Ol
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian Diskresi....................................................................................3
B. Pejabat Pemerintah Yang Berwenang Menggunakan Diskresi............4
C. Tujuan Diskresi.........................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................7
2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diskresi
Dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan disebutkan bahwa diskresi merupakan keputusan dan/atau
tindakan yang ditetapkan dan/ atau dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk
mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan
dalam hal peraturan perundang-perundangan yang memberikan pilihan, tidak
mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.
Diskresi atau pouvoir discrectionnaire atau freies ermessen digunakan ketika tidak
ada kejadian atau peristiwa penting dan mendesak, tetapi belum ada peratuiran
pemerintah yang mengatur maka lembaga negara terkait dapat mengeluarkan
peraturan atau melakukan tindakan agar permasalahan tersebut dapat tertatasi.
Keputusan atau tindakan pejabat secara bahasa dapat didefinisikan dua hal
yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Keputusan berkaitan dengan
tindakan yang
3
dilakukan melalui kebijakan berupa penetapan sedangkan tindakan dapat diartikan
sebagai perlakuan secara langsung oleh pejabat tanpa melalui penetapan.
5
E. Kewajiban Pemerintah Terkait Diskresi
Pemerintah juga memiliki kewajiban terkait perundingan diantarnya sebagai
berikut;
1) Memberlakukan tindakan atau keputusan yang sesai dengan wewenang.
2) Mengikuti aturan yang ada di AUPB dan UU, tapa melewati batas-
batas wewenang.
3) Mematuhi dan mengikuti prosedur persyaratan diskresi.
4) Memberikan bantuan kedinasan tau hukum apabila da pejabat
pemerintahan yang meminta bantuan untuk membantu putusan
5) Dalam proses penyelenggaran keputusan, pemerintah harus
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara, dalam
menyampaikan pendapat dan aspirasinya.
6) Memberitahukan putusan atau tindakan yang telah diambil ole
pemerintah terhadap masyarakat. Terlebih lagi jika tindakan itu dapat
menimbulkan kerugian.
7) Membuat susunan standar operasional yang mengatur pembuatan
diskresi.
8) Ikut meneliti dan memeriksa dokumen administratif masyarakat yang
mask dalam wewenang dan wilayah keputusan
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diskresi/ diakses Senin 23 Oktober 2023 jam
10:00 WIB
https://jdih.babelprov.go.id/diskresi-dan-penerapannya diakses Senin, 23 Oktober 2023 jam
09:30 WIB
https://www.hukumonline.com/klinik/a/arti-diskresi--ruang-lingkup--syarat--dan-contohnya
diakses Rabu, 25 Oktober 2023 jam 19:40 WIB
Agustina wati, B. p. (2019). Kekuasaan Diskresi Pemerintahan. Kalimantan timur: RV
pustaka horizon.