Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SURVEY BIAYA PRODUKSI

POLI KESEHATAN MATA RS UNAIR SURABAYA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
AJ-4A
ANI SUKARSIH

101311123015

KURNIA MARGAWATI

101311123017

FANI MEGA MAULIDIA

101311123029

LIS DIANA FAUZA

101311123043

ANALISA S. PUTRIYEKTI

101311123045

RAKHMANISA LINDHI H.

101311123091

M. QUSHAI YUNIFIAR M.

101311123099

MELA AGUSTI WIDYASARI

101311123107

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Permasalahan biaya produksi dan besarnya laba merupakan bagian penting dalam
sebuah bisnis atau usaha serta pelayanan termasuk pelayanan kesehatan. Bahan baku
merupkan salah satu faktor yang memengaruhi besar kecilnya biaya produksi. Keberhasilan
optimalisasi bahan baku dalam sebuah produksi akan menghemat biaya produksi dan
memperbesar laba/keuntungan yang diperoleh. Tidak hanya bahan baku, jumlah produk yang
dihasilkan, pemaksimalan produksi juga dapat mempengaruhi besarnya keuntungan atau
pemaksimalan layanan pada petugas kesehatan.
Biaya produksi biasanya merupakan biaya yang paling besar yang harus dikorbankan
oleh perusahaan atau penyedia pelayanan. Oleh karena itu biaya produksi harus direncanakan
dan dikendalikan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan. Yang
membentuk biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik/ penyedia pelayanan kesehatan.
Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu
pelayanan kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Hal ini
dikarenakan

setiap

perusahaan/penyedia

pelayanan

kesehatan

tentu

menginginkan

keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya/pelayanannya. RSUA adalah salah
satu penyedia layanan kesehatan yang dengan berbagai layanan kesehatan yang ditawarkan
salah satunya adalah pelayanan kesehatan mata yang ditempatkan khusus di poli kesehatan
mata, untuk mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dengan memberikan pelayanan
kesehatan mata maka dilakukan penghitungan biaya produksi di poli mata tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah laporan hasil biaya produksi adalah Bagaimanakah biaya produksi
di Poli Kesehatan Mata RSUA Surabaya?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum:

Mengetahui biaya produksi terhadap pelayanan kesehatan di Poli Kesehatan Mata


RSUA Surabaya.

1.3.2

Tujuan Khusus:

1) Menghitung Biaya Tetap di Poli Kesehatan Mata RSUA


2) Menghitung Biaya Variabel di Poli Kesehatan Mata RSUA
3) Menghitung Biaya Tetap di Poli Kesehatan Mata RSUA
4) Menghitung Biaya satuan di Poli Kesehatan Mata RSUA

.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Identifikasi Biaya

Langkah pertama dalam melakukan analisis biaya adalah dengan melakukan


identifikasi biaya pada organisasi pelayanan kesehatan yang dalam kasus ini
adalahpadaPoliMata RS UNAIR. Berdasarkan pengaruhnya terhadap skala produksi,
biaya dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
4.1.1 Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang nilainya secara relatif tidak dipengaruhi
oleh besarnya jumlah produksi (output).Biaya ini tetap harus dikeluarkan meski
tidak dilakukan pelayanan kesehatan.Sebelum menghitung besarnya biaya tetap
pada PoliMata RS UNAIR, perlu diketahui komponen penyusun biaya tetap.
Komponen tersebut adalah:
a. AIC (Annualized Investement Cost)
AIC adalah nilai biaya investasi satu tahunan yang besarnya dipengaruhi
oleh harga beli, inflasi, waktu pakai, dan masa hidup suatu barang. Secara
matematis, AIC dihitung dengan rumus:
AIC=

IIc(1+i)t
L

Keterangan :
AIC

= Biaya Investasi satu tahunan/ biaya depresiasi

IIc

= Harga beli barang

= Tingkat inflasi

= Masa pakai barang

= Masa hidup barang

Tingkat inflasi dianggap 10 % karena angka maksimal untuk inflasi tidak


melebihi 10 %.
Untuk memudahkan perhitungan, maka AIC dikelompokkan menjadi
dua, yaitu AIC untuk alat kesehatan dan AIC untuk alat non kesehatan. Pada
PoliMata RS UNAIR AIC dihitung sebagai berikut:

1) AIC Alat Kesehatan


Tabel 4.1 AIC Alat Kesehatan

No.

Nama

Three mirror
contact lense
Retinoscope

Slit lamp

4
5
6
7
8
9

10

11
12

13

Masa
Hidup (
L)

Inflasi (
i)

AIC

(Rp.)

Masa
Pakai
(t)
(th)

(th)

(%)

(Rp.)

2012

5.340.500

12

15

10%

1.117.385

8.415.000

2012

12

15

10%

1.760.658

248.366.800

2012

8.415.000
248.366.80
0

12

15

10%

51.965.428

3.830.200

2012

3.830.200

12

15

10%

801.387

36.683.900

2012

36.683.900

12

15

10%

7.675.320

1.012.000

2012

1.012.000

12

15

10%

211.739

38.203.000

2012

38.203.000

12

15

10%

7.993.159

3.076.700

2012

3.076.700

12

15

10%

643.734

23.089.440

2012

23.089.440

12

15

10%

4.830.970

97.103.600

2012

97.103.600

12

15

10%

20.316.846

22.810.700

2012

22.810.700

12

15

10%

4.772.650

61.271.100

2012

61.271.100

12

15

10%

12.819.664

180.400.000

2012

180.400.00
0

12

15

10%

37.744.832

14.850.000

2012

14.850.000

12

15

10%

3.107.044

Jumlah

Harga
Satuan

Tahun
Beli

Harga Beli
(IIC)

(unit)

(Rp.)

(th)

5.340.500

Trial Lens &


Frame set
Trial Lens &
Frame set
Photo fundus
unit
Chartprojector
Ishihara Blind
test plate
direct
optalmoscope
(allyn)
In direct
optamoscope
(allynn)
Alat
kedokteran
mata lainnya
Alat
kedokteran
mata lainnya
Alat
kedokteran
mata lainnya
Alat
kedokteran
mata lainnya

Jumlah

744.452.94
0

155.760.815

Terdapat beberapa barang yang termasuk barang investasi untuk


peralatan kesehatan yaitu Three mirror contact lense, Retinoscope, Slit
lamp, Trial Lens & Frame set, Trial Lens & Frame set, Photo fundus unit,
Chartprojector, Ishihara Blind test plate, direct optalmoscope (allyn), In
direct optamoscope (allynn), dan Alat kedokteran mata lainnya. Setelah
dihitung dengan rumus, Total AIC untuk alat kesehatan adalah Rp
155.760.815,00 yang artinya sebesar Rp 155.760.815,00 dibebankan pada
biaya tetap setiap tahunnya sehingga diharapkan ketika masa hidup barang
investasi kesehtan tersebut habis, sudah tersedia dana untuk membeli yang
baru.
4

2) AIC Alat Non-kesehatan


Tabel 4.2 AIC Alat Non-kesehatan
N
o

Nama & Merk

Jumlah

Harga
Satuan

Tahun
Beli

(unit)

(Rp.)

(th)

t\Telephone
mobile

AC

Lemari

Kursi

Meja Kerja

PC

Printer

310.000
3.993.00
0
1.500.00
0
350.075
1.028.60
0
4.895.00
0
550.000

1
Jumlah

Barang

Harga
Beli
( IIC )
(Rp.)

Masa
Pakai ( t
)

Masa
Hidup
(L)

Inflasi
(i)

AIC

(th)

(th)

(%)

(Rp.)

2003

310.000

10

10

10%

80.406

2003

7.986.000

10

10

10%

2.071.363

2003

1.500.000

10

10

10%

389.061

2003

1.050.225

10

10

10%

272.401

2011

2.057.200

10

10

10%

533.585

2003

4.895.000

10

10

10%

1.269.637

2003

550.000
18.348.425

10

10

10%

142.656
4.759.109

non-kesehatan

di

investasi

PoliMata

RS

UNAIRmeliputiTelephone mobile, AC, lemari, kursi, meja kerja, PC,


Printer.Dengan tingkat inflasi dianggap 10 %, maka total AIC untuk alat
non-kesehatan

sebesar

Rp

4.759.109

yang

artinya,

sebesar

Rp

4.759.109dibebankan pada biaya tetap setiap tahunnya. Diharapkan ketika


masa hidup barang tersebut habis maka sudah ada dana untuk membelinya.

b. Gaji Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non-Kesehatan


Gaji pegawai termasuk ke dalam biaya tetap, karena gaji tersebut tetap
diterima pegawai meskipun volume output berubah. Pada PoliMataRS UNAIR
terdapat 3 orang dokter Mataserta 1 pegawai dan tidak ada insentif lain selain
gaji yang diberikan. Berikut tabel gaji pegawai di PoliMata RS UNAIR.
Tabel 4.3 Gaji Pegawai PoliMata RS UNAIR
No.

Identitas Pegawai

Jumlah

(Slip Gaji)/bulan(@orang)
(Rp.)

1
2

Dokter Mata
Pegawai
Total

3
1
4

10.000.000
2.000.000

Total/Bulan
(Rp.)
30.000.000
2.000.000
32.000.000

Total/Tahun
(Rp.)

360000000
24000000
384.000.000

Total gaji yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.384.000.000,00 per tahun
untuk membayar pegawai kesehatan dan non-kesehatan.

c. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjamin fungsi
dari barang investasi.Biaya pemeliharaan dikeluarkan secara teratur setiap
tahun dan biasanya digabung dengan biaya operasional. Pada PoliMata RS
UNAIR,biaya pemeliharaan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Biaya Pemeliharaan Poli Mata RS UNAIR
No
.
1

Jumlah Biaya/Tahun
(Rp.)
1.600.000
1.600.000

Jenis Biaya
Pemeliharaan Alat
Total

Total biaya pemeliharaan yang dikeluarkan PoliMata RS UNAIR adalah


sebesar Rp. 1.600.000per tahun.

d. Biaya Tetap Lain


Biaya tetap lain adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan di luar biaya
tetap yang telah disebutkan sebelumnya. Gedung yang digunakan sebagai Poli
seharusnya masuk kedalam biaya investasi jika gedung tersebut adalah milik
sendiri.
Tabel 4.5 Biaya Sewa Gedung PoliMata RS UNAIR
No
1.

Keterangan
Pemeliharaan
(cleaning service)
Total

Jumlah Biaya per tahun


(Rp.)
Gedung

8.500.000
8.500.000

Tabel 4.6 Biaya penyusutan Gedung Poli Mata RS UNAIR


No.
1

Keterangan
Gedung

Harga
Masa Pakai
(Rp)
(t)
1.000.000.000
40
Total

Masa Hidup
(L)
50

Inflasi
(i)
10%

AIC
(Rp)
905.185.111
905.185.111

Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya tetap lain per tahun adalah Rp.
8.500.000,00.

Total Biaya Tetap


Setelah diketahui komponen penyusun biaya tetap maka dapat dihitung total
biaya tetap sebagai berikut:
Tabel 4.6 Total Biaya Tetap PoliMata RS UNAIR
No
1
2
3
4
5
6

Keterangan
AIC Alat Medis
AIC Alat Non Medis
Gaji pegawai
Biaya Pemeliharaan alat
Biaya Penyusutan Gedung
Biaya Pemeliharaan Gedung
Total

Jumlah biaya (Rp)


155.760.815
4.759.109

384.000.000
1.600.000
905.185.111
8.500.000
1.459.805.035

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa total biaya tetap (TFC) yang
dikeluarkan oleh PoliMata RS UNAIR adalah sebesar Rp 1.459.805,00per tahun.
4.1.2 Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya
output (produksi).

Jika output meningkat, maka jumlah biaya variabel yang

dikeluarkan juga meningkat, begitu pula sebaliknya. Biaya variabel tersusun dari
beberapa komponen, yaitu:
a. Biaya BHP (Bahan Habis Pakai)
1) BHP Medis
Biaya BHP medis adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan habis
pakai, yaitu berbagai bahan yang digunakan langsung untuk menangani
pasien.BHP medis bersifat mudah habis dalam waktu kurang dari satu
tahun.
Tabel 4.7 BHP Medis PoliMata RS UNAIR
No
.
1
2

Nama Bahan
Masker
Sarung

Jumla
h
2
4

Harga
Satuan
(Rp.)
42.000
35.750

Total
(Rp.)
84000
14300

Frekuensi Pembelian dalam 1


Tahun
(bulan)
6
6

Total/
tahun
(Rp)
504.000
858.000

Tangan
Tissue

10.000

JUMLAH

0
10000
23700
0

60.000
1.422.000

Total biya BHP Medis PoliMata RS UNAIR adalah sebesar Rp


1.422.000per tahun.
2) BHP Non-Medis
BHP non-medis juga hampir sama dengan BHP medis secara definisi,
perbedaannya terdapat dalam barang yang diidentifikasi. BHP medis
terlibat langsung dalam tindakan medis, namunBHP non-medis adalah
barang yang tidak terlibat langsung dalam proses pelayanan medis. BHP
non-medis PoliMata RS UNAIR ditujukan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 BHP Non-Medis PoliMata RS UNAIR
No.
1
2

Nama Bahan

Harga
Satuan
(Rp.)
42.000

100.000

Jumlah

Kertas A4
Alat Tulis
Kantor
Jumlah

Total
(Rp.)
42.000
100.00
0

Frekuensi Pembelian per


tahun
(bulan)
2

Total/
tahun
(Rp)
84.000

600.000
684.000

Total biaya BHP non-medis PoliMata RS UNAIR adalah sebesar Rp


684.000,00 pertahun.
b. Biaya Umum
Tabel 4.9 Biaya Umum PoliMata RS UNAIR
No.
1

Total/tahun
(Rp.)
Listrik
12
2.400.000
Jumlah
2.400.000
Biaya umum meliputi biaya listrik dengan total biaya umum di PoliMata RS
Jenis Biaya

Frekuensi Pemakaian

Harga Satuan
(Rp.)
200.000

UNAIR sebesar Rp 2.400.000,00 per tahun.


Total Biaya Variabel:
Tabel 4.10 Total Biaya Variabel
No
1

Keterangan
BHP Medis

Jumlah Biaya (Rp)


1.422.000
8

2
3

BHP Non-Medis
Biaya Umum
Total Biaya
Total

biaya

684.000
2.400.000
4.506.000

variabel

pada

PoliMata

RS

UNAIRadalah

sebesar

Rp.

4.506.000,00per tahun.
2. Biaya Total atau Total Cost (TC)
Biaya total atau total cost merupakan total biaya yang dikeluarkan selama satu
tahununtuk melangsungkan pelayanan di PoliMata RS UNAIR atau disebut juga biaya
produksi. Berdasarkan pengaruhnya terhadap skala produksi, biaya total dapat dihitung
dari Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel. Pada PoliMata RS UNAIR, biaya
totalnya ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Total Biaya PoliMata RS UNAIR
No
1
2

Keterangan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Total Biaya

Jumlah Biaya (Rp) per Tahun


1.459.805.035
4.506.000
1.464.311.035

Dari tabel 4.11 diketahui bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh PoliMata RS
UNAIRuntuk menghasilkan output pelayanan dalam satu tahun adalah sebesar Rp
1.464.311.035.
3. Biaya Satuan (Unit Cost)
Biaya satuan atau unit cost adalah biaya satuan dari satu unit output. Unit cost
terbagi menjadi dua, yaitu unit cost normative dan unit cost actual. Unitcost
normativedigunakan sebagai dasar perhitungan tarif.
a. Unit Cost Normative
Unit Cost Normative digunakan sebagai dasar perhitungan tarif. Rumus UC
Normatif adalah sebagai berikut:
UC Normative =

TFC TVC
+
Q kap Q Act

Keterangan :
TFC = Total Fixed Cost/ / Total Biaya Tetap
Q kap= Banyaknya output yang ditargetkan
TVC = Total Variabel Cost / Total Biaya Variabel
Q Act = Banyaknya output yang dilayani
9

Pada PoliMata RS UNAIR,diketahui target pasien untuk dilayani sebanyak 5544


pasien per tahun (perhitungan supply maksimal ada pada lampiran). Sementara
dalam kenyataannya, pasien yang dilayani adalah sebanyak 6000 pasien per
tahun.TFC PoliMata RS UNAIR adalah sebesar Rp 1.459.805.035 dan TVC sebesar
Rp 4.506.000
UC Normatif = 1.459.805.035 + 4.506.000
5544

6000

= Rp 52.016,98
Maka unit cost normativepada PoliMata RS UNAIRadalah sebesar Rp 52.016,98.
Unit cost ini digunakan sebagai dasar perhitungan tarif.
b. Unit Cost Actual
Unit Cost Actual adalah biaya satuan output sebenarnya sesuai dengan jumlah
pasien yang dilayani. Unit Cost Actual dihitung dengan rumus:
UC Actual=

TC
Q Actual

Jika diketahui total cost PoliMata RS UNAIR adalah sebesar Rp 284.233.487 dan
jumlah pasien yang dilayani adalah sebanyak 5280 pasien per tahun, maka dapat
dihitung unit cost actualPoliMata RS UNAIR sebagai berikut:
UC Actual = 1.458.205.035/6000= Rp 243.034
Unit cost actualPoliMata RS UNAIR adalah Rp 243.034. Jumlah ini lebih
besar daripada unit cost normativekarena jumlah pasien yang dilayani lebih
sedikitdaripada target. Unit cost actual tidak boleh dijadikan dasar perhitungan tarif
karena jumlah pasien yang dilayani akan senantiasa berubah.

Klasifikasi Biaya
N
o

Unsur Biaya

Biaya Gaji Dokter

Biaya gaji Perawat

Biaya habis pakai non medis

Biaya listrik

Biaya kontrak cleaning service

Biaya alat medis habis pakai

Biaya penyusutan peralatan medis

Biaya penyusutan peralatan non medis

Pemeliharaan alat

Biaya

360.000.000
24.000.000
684.000
2.400.000
8.500.000
1.422.000
155.760.815
4.759.109
1.600.000

Skala Produksi
Variabel
Fixed Cost
Cost

360.000.000
24.000.000
684.000
2.400.000

Lama Penggunaan
Direct Cost

Investment Cos

360.000.000
24.000.000
684.000
2.400.000

8.500.000

8.500.000
1.422.000

155.760.815
4.759.109
1.600.000

Indirect Cost

1.422.000
155.760.815
4.759.109
1.600.000
10

155.760.81
4.759.10

10

Biaya penyusutan gedung perawatan poli mata

905.185.111

TOTAL

TOTAL COST

905.185.111
1.458.205.035 4.506.000
1.462.711.035

388.506.000

905.185.111
1.074.205.035
1.462.711.035

a. PerhitunganUnit Cost
Unit Cost adalah harga yang harus dibayarkan per pasien per hari rawat di rawat
inap bagian poli mata. Pada bagian ini akan dihitung Unit Cost Actual.
UC

= TC/Q
= Rp 1.462.711.035 / 6.000
= Rp 243.785,2

Diketahui harga perawatan poli mata per hari di unit perawatan anak adalah Rp
243.785,2.
Keterangan:
UC = Unit Cost
TC = Total Cost aktual
Q = Quantitiy (jumlahharirawatinap)
b. Perhitungan BEP
Titik impas (break even point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran
dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.
BEP yang dapat dihitung dari ketersediaan data yang ada dalam penelitian yaitu
jumlah pasien yang dapat dilayani agar biaya pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang.
AVC = VC/ Jumlah hari pasien rawat inap
= Rp 4.506.000/6.000
= Rp 751
QBEP = TFC/(P-AVC)
= Rp 1.458.205.035/( Rp 243.785,2,00 - Rp 751)
= Rp 6.000 hari rawat
Keterangan:
AVC = Average Variabel Cost
VC = Variabel Cost
QBEP = BEP unit, dalam hal ini jumlah pasien
11

905.185.11
1.065.705.03

TFC = Total Fixed Cost


P = Price actual
c. Perhitungan CRR
TR : Total Revenue

=PxQ

= Rp 6.000 x 6.000
= Rp 36.000.000
Cost Recovery Rate (1) = (TR/ TC) x 100 %
= (Rp 36.000.000/ Rp 1.462.711.035) x
100%
= 2,46 %
Cost Recovery Rate (2)

= (TR/ TC) x 100 %


= (Rp 36.000.000/ Rp 1.462.711.035) x
100%
= 2,46 %

Kedua CRR pada Poli Mata RS UNAIR dengan dua tarif yang berbeda
menunjukkan bahwa CRR 1= 1196,74% artinya sudah dapat menutupi biaya yang
dikeluarkan sebesar 1194,74%. Sedangkan CRR 2= 835,02% artinya sudah dapat
menutupi biaya yang dikeluarkan sebesar 835,02%.

12

Anda mungkin juga menyukai