Anda di halaman 1dari 5

1.

Berikan penjelasan yang lengkap terhadap bagaimaan hukum hak atas kekayaan
intelektual menurut saudara !
Jawab :
Hukum adalah peraturan tertulis yang bersifat memaksa serta dibuat oleh pihak berwenang.
Hak sendiri adalah sesuatu yang wajib diperoleh seseorang atas apa yang ada pada dirinya.
Intelektual adalah sebuah kecerdasan, pemikiran, keterampilan dalam diri seseorang. Jadi,
hukum hak atas kekayaan intelektual adalah peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang
yang bertujuan untuk melndungi karya atau intelektual dari diri seseorang atas apa yang
dibuat.

2. Apakah perbedaan antara HKI cipta, paten, dan merek? Serta apa saja landasan hukum 
dan contoh dari ketiga jenis HKI tersebut?
Jawab :
Sebenarnya HKI dibedakan menjadi 2, yaitu hak cipta dan hak milik perindustrian. Pada hak
milik perindustrian dibedakan lagi yaitu hak paten dan hak merek.
 Hak cipta adalah hak kepemilikan atas karya yang dia buat agar tidak diklaim orang
lain.
 Hak paten adalah hak perlindungan kepemilikan yang diberikan kepada inventor atas
invensi yang mereka buat. Inventor adalah sekumpulan orang yang bekerjasama untuk
menemukan ide atau pemikiran atas suatu masalah yang dibahas. Invensi adalah ide
atau pemikiran yang ditemukan oleh inventor, hal ini dapat berupa produk, tekhnologi,
sistem, dan metode.
 Hak merek adalah hak perlindungan yang diberikan kepada sebuah instansi
perusahaan atas brand, logo, nama kata, desain produk atas barang yang diproduksi
oleh perusahaan.

Perbedaan hak cipta, hak paten dan hak merek


Hak cipta Hak paten Hak merek
Pengertia Hak eksekutif pada Hak pengakuan kepada Hak perlindungan tas
n seseorang atas suatu penemu atas temuan merek dagang atu jasa
ciptaannya, baik tentang atau ciptaannya yang yang dimiliki suatu
moral atau ekonomi. diterapkan dalam bidang instansi atau perusahaan
perindustrian terhadap produknya.
Tujuan Melindungi ciptaan agar Melindungi temuan agar Mencegah pihak lain
tidak diklaim orang lain tidak diproduksi atau menjual produk atau jasa
dan hak pencipta untuk dijual dan digunakan dengan merek atau
menentukan siapa saja pihak lain, tanpa izin atau brand yang sama atau
yang mendapat kerjasama dengan mirip.
keuntungan atas sipemilik.
ciptaannya.
Obyek Seni, sastra, ilmu Invensi teknologi Desain atau tampilan
pengetahuan. dari produk.
Landasan hukum
Landasan UU NO. 28 /2014 UU NO. 14 / 2001 UU NO. 15 / 2001
Hukum UU NO. 13 / 2016 UU NO. 20 / 2016
tentang merek dagang.
tentang paten.
Jangka Jangka waktu seumur Ada 2: Jangka waktu 10 tahun
waktu hidup orang yang  20 tahun untuk dan dapat diperpanjang
menciptakan. hak paten.
 10 tahun untuk
hak paten
sederhana
Dan tidak dapat
diperpanjang
Sanksi Hukuman 4 tahun dan Hukuman 4 tahun dan Hukuman 4 – 10 tahun
denda maksimal1 milliar. denda maksimal 5 milliar dengan denda maksimal
2 – 5 milliar rupiah.

Contoh dari 3 HKI yaitu

 Hak cipta seperti Lagu, Puisi, Drama, Film, Karya tulis seperti novel atau karya ilmiah.
 Hak paten seperti penemuan produk atau inovasi, penemuan suatu proses
pengelolahan produk, metode atau gagasan yang dipakai.
 Hak merek seperti gambar, logo, nama atau brand produk, warna identitas produk,
model tulisan.

3. Saat ini, telah banyak bermunculan di Youtube cover lagu dari berbagai lagu dari 
penyanyi nasional maupun mancanegara. Cover tersebut dilakukan oleh banyak warga 
negara Indonesia maupun dunia. Bagaimana analisis saudara akan hal ini jika
dikaitkan  dengan Hak Kekayaan Intelektual? Jenis HKI yang mana yang relevan
dengan kasus  ini? 
Jawab :
Analisis saya dari beberapa sumber yang saya baca menjelaskan pengcoveran lagu dapat
dikatakan melanggar hak cipta, karena pengcover lagu biasanya mengganti dan
mengaransemen lagi lagu yang dia cover, dan terkadang pengcover lagu lebih diapresiasi
daripada si pembuat atau penyanyi lagu tersebut. Hal ini yang menyebabkan pihak pencipta
lagu merasa dirugikan. Meskipun pengcover lagu menuliskan itu adalah coveran, hal ini
kurang lengkap atau dibenarkan. Karena dapat melanggar pasal 5 ayat (1) tentang hak moral
suatu karya, seperti perubahan judul dan isi karya.
Hal yang seharusnya dilakukan pengcover yaitu meminta izin terlebih dahulu pada pemilik
lagu. Dikarenakan mereka yang berhak atas hasil karyanya, dan menurut undang-undang
NO.28 / 2014 pasal 8 tentang hak cipta. Sang pencipta lagu berhak mendapat royalti atas
hasil karyanya jika di gunakan oleh pihak lain. Jadi untuk kasus pengcoveran lagu ini
termasuk dalam kasus Hak Cipta, dan apabila sang pencipta atau pembuat lagu tidak setuju
bila karyanya dicover bisa melaporkan pada pihak berwajib.

4. Jika saudara berselancar di google, terdapat banyak sekali kasus hukum dari 
pertanyaan nomor 3. Silakan saudara mengambil satu kasus yang ada, lalu lakukan 
analisis terhadap kasus tersebut !
Jawab:
Kasus yang saya analisi yaitu kasus pengcoveran lagu yang dilakukan oleh pihak gen
halilintar terhadap lagu syantik yang dipopulerkan oleh siti badriah dibawah label
Nagaswara.

Kasus ini berawal sejak akhir tahun 2018, dimana gen halilintar mengcover lagu syantik yang
dipopulerkan siti badriah dengan mengubah beberapa lirik yang ada. Hal ini tidak diterima oleh
pihak label nagaswara sebagai label yang menaungi penyanyi siti badriah. Kasus ini awalnya
berjalan secara damai tanpa melibatkan pengadilan, pihak label nagaswara ingin
menyelesaikan secara kekeluargaan dua pihak dan telah melakukan pertemuan sebanyak 3
kali sebelum mengajukan gugatan. Pertemuan ini terjadi untuk meminta pertanggung jawaban
dari pihak gen halilintar. Pertemuan pertama terjadi pada awal tahun 2019 antara pihak label
nagaswara dengan manejemen dari gen halilintar. Pertemuan ini terjadi untuk meminta
pertanggung jawaban dari pihak gen halilintar. Namun, hal ini tidak menemukan titik terang.

pada akhirnya di akhir tahun 2019, kasus ini digugat ke pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
kasus ini dipanggil kepengadilan pada awal tahun 2020 , pihak nagaswara mengatakan bahwa
pihak gen halilintar tidak mengahdiri persidangan dipengadilan, sehingga sidang di tunda.
Pada akhir maret kasus ini dibahas di persidangan, dan dimenangkan oleh pihak gen halilintar.
Menimbulkan perdebatan dan ketidaksetujuan dari pihak nagaswara. Pihak nagaswara
akhirnya memutuskan untuk memebawa kasus ini ke Mahkamah Agung dan sampai saat ini
masih belum ada informasi terkait.

Analisis Kasus
Menurut analisi saya, kasus ini melanggar hukum atas hak cipta. Setelah saya lihat lebih lanjut
mengenai music video lagu syantik yang dirilis oleh pihak gen halilintar, memang melanggar
hukum atas hak cipta. Pelanggaran yang dilakukan yaitu Melanggar UU NO.28/2014 tentang
hak cipta,
1) Pasal 5 ayat (1) tentang hak moral, seperti :
I. tidak mencantumkan nama asli sang pemilik pada judul konten. Gen halilitar
hanya menuliskan “ gen halilintar lagi syantik” tanpa ada kata cover ataupun
keterangan tentang siapa pemilik resmi lagu.
II. mengubah aransemen lagu dan lirik lagu. Lirik lagu yang asli yaitu “hei
sayangku” tapi pihak gen halilintar mengubahnya menjadi “hei kasihku”,
pengubahan lirik menjadi “ seperti seorang ratu” menjadi “seperti kekasihmu”.
2) Pasal 9 tentang perizinan, pihak gen halilintar tidak melakukan izin atau konfirmasi
terlebih dahulu pada pihak label Nagaswara dan langsung membuat cover lagu
beserta music video.
3) Pasal 8 tentang ekonomi, pihak Nagaswara mengungkapkan tidak ada royalti atau
keuntungan yang diberikan oleh pihak gen halilintar atas lagu yang dicovernya.

Pihak nagaswara menggugat dengan nilai 9,5 milliar rupiah, tetapi ditolak oleh pihak
pengadilan. Pihak nagaswara berpendapat bahwa kesaksian yang diberikan diawali tanpa
sumpah, tetapi pihak pengadilan berpendapat bahwa kesaksian diawali dengan sumpah.
Kesaksian yang diambil disini yaitu dari pihak gen halilintar. Pihak gen halilintar berpendapat
bahwa cover lagu yang mereka buat berdasarkan permintaan fansnya dan lirik lagu dirubah
untuk menyesuaikan agar lebih familiar ditelinga anak-anak.

Dalam kasus ini tentunya pihak gen halilintar mendapat dukungan dari fansnya, beberapa fans
berpendapat Pihak nagaswara hanya ingin mencari nama, dikarenakan coverlagu dirilis akhir
tahun 2018 tetapi beritanya heboh ditahun 2020. Tanpa fans ketahui sebenarnya kasus ini
sudah diusut dari lama oleh kedua pihak secara kekeluargaan tanpa melibatkan pengadilan,
sehingga tidak terekspos dan pada tahun awal 2020 kasus ini sampai pada puncaknya.

Menurut pendapat saya kesaksian yang diberikan seharusnya bukan dari sang terdakwa
langsung, ditakutkan ada beberapa fakta yang diberikan kurang sesuai. Selain itu, fakta
sebenarnya yang terjadi pihak gen halilintar memang melanggar hak cipta. Bisa dilihat jelas
dari music video yang mereka liris terdapat banyak perubahan, dilakukan tanpa izin serta
pihak nagaswara tidak mendapat royalti dari cover lagu tersebut. Hal ini dapat dikatakan pihak
pengadilan tidak berlaku adil kepada label nagaswara. Label nagaswara seharusnya berhak
mendapatkan hak atas ciptaannya seperti hak untuk mengizinkan siapa saja yang mendapat
keuntungan atas ciptaannya dan hak royalti.

https://www.youtube.com/watch?v=ggEN1absf3s
https://www.youtube.com/watch?v=QV1SbEBGc8g
https://www.youtube.com/watch?v=nnP_AWe7PT8
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5d0e659bb32ac/jika-terdapat-merek-
terdaftar-dalam-foto-yang-digunakan/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://www.kompas.com/
https://www.kompas.com/hype/read/2020/01/30/091732366/fakta-gugatan-nagaswara-
terhadap-gen-halilintar-yang-langgar-hak-cipta?page=all
https://celebrity.okezone.com/read/2020/02/24/33/2173504/ganti-lirik-gen-halilintar-ingin-
lagu-lagi-syantik-ramah-anak
https://www.merdeka.com/artis/fakta-fakta-gen-halilintar-digugat-rp95-m-karena-cover-
lagu-syantik.html?page=2

Anda mungkin juga menyukai