Anda di halaman 1dari 4

Tugas mph

Nama : lalu ramudia ridho anugraha


Nim : d1a020283

JUDUL

“ PENGUATAN PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL DALAM


PENGEMBANGAN INVESTASI ( STUDIKASUS PUTUSAN NOMOR: 775K/PDT.SUS-
HKI/2021)”

TINGKATAN JUDUL SKRIPSI

Judul yang penulis buat merupakan judul sripsi yang meneliti hukum positif yakni tingkatan
hukum dogmatik, yang meneliti UU NO TAHUN 2016 TENTANG MEREK .

Judul yang saya buat merupakan judul empiris meneliti suatu penerapan undang undang
apakah sudah sesuai penerapannya atau tidak.

TITIK FOKUS JUDUL

Tititk focus judul say aini terletak bagaimana upaya perlindungan hukum terhadap merek
terkenal sesuai dengan UU NO 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK

KETERKAITAN ANTAR VARIABEL

Secara Yuridis pengertian merek terdapat dalam UU Merek yaitu

berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Merek Dan Indikasi Geografis yang menjelaskan bahwa :


“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi
dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam
kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.”

Adapun untuk pembagian merek sendiri terdapat dalam Pasal 1

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek Dan Indikasi Geografis

yang membagi merek menjadi dua jenis yaitu terdiri dari merek dagang dan

merek jasa, dalam Pasal 1 angka 2 dan 3 mendefinisikan :

“Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang


diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis
lainnya.”

“Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang


diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa sejenis
lainnya.”

Selain itu dikenal juga merek istilah merek kolektif, yaitu merek yang

digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang

diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama

untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.1

Selain menurut batasan yuridis beberapa sarjana ada juga memberikan

pendapatnya mengenai pengertian merek, yaitu:

1) Menurut H. M. N Purwosutjipto, merek adalah suatu tanda, dengan mana

suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan

benda lain yang sejenis.2

2) Menurut Ius Soeryatin, suatu merek dipergunakan untuk membedakan

barang yang bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu,

1
Yusron Isnaini, Buku Pintar Haki, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hlm. 33
2
Zainal Asikin, Hukum Dagang, PT. Rajagrafindo Perseda, Jakarta, 2014, hlm. 140
barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai, tanda

asal, nama, jaminan, terhadap mutunya.3

3) Menurut Prof. R. Soekardono, S.H, mengatakan bahwa merek adalah

sebuah tanda (Jawa: ciri atau tengger) dengan nama yang dipribadikan

sebuah barang tertentu, di mana perlu juga dipribadikan asalnya barang

atau menjamin kualitetnya barang dalam perbandingan dengan barang-

barang sejenis yang dibuat atau barang dalam perbandingan dengan

barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang

atau badan-badan perusahaan lain.4

4) Mr. Tirtaamidijaya yang mensitir pendapat Prof. Vollmar, mengatakan

bahwa “suatu merek pabrik atau merek perniagaan adalah suatu tanda

yang dibubuhkan di atas barang atau di atas bungkusannya, guna

membedakan barang itu dengan barang-barang yang sejenis lainnya.”5

Dari pengertian merek oleh para ahli di atas ataupun dari peraturan

perundang-undangan merek itu sendiri, secara umum penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa merek adalah suatu tanda pengenal khusus yang

menunjukkan identitas bagi suatu barang ataupun jasa yang dimiliki baik oleh

orang ataupun badan hukum sehingga dapat menjadi pembeda dari barang/jasa

sejenis lainnya.

Merek sendiri juga sangat bermanfaat bagi produsen dan konsumen.

Manfaat merek bagi produsen menurut Keller (2003) seperti dikutip Tjiptono

(2012) adalah sebagai berikut: 6

3
Ibid, hlm 140
4
R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2004, hlm. 343.
5
Ibid Hlm. 344
6
Fernando Ferdy Pengaruh Makna Simbolik, Manfaat Fungsional Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Palsu: Uji Peran Moralitas Sebagai Variabel Moderasi. (Thesis, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta). 2016, hlm. 12
a) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian persediaan dan
pencatatan akuntansi.
b) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek
bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual.
c) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
d) Sarana menciptakan asosiasi dan makna yang unik yang membedakan
produk dari pesaing.
e) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
f) Sumber finansial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Bagi konsumen, merek bisa memberikan manfaat yang beraneka ragam.

Anda mungkin juga menyukai