Anda di halaman 1dari 19

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN

GLOBALISASI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro


Dosen Pengampu: Ratna Herawati, M.Si.

Di susun Oleh:

1. M. Khairul Ma’arif 21313162


2. Dhimas Andrean Oktavianto 63010170195
3. Lutfi Sahra Nandia 63010170248
4. Muhammad Yunus 63010170315
5. Ema Nurliya 63010170320

PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keuntungan melakukan perdagangan .................................................. 3
1. Pengertian Perdagangan Luar Negeri............................................. 3
2. Teori Perdagangan Luar Negeri ..................................................... 4
a. Teori Keunggulan Mutla .......................................................... 4
b. Teori Keunggulan Komparatif ................................................. 5
3. Manfaat Perdagangan Luar Negeri ................................................ 5
4. Dampak Positif Perdagangan Luar Negeri ..................................... 6
5. Dampak Negatif Perdagangan Luar Negeri ................................... 6
B. Keuntungan Dari Spesialisasi .............................................................. 6
1. Asumsi-asumsi yang digunakan ..................................................... 6
2. Keuntungan Mutlak dan Keuntungan Berbanding ......................... 7
a. Keuntungan Mutlak .................................................................. 7
b. Keuntungan Berbanding........................................................... 7
3. Keuntungan Perdagangan dalam Grafik ........................................ 8
a. Keadaan Sebelum Spesialisasi ................................................. 8
b. Keadaan Sesudah Spesialisasi .................................................. 9
4. Proteksi dan Pembatasan Perdagangan ......................................... 9
C. Pengertian proteksi ............................................................................... 10
1. Faktor-Faktor yang Mendorong Proteksi ...................................... 11

i
2. Alat Pembatasan Perdagangan ...................................................... 11
D. Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi ............................................... 12
1. Definisi Globalisasi ...................................................................... 12
2. Faktor yang Mewujudkan Globalisasi........................................... 12
3. Kebaikan dan Keburukan Globalisasi .......................................... 13
a. Kebaikan Globalisasi ............................................................ 13
b. Keburukan Globalisasi .......................................................... 14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu hal yang dapat dijadikan penggerak bagi pertumbuhan
ekonomi adalah perdagangan luar negeri (perdagangan luar negeri). Jika
aktifitas perdagangan luar negeri adalah ekspor dan impor, maka salah satu
dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi penggerak bagi
pertumbuhan. Pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan
yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut
menjadikan ekspor sebagai penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan luar negeri menjadi pokok bahasan, tentunya
perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk
dipelajari. Perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali
dengan adanya perdagangan luar negeri. Ketika terjadi perdagangan luar
negeri yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan
untuk memindahkan tempat produksi.
Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan
peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan
kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir.
Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya
produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya
yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya
produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari
biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi
produksinya di negara importir.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa keuntungan yang dapat diperoleh suatu negara ketika melakukan
perdagangan luar negeri?
2. Apa yang dimaksud dengan proteksi dan pembatasan perdagangan luar
negeri?
3. Bagaimana pengaruh globalisasi dalam pertumbuhan ekonomi?

C. Tujuan
1. Mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh suatu negara dalam
melakukan perdagangan luar negeri.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan proteksi dan pembatasan
perdagangan luar negeri.
3. Mengetahui pengaruh globalisasi dalam pertumbuhan ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keuntungan Melakukan Perdagangan


1. Pengertian Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk suatu
negara, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara
menjual barang-barangnya ke luar negeri. Atau Perdagangan luar negeri
adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan perdagangan luar
negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar
faktor produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu
dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan
kerja. Selain itu, permintaan akan sesuatu barang ditentukan oleh
pendapatan, kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara pendapatan
satu Negara dengan pembelian barang luar negeri (impor). Jika pendapatan
naik, maka pembelian barang-barang dan jasa (dari dalam Negeri maupun
impor) dapat mengalami kenaikan.
Berdagang dengan Negara lain kemungkinan dapat memperoleh
keuntungan, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan
mungkin dapat menjual keluar negeri dengan harga yang relative lebih
tinggi. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya perbedaan
harga barang di berbagai Negara.
Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan
antar Negara. Dan perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh
karena adanya perbedaan ongkos produksi, tetapi juga karena perbedaan
dalam pendapatan serta selera permintaan akan sesuatu barang sangat
ditentukan oleh selera dan pendapatan. Selera dapat memainkan peranan
penting dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antara
berbagai Negara. Apabila persediaan suatu barang di satu Negara tidak

3
cukup untuk memenuhi permintaan, Negara tersebut dapat mengimpor dari
Negara lain.
Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat memegang peranan
penting. Misalnya: mobil, rokok, pakaian, meskipun satu Negara tertetu
telah dapat menghasilkan barang-barang tersebut, namun kemungkinan
besar impor dari Negara lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan faktor
selera, dimana penduduk Negara tersebut lebih menyukai barang-barang
buatan Negara lain.
2. Teori Perdagangan Luar Negeri
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan
perdagangan didalam negeri, perdagangan luar negeri sangatlah rumit dan
kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-
batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan,
misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu
kesullitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam pedagangan. Model
Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin
merupakan konsep paling penting dalam teori perdagangan internasional.
Manfaat atau keuntungan perdagangan luar negeri dapat dijelaskan dengan
dua teori yaitu:
a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations (1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara
dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila
negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah
disbanding negara lain. Dalam rangka mencapai keunggulan mutlak.
Adam Smith mengemukakan ide tentang pembagian kerja
internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional
ini akan memiliki keuntungan.

4
b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
Teori keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1817 oleh David Ricardo, karena itu biasa disebut juga sebagai
prinsip keunggulan komparatif Ricardian. Dalam teori ini Ricardo
merasa kurang puas dengan teori Adam Smith, kemudian diperbaiki
dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan: perdagangan
luar negeri dan perdagangan dalam negeri
3. Manfat Perdagangan Luar Negeri
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan luar negeri adalah
memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri, banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak di produksi sendiri.
Manfaat perdagangan internasional lainnya adalah sebagai berikut:
a. Efisiensi
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu
memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi
apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien
dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan
tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.
b. Perluasan Konsumsi dan Produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang
lebih luas bagi penduduk suatu negara.
c. Peningkatan Produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang
tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan
demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain dalam
memproduksi barang tersebut.

5
d. Sumber Penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber
pemasukan kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.
4. Dampak Positif Perdagangan Internasional
a. Meningkatkan Kesejahteraan.
b. Mempercepat Pembangunan.
c. Meningkatkan sumber daya .manusia
d. Alih Teknologi.
5. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
a. Menimbulkan ketergantungan kepada negara lain.
b. Cenderung statis.
c. Pengusaha yang tidak kompetitif terancam gulung tikar.
d. Adanya perubahan nilai sosial budaya.

B. Keuntungan Dari Spesialisasi


1. Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Di dalam menunjukkan keuntungan yang di dapat dari
perdagangan luar negeri biasanya di gunakan dua cara:yaitu dengan
menggunakan angka-angka dengan menggunakan grafik di dalam bagian
ini akan di uraikan gambaran secara angka-angka mengenai keuntungan
yang di peroleh dari perdangan luar negeri.
Dalam menunjukan keuntungan perdangan luar negeri dengan
angka-angka dua gambaran akan di buat, yaitu :
a. Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan
mutlak dalam mengeluarkan sesuatu barang.
b. Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan
berbanding dalam mengeluarkan sesuatu barang.
Disamping kedua asumsi utama tersebut dalam menerangkan
mengenai keuntungan yang di peroleh dari perdangan luar
negeri,beberapa asumsi lain perlu digunakandua asumsi penting yang lain
dalam analisis mengenai keuntungan perdangan luar negeri adalah :

6
a. Setiap negara yang melakukan perdangan telah mencapai kesempatan
kerja penuh. tidak terdapat faktor produksi yang menganggur.
b. Setiap negara yang melakukan perdagangan tidak menggunakan
hambatan perdangan dalam perdangan luar negeri. Dengan kata lain,
setiap negara menjalankan perdagangan bebas.
Di samping itu, untuk menyederhanakan gambaran yang dibuat,
perlu pula digunakan beberapa asumsi tambahan yang berikut:
a. Hanya dua negara yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan.
b. Masing-masing negara hanya memproduksikan dua jenis barang
c. Masing-masing negara hanya memiliki dua unit faktor produksi
d. Harga relatif, atau biaya penggantian (opportunity cost), yang dapat
didefinisikan sebagai harga salah satu barang yang dinyatakan dalam
unit barang lainnya, adalah tetap.
2. Keuntungan Mutlak dan Keuntungan Berbanding
Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari
spesialisasi dan perdagangan luar negeri, perlulah dibedakan di antara
pengertian keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.
a. Keuntungan Mutlak
Yang diartikan dengan keuntungan mutlak adalah keuntungan
yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari mengkhususkan kegiatannya
kepada memproduksikan barang-barang dengan efisiensi yang lebih
tinggi dari negara-negara lain.
b. Kentungan Berbanding
Keuntungan berbanding diartikan sebagai keuntungan yang
diperoleh oleh suatu negara dari mengkhususkan (melakukan
spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai
harga relatif yang lebih rendah dari negara lain. Perdagangan luar
negeri juga dapat dilakukan walaupun salah satu negara tersebut lebih
efisien dari negara yang lain di dalam memproduksikankedua barang.
Dalam keadaan seperti ini kedua belah pihak masih tetap akan
mendapat keutungan dari perdagangan tersebut. Perdagangan yang

7
saling menguntungkan itu dimungkinkan oleh wujudnya suatu bentuk
keuntungan yang dinamakan keuntungan berbanding.
3. Keuntungan Perdagangan dalam Grafik
Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan
perlu diterangkan secara dua tahap. Yang pertama ditunjukkan keadaan
sebelum perdagnagan. Pada tahap kedua ditunjukkan keadaan sesuda
dilakukan perdagangan.
a. Keadaan Sebelum Spesialisasi
Dalam gambar 11.1 ditunjukkan kurva kemungkinan produksi
untuk Perancis dan Kanada dalam memproduksi televisi dan radio.
Kurva kemungkinan produksi yang ditunjukkan dalam gambar 11.1
adalah berbentuk garis lurus. Ini berarti pada setiap tingkat produksi,
harga relatif barang-barang adalah tetap, yaitu skala produksi bersifat
“berskala tetap”. Pengurangan produksi barang lain, yaitu biaya
penggantian (opportunity cost) yang harus dibuat untuk menamba
produksi suatu barang adalah tetap besarnya pada setiap tahap
produksi.
Gambar 11.1 (a) menunjukkan kurva kemungkinan
produksi untuk Prancis. Dalam grafik (a) menggambarkan bahwa
apabila seluruh faktor produksi di Perancis digunakan untuk
memproduksi radio, maka dihasilkan 120 ribu unit. Sedangkan
apabila yang diproduksi adalah televisi, maka akan menghasilkan
juga 120 ribu unit. Ini berarti harga relatif diantara televisi dan radio
adalah 1 radio = 1 televisi. Tanpa perdagnagan, Perancis harus
memproduksi sendiri kedua barang ini. Diasumsikan penduduk
Perancis menginginkan 60 ribu televisi dan 60 ribu radio.maka
tingkat produksi di Perancis adalah seperti yang ditunjukkan oleh
titik A.
Gambar 11.1 (b) menunjukkan kurva kemungkinan
produksi untuk Kanada. Kalau faktor-faktor produksi seluruhnya
digunakan untuk menghasilkan satu barang saja, Kanada dapat

8
menghasilkan 60 ribu radio atau 30 ribu televisi. Ini berarti harga
relatif antara radio dan televisi adalah 2 radio = 1 televisi. Seperti
Perancis, di Kanada akan diproduksikan radio dan televisi.
Dimisalkan tingkat produksi adalah yang ditunjukkan oleh titik P,
yaitu 20 ribu radio dan 20 ribu televisi.
Gambar 11.1 Produksi dan Konsumsi di Perancis dan Kanada
sesudah Perdagangan

b. Keadaan Sesudah Spesialisasi


Dalam gambar, harga relatif ditunjukkan oleh kurva
kemungkinan produksi, maka sebelum perdagangan harga relatif
antara radio dan televisi di Prancis adalah ditunjukkan oleh garis m,
dan di Kanada ditunjukkan oleh garis p. Supaya perdagangan saling
menguntungkan haruslah kurs pertukaran ( harga petukaran ) adalah
lebih baik dari harga relatif diantara radio dan televisi di Prancis atau
Kanada.
Di dalam contoh ini dimisalkan harga di dalam pasaran luar
negeri adalah 1 ½ radio = 1 televisi. Dengan kurs ini Prancis dan
Kanada akan memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri.
Dalam gambar 11.2 (a) kurs pertukaran tersebut ditunjukkan oleh
garis n dan dalam gambar 11.2 (b) ditunjukkan garis q.

9
Gambar 11. 2 Produksi dan Konsumsi di Perancis dan Kanada
Sesudah Perdagangan

4. Proteksi Dan Pembatasan Perdagangan


Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari
spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan pandangan yang
menerangkan pentingnya menjalankan perdagangan bebas atau free trade
dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari
bahwa adakalanya suatu Negara perlu melakukan proteksi dan
menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan dari melakukan
proteksi dan halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian
berikut.

C. Pengertian Proteksi
Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri.
Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang
impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tariff, Quota dan
sebagainya.
Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap
barang-barang yang melewati batas suatu Negara.
Tarif digolongkan menjadi tiga:
a. Bea ekspor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut manusia ke Negara lain.

10
b. Bea transito adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang
tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain.
c. Bea impor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa
Negara tersebut sebagai tujuan akhir.
Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang
masuk (Quota impor) dan keluar (Quota ekspor).
Proteksi bisa berbentuk:
a. Pengenaan tarif
b. Quota
c. Pelarangan imor
d. Subsidi
1. Faktor-Faktor yang Mendorong Proteksi
Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-
usaha perintah yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang
diimpor dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai beberapa
tujuan tertentu yang penting artinya dalam pembangunan negara dan
kemakmuran perekonomian negara. Di bawah ini secara ringkas di
terangkan beberapa tujuan penting dari proteksi.
a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
b. Mendorong perkembangan industri baru
c. Untuk mendiversifikan perekonomian
d. Untuk menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
e. Untuk memperbaiki neraca pembayaran
f. Untuk menghindari dumping
g. Untuk menambah pendapatan pemerintah
2. Alat Pembatasan Perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang

11
yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat
jenis yaitu:
a. Tariff dan pajak impor
b. Kuota pembatasan impor
c. Hambatan perdagangan bukan tariff
d. Pembatasan penggunaan valuta asing

D. Globalisasi Dan Pertumbuhan Ekonomi


Tiga hal yang berkaitan dengan akan dibicarakan yaitu:
1. Defenisi Globalisasi
Globalisasi merupakan satu konsep yang sering dinyatakan orang
pada masa ini, tetapi yang menyatakan dan membahasnya mempunyai
pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut. Sebabnya adalah
karena konsep tersebut berlaku di berbagai bidang ekonomi, politik,
kebudayaan, hubungan sosial dan bahkan di bidang olahraga (misalnya,
pemain sepak bola Korea dan Afrika telah bermain dalam klup sepak
bola di berbagai neraga di Eropa dapat dianggap sebagai perkembangan
globalisasi).
Walau bagaimanapun yang ingin di bicarakan di sini bukanlah
aspek dari globalisasi, tetapi globalisasi dalam bidang ekonomi.
Berdasarkan kepada peristiwa-peristiwa ekonomi yang berlaku di
seluruh dunia semenjak selesainya perang dunia kedua, globalisasi
didefenisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam
keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai negara di dunia.
2. Faktor-Faktor Yang Mewujudkan Globalisasi
Globalisasi bukanlah suatu keadaan yang baru dalam hubungan
ekonomi luar negeri. Proses globalisasi telah pun bermula semenjak
beberapa abad yang lalu ketika negara-negara Eropa menjelajahi
daerah-daerah baru di benua Amerika, Australia dan New Zealand dan
melakukan penaklukan dan penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan
Afrika. Perkembangan ini telah meningkatkan meningkatkan aliran

12
aliran perpindahan penduduk dari negara Eropa ke negara-negara di
benua Amerika, Australia dan New Zealand, mengembangkan investasi
asing (ke kawasan baru dan dae4rah yang dijajah) dan meningkatkan
kegiatan perdagangan luar negeri.
Akan tetapi pengertian globalisasi terutama dikaitkan kepada
perkembangan ekonomi dunia dan hubungan ekonomi luar negeri yang
berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat
ketergantungan di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi.
Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
a. Perkembangan politik dunia
b. Peningkatan praktek perdagangan bebas
c. Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
d. Perkembangan investasi portfolio di pasaran luar negeri
e. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
3. Kebaikan Dan Keburukan Globalisasi
Pada umumnya ahli-ahli ekonomi, pemimpin-pemimpin negara
dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang pentingnya
peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi ekonomi dunia.
Oleh sebab itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas
melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi
dan pengaliran dana yang lebih bebas sangat ditekankan. Pada masa
yang sama ahli-ahli ekonomi maupun masyarakat di berbagai negara
telah mengemukakan berbagai kritik ke atas protes globalisasi yang
berlaku. Di bawah ini secara ringkas di terangkan kebaikan globalisasi
dan keburukan globalisasi.
a. Kebaikan Globalisasi
Peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan
perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tarif/pajak impor
dan pajak ekspor dan hambatan perdagangan lain), dalam
menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal (direct
foreign investment) dan dalam menerima aliran modal keuangan

13
untuk investasi portfolio, diharapkan dapat mewujudkan kabaikan-
kebaikan yang diterangkan di bawah ini.
1) Produksi dunia dapat ditingkatkan
2) Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3) Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri
4) Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik
5) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. Keburukan Globalisasi
Kritik-kritik terhadap globalisasi bersumber dari beberapa efek
buruk yang mungkin yang ditimbulkan oleh globalisasi. Dalam
uraian berikut ditunjukan beberapa implikasi buruk globalisasi
yang meningkatkan ketidakstabilan dalam kegiatan ekonomi dalam
jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi yang dapat di capai dalam jangka panjang.
1) Menghambat pertumbuhan sektor indrusti manufaktur
2) Memperburuk keadaan neraca pembayaran
3) Sector keuangan semakin tidak stabil
4) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Di dalam melakukan perdagangan luar negeri, suatu Negara akan
memperoleh keuntungan di antaranya yaitu bisa meningkatkan hubungan
antar Negara, suatu Negara juga bisa mendapatkan barang yang tidak
bisa di produksi di Negara tersebut, memperluas produksi di dalam
negeri
2. Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang
diimpor
3. Globalisasi dapat memberikan efek positif diantaranya Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik (Ekspor
Impor), namun Globalisasi juga dapat memberikan efek negatif yaitu
menghambat industry sector manufaktur, memperburuk neraca
pembayaran, dan sector keuangan menjadi tidak stabil

B. Saran
Dalam mengambil kebijakan perdagangan luar negeri, suatu Negara
harus mempertimbangkan berbagai aspek di antaranya kondisi masyarakat,
kondisi ekonomi dan juga perkembangan perdagangan di masa mendatang

15
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia. 2017. “Makalah Perekonomian Indonesia”.


(http://dapriliabcd.blogspot.co.id/2017/06/makalah-perekonomian-
indonesia.html?m=), diakses tanggal 19 Mei 2018
Sukirno, Sadono. 2008. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Syarifuddin. 2017. “Perdagangan Luar Negeri, Proteksi, dan Globalisasi”.
(http://murratisyarifuddin.blogspot.co.ic/?m=), diakses tanggal 19 Mei 2018

16

Anda mungkin juga menyukai