Anda di halaman 1dari 8

Lex Privatum Vol. VI/No.

10/Des/2018

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG PENDAHULUAN


MEREK DAGANG TERDAHAP PLAGIARISME A. Latar Belakang Masalah
MENURUT UU NO. 20 TAHUN 2016 TENTANG Belakangan ini, sengketa merek terkenal
MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS1 banyak terjadi di Indonesia. Dalam pengaturan
Oleh: Erik Dwi Putra2 hukum merek Indonesia, sekilas terdapat
penjelasan mengenai merek terkenal.
ABSTRAK Munculnya merek terkenal ini berawal dari
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk tinjauan terhadap merek berdasarkan reputasi
memngetahui bagaimana perlindungan hukum (reputation) dan kemasyhuran (reknown) suatu
terhadap pemegang merek terdaftar dan merek. Berdasarkan pada reputasi dan
bagaimana akibat hukum terhadap perbuatan kemasyhuran merek dapat dibedakan dalam
plagiat/peniruan merek dagang berdasarkan tiga jenis, yakni merek biasa (normal marks),
Undang-undang No. 20 Tahun 2016 tentang merek terkenal (well known marks), dan merek
Merek dan Indikasi Geografis. Dengan termasyhur (famous marks). Khusus untuk
menggunakan metode penelitian yuridis merek terkenal ini tingkatannya lebih tinggi
normatif, disimpulkan: 1. Untuk memberikan dibandingkan 2 (dua) jenis merek lainnya yaitu
suatu perlindungan hukum bagi pemegang merek biasa dan merek termasyhur, karena
merek terdaftar terhadap peniruan merek reputasinya yang tinggi tersebut serta memiliki
menurut Undang-undang Merek Nomor 20 kekuatan pancaran yang memukau dan
Tahun 2016 dapat dilakukan upaya menarik, sehingga jenis barang apa saja yang
perlindungan hukum secara prefentif dan berada di bawah merek terkenal itu langsung
perlindungan hukum secara represif. menimbulkan sentuhan keakraban (familiar
Perlindungan hukum yang prefentif bertujuan attachment) dan ikatan mitos (mythical
untuk mencegah terjadinya sengketa dan context) kepada segala lapisan konsumen.3
merupakan suatu upaya untuk mendorong Dengan semakin terkenalnya suatu merek,
masyarakat agar mematuhi ketentuan hukum maka semakin menambah kualitas dan prestise
yang berlaku dan tidak merugikan hak dan dari produk barang/jasa yang dikeluarkan oleh
kepentingan orang lain. Sedangkan sebaliknya suatu produsen, karena kebanyakan dari
pelindungan hukum represif bertujuan untuk konsumen membeli suatu barang hanya dengan
menyelesaikan sengketa menyangut dengan melihat dari eksistensi merek barang tersebut
dengan suatu penetapan yang berupa sanksi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu nilai
hukum terhadap pelanggar hukum yang jual barang/jasa dari merek tersebut akan
merugikan kepentingan umum maupun pribadi semakin tinggi. Apalagi, jika merek tersebut
orang lain terkait dengan tindakan peniruan sudah menjangkau tingkatan internasional dan
merek terdaftar. 2. Akibat hukum dari adanya sudah didaftarkan merek dagangnya di
persamaan pada pokoknya atau beberapa negara, maka konsumen akan
keseluruhannya dengan merek milik pihak lain semakin banyak yang tertarik untuk membeli
yang sudah terdaftar adalah yang tersebut produk dari merek tersebut.4
dalam Pasal 100 – 102 Undang-undang Nomor Hal-hal tersebut itu yang menjadikan
20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi pengusaha nakal menggunakan merek tersebut
Geografis , dimana penegakkan hukumnya oleh untuk meningkatkan usaha dagangnya dengan
pemerintah dengan memberikan sanksi pidana cepat, sehingga apabila omset penjualan
yaitu dipidana dengan pidana penjara paling barang/jasanya tinggi, maka keuntungan yang
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling didapat juga semakin besar. Pengusaha nakal
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). tersebut menggunakan merek tersebut dengan
Kata kunci: perlindungan hukum, pemegang cara menirunya, tanpa izin atau lisensi dari
merek dagang, plagiarisme pemilik merek tersebut. Terkadang merek palsu
yang digunakan tersebut tidak didaftarkan,

1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Donald A. Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin. 2004. Hak
Rumokoy, SH., MH; Suryono Sowikromo, SH.,MH Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum. Jakarta: PT Raja
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Grafindo. Hlm. 87.
4
14071101304 Ibid. Hlm. 88.

195
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

tetapi ada juga yang berani mendaftarkan C. Metode Penelitian


mereknya di Ditjen HKI yang mana secara bulat- Metode Penelitian yang digunakan dalam
bulat meniru merek terkenal tersebut. Hal ini penulisan skripsi ini adalah metode penelitian
tentu saja akan menimbulkan kebingungan bagi normatif, yaitu penelitian yang dilakukan
konsumen dari merek tersebut, dalam hal dengan cara meneliti bahan pustaka atau
mengetahui produk yang mereka beli asli atau peraturan perundang- undangan yang terkait
palsu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan dengan judul serta tulisan hukum lainnya.
konsumen merasa kualitas barang/jasa yang
dikeluarkan dari merek tersebut berkurang PEMBAHASAN
apabila mereka mendapati merek tersebut A. Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang
adalah palsu, dan ini menimbulkan kerugian Merek Terdaftar
bagi pemegang hak atas merek terkenal Perlindungan atas Merek atau Hak atas
tersebut dikarenakan menurunnya kepercayaan Merek adalah hak eksklusif yang diberikan
konsumen akan barang/jasa yang dihasilkan Negara kepada pemilik merek terdaftar dalam
oleh suatu perusahaan pemegang hak atas Daftar Merek Umum. Untuk jangka waktu
merek, karena mau tidak mau reputasi merek tertentu pemegang hak atas merek dapat
tersebut menurun dengan tidak langsungnya.5 menggunakan sendiri merek tersebut ataupun
Dengan ditentukannya Pengadilan Niaga memberi izin kepada seseorang, beberapa
sebagai lembaga peradilan formal untuk orang secara bersama-sama atau Badan
gugatan yang bersifat keperdataan, maka Hukum untuk menggunakannya. Perlindungan
terbuka kesempatan luas kepada pemegang atas Merek Terdaftar yaitu adanya kepastian
merek untuk mempertahankan haknya, tanpa hukum atas Merek Terdaftar, baik untuk
pembatalan dari lembaga peradilan seperti digunakan diperpanjang maupun sebagai alat
pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 bukti bila terjadi sengketa pelaksanaan atas
tentang Merek. Apalagi dengan semakin Merek Terdaftar.7
jelasnya bahwa hak merek ini adalah bagian Suatu merek dapat juga mencerminkan
dari hukum benda, yang mana tentunya tidak tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu
akan berbeda dengan tuntutan hukum benda barang atau jasa. Produk dengan merek
lainnya.6 terkenal lebih mudah dipasarkan sehingga
Oleh karena hal-hal yang telah diuraikan, mendatangkan banyak keuntungan finansial
maka penulis tertarik untuk belajar bagi pemegang hak atas merek tersebut.
mengadakan penelitian dan menuangkannya Berdasarkan alasan-alasan inilah maka
lewat suatu karya ilmiah dalam bentuk skripsi perlindungan hukum terhadap Hak Merek
dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi dibutuhkan karena 3 (tiga) hal:
Pemegang Merek Dagang Terhadap Plagiarisme 1. Untuk menjamin adanya kepastian hukum
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun bagi para penemu merek, pemilik merek,
2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis”. atau pemegang hak merek;
2. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran
B. Rumusan Masalah dan kejahatan atas Hak atas Merek
1. Bagaimanakah Perlindungan Hukum sehingga keadilan hukum dapat diberikan
terhadap pemegang merek terdaftar? kepada pihak yang berhak;
2. Bagaimanakah akibat hukum terhadap 3. Untuk memberi manfaat kepada
perbuatan plagiat/peniruan merek dagang masyarakat agar masyarakat lebih
berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun terdorong untuk membuat dan mengurus
2016 tentang Merek dan Indikasi pendaftaran merek usaha mereka.8
Geografis? Perlindungan hukum berlaku bagi hak
kekayaan intelektual yang sudah terdaftar dan
dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran.
5
Perlindungan hukum berlangsung selama
Diakses dari
Http://ekbis.rmol.co/read/2017/06/22/296641/peredaran
jangka waktu yang ditentukan menurut bidang
-barang-palsu-menjamur-di-online-shop- Pada Tanggal 28
7
Maret. Pukul 15.00 WITA. Ibid. Hlm. 10.
6 8
O.K. Saidin, op.cit., Hlm. 401. Iswi Aryani. 2010. Op.cit.. Hlm. 89.

196
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

dan klasifikasinya. Apabila orang ingin 2. Objek Perlindungan


menikmati manfaat ekonomi dari hak kekayaan Objek yang dimaksud adalah semua
intelektual orang lain, dia wajib memperoleh jenis Hak Kekayaan Intelektual yang
izin dari orang yang berhak.9 diatur oleh Undang-undang, seperti
Pemberian perlindungan hak atas merek, hak cipta, merek, paten, desain
hanya diberikan kepada pemilik merek yang industri, rahasia dagang, tata letak
mereknya sudah terdaftar saja. Perlindungan sirkuit terpadu, perlindungan variates
merek diberikan manakala terjadi suatu baru tanaman.
pelanggaran merek yang dilakukan oleh pihak 3. Pendaftaran Perlindungan
yang tidak mempunyai hak terhadap suatu Hak kekayaan intelektual yang
merek. Dalam dunia perdagangan merek dilindungi hanyalah yang sudah
mempunyai peranan yang penting, karena terdaftar dan dibuktikan dengan
dengan merek yang terkenal maka akan dapat sertifikat pendaftaran, kecuali apabila
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha undang-undang mengatur lain, seperti
terutama dalam hal pemasaran. Dalam dunia hak cipta boleh tidak didaftarkan
perdagangan sering terjadi pelanggaran menurut Undang-undang nomor 12
terhadap merek terkenal. Pelanggaran terjadi tahun 1997 (konsolidasi).
karena ada pihak yang tidak mempunyai hak 4. Jangka Waktu Perlindungan
menggunakan merek terdaftar untuk Jangka waktu perlindungan dimaksud
kepentingannya. Penyebab pelanggaran merek adalah lamanya hak kekayaan
yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut intelektual itu dilindungi oleh Undang-
: undang. Hak cipta selama hidup
1. Undang-Undang HAKI di Indonesia ditambah 50 (lima puluh) tahun
masih lemah, Pangsa pasar umumnya sesudah meninggal, merek 10
masyarakat lebih senang membeli (sepuluh)
produk yang harganya murah walaupun tahun, paten 20 (dua puluh) tahun,
kualitasnya rendah desain industri 10 (sepuluh) tahun,
2. Lemahnya pengawasan dan rahasia dagang tanpa batas, sirkuit
pelaksanaan peraturan tersebut terpadu 10 (sepuluh) tahun, varitas
3. Animo masyarakar terhadap produk baru tanaman 20-25 (dua puluh
bermerek tetapi harganya murah sampai dengan dua puluh lima) tahun.
4. Daya beli masyarakat yang masih 5. Tindakan Hukum Perlindungan
rendah Apabila terbukti telah terjadi
5. Kurang memperhatikan kualitas suatu pelanggaran hak kekayaan intelektual,
produk maka pelanggar harus di hukum, baik
6. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap secara pidana maupun secara
pelanggaran merek yang masih rendah perdata.11
7. Kondisi perekonomian dimana Perlindungan ini dijamin dalam Pasal 21
masyarakat cenderung membeli merek Undang-undang Merek Tahun 2016. yaitu:
palsu, karena murah10 1) Permohonan harus ditolak Direktorat
Perlindungan hukum kekayaan intelektual Jenderal apabila merek tersebut:
merupakan suatu sistem hukum yang terdiri a. mempunyai persamaan pada pokok
dari unsur-unsur sistem berikut ini : atau keseluruhannya dengan merek
1. Subjek Perlindungan milik pihak lain yang sudah terdaftar
Subjek yang dimaksud adalah pihak lebih dahulu untuk barang dan/atau
pemilik atau pemegang hak, aparat jasa yang sejenis;
penegak hukum, pejabat pendaftaran
dan pelanggar hukum.

9 11
Muhammad Abdulkadir. 2001. Op.cit. Hlm. 143. Hery Firmansyah. 2011. Perlindungan Hukum Terhadap
10
Harsono Adisumarto. 1990. Hak Milik Intelektual Merek Panduan Memahami Dasar Hukum Penggunaan
Khusunya Hukum Paten dan Merek. Jakarta: Akademika Dan Perlindungan Merek. Yogyakarta: PT. Buku Seru. Hlm.
Pressindo. Hlm. 19. 12.

197
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

b. mempunyai persamaan pada tetapi jika akan mendapatkan perlindungan


pokoknya atau keseluruhannya hukum berdasarkan hukum merek, maka merek
dengan merek yang sudah terkenal; yang bersangkutan harus terdaftar terlebih
c. mempunyai persamaan pada dahulu. Suatu permohonan pendaftaran merek
pokoknya atau keseluruhannya akan diterima pendaftarannya apabila telah
dengan indikasi geografis yang memenuhi persyaratan baik yang bersifat
sudah dikenal. formalitas maupun substantif yang telah
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ditentukan Undang-undang Merek.13
ayat (1) huruf b dapat pula
diberlakukan terhadap barang dan/atau B. Akibat Hukum Terhadap Perbuatan
jasa yang tidak sejenis sepanjang Plagiat/Peniruan Merek Dagang
memenuhi persyaratan tertentu yang Berdasarkan Undang-undang Nomor 20
akan ditetapkan lebih lanjut dengan Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Peraturan Pemerintah. Geografis
3) Permohonan juga harus ditolak oleh Dalam hal merek, hukum positif di Indonesia
Direktorat Jenderal apabila merek yang mengatur mengenai merek dagang yaitu
tersebut: Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
a. merupakan atau menyerupai nama Merek dan Indikasi Geografis. Dalam Undang-
orang terkenal, foto, atau nama undang ini pengertian merek dagang pada Pasal
badan hukum yang dimiliki orang 1 Butir 2 Undang-undang Nomor 20 Tahun
lain, kecuali atas persetujuan tertulis 2016. Merek dagang adalah Merek yang
dari yang berhak. digunakan pada barang yang diperdagangkan
b. merupakan tiruan atau menyerupai oleh seseorang atau beberapa orang secara
nama atau singkatan nama, bersama-sama atau badan hukum untuk
bendera, lambang atau symbol atau membedakan dengan barang sejenis lainnya.
emblem negara atau lembaga Fungsi merek dagang adalah sebagai label suatu
nasional maupun internasional, produk untuk membedakan satu produk
kecuali atas persetujuan tertulis dari dengan produk lainnya dengan jenis produk
pihak yang berwenang. sejenis seperti banyak kita temui barang berupa
c. merupakan tiruan atau menyerupai sepatu dengan merek yang bermacam-macam.
tanda atau cap atau stempel resmi Dengan adanya merek, menjadikan suatau
yang digunakan oleh negara atau identitas daya pembeda dari tiap produsen atau
lembaga pemerintah, kecuali atas pemilik merek.14
persetujuan tertulis dari pihak yang Pemberian sanksi hukum merupakan bagian
berwenang.12 dari upaya pemberian perlindungan hukum
bagi pemilik merek yang sah, apabila merek
Kemudian Pasal 35 Undang-undang Nomor telah terdaftar, maka mendapat perlindungan
20 Tahun 2016 menambahkan lagi, bahwa hukum. Dalam article 61 TRIPs Agreement telah
merek terdaftar mendapat perlindungan menetapkan prosedur pidana (criminal
hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun procedur) guna diterapkan pada tindakan
dan berlaku surut sejak tanggal penerimaan pelanggaran subtansial peraturan HKI yang
pendaftaran merek (filing date) yang mewajibkan bagi negara-negara anggota untuk
bersangkutan. Jangka waktu perlindungan menyediakan prosedur pidana dan hukuman
tersebut dapat diperpanjang lagi dengan yang diberlakukan setidak-tidaknya untuk kasus
mengajukan permohonan perpanjangan pemalsuan merek atau pembajakan hak cipta
perlindungan terhadap merek yang sama. yang dilakukan dalam melaksanakan
Sebenarnya tidak ada kewajiban bagi kepentingan komersial oleh pemalsunya /
seseorang untuk mendaftarkan merek yang ia pembajaknya, disamping itu juga mewajibkan
miliki. Ia bebas mendaftar atau tidak para negara anggota untuk menyediakan
mendaftarkan merek yang bersangkutan. Akan
13
Insan Budi Maulan. Op.cit. Hlm. 101.
12 14
Berdasarkan Pasal 21 Undang-undang Nomor 20 Tahun Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016
2016. tentang Merek dan Indikasi Geografis.

198
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

perangkat pidana dalam kasus hak kekayaan denda paling banyak


intelektual lainnya yang dilakukan dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
sengaja untuk keperluan komersialisasi. rupiah).16
Berpijak dari pada itu, maka UU No. 20 Tahun
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis juga Pasal 101, mengatur:
telah menyediakan perangkat ketentuan (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak
hukum pidana yang berfungsi untuk melindungi menggunakan tanda yang mempunyai
pemilik merek dan konsumen dari perbuatan persamaan pada keseluruhan dengan
curang para pemalsu / peniru yang memiliki Indikasi Geografis milik pihak lain
tujuan negatif yaitu mengambil keuntungan untuk barang dan/atau produk yang
diatas kerugian pemilik merek dan konsumen sama atau sejenis dengan barang
tersebut dengan cara memalsukan / meniru dan/atau produk yang terdaftar,
diperdagangkan di pasaran. Ganjaran hukuman dipidana dengan pidana penjara paling
yang akan dikenakan kepada para pemalsu lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
tersebut dapat berupa sanksi pidana penjara, paling banyak Rp2.000.000.000,00
pidana kurungan dan denda, sebagaimana (dua miliar rupiah).
dimaksud dalam pasal 100 – 102 Undang- (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak
undang Merek, sebagaimana diuraikan dibawah menggunakan tanda yang mempunyai
ini:15 persamaan pada pokoknya dengan
Pasal 100, mengatur: Indikasi Geografis milik pihak lain
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak untuk barang dan/atau produk yang
menggunakan Merek yang sama pada sama atau sejenis dengan barang
keseluruhannya dengan Merek dan/atau produk yang terdaftar,
terdaftar milik pihak lain untuk barang dipidana dengan pidana penjara paling
dan/atau jasa sejenis yang diproduksi lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
dan/atau diperdagangkan, dipidana paling banyak Rp2.000.000.000,00
dengan pidana penjara paling lama 5 (dua miliar rupiah). 17
(lima) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp2.000.000.000,00 Pasal 102, mengatur:
(dua miliar rupiah). Setiap Orang yang memperdagangkan
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak barang dan/atau jasa dan/atau produk
menggunakan Merek yang mempunyai yang diketahui atau patut diduga
persamaan pada pokoknya dengan mengetahui bahwa barang dan/atau
Merek terdaftar milik pihak lain untuk jasa dan/atau produk tersebut
barang dan/atau jasa sejenis yang merupakan hasil tindak pidana
diproduksi dan/atau diperdagangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
dipidana dengan pidana penjara paling 100 dan Pasal 101 dipidana dengan
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda pidana kurungan paling lama 1 (satu)
paling banyak Rp2.000.000.000,00 tahun atau denda paling banyak
(dua miliar rupiah). Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
(3) Setiap Orang yang melanggar rupiah). 18
ketentuan sebagaimana dimaksud Tindak pidana Peniruan Merek sebagaimana
pada ayat (1) dan ayat (2), yang jenis diatur di dalam pasal 100 – pasal 102 Undang-
barangnya mengakibatkan gangguan undang Merek merupakan Delik Aduan (klacht
kesehatan, gangguan lingkungan delict) bukan delik biasa, hal mana juga telah
hidup, dan/atau kematian manusia, dinyatakan tegas dalam pasal 103 Undang-
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
16
Berdasarkn Pasal 100 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2016.
15 17
Diakses dari Berdasarkn Pasal 101 Undang-undang Nomor 20 Tahun
http://www.martingealawyers.com/2016/04/20/merek- 2016.
18
dagang-penegakan-hukum-pidananya/. Pada Tanggal 2 Berdasarkn Pasal 102 Undang-undang Nomor 20 Tahun
November. Pukul 20:00 WITA. 2016.

199
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

undang Merek, sehingga terhadap perkara yang mereka gunakan. Untuk itu bagi
pidana peniruan merek maka harus dilaporkan pemilik merek produk barang atau jasa
secara langsung oleh pihak yang merasa yang belum didaftarkan di Kantor Merek
dirugikan atau pemilik merek atau kuasanya.19 yaitu Dirjen HAKI Depkumham segera
daftarkan agar memperoleh
PENUTUP perlindungan hukum apabila ada
A. Kesimpulan sengketa merek. Dan untuk dunia usaha
1. Untuk memberikan suatu perlindungan dalam melakukan usaha, jangan
hukum bagi pemegang merek terdaftar melakukan menggunakan merek pihak
terhadap peniruan merek menurut lain karena hal itu merupakan
Undang-undang Merek Nomor 20 Tahun pelanggaran merek, karena dapat
2016 dapat dilakukan upaya menimbulkan masalah hukum dan dapat
perlindungan hukum secara prefentif dan digugat di Pengadilan oleh Pemilik merek
perlindungan hukum secara represif. yang sah.
Perlindungan hukum yang prefentif 2. Selain itu yang tidak kalah pentingnya
bertujuan untuk mencegah terjadinya adalah pelaksanaan sosialisasi merek
sengketa dan merupakan suatu upaya atau HKI lainnya seperti memberikan
untuk mendorong masyarakat agar penyuluhan hukum tentang pentingnya
mematuhi ketentuan hukum yang merek dengan cara turun langsung ke
berlaku dan tidak merugikan hak dan lapangan dengan mendatangi industri
kepentingan orang lain. Sedangkan kecil dan menengah yang selama ini
sebaliknya pelindungan hukum represif menjadi salah satu kekuatan ekonomi
bertujuan untuk menyelesaikan sengketa Bangsa Indonesia. Tidak dapat kita
menyangut dengan dengan suatu pungkiri bahwa justru industri kecil dan
penetapan yang berupa sanksi hukum menengah tersebut banyak tersebar ke
terhadap pelanggar hukum yang daerah-daerah yang banyak melibatkan
merugikan kepentingan umum maupun potensi budaya dan alam sebagai ciri
pribadi orang lain terkait dengan khas Bangsa Indonesia yang wajib
tindakan peniruan merek terdaftar. mendapat perlindungan.
2. Akibat hukum dari adanya persamaan
pada pokoknya atau keseluruhannya DAFTAR PUSTAKA
dengan merek milik pihak lain yang A. LITERATUR:
sudah terdaftar adalah yang tersebut Abdulkadir, Muhammad. 2001. Kajian Hukum
dalam Pasal 100 – 102 Undang-undang Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual.
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek Bandung: Citra Aditya Bakti.
dan Indikasi Geografis , dimana Adisumarto, Harsono. 1990. Hak Milik
penegakkan hukumnya oleh pemerintah Intelektual Khusunya Hukum Paten
dengan memberikan sanksi pidana yaitu dan Merek. Jakarta: Akademika
dipidana dengan pidana penjara paling Pressindo.
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda Agus Riswandi, Budi dan Syamsudin, M. 2004.
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya
miliar rupiah). Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Budi Maulana, Insan. 1997. Sukses Bisnis
melalui Merek, Paten dan Hak Cipta.
B. Saran Bandung: Aditya Bakti.
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 Brauneis, Robert. 2005. “US Trademark Law”
tentang Merek dan Indikasi Geografis Bahan Ajar Uni Eropa dan Asia
memberikan hak ekslusif kepada dibidang Hak Kekayaan Intelektual.
pemiliknya. Hak ekslusif ini memberikan Casavera. 2009. 15 Kasus Sengketa Merek di
jaminan perlindungan hukum atas merek Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

19
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016.

200
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

Dirdjosisworo, Soedjono. 2010. Pengantar Ilmu Lindsey, Tim dan Eddy, Daiman, dkk. 2003. Hak
Hukum. Bandung: PT. Rajagrafindo Kekayaan Intelektual suatu
Persada. Pengantar. Bandung: Alumni.
Dianggoro, Wiratmo. 1997. Pembaharuan UU La Porta, Rafael. 1999. Investor Protection and
Merek dan Dampaknya Bagi Dunia Cororate Governance; Journal of
Bisnis. Jakarta: Jurnal Hukum Bisnis, Financial Economics. No. 58.
Yayasan Pengembangan Hukum Margono, Suyud. 2011. Hak Milik Industri:
Bisnis. Pengaturan dan Praktik di Indonesia,
Djumhana, Muhammad dan R. Djubaedillah. Bogor: Ghalia Indonesia.
1997. Hak Milik Intelektual: Sejarah, Miru, Ahmadi. 2005. Hukum Merek. Jakarta:
Teori dan Praktiknya di Indonesia. Rajawali Pers.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Munandar, Haris dan Sitanggang, Sally. 2009.
Firmansyah, Hery. 2011. Perlindungan Hukum Mengenal HAKI, Hak Kekayaan
Terhadap Merek Panduan Memahami Intelektual Hak Cipta, Paten, Merek,
Dasar Hukum Penggunaan Dan dan seluk-beluknya. Jakarta: Erlangga,
Perlindungan Merek. Yogyakarta: PT. Esensi.
Buku Seru. Muchsin. 2003. Perlindungan dan Kepastian
Hukum bagi Investor di Indonesia.
Firmansyah, Henry. 2011. Perlindungan Hukum Surakarta: Disertasi S2 Fakultas
Terhadap Merek. Yogyakarta: Pustaka Hukum, Universitas Sebelas Maret.
Yustisia Putra, Ida Bagus Wyasa. 2000. Aspek-aspek
Gautama, Sudargo. 1989. Hukum Merek Hukum Perdata Internasional dalam
Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Transaksi Bisnis Internasional.
Bakti. Bandung: PT Refika Aditama.
Gautama, Sudargo. 1994. Hak Merek Dagang Rahardjo, Satjipto. 2000. Ilmu Hukum. Bandung:
Menurut Perjanjian TRIPs-GATT. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung:Citra Aditya Bakti. Rahardjo, Satjipto. 2003. Sisi-Sisi Lain dari
Hadjon, Philipus M.. 1987. Perlindungan Hukum Hukum di Indonesia. Jakarta: Kompas.
Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: PT. Rahardjo, Satjipto. 2006. Ilmu Hukum, cet. VI.
Bina Ilmu. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hariyani, Iswi. 2010. Prosedur Mengurus HAKI RT. Sutantya R. Hadhikusuma, Lihar. dan
yang Benar. Yogyakarta: Pustaka Sumantoro. 1996. Pengertian Pokok
Yustisia. Hukum Perusahaan: Bentukbentuk
Harahap, M.Yahya. 1996. Tinjauan Merek Perusahaan yang berlaku di Indonesia.
Secara Umum dan Hukum Merek di Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Indonesia Berdasarkan Undang- Saidin, O.K.. 2002. Aspek Hukum Hak Kekayaan
undang Nomor 19/1992. Bandung: Intelektual (Intellectual Property
Citra Aditya Bakti. Rights). Jakarta:PT Raja Grafindo
Indriyanto, Agung dan Mela Yunista, Irnie. Persada.
2017. Aspek Hukum Pendaftaran Sardjono, H.R. dan Husni Hasbullah, Frieda.
Merek. Jakarta: PT. Rajagrafindo Bunga Rampai Perbandingan Hukum
Persada. perdata.
Jened, Rahmi. 2015. Hukum Merek Dalam Era Santoso, Budi. 2005. Butir-butir Berserakan
Global dan Intregrasi Ekonomi. Tentang Hak Atas Kekayaan
Jakarta: Prenademia Group. Intelektual. Bandung: Mandar Maju.
Jened, Rahmi. 2007. Hak Kekayaan Intelektual Sudarsono. 2007. Pengantar Ilmu Hukum.
Penyalahgunaan Hak Eksklusif. Jakarta: PT. Renek Cipta.
Surabaya: Airlangga University Press. Sudjatmiko, Agung. 2000. “Perlindungan
Jened, Rahmi. 2000. Implikasi Persetujuan TRIPs Hukum Hak Atas Merek”. Yuridika:
Bagi Perlindungan Merek di Indonesia. Vol. 15. No.5.
Surabaya: Yuridika.

201
Lex Privatum Vol. VI/No. 10/Des/2018

Suryomurcito, Gunawan. 2000. Perindungan


Merek. Surabaya: Fakultas Hukum
Universitas Airlangga.
Suryo Utomo, Tomi. 2010. Hak Kekayaan
Intelektual di Era Global. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sutedi, Adrian. 2009. Hak Atas Kekayaan
Intelektual. Jakarta: Sinar Grafika.
Usman, Rachmadi. 2003. Hukum Hak Atas
Kekayaan Intelektual: Perlindungan
dan Dimensi Hukumnya di Indonesia.
Bandung: Alumni.

B. PERUNDANG-UNDANGAN:
Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang
Pers.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002
tentang Tatacara Perlindungan
Terhadap Korban dan Saksi Dalam
Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
Berat.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Merek.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis.

C. JURNAL:
Erlyani, Whinda. 2013. “Plagiarisme”. Jurnal
Dianggoro, Wiratmo. 1997. “Pembaharuan UU
Merek dan Dampaknya bagi Dunia
Bisnis”. Artikel Pada Jurnal Hukum
Bisnis. Volume 2.
Nurcahya Dwi Putra, Fajar. Jurnal.
“Perlindungan Hukum Bagi Pemegang
Hak Atas Merek Terhadap Perbuatan
Pelanggaran Merek”. (Edisi Januari-
Juni 2014, hlm 97-108).

INTERNET:
Http://www.hki.co.id/merek.html
Http://ekbis.rmol.co/read/2017/06/22/296641
/peredaran-barang-palsu-menjamur-
di-online-shop- 28 Maret 2018.
https://kbbi.web.id/perlindungan
https://www.hki.co.id/merek.html
http://www.kbbi.web.id/tiru..html
http://www.martingealawyers.com/2016/04/2
0/merek-dagang-penegakan-hukum-
pidananya/.

202

Anda mungkin juga menyukai