan di rasakan oleh orang lain. Berikut ini
adalah contoh beberapa pekerjaan yang menghasilkan jasa.

Jenis
No. Jasa yang Dihasilkan
Pekerjaan
Guru mengajar kita di sekolah, mereka memberikan pelayanan
dengan cara mengajar kita berbagai pengetahuan/ Mereka
1. Guru
mendapat imbalan berupa gaji yang diterima setiap bulan. Gaji
yang mereka terima bersal dari pemerintah daerah.
Dokter adalah orang yang pekerjaannya mengobati orang sakit,
dokter bekerja di rumah sakit, puskesmas atau klinik kesehatan.
2. Dokter
Ada dokter yang khusus menangani penyakit gigi adalah dokter
gigi.
Penjahit adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti
Tukang celana, baju, rok atupun jas, baik untuk laki-laki maupun
3.
Jahit perempuan. Untuk melakukan pekerjaannya, penjahit dapat
mengerjakannya baik dengan tangan maupun dengan mesin jahit.
Montir adalah orang yang pekerjaanya memperbaiki kendaraan
bermotor, seperti sepeda motor, mobil dan alat-alat yang
4. Montir menggunakan mesin lain. Montir biasanya bekerja di bengkel
sendiri atau bengkel orang lain. Montir memperoleh imbalan
setelah memperbaiki kendaraan yang di perbaikinya.
Polisi merupakan pekerjaan yang menghasilkan jasa karena polisi
5. Polisi bertugas untuk menjaga, mengayomi dan melindungi keamanan
masyarakat.
Tukang cukur rambut merupakan pekerjaan yang menghasilkan
jasa karena ,tukang cukur rambut itu melayani para pelanggan
Tukang
6. untuk memotong rambut,dan dalam pekerjaan itu menghasilkan
Cukur
jasa yang nantinya dari jasanya itu bisa di nikmati oleh
pelanggannya ,

4
Seorang supir merupakan pekerjaan yang menghasilkan jasa
7. Sopir karena seorang supir bisa melayani mengantarkan penumpang ke
tempat yang di tuju oleh penumpang.

2.1.2 Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris Profess,
yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Menurut Schein, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau
set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal
dari perannya yang khusus di masyarakat.Menurut Paul F. Comenisch (1983) Profesi
adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.Profesi sendiri
memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. maka dapat disimpulkan bahwa
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan
suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk
itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun
sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme
serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya,
pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. hal inilah yang harus diluruskan
di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan hampir
sama dengan profesi.Seseorang disebut memiliki profesi atau profesional bila ia
memenuhi 10 kriteria.

Adapun kriteria itu antara lain:

1. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain.
Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk

5
profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan
profesi itu bukan diwarisi.

2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi dipilih
karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan part-time.
Sebagai panggilan hidup,maksudnya profesi itu dipilih karena dirasakan itulah
panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.

3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini dijalani
menurut aturan yang jelas,dikenal umum, teorinya terbuka. Secara universal
pegangannya diakui.

4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi merupakan
alat dalam mengabdikan diri kepadamasyarakat bukan untuk kepentingan diri
sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi profesi
merupakan panggilan hidup.

5. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.


Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu
terhadap kliennya.

6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi


ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua
orang bicara dalam semua bidang.

7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya
ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode
etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.

8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.

9. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.

10.Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain.Sebenarnya tidak ada


aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi.Hal ini mendorong
seseorang memiliki spesialisasi.

6
2.2 Profesionalisme
Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga
profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional,
dst.
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu
berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku,
keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman, 1987).

Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam


bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-


kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan
berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut
dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama
yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto,
1999).

Konsep profesionalisme dalam penelitian Sumardi dijelaskan bahwa ia memiliki


lima muatan atau prinsip, yaitu: Pertama, afiliasi komunitas (community affilition) yaitu
menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal
atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan
profesi ini para profesional membangun kesadaran profesi.

Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan suatu


pendangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan
sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota
profesi). Setiap adanya campur tangan (intervensi) yang datang dari luar, dianggap
sebagai hambatan terhadap kemandirian secara profesional. Banyak yang
menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat

7
keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal
dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam
situasi khusus.

Ketiga, keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation)


dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional adalah
rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam
bidang ilmu dan pekerjaan mereka.

Keempat, dedikasi pada profesi (dedication) dicerminkan dari dedikasi


profesional dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki.
Keteguhan tetap untuk melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik
dipandang berkurang. Sikap ini merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang total
terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan. Totalitas ini sudah
menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari
pekerjaan adalah kepuasan ruhani dan setelah itu baru materi.

Dan yang kelima, kewajiban sosial (social obligation) merupakan pandangan


tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat
maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan untuk mengukur


derajat sikap profesional seseorang. Berdasarkan defenisi tersebut maka
profesionalisme adalah konsepsi yang mengacu pada sikap seseorang atau bahkan
bisa kelompok, yang berhasil memenuhi unsur-unsur tersebut secara sempurna.

2.3 Ciri Ciri Profesionalisme


Berikut ini beberapa ciri-ciri profesionalisme.

a. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralaatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan dengan bidang tadi.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka didalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat
dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
c. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapanya.

8
d. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
e. Meningkatkan dan memelihara imej professional. Profesionalisme yang tinggi
ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional.
Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan,
cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian,
hubungan dengan individu lainnya.

2.4 Organisasi Dan Kode Etik Profesional


2.4.1 Organisasi Profesional
Organisasi profesional adalah suatu organisasi, yang biasanya bersifat nirlaba,
yang ditujukan untuk suatu profesi tertentu dan bertujuan melindungi kepentingan
publik maupun profesional pada bidang tersebut. Organisasi profesional dapat
memelihara atau menerapkan suatu standar pelatihan dan etika pada profesi mereka
untuk melindungi kepentingan publik. Banyak organisasi memberikan sertifikasi
profesional untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki kualifikasi pada suatu
bidang tertentu. Kadang, walaupun tidak selalu, keanggotaan pada suatu organisasi
sinonim dengan sertifikasi.( sumber Wikipedia)

2.4.2 Organisasi Profesional Dibidang IT


Di Indonesia sudah berdiri sebuah organisasi profesi dibidang computer sejak
tahun 1974 yang bernama IPKIN. IPKIN saat itu merupakan singkatan dari Ikatan
Pengguna Komputer Indonesia, yang berangotakan para praktisi pengguna komputer
di Indonesia. Namun seiring dengan berkembangnya IPKIN Berganti dengan nama
menjadi Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia ( Indonesia Computer
Seciott ICS ).

IPKIN berdiri di Ibukota Indonesia, yaitu Kota Jakarta dan didirikan tepatnya
pada 18 April 1974. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
disebutkan bahwa IPKIN merupakan organisasi masyarakat profesionalisme alam
bidang anggota komputer dan informasi serta merupakan suatu organisasi yang
bersetatus independen.

9
2.4.3 Kode Etik Profesional
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:

a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para
pelaksana di lapangan kerja (kalanggan social).
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaanyang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi dilain
instansi atau perusahaan.

2.4.4 Kode Etik Profesional Dibidang IT


Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan Antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, Antara organisasi profesi
serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
professional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi.

Seorang professional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa


hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user; ia dapat menjamin keamanan (security) system kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan system kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu


keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan
namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi.
2. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya.
3. Profesionalisme adalah konsepsi yang mengacu pada sikap seseorang
atau bahkan bisa kelompok, yang berhasil memenuhi unsur-unsur tersebut
secara sempurna.
4. Profesionalisme memiliki beberapa ciri ciri, yaitu :
- Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran
dalam menggunakan peralaatan tertentu yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
- Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis
suatu masalah dan peka didalam membaca situasi cepat dan tepat serta
cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
- Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang
dihadapanya.
- Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi
serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun
cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan
pribadinya.
- Meningkatkan dan memelihara imej professional. Profesionalisme yang
tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan
dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional.
Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan,
sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

11
5. Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika
profesi.

12
3.2 Saran Saran
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis memberikan saran
sebagai berikut :

a. Pembaca
Setelah membaca makalah ini, diharapkan bagi pembaca dpat memahami
maksud dan tujuan dari makalah ini.
b. Masyarakat Umum
Diharapkan bagi masyarakat dapat memahami dan dapat membedakan antara
pekerjaan dan profesi, profesi dan profesionalisme dan mengetahui ciri ciri
profesionalisme serta dapat memahami tentang organusasi dan kode etik
profesional baik secara umum atau dibidang IT.

13
DAFTAR PUSTAKA

Siburian Arta.2016.Pekerjaan Profesi Dan Profesionalisme.


http://siburianartha.blogspot.co.id. Diakses kamis, 21 September 2017.

Rahmad.2013.Etika Dibidang IT. http://raahmad.worpress.com/2013/10/20/etika-di-


bidang-it-informasi-dan-teknologi/. Diakses Jumat, 15 September 2017.

14

Anda mungkin juga menyukai