( HAK MEREK )
Dosen Pembimbing
AHMAD IFFAN S.H.,M.H
Disusun Oleh:
1. Muhammad Ronaldi Azizi (20-137)
2. Aldo Rizal Hermawan (20-148)
3. Haura Putri Salsabila (20-155)
4. Nur Hasanah (20-159)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
nikmatnya kami dapat menyelesaikan makalah “ Hak Merek “. Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Hak Kekayaan Intelektual.
Rasa terimakasih kami sampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa pula rasa terimakasih saya sampaikan kepada
Bapak Ahmad Iffan S.H.,M.H dosen mata kuliah Hak Kekayaan Intelektual.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran kami
terima dengan lapang dada agar kedepannya kami dapat membuat makalan ini dengan baik.
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................4
D. Manfaat Penulisan..................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN...........................................................................5
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi seiring berjalannya waktu selalu menghasilkan produk-produk
baru atau pengembangan dari produk-produk sebelumnya yang memiliki kualitas berbeda-
beda. Saat produk tersebut tersebut ingin dikenalkan dan dijual ke konsumen, maka
perusahaan membutuhkan merek. Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang Merek 2001
diberikan suatu defenisi tentang merek yaitu tanda yang berupa gambar , nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Merek memiliki kemampuan sebagai tanda yang dapat membedakan hasil perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain di dalam pasar, baik untung barang/jasa yang sejenis
maupun yang tidak sejenis. Fungsi merek tidak hanya sekedar untuk membedakan suatu
produk dengan produk lain, melainkan juga berfungsi sebagai aset perusahaan yang tidak
ternilai harganya, khususnya untuk merek-merek yang berpredikat terkenal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Objektif
Untuk mengetahui defenisi dari hak merek
Subjek dan Objek Hak Merek
Untuk mengetahui prosedur permohonan pendaftaran hak merek
2. Tujuan Subjektif
Untuk memenuhi tugas matakuliah hak kekayaan intelektual
Untuk memperluas dan menambah wawasan pengetahuan bagi penulis
mengenai apa itu hak merek
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan
pada umumnya mengenai terutama dalam lingkup Hak Kekayaan Intelektual yaitu
Hak Merek
Makalah ini juga diharapkan mampu menjawab masalah yang berhubungan dengan
Hak Merek
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 Defenisi
Dalam hukum Indonesia, aturan mengenai merek diatur dalam UU No. 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis (“UU Merek dan Indikasi Geografis”). Merek
menurut Pasal 1 angka 1 UU Merek dan Indikasi Geografis adalah tanda yang dapat
ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
dalam bentuk dua dimensi dan/atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua
atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh
orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
Hak Atas Merek adalah hak ekslusif yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan
sendiri merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk menggunakannya.
Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa merek merupakan penanda identitas dari
sebuah produk barang/jasa yang ada dalam perdagangan. Adapun merek terbagi menjadi :
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa jenis lainnya.
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang/jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan barang atau jasa sejenis lainnya.
1.2 Fungsi
FUNGSI MEREK
Fungsi utama dari merek adalah sebagai penanda suatu barang/jasa untuk
membedakannya dengan barang/jasa yang lain. Fungsi lainnya sebagai representasi atas
reputasi produknya dan penghasil dari produk barang/jasa yang dimaksud. Dengan demikian,
konsumen akan lebih mudah untuk mengingat suatu barang/jasa dan mengetahui barang/jasa
yang diinginkannya secara spesifik. Misalnya adalah merek Aqua yang identik dengan
produk air minum dalam kemasan dan merek Samsung yang identik dengan produk-produk
elektronik.
Selain itu, merek juga berfungsi sebagai alat promosi bagi produsen barang/jasa untuk
menjajakan produk dengan merek yang telah didaftarkan tersebut. Dengan adanya merek,
produsen hanya tinggal menyebut merek produk beserta keunggulan-keunggulannya dalam
iklan yang dibuatnya tersebut, tanpa harus menyebutkan identitas yang merupakan pembeda
dari produk lain yang sejenis.
1.3 Dasar Perlindungan Hak Merek
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek (UUM)
Permohonan pendaftaran merek diajukan oleh pemohon atau kuasanya kepada Menteri
Hukum dan HAM secara elektronik atau non-elektronik.
Jika permohonan diajukan oleh lebih dari satu pemohon yang secara bersama-sama
berhak atas merek tersebut, maka seluruh nama pemohon dicantumkan dengan memilih salah
satu alamat sebagai alamat dari pemohon. Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah
satu dari pemohon yang berhak atas merek tersebut dengan melampirkan
persetujuan tertulis dari para pemohon yang mewakilkan.
Perlu diingat bahwa terdapat beberapa permohonan yang wajib diajukan oleh kuasa,
yaitu permohonan yang salah seorang atau lebih pemohonnya merupakan WNA dan badan
hukum asing yang berdomisili di luar negeri; dan permohonan dan hal yang berkaitan
dengan administrasi merek yang diajukan oleh pemohon yang bertempat tinggal atau
berkedudukan tetap di luar wilayah NKRI.
Kedua, yaitu pengumuman permohonan pendaftaran merek. Pengumuman ini dimuat
dalam Berita Resmi Merek dan berlangsung selama dua bulan. Dalam jangka waktu dua
bulan ini, setiap pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri Hukum
dan HAM atas permohonan pendaftaran merek yang bersangkutan dengan dikenai biaya.
Keberatan ini dapat dilakukan jika terdapat alasan yang cukup dan disertai bukti bahwa
merek yang dimohonkan pendaftarannya adalah merek yang tidak dapat didaftar atau
ditolak. Keberatan tersebut dapat disanggah oleh pemohon atau kuasanya dengan
mengajukan secara tertulis salinan keberatan kepada Menteri Hukum dan HAM dalam
jangka waktu paling lama dua bulan sejak tanggal pengiriman salinan keberatan yang
disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM.
Ketiga, yaitu penerbitan sertifikat merek. Apabila tidak terdapat masalah dari
permohonan pendaftaran merek yang diajukan dan lolos pemeriksaan substantif, maka
merek akan resmi terdaftar. Menteri Hukum dan HAM akan menerbitkan sertifikat merek
tersebut. Namun, apabila pemeriksa memutuskan permohonan merek tidak dapat didaftar
atau ditolak, Menteri Hukum dan HAM memberitahukan kepada pemohon atau kuasanya
secara tertulis dengan menyebut alasannya.
Pemohon atau kuasanya dapat menyampaikan tanggapan secara tertulis dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan dari
Menteri Hukum dan HAM tersebut.
Adapun Jika pemohon atau kuasanya tidak memberikan tanggapan, maka Menteri Hukum
dan HAM menolak permohonan pendaftaran merek tersebut, Namun apabila pemohon atau
kuasanya menyampaikan tanggapan dan pemeriksa memutuskan tanggapan tersebut dapat
diterima, Menteri Hukum dan HAM kemudian menerbitkan sertifikat merek tersebut.
Apabila tanggapan dari pemohon atau kuasanya tidak dapat diterima, maka Menteri
Hukum dan HAM menolak permohonan merek tersebut. Penolakan tersebut diberitahukan
secara tertulis kepada pemohon atau kuasanya dengan menyebutkan alasannya.
1. Wafer Superman
Sengketa Wafer Superman milik PT Marxing Farm Makmur dengan produsen
komik kenamaan asal Amerika Serikat, DC Comics. Ikon Superman dicetuskan oleh DC
Comics bersamaan dengan Batman, Wonder Woman, dan super hero lainnya.
Gugatan ini bermula pada 2017 ketika DC Comics mendaftarkan mereknya di
Indonesia pada 2017 lalu. Permintaan tersebut akhirnya ditolak oleh Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) karena sudah ada produk yang sama terdaftar
sejak 1993.
KESIMPULAN
1. Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-
angka, susunan warna, kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang/jasa.
2. Fungsi merek :