Anda di halaman 1dari 9

Merek

Menurut perspektif
HKI
Kelompok 4
Kelompok Kami

FAUZAN HAFIZH 0206212055

RAISA ZAHRA AMANDA 0206212090

MUHAMMAD RIDOAN 0206193082


Mari Kita
Mulai
Pengertian
Merek menurut HKI

Merek menurut Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) adalah tanda yang dapat
ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau tiga dimensi, serta
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Jenis-jenis merek
yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu merek dagang, merek
jasa, dan merek kolektif.
JENIS-JENIS
MEREK
1. Merek Dagang
adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya

2. Merek Jasa
adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.

3. Merek Kolektif
adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh
beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis
lainnya.
FUNGSI MEREK
Menurut Endang Purwaningsih, suatu merek digunakan oleh produsen atau pemilik merek untuk melindungi produknya,
baik berupa jasa atau barang dagang lainnya, menurut beliau suatu merek memiliki fungsi sebagai berikut:

• Fungsi pembeda, yakni membedakan produk yang satu dengan produk perusahaan lain

• Fungsi jaminan reputasi, yakni selain sebagai tanda asal usul produk, juga secara pribadi menghubungkan
reputasi produk bermerek tersebut dengan produsennya, sekaligus memberikan jaminan kualitas akan produk
tersebut;
• Fungsi promosi, yakni merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan dan
mempertahankan reputasi produk lama yang diperdagangkan, sekaligus untuk menguasai pasar;

• Fungsi rangsangan investasi dan pertumbuhan industri, yakni merek dapat menunjang pertumbuhan
industri melalui penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri dalam menghadapi mekanisme pasar
bebas.
Fungsi pendaftaran Merek

1. Sebagai alat bukti kepemilikan hak atas merek yang didaftarkan;

2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama pada keseluruhannya atau sama
pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa
sejenisnya;

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama pada
keseluruhannya atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa
sejenisnya.
Hal-Hal yang Menyebabkan Suatu Merek
Tidak Dapat di Daftarkan

• Didaftarkan oleh pemohon yang tidak beritikad baik.

• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas


keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum.

• Tidak memiliki daya pembeda

• Telah menjadi milik umum

• Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal 5 UU Merek).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai