Anda di halaman 1dari 10

DESIGN ANTARMUKA PENGGUNA UNTUK APLIKASI

KESEHATAN MENTAL ONLINE MENGGUNAKAN METODE


RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :

MUHAMMAD RIFQI ARDIANTO

1810631170135

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
Adapun judul dari proposal ini adalah "Design Antarmuka Pengguna Untuk
Aplikasi Kesehatan Mental Online Menggunakan Metode Rapid Application
Development (RAD)"
Penyusunan ujian akhir sarjana Program Strata 1 Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah
sulit bagi penulis penyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang Ibu Prof. Dr. Sri Mulyani,
Ak., ACPA., CA.
2. Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang Ibu
Dr. Mayasari, SS., M.Hum.
3. Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa
Karawang Bapak Mohamad Jajuli, S.Si., M.Si.
4. Koordinator Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Singaperbangsa Karawang Ibu Betha Nurina Sari, M.Kom.
5. Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Aji Primajaya, S.Si., M.Kom. yang
telah menyediakan waktu, tenaga, serta pikiran dalam memberikan
bimbingan serta saran.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Singaperbangsa Karawang.
7. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
khususnya Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat yang membantu
rekomendasi objek penelitian serta beberapa literatur lainnya.
8. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan dukungannya, baik moral
maupun material.
9. Keluarga saya tercinta, Kakak serta Adik saya yang telah memberikan saya
dorongan berupa motivasi serta doa yang bermanfaat.
10. Rekan – rekan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik
Informatika Tahun Angkatan 2018.

11. Saudara serta sahabat - sahabat saya yang turut membantu, baik dari segi
materil maupun non materil

Saya menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.


Demi penyempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan memberikan kontribusi
dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Informatika.

Bekasi, Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada zaman dahulu teknologi belum dikenal luas oleh masyarakat umum,
setiap penyakit yang diderita oleh masyarakat sering dikaitkan dengan hal
spiritual dan hal-hal yang berhubungan dengan gaib, oleh karena itu masyarakat
lebih memilih berobat langsung kepada dukun yang dianggap bisa berkomunikasi
langsung dengan makhluk halus yang berkaitan dengan penyakit yang diderita.
Pergeseran zaman dan kemajuan teknologi setiap tahunnya tidak dapat kita
hindarkan lagi, saat ini penyakit sudah dapat dilihat dan diobati dengan berbagai
macam jenis obat-obatan yang bagus dengan menggunakan berbagai metode
pengolahan yang sangat canggih, perkembangan ilmu pengetahuan juga dapat
lebih menspesifikkan berbagai penyakit. Ada penyakit yang bersumber dari virus,
bakteri atau baksil-baksil sehingga untuk mengobatinya membutuhkan obat-
obatan medis, tetapi ada juga penyakit yang bersumber dari jiwa atau hati seorang
individu, jadi secara fisik individu tersebut tidak terkena virus, maupun bakteri
atau baksil baksil, namun pada kenyataannya individu tersebut sedang mengalami
gejala sakit.
Penyakit tersebut itulah yang dinamakan penyakit hati atau penyakit
mental, untuk mengatasi penyakit tersebut diperlukan menejemen hati atau mental
yang baik sehingga dapat membentuk kesehatan mental yang berimbas pada
kesehatan secara fisik individu tersebut. Sejak awal-awal abad kesembilan belas
boleh dikatakan para ahli di bidang kedokteran mulai menyadari akan adanya
hubungan antara penyakit dengan kondisi psikis seseorang. Hubungan timbal
balik ini menyebabkan manusia dapat mengalami serta menderita gangguan fisik
yang disebabkan oleh gangguan mental (Somapsikotis) dan sebaliknya gangguan
mental dapat menyebabkan penyakit fisik (Psikosomatik). Dan di antara faktor
mental yang diidentifikasikan sebagai potensi dapat menimbulkan gejala gejala
tersebut adalah keyakinan agama. Hal ini antara lain disebabkan sebagian besar
Dokter fisik melihat bahwa penyakit mental (Mental Illness) sama sekali tak ada
hubungannya dengan penyembuhan medis, serta berbagai penyembuh penderita
penyakit mental dengan menggunakan pendekatan agama. Kecenderungan
hubungan agama dan kesehatan mental telah banyak ditelusuri dari zaman kuno
yang masih menganggap suatu penyakit sebagai intervensi makhluk gaib,
sehingga zaman modern yang menggunakan alat medis dalam mendiagnosa
adanya suatu penyakit. Masyarakat modern pada saat ini memandang bahwa
penyakit hanya akan terdiagnosis apabila muncul gejala-gejala biologis. Teknologi
yang telah mengalami kemajuan pada saat ini membawa manusia kepada
keyakinan bahwasannya suatu penyakit muncul hanya karena faktor fisik saja.
Asumsi pada zaman kuno yang menyatakan bahwa makhluk halus ada
hubungannya.
Dalam upaya mencegah meningkatnya tindakan bunuh diri perlu kiranya
kita memahami penyebab utama bunuh diri yaitu kondisi depresi pada individu.
Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup serius. WHO
menyatakan bahwa depresi berada pada urutan nomor 4 penyakit di dunia, dan
diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama. Bunuh diri
menjadi isu kesehatan masyarakat serius saat ini.
Menurut WHO, 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri
per tahun di dunia. Angka bunuh diri lebih tinggi pada usia muda. Di Asia
Tenggara, angka bunuh diri tertinggi terdapat di Thailand yaitu 12.9 (per 100.000
populasi), Singapura (7.9), Vietnam (7.0), Malaysia (6.2), Indonesia (3.7), dan
Filipina (3.7). Perilaku bunuh diri (ide bunuh diri, rencana bunuh diri, dan
tindakan bunuh diri) dikaitkan dengan berbagai gangguan jiwa, misalnya
gangguan depresi.
Gejala depresi, misalnya merasa tidak berguna, tidak ada harapan atau
putus asa merupakan faktor risiko bunuh diri. Sebanyak 55% orang dengan
depresi memiliki ide bunuh diri. Depresi ditandai dengan adanya perasaan sedih,
murung dan iritabilitas. Salah satu alasan gagasan ini muncul karena banyak dari
mereka yang sejatinya membutuhkan seorang psikolog untuk sekedar melakukan
konseling namun merasa malu dan merasa tabu untuk ke praktek psikolog karena
takut dianggap gila. Maka dari itu penulis akan mempermudah segala hal itu
dengan membuatkan suatu aplikasi penyedia jasa konseling online yang akan
dibantu dan dimonitori oleh para psikolog professional untuk membantu client
yang mengalami depresi maka dari itu penulis membuat suatu aplikasi yang
bernama “mental health”, melalui aplikasi “mental health” segala kebutuhan
dalam hal perhatian dan pengobatan sebisa mungkin akan terpenuhi, dan
mengenai kerahasiaan dan identitas client tentu dengan penuh ke profesionalan
akan terjaga dengan baik. Client hanya perlu men-download aplikasi mobile
“mental health” kemudian langsung mendaftarkan diri sebagai member mental
health yang kemudian akan muncul halaman ketentuan dan syarat yang berlaku di
aplikasi yang tentu saja harus disetujui oleh calon pengguna, dengan tersetujuinya
syarat dan ketentuan berlaku maka pengguna baru dapat membuat appointment
dengan psikolog yang tersedia pada aplikasi.
Dengan adanya aplikasi mental health diharapkan lebih banyak lagi jiwa-
jiwa yang terpenuhi kebutuhan dan pengobatannya secara menyeluruh, sehingga
dapat meningkatkan nilai kehidupan dalam bermasyarakat, dan tentunya
membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
jiwa masyarakat Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
mendesain antarmuka pengguna suatu sistem aplikasi berbasis web yang
diharapkan dapat memudahkan pasien dalam melakukan konsultasi dengan
Dokter, serta, menjadi wadah untuk menyediakan informasi seputar kesehatan
mental. Para psikolog yang membutuhkan pengalaman bekerja dengan tema yang
baru, tanpa mengurangi nilai dan efisiensi pekerjaannya itu sendiri. Dan sebagai
permulaan mental health akan dibuatkan prototype yang kedepannya beroperasi
sebagai aplikasi mobile atau gadget yang kemudian akan dikembangankan lagi
lewat web.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diambil berdasarkan latar belakang di atas adalah :
1. Bagaimana cara mengembangkan desain antarmuka aplikasi mental
health yang memenuhi kebutuhan pengguna?
2. Bagaimana hasil uji coba yang dilakukan menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD) pada aplikasi mental health ini?

1.3. Batasan Masalah


Untuk hasil yang maksimal Saya membuat batasan masalah diantaranya:
a) Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi
pustaka
b) Metode rancangan yang digunakan menggunakan Rapid Application
Development (RAD)

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan sebuah desain antarmuka pengguna aplikasi mental
health yang memenuhi kebutuhan pengguna.
2. Menganalisis dan merancang aplikasi menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD)

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat Penelitian dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1.5.1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai desain antarmuka, serta memahami tentang metode
Rapid Application Development (RAD) pada suatu aplikasi.
1.5.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memudahkan masyarakat dalam memahami serta
mampu mengatasi kesehatan jiwa secara daring yang begitu informatif
bersama psikolog maupun psikiater terpercaya.
1.6. Metode Penelitian
Metode application development (RAD) adalah model proses
pembangunan yang tergolong bertingkat.RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat, dan cepat.

1.7. Sistematika Penulisan


Dalam sistematika penulisan skripsi ini meliputi lima bab yang terdiri
dari :
BAB 1: PENDAHULUAN
Pendahuluan mencakup antara lain; latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB 2: LANDASAN TEORI


Pada bab ini yang menjelaskan landasan-landasan teori yang
mendukung dalam penyelesaian masalah.

BAB 3: OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisikan tentang objek penelitian, metodologi penelitian.

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada Bab ini berisikan pembahasan tentang rumusan masalah.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN


Penelitian Bab ini berisikan kesimpulan serta saran yang dapat
membantu dalam pengembangan analisis ini untuk penelitian
selanjutnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai