Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN MUTU PENYELENGGARAAN MAKANAN

“KUALITAS KEHIDUPAN KERJA”

Kelompok 7

Muhammad Ikhsan (P01031217073)


Vidi Tesalonika (P01031217094)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah                      

            Sumber daya manusia merupakan faktor penggerak dari sebuah organisasi serta menjadi
faktor utama yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan organisasi.Oleh
sebab itu, setiap karyawan harus memiliki konstribusi yang tinggi, yang dapat dibuktikan dengan
meningkatnya hasil kerja karyawan itu sendiri.Berbagai upaya harus dilakukan agar karyawan
memiliki kualitas kerja yang baik sehingga dapat memaksimalkan hasil kerja mereka. Salah satu
pengembangan yang harus dilakukan karyawan adalah dengan mempelajari apa yang diharapkan
oleh organisasi dan kemungkinan keberhasilan dari tugas yang diberikan. Mereka juga dituntut
untuk mampu menyelesaikan tugas karena mereka memiliki tanggung jawab terhadap organisasi.

            Di dalam instansi pemerintah, salah satu cara yang di tempuh untuk meningkatkan
produktivitas kerja pegawai adalah dengan peningkatan kualitas kehidupan kerja (QWL), karena
dengan cara ini pegawai akan betah dan nyaman dalam bekerja. Segala kebutuhan baik itu materi
maupun psikologi dapat terpenuhi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Sumarsono (2004) menjelaskan QWL sebagai salah satu pendekatan sistem manajemen untuk
mengkoordinasikan dan menghubungkan potensi SDM dalam organisasi, sebagai salah satu upaya
pimpinan untuk memenuhi kebutuhan anggota maupun organisasi secara simultan dan terus
menerus.

                        Untuk itu kualitas kehidupan kerja perlu untuk ditingkatkan.Peningkatan kualitas
kehidupan kerja seseorang dapat memberikan positive feeling yang lebih besar.Dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja para pegawai, pimpinan dapat berusaha untuk memperbaiki kualitas
kehidupan kerja dengan mencoba menerapkan beberapa program QWL demi kesejahteraan
pegawai.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

1.2.2 Komponen Kualitas Kehidupan Kerja

1.2.3 Bagaimana gambaran Kualitas Kehidupan Kerja atau Quality of Work Life (QWL)

1.3 Tujuan Masalah


            Berdasarkan latar belakang maka tujuan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai “Bagaimana gambaran kualitas kehidupan kerja atau Quality of
Work Life (QWL).

BAB II

TEORI MASALAH

2.1 Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

            Menurut Werther & Davis (1989), Quality of Work Life atau Kualitas Kehidupan Kerja berarti
memiliki supervisi yang baik, kondisi pekerjaan yang baik, pembayaran dan imbalan yang baik, serta
pekerjaan yang menarik, menantang, dan memberikan reward yang baik.

            De Cenzo & Robbins (1994) mengatakan: Kualitas Kehidupan Kerja sebagai konsep dimana
lingkungan kerja menjadi sangat berarti bagi karyawan, yang komponen-komponennya mencakup
otonomi, recognition, belonging, pertumbuhan dan perkembangan, serta penghargaan.

            David & Edward (1983) mendefinisikan “Quality of Work Life” sebagai cara berfikir mengenai
orang, kerja dan organisasi”. Dengan lebih rinci elemen Quality of Work Life terdiri atas: Pengertian
mengenai pengaruh kerja terhadap manusia sebagaimana terhadap efektivitas organisasi; serta,
pandangan mengenai partisipasi untuk pengambilan keputusan dan pemecahan.

2.2 Komponen Quality of Work Life

Menurut Cascio, Komponen Quality Of Work Life berikut ini:

1.     Keterlibatan karyawan (Employee Participation);

    Contohnya dengan membentuk tim peningkatan kualitas, membentuk tim keterlibatan karyawan,
dan mengadakan pertemuan partisipasi karyawan.

2.     Pengembangan Karir (Career Development);

Contohnya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan, evaluasi kerja, dan promosi.

3.     Rasa bangga terhadap institusi (Pride);

   Contohnya perusahaan memperkuat identitas dan citra perusahaan, meningkatkan partisipasi


masyarakat, dan lebih peduli terhadap lingkungan.

4.     Kompensasi yang seimbang (Equitable compensation);

       Contohnya perusahaan memberikan gaji dan keuntungan yang kompetitif.


5.     Keamanan kerja (Job sequrity);

    Contohnya program pensiundan status karyawan tetap.Keamanan bekerja sangat penting bagi
karyawan.Perlunya kesepakatan mengenai pekerjaan antara karyawan dengan perusahaan.

6.     Fasilitas yang didapat (Wellness);

       Contohnya jaminan kesehatan, program rekreasi, program konseling.

7.     Keselamatan lingkungan kerja (Save environment);

       Dengan majunya industrialisasi mekanisme dan modernisasi, maka dalam kebanyakan hak
berlangsungp ulalah peningkatan intensitas kerja operasional dan tempat kerja para pekerja.

8.     Penyelesaian masalah (Conflict resolutions);

       Setiap pekerja atau karyawan memerlukan pemberian kesempatan pemecahan konflik dengan
perusahaan atau sesame karyawan secara terbuka, jujur dan adil.

9.     Komunikasi (Communications);

       Komunikasi secara terbuka baik melalui manajemen langsung maupun melalui serikat pekerja,
pertemuan grup.

BAB III

PEMBAHASAN

4.1 Komponen Quality of Work Life

Terdapat empat dimensi utama dari Quality of Work (QWL), yaitu:

    1.        Restrukturisasi kerja

Restrukturisasi melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja atau divisi,
ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur organisasi perusahaan.

    2.        Sistem imbalan

Imbalan yang diberikan kepada karyawan memungkinkan merka untuk memuaskan kebutuhannya.

    3.        Lingkungan kerja

Terdapat lingkungan kerja yang kondusif termasuk di dalamnya penetapan jam kerja, peraturan yang
berlaku, kepemimpinan, serta lingkungan fisik.

    4.        Partisipasi
Partisipasi adalah adanya kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan.

Masing-masing dimensi utama tersebut memiliki komponen-komponen yang menunjang Quality of


Work Life pekerja maupun organisasi, diantaranya yaitu:

    1.        Partisipasi pekerja

Setiap pekerja atau karyawan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan
pekerjaan, sesuai dengan posisi, kewenangan dan jabatan masing-masing.

    2.        Komunikasi

Setiap pekerja atau karyawan sebagai SDM memerlukan komunikasi yang terbuka dalam batas-batas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

    3.        Kebanggaan

Setiap pekerja atau karyawan perlu dibina dan dikembangkan perasaan bangganya pada tempatnya
bekerja, termasuk juga pada pekerjaan atau jabatannya.

    4.        Penyelesaian konflik

Setiap pekerja atau karyawan memerlukan pemberian kesempatan pemecahan konflik dengan
perusahaan atau sesama karyawan, secara terbuka, jujur, dan adil.

    5.        Kesehatan kerja

Setiap pekerja atau karyawan memerlukan perhatian terhadap pemeliharaan kesehatannya, agar
dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif.

    6.        Keselamatan kerja

Setiap pekerja atau karyawan memerlukan rasa aman atau jaminan kelangsungan pekerjaannya.

    7.        Keselematan lingkungan

Setiap pekerja atau karyawan memerlukan keamanan lingkungan kerja.

    8.        Reward and Consequences

Karyawan harus diberi reward (penghargaan) yang bisa memotivasi dan memicu peningkatan
kualitas kinerja.

    9.        Kompensasi yang layak

Setiap pekerja atau karyawan harus memperoleh kompensasi yang adil dan mencukupi sesuai
dengan posisi atau jabatannya.

 10.        Jaminan hari tua


Jaminan hari tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja .

 11.        Fasilitas kerja

Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan organisasi atau perusahaan terhadap karyawan
agar menunjang produktivitas kerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan.

 12.        Kesempatan berkarir

Setiap pekerja atau karyawan memerlukan kesempatan pengembangan karir masing-masing dalam
menghadapi masa depannya.

 13.        Perlindungan jabatan

Setiap jabatan atau posisi karyawan dalam perusahaan selayaknya dilindungi agar tidak gampang
terjadi PHK.

4.2 Manfaat Quality of Work Life (QWL)

            Pemenuhan QWL memberikan dampak bagi karyawan dan juga bagi perusahaan atau
organisasi.Ditinjau dari perspektif karyawan, program QWL bertujuan untuk meningkatkan kepuasan
kerja.Sedangkan dari perspektif perusahaan, pemenuhan QWL dapat meningkatkan produktivitas
kerja dan efektifitas kerja. Adapun manfaat dari tercapainya QWL sebagai berikut:

  1.       Bagi Karyawan

a.  Memberi rasa aman

b.  Meningkatkan motivasi

c.   Mengembangkan pekerjaan dan kondisi kerja yang baik

d.  Menurunkan tingkat inflasi

e.  Merupakan salah satu penerapan demokrasi industrial

f.    Meminimalkan pemogokan kerja

g.  Dengan terpenuhnya QWL, berarti kepuasan karyawan sudah terpenuhi

  2.       Bagi Perusahaan

a.  Menarik perhatian karyawan

b.  Loyalitas karyawan

4.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI QUALITY OF WORK LIFE


Dari ragaan bagan di atas, menurut V.R Rao (Yudo Swasono& Endang S. 1993:27) mengidentifikasi 4
faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, yaitu sebagai berikut :

1.    Security (keamanan);

Termasuk kesehatan, keamanan kerja dan pertumbuhannya. Ketika tenaga kerja mendapatkan
keamanan selama mereka bekerja, maka akan tercipta quality of worklife yang baik.

2.    Equity ( Kesamarataan);

Termasuk kesamaan pendapat pada jenis pekerjaan yang serupa baik di dalam organisasi itu sendiri
maupun di dalam organisasi lain, kesamarataan, kesejahteraan, kondisi kerja dan lain-lain.
Apabila Equity terpenuhi maka akan tercipta hubungan yang baik secara vertikal maupun horisontal.
Sehingga akan menciptakan quality of worklife yang baik serta kinerja dan produktivitas akan
meningkat juga.

3.    Pengembangan individu melalui peningkatan kemampuan;

Peningkatan kesamarataan, kesejahteraan, dan lain-lain. Pengembangan individu dapat membuat


tenaga kerja semakin paham dengan apa yangmenjadi tugasnya. Kepahaman akan tugasnya
membuat kinerja dan produktivitas meningakat. Berdasarkan hal itulah maka pengembangan banyak
mempengaruhi quality of worklife.

4.    Demokratis;

Adanya kesempatan berpartisipasi dalam pengembalian keputusan.Melibatkan tenaga kerja dalam


pengembalian suatu keputusan berarti menganggap bahwa tenaga kerja merupakan suatu hal yang
penting.Hal inilah yang membuat quality of worklife tercipta denagn baik.Karena ada keterlibatan
antara berbagai pihak.

4.4 UPAYA MENINGKATKAN QUALITY OF WORK LIFE (QWL)

Langkah yang dapat digunakan untuk meningkatkan Quality of Work Life adalah dengan


memperbesar Employee Involvement/keterlibatan pekerja, yaitu:

1.    Lingkaran kualitas “Quality Circles”

Adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur dengan pemimpin umum untuk mengidentifikasi
dan memecahkan masalah-masalah yang berhubungan. Keunikan dari quality circles ini adalah
keanggotaannya bersifat sukarela, baik untuk mengisi posisi anggota maupun sebagai pimpinannya.

2.    Variasi Team-Building

Quality circles merupakan bentuk khusus dari team-building.Perbedaan utama antara keduanya


adalah bahwa pada team-building, biasanya terdiri ata beberapa orang dari departemen yang
berbeda. Sebagai tambahan, tim tersebu hanya dibentuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan
dan kemudian dibubarkan jika masalah telah teratasi.
3.    Sistem Sosioteknikal

Merupakan intervensi terhadap situasi kerja, terutama dari segi pekerjaan, kelompok kerjanya, dan
hubunganna antara oekerja dan teknologi yang mereka gunakan untuk melakukan pekerjaannya.

4.    Job Enrichment

Adalah upaya untuk memperkaya isi suatu pekerjaan atau jabatan dengan tujuan
memuaskan higher-order needs pada karyawannya.

5.    Job Enlargement

Adalah upaya untuk memperluas atau memperbesar variasi tugas dari suatu pekerjaan atau job
tertentu dengan tujuan agar tidak monoton.

6.    Kodeterminasi

Kodeterminasi ini merupakan sistem dimana wakil-wakil pekerja diberi kesempatan untuk
mendiskusikan dan memilih keputusan-keputusan yang mempengaruhi nasib para pekerja.Untuk
para ahli personalia internasional kodeterminasi adalah sebuah pertimbangan dalam desain
pekerjaan secara keseluruhan.

7.    Kelompok Kerja Mandiri

Kelompok kerja mandiri merupakan tim yang terdiri atas pekerja tanpa seorang pemimpin formal
perusahaan, dimana mereka sendiri yang memutuskan banyak hal (pada manajemen tradisional, hal
itu diputuska oleh supervisor) sebagai contoh, kelompok ini menetapkan sendiri distribusi tugas, hari
libur organisasi, serta seleksi dan training atas rekan-rekan barunya organisasi.

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

            Kualitas kehidupan kerja mengungkapkan pentingnya penghargaan terhadap manusia dalam


lingkungan kerjanya.Dengan demikian peran penting dari kualitas kerja adalah mengubah iklim kerja
agar organisasi secara teknis dan manusia membawa kepada kualitas kehidupan kerja yang lebih
baik.Ada dua pandangan mengenai maksud dari kualitas kehidupan kerja.Pandangan pertama
mengatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah sejumlah keadaan dan praktek dari tujuan
organisai. Contohnya: perkayaan kerja, penyeliaan yang demokratis, keterlibatan pekerja dan kondisi
kerja yang aman. Sementara yang lainnya menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah
persepsi-persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, secara relatif merasa puas dan
mendapat kesempatan mampu tumbuh dan berkembang selayaknya manusia.

Anda mungkin juga menyukai