Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dita Dasilva Firgiana

NIM : 19107710033

Matkul : Hukum Adm Negara

Jurusan : Ilmu Hukum

SOAL UAS HUKUM ADM NEGARA

1) Jelaskan Hubungan HAN dengan Hukum Perdata


Jawab :
Hukum administrasi negara dan hukum perdata merupakan produk hukum yang
dapat menunjang penyelenggaraan pemerintahan. Kedua hukum ini menjadi penting
sebab mempunyai makna interaksi yang baik dari setiap perilaku aktivitas dalam hal
penyelenggaraan pemerintahan. Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang
selalu berkaitan dengan aktivitas prilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat
serta interaksi diantara kedunya. Disaat sistem administrasi negara yang menjadi pilar
pelayanan publik menghadapi masalah yang fundamental maka rekonseptulasi,reposisi
dan revitalasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu keharusan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan wewenang yang terikat?


Jawab :
ewenang yang bersifat terikat yakni wewenang yang harus sesuai dengan aturan dasar
yang menentukan waktu dalam keadaan wewenang tersebut

3) Jelaskan Pengertian Atribusi, delegasi dan mandat beserta perbedaannya?


Jawab :
Menurut H.D van Wijk/ Willem Konijnenbelt, sebagai berikut:
a.    Atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang-undang
kepada organ pemerintahan.
b.    Delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ pemerintahan
kepada organ pemerintahan lainnya.
c.    Mandat terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan
oleh organ lain atas namanya

PERBEDAAN

Atribusi Mandat Delegasi


Prosedur Pelimpahan Berasal dari peraturan alam hubungan rutin Dari suatu organ
perundang-undangan atasan-bawahan: hal pemerintahan kepada
biasa kecuali dilarang organ lain: dengan
secara tegas peraturan perundang-
undangan.
Tanggung jawab dan Pemerintahan Tetap pada pemberi Tanggung jawab dan
tanggung gugat memperoleh mandat tanggung gugat beralih
kewenangan secara kepada delegataris
langsung dari redaksi
pasal tertentu dalam
peraturan perundang-
undangan
Kemungkinan si penerima wewenang Setiap saat dapat Tidak dapat
pemberi menggunakan dapat menciptakan menggunakan sendiri menggunakan
wewenang itu lagi wewenang baru atau wewenang yang wewenang itu lagi
memperluas wewenang dilimpahkan itu kecuali setelah ada
yang sudah ada pencabutan dengan
berpegang pada asas
“contrarius actus”
4) Sebutkan dan jelaskan asas-asas umum pemerintahan yang baik beserta contohnya
Jawab :
a) Asas Kepastian Hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggaraan negara.
Contoh : kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan
b) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, yaitu menjadi landasan keteraturan, keserasian,
keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan negara.
Contoh : kepentingan generasi yang sekarang dan kepentingan generasi mendatang
c) Asas Kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan
cara yang aspiratif, akomodatif dan kolektif.
Contoh : Pengambilan keputusan dalam persidangan
d) Asas Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperolah informasi yang benar , jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.
Contoh : perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia  negara
e) Asas Proporsoionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara.
Contoh : Kebijakan Negara
f) Asas Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh: kedudukan jabatan sesuai background pendidikannya
g) Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggaraan negera harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh : pelayanan public
5) Tulis jenis-jenis sanksi hukum administrasi dan karakternya
Jawab :
Jenis Sanksi Administrasi dapat dilihat dari segi sasarannya yaitu:
a) sanksi reparatoir artinya sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas pelanggaran norma,
yang ditujukan untuk memngembalikan pada kondisi semula sebelum terjadinya
pelanggaran, misalnya bestuursdwang, dwangsom)
b) sanksi punitif artinya sanksi yang ditujukan untuk memberikan hukuman pada
seseorang, misalnya adalah berupa denda administrative
c) sanksi regresif adalah sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas ketidak patuhan
terhadap ketentuan yang terdapat pada ketetapan yang diterbitkan
Macam-macam Sanksi dalam Hukum Administrasi seperti berikut,
Bestuursdwang (paksaan pemerintahan), penarikan kembali keputusan (ketetapan) yang
menguntungkan, pengenaan denda administratif, dan pengenaan uang paksa oleh
pemerintah (dwangsom
Sanksi hukum administrasi yang khas menunjukkan karakter yuridis yang tidak
sama, ada yang memiliki karakter pemulihan/reparatoir (bestuursdwang dan dwangsom),
karakter hukuman/condemnatoir (denda administrasi) dan karakter campuran (penarikan
keputusan yang menguntungkan).

6) Jelaskan pengertian diskresi dan batasan penggunaannya oleh pejabat aparatur sipil
Negara
Jawab :
Diskresi merupakan keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau
dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi
dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang
memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya
stagnasi pemerintahan. Namun, penggunaannya harus oleh pejabat yang berwenang dan
sesuai dengan tujuannya. Pejabat pemerintahan yang dimaksud yaitu unsur yang
melaksanakan fungsi pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun
penyelenggara negara lainnya

 
BATASAN DISKRESI OLEH PEJABAT APARATUR NEGARA

1. Diskresi hanya dapat dilakukan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang [Pasal 22
ayat (1)
2. Setiap penggunaan diskresi pejabat pemerintahan bertujuan untuk Pasal 22 ayat (2)
dan penjelasan]:
a.    melancarkan penyelenggaraan pemerintahan;
b.    mengisi kekosongan hukum;
c.    memberikan kepastian hukum; dan
d.    mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan
kepentingan umum. Adapun yang dimaksud dengan stagnasi
pemerintahan adalah tidak dapat dilaksanakannya aktivitas pemerintahan
sebagai akibat kebuntuan atau disfungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan,
contohnya: keadaan bencana alam atau gejolak politik.
3.    Diskresi pejabat pemerintahan meliputi [Pasal 23]:
a.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang memberikan suatu pilihan Keputusan dan/atau
Tindakan;
b.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan perundang-
undangan tidak mengatur;
c.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan perundang-
undangan tidak lengkap atau tidak jelas; dan
d.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena adanya stagnasi pemerintahan
guna kepentingan yang lebih luas.
4.    Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harus memenuhi syarat [Pasal 24]:
a.    sesuai dengan tujuan Diskresi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2);
b.    tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.    sesuai dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB);
d.    berdasarkan alasan-alasan yang objektif;
e.    tidak menimbulkan Konflik Kepentingan; dan
f.     dilakukan dengan iktikad baik.
5.   Penggunaan diskresi yang berpotensi mengubah alokasi anggaran wajib memperoleh
persetujuan dari atasan pejabat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persetujuan dimaksud dilakukan apabila penggunaan diskresi menimbulkan akibat
hukum yang berpotensi membebani keuangan negara [Pasal 25 ayat (1) dan (2)]

Anda mungkin juga menyukai