Anda di halaman 1dari 13

HUKUM JAMINAN

FIDUSIA
Kelompok 3 :
1. Dhita Arizka O. (200422620868)
2. Dinda Amalia P. (200422620898)
3. Ellen Ashiana (200422620946)
4. Fadhil Zhahir Y. (200422620867)
5. Fernando Wahyu N. (200422620907)
6. Fina Hana S. (200422620847)
DEFINISI

 Hukum jaminan fidusia didefinisikan sebagai hak benda atas


sebuah jaminan.
 Black’s Law Dictionary menjelaskan bahwa perjanjian
jaminan fidusia.
BENTUK JAMINAN FIDUSIA

Jaminan fidusia memiliki dua bentuk, yaitu :

A. Fidusia Cum Creditor


B. Fidusia Cum Amico
LANDASAN HUKUM

 Landasan hukum dari hukum jaminan fidusia adalah Undang-


Undang Nomor 42/1999 tentang Jaminan Fidusia yang secara
yuridis formal telah diakui.
Dalam teori yang diberikan A.Hamzah dan Senjun Manulang,
tercantum unsur-unsur antara lain:
1. Pengoperan atau pengalihan
2. Dari debitur kepada kreditur
3. Perjanjian pokok
4. Kepercayaan
5. Sebagai Detentor atau Houder
UNSUR UNSUR JAMINAN FIDUSIA

Hak Jaminan.
Objek seperti benda berwujud atau tidak, dan
bangunan yang tidak dibebani tanggungan.
Objek tetap dikuasai oleh pemberi jaminan
Fidusia.
Meberikan kedudukan pada kreditur.
HAK DAN KEWAJIBAN PEMBERI FIDUSIA

Hak
 Menguasai dan dapat mengalihkan benda dalam perjanjian.
 Menerima sisa hasil penjualan fidusia.
 Menerima kembali hak milik benda fidusia, jika telah
melunasi utangnya.
Kewajiban
 Wajib membuat akta jaminan fidusia
 Wajib melakukan pelunasan piutang pada kreditur
 Wajib menjaga barang atau objek dalam jaminan fidusia
HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA FIDUSIA

Hak
 Mengawasi benda dalam jaminan Fidusia
 Menjual atau mengambil alih hak secara penuh jika debitur
cidera janji
 Menerima dan menagih piutang objek fidusia
 Berhak menerima sertifikat jaminan fidusia
Kewajiban
 Melaksanakan pendaftaran ke KPF
 Memberikan kekuasaan pada pemberi fidusia secara pinjam
pakai
 Menyerahkan hak milik benda kembali ke pemberi jika
piutang sudah dilunasi.
CEDERA JANJI & FORCE MAJEURE

Dalam jaminan Fidusia terdapat istilah cedera janji atau


pelanggaran terhadap perjanjian dalam jaminan fidusi.
Dikatakan bukan cidera janji jika kasusnya termasuk force
majeure
Syarat pengamatan jaminan fidusia, yaitu :
 Terdapat permintaan dari pemohon(kreditur)
 Memiliki akta atas jaminan fidusia
 Telah terdaftar pada KPF
 Memiliki sertifikat jaminan fidusia.
 Berada dalam kekuasaan wilayah indonesia
CONTOH KASUS

Kasus perselisihan antara pemberi dan penerima kredit atas


cicilan kredit mobil yang macet yang menimbulkan kontroversi
karena :
1. Pemberi fidusia melakukan kredit macet.
2. Penerima fidusia melakukan penyitaan objek fidusia yang
tidak sesuai dengan etika.
PANDANGAN PEMERINTAH TERHADAP
CONTOH KASUS
 Mereka telah terikat dalam perjanjian perdata di sertifikat
jaminan fidusia yang satu sama lainnya harus saling menaati.
 Kerugian pemberi fidusia adalah kerugain keperdataan
karena adanya perselisihan tata cara eksekusi.
 Putusan PN Jakarta Selatan mengabulkan sebgaian gugatan
hingga sengketa pidana.
 Kerugian atas frasa “kekuatan eksekutorial” yang didalilakn
tidak termasuk kerugian konstitusional.
 Dalil kerugian hukum keperdataan tidak dapat dijadikan dalil
kerugian secara konstitusional.
HUKUM DAN KESIMPULAN TERHADAP
CONTOH KASUS
A. Hukum
Undang-undang No 42 tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia
Pasal 1238 KUHP

B. Kesimpulan Pemerintah memberi kesimpulan


atas kasus ini yaitu sebaiknya pemberi fidusia lebih
memahami UU Jaminan Fidusia. Menurut pemerintah
pemberi fidusia ini tidak mengalami kerugian
konstitusional. Dalil kerugian yang diuraikan
menurut pemerintah hanya implemestasi dari
norma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai