Anda di halaman 1dari 16

Dosen Pengampu: Yokke Andini, SS.

M.Pd

MEREK
KELOMPOK 2

Mauizatun Shalehah NIM: 210101120502


Gustin Wahyuni NIM: 210101120522
Henny Puspitasari NIM: 210101120529
Wahidah NIM: 210101120534
Muhammad Diva Dilan NIM: 210101120549
PENGERTIAN MEREK
Hak merek dalam ruang lingkup Hak Kekayaan Intelektual merupakan bagian dari sebuah hak
Milik Industri

MEREK sebuah tanda untuk membedakan suatu produk barang atau jasa

Merek secara nasional sekarang ini di Indonesia diatur melalui Undang-Undang No. 20 Tahun
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, sedangkan secara Internasional diatur dalam
berbagai Konvensi seperti: Paris Convention, Madrid Agreement, dan TRIPs Agreement.

Merek bisa berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi unsur-unsur tersebut; bentuk 3 dimensi, atau hologram yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
CONTOH
MEREK
Merek Tradisional Merek Non-Tradisional
Merek Kata Merek 3 Dimensi Merek Hologram

Merek Gambar
Merek Suara

Merek Kombinasi
JENIS-JENIS MEREK
Merek Dagang Merek Jasa
Merek yang digunakan pada barang yang Merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan seseorang atau beberapa diperdagangkan seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya. sejenis lainnya.

Merek Kolektif
Merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
SISTEM PENDAFTARAN
MEREK
1. SISTEM
DEKLARATIF
Pendaftaran itu bukanlah menerbitkan hak, melainkan hanya memberikan dugaan, atau
sangkaan hukum (rechtsvermoeden), atau presemption juris bahwa pihak yang mereknya
terdaftar itu adalah pihak yang berhak atas merek tersebut dan sebagai pemakai pertama dari
merek yang didaftarkan.

 Menurut sistem ini pemakai pertamalah yang menciptakan suatu hak atas merek.

 Dengan demikian, pendaftaran tidak merupakan suatu keharusan, tidak merupakan syarat
mutlak bagi pemilik merek untuk mendaftarkan mereknya. Karena itu, maka sistem
deklaratif memiliki kelemahan, yaitu kurang adanya kepastian hukum.

Lebih ditekankan pada hal-hal yang formal, surat permohonan hanya


Prosedur Pendaftaran diterima dan dilihat tanggal pengajuannya. Kemudian, Kantor Merek
hanya mencari di dalam registernya, apakah sudah ada pihak lain
yang lebih dahulu mendaftarkan merek itu atau merek yang serupa
dengan itu. Kalau tidak ada, surat permohonan tersebut akan
dikabulkan.
2. SISTEM
KONSTITUTIF

Menurut sistem konstitutif (aktif) dengan doktrinnya "prior in filing" bahwa yang berhak atas
suatu merek adalah pihak yang telah mendaftarkan mereknya dikenal pula dengan asas
"presumption of ownership". Jadi, pendaftaran itu menciptakan suatu hak atas merek tersebut.
Pihak yang mendaftarkan dialah satu-satunya yang berhak atas suatu merek dan pihak ketiga
harus menghormati haknya si pendaftar sebagai hak mutlak.
 Menurut sistem ini pendaftaranlah yang akan memberikan perlindungan terhadap suatu
merek.
 Meskipun demikian, bagi Merek yang tidak terdaftar, tetapi luas pemakaiannya dalam
perdagangan (well known trademark), juga diberikan perlindungan terhadapnya terutama
dari tindakan persaingan yang tidak jujur.
MEREK YANG DITOLAK DAN
BERPELUANG BESAR
DITERIMA

INTERNATIONAL IP LAWS AND


TREATIES TREATIES
Mercury is the closest planet to the Venus has a beautiful name and is the
Sun and the smallest one in the Solar second planet from the Sun. It’s
System—it’s only a bit larger than the terribly hot and its atmosphere is
Moon extremely poisonous
JANGKA WAKTU
PERLINDUNGAN MEREK

Menurut ketentuan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 15 Tahun


2001 tentang Merek, Merek terdaftar mendapat perlindungan
hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan
pendaftaran Merek yang bersangkutan, Jangka waktu
perlindungan selama 10 tahun tersebut sesuai dengan jangka
waktu yang diatur WIPO dalam Model Hukum Merek dan
Persaingan Tidak Jujur (Model Law on Mark) sebagaimana
tercantum pada Pasal 16.
Permohonan perpanjangan jangka waktu
perlindungan merek terdaftar diterima dan
disetujui apabila:
Penolakan perpanjangan merek terjadi apabila tidak
1. Merek yang bersangkutan masih memenuhi ketentuan, misalnya:
digunakan pada barang atau jasa
sebagaimana disebut dalam Sertifikat 1. Melewati atau kurang dari jangka waktu yang
Merek. ditetapkan untuk pengajuan kembali, yaitu
melewati 12 bulan atau kurang dari 6 sebelum
2. Barang atau jasa sebagaimana dalam berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi
Sertifikat Merek tersebut masih merek tersebut.
diproduksi dan diperdagangkan.
2. Tidak membayar biaya pengajuan perpanjangan.

3. Merek yang bersangkutan tidak digunakan lagi


pada barang atau jasa sebagaimana disebut dalam
Sertifikat Merek.

4. Barang atau jasa sebagaimana dalam Sertifikat


Merek tidak diproduksi dan diperdagangkan lagi.
PENGALIHAN MEREK DAN
LISENSI
Merek sebagai hak milik dapat dialihtangankan, baik melalui pewarisan, hibah, wasiat, maupun dengan cara perjanjian
dalam bentuk akta notaris atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang. Pengalihan Hak Merek dapat
dilakukan, baik kepada perorangan maupun kepada badan hukum. Segala bentuk pengalihan ini wajib didaftarkan untuk
dicatat dalam Daftar Umum Merek.

Ketentuan Lisensi Merek yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, di antaranya yaitu:

a. Lisensi Merek dapat dilakukan, baik untuk sebagian maupun seluruh jenis barang atau jasa.

b. Perjanjian lisensi berlaku di seluruh wilayah Indonesia, kecuali diperjanjikan lain, untuk jangka waktu yang tidak lebih
lama dari jangka waktu perlindungan Merek terdaftar yang bersangkutan.

c. Perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatannya dalam Daftar Umum Merek dan diumumkan dalam Berita Resmi
Merek.

d. Pemilik merek yang memberikan lisensi, tetap dapat menggunakan sendiri atau memberi lisensi kepada pihak ketiga
lainnya untuk menggunakan merek tersebut, kecuali jika diperjanjikan lain.

e. Pihak si penerima lisensi dapat juga ditentukan bahwa mereka dapat memberi lisensi lebih lanjut kepada pihak lainnya.
Ketentuan ini tidak menghilangkan kewajiban penerima lisensi untuk menggunakan sendiri merek tersebut dalam
perdagangan.
PELANGGARAN MEREK
Contoh Kasus:

Jaki merupakan pemilik merek sepatu Kompoz yang sukses. Mereknya juga
sudah terdaftar di DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual).

Karena banyaknya permintaan terhadap sepatu Kompoz. Joko berinisiatif


memproduksi produk sepatu juga. Joko memberi nama merek Kompoz juga untuk
produk sepatunya.

Meski menggunakan font/logo yang berbeda, ini termasuk


pelanggaran merek, yang berpotensi merugikan produsen
dan membuat bingung konsumen.
TRIVIA
Ada beberapa merek yang karena kepopulerannya, orang jadi salah
kaprah menyebut nama merek itu sebagai jenis produk.
1. STABILO =
HIGHLIGHTER
Stabilo sebenarnya adalah merek produk highlighter atau pulpen
penanda dengan ujung pipih. Produk ini adalah buatan Jerman yang
berada di bawah perusahaan Schwan-STABILO.

Merek Stabilo ini adalah salah satu pelopor highlighter dengan ujung yang pipih.
Bentuknya sangat nyaman dipakai untuk menandai suatu tulisan dan tidak mudah
luntur. Karena keunggulannya inilah orang lebih nyaman menyebut stabilo
daripada highlighter. Padahal stabilo itu adalah nama merek bukan jenis produk.
1. AQUA = AIR
MINERAL

Aqua merupakan pelopor merek air


mineral dalam kemasan sejak 1973.
Promosinya sangat gencar dan
mereknya sudah ada sejak berpuluh-
puluh tahun silam. Orang jadi sering
salah kaprah menyebut air mineral
menjadi Aqua.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai