Anda di halaman 1dari 16

HAKI

Hak atas Kekayaan


Intelektual

YASHIR RAMADHAN
A.131.20.0156
Membahas Hak Cipta dan Merk

HAK CIPTA
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Hak Cipta
Dasar Hukum
 UU No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987

 UU No. 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang
Hak Cipta

 UU No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta


 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Pengertian Hak Cipta

 Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

 Contoh Hak Cipta diantaranya:


• Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya
• Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya
• Lagu atau musik dengan atau tanpa teks
• Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim
HAK CIPTA

 Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang
menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima
lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
Undang-Undang Hak Cipta berlaku terhadap:

• semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan badan
hukum Indonesia;

• semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan
penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang untuk pertama kali
dilakukan Pengumuman di Indonesia;
Undang-Undang Hak Cipta berlaku terhadap:

> semua Ciptaan dan produk Hak Terkait warga negara, penduduk, dan badan
hukum Indonesia

> semua Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan warga negara Indonesia, bukan
penduduk Indonesia, dan bukan badan hukum Indonesia yang untuk pertama kali
dilakukan Pengumuman di Indonesia

Hak Cipta
Hak Cipta merupakan Benda bergerak tidak berwujud.

Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruh maupun sebagian karena:

- Pewarisan;
- Hibah;
- Wakaf;
- Wasiat;
- perjanjian tertulis; atau
- sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hak Cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia


MEREK
HUKUM MEREK DI INDONESIA

di indonesia undang-undang merek kolonial yaitu sejak tahun 1885 dan diperbaharui dengan :

UU Merek No.21 Tahun 1961, yang kemudian dirubah dengan


UU Merek no.19 tahun 1992 dan direvisi kembali dengan UU Merek no.14 tahun 1997 yang kemudian menjadi
UU Merek no.15 tahun 2001.
UU no. 20 tahun 2016 tentang Merek Dan Indikasi Geografis
Pengertian Merek

Adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. ( UU No 15/2001
tentang Merek)

Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis


berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara,
hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut
Fungsi Pendaftaran MEREK

• Sebagai Bukti Bagi Pemilik Yang Berhak Atas Merek Yang Terdaftar
• Sebagai Dasar Penolakan Terhadap Merek Yg Sama Keseluruhan / Sama Pada
Pokoknya Yang Dimohonkan Oleh Pemohon Lain Utk Barang /Jasa Sejenis
• Sebagai Dasar Utk Mencegah Orang Lain Memakai Merek Yang Sama Keseluruhan
Atau Sama Pada Pokoknya Dalam Peredaran Untuk Barang/Jasa Sejenis
Fungsi Merek

• Memberikan jaminan atau kwalitas dari barang dan jasa yang bersangkutan.
• Memberikan perlindungan dan jaminan mutu barang kepada konsumen.
• Sarana promosi (means of trade promotion) dan reklame bagi produsen atau
pengusaha-pengusaha yang memperdagangkan barang dan jasa yang bersangkutan.
• Salah satu cara untuk mempertahankan good will di mata konsumen.
• Sarana untuk memperluas pasaran suatu barang dan jasa keseluruh dunia, karena
bagaimanapun merek yang sudah mempunyai reputasi tinggi menjadikan good will
bagi pemilik barang dan jasa, hal ini merupakan sesuatu yang tidak bernilai
Jenis Merk
Merek Barang
Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau bbrp orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk membedakan dengan barang barang
sejenis lainnya Merek Jasa
Merek yang digunakan pd jasa yang diperdagangkan oleh se-
seorang atau bbrp orang seca ra bersama-sama atau oleh ba dan
hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lain - nya

Merek kolektif
Merek yang digunakan pada barang dan atau jasa dgn
karakteristik yang sama, yang diper dagangkan oleh seseorang
atau bbrp orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya
Hak atas Merek

Hak eksklusif yang diberikan negara kpd pemilik merek yang terdaftar
dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu untuk menggunakan
sendiri merek tsb atau memberikan izin kepada orang lain untuk
menggunakannya
Hal hal yang tidak bisa untuk mendaftarkan
Merek

• Didaftarkan oleh pemohon yang beriktikad tidak baik;


• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum;
• Tidak memiliki daya pembeda;
• Telah menjadi milik umum; atau
• Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya. (PASAL 4 & PASAL 5 UUM)
MEREK YANG TDK DPT
DIDAFTARKAN

PASAL 4
* Merek tidak dpt didaftar atas dasar permohonan pendaftaran merek yg
diajukan oleh pemohon yang beriktikad tidak baik.
* Permohonan yang beritikad tdk baik adl pemohon yg mendaftarkan
mereknya secara tdk layak / tdk jujur ada niat apapun utk membonceng,
meniru / menjiplak merek pihak lain demi kepentingan usahanya yg berakibat
keruguian pd pihak lain / menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecah, /
menyesatkan konsumen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai