Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEREK DAGANG
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis
Dosen Pengampu : St. Hatia Adzannya Basuki, S.H., M.Kn.

Disusun Oleh
Kelompok 3

 Ardi Dzulvikar 24023121131


 Radisya Auliasari Firmansyah 24023121151

 Sri Wulandari 24023121152


24023121162
 Viana Nurul Khofivah
24023121173
 Devi Kania Rahmawati
24023121189
 Siti Aisyah Nursyifa Arasyid
24023121198
 Siti Danisha Salzabilla

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
kami dapat menyusun makalah tentang "Merek Dagang" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan bagi para pembaca dalam mempelajari “Merek Dagang”

Saya ucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Hukum


Bisnis dan kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi
masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada
waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.

Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian. Akhir kata, saya berharap
makalah ini dapat menambah referensi keilmuan kepada para pembaca nya.

Garut, 29 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
2.1. Pengertian Merek Dagang.......................................................................................4
2.2. Latar Belakang PT GoTo...........................................................................................6
2.3. Permasalahan antara PT GoTo dan PT Terbit Financial Technology........................7
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hak merek merupakan hak yang lazim bagi para pelaku bisnis untuk
melindungi usaha mereka. Hak merek sendiri dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu merek dagang, merek jasa, serta merek kolektif. Menurut UU No.
20 Tahun 2016, merek dagang merupakan tanda yang dapat ditampilkan
secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari
2 atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang yang diproduksi oleh
orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang. Merek dagang
sendiri termasuk ke dalam HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yaitu Hak Merek.
Hak Merek yaitu bentuk perlindungan HKI untuk memberikan hak eksklusif
kepada pemilik merek yang terdaftar untuk menggunakan sendiri merek
tersebut dalam perdagangan barang serta jasa, atau mengizinkan orang lain
menggunakan merek tersebut melalui sebuah lisensi. Hak merek ini diatur
dalam UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Undang-Undang ini dibentuk untuk menciptakan persaingan usaha yang
sehat, adil, dan melindungi Usaha Mikro, Kecil, serta Menengah (UMKM).
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Merek Dagang!
2. Bagaimana latar belakang PT GoTo?
3. Bagaimana permasalahan antara PT GoTo dan PT Terbit Financial
Technology?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Merek Dagang.
2. Untuk mengetahui latar belakang PT GoTo.
3. Untuk mengetahui permasalahan antara PT GoTo dan PT Terbit Financial
Technology.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Merek Dagang


Ada beberapa pendapat mengenai pengertian merek menurut para ahli.
 Menurut Prof. Molengraaf
Merek yaitu dengan mana dipribadikanlah barang tertentu untuk
menunjukkan asal barang dan jaminan kualitasnya, sehingga bisa
dibandingkan dengan barang-barang sejenis yang dibuat dan
diperdagangkan oleh orang atau perusahaan lain.
 Menurut H.M.N. Purwosutjipto, SH.
Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan,
sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis.
 Menurut Drs. Iur Soeryatin
Beliau mengemukakan rumusannya dengan meninjau merek dari aspek
fungsinya. Suatu merek dapat digunakan untuk membedakan barang yang
bersangkutan dari barang jenis lainnya, oleh kerena itu barang yang
bersangkutan dengan diberi merek sehingga mempunyai tanda asal, nama
jaminan terhadap mutunya.
Menurut UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis, merek adalah tanda dengan ciri khas berupa gambar, nama, kata,
huruf, angka, corak warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang ada
dalam barang atau jasa yang digunakan untuk kegiatan perdagangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian merek merupakan tanda
pembeda dalam kegiatan perdagangan dengan barang atau jasa sejenis, serta
jaminan mutu jika dibandingkan dengan barang atau jasa sejenis milik pihak
lain.
Menurut UU No. 20 Tahun 2016 (UU Merek dan Indikasi Geografis),
Merek Dagang diartikan sebagai tanda yang dapat ditampilkan secara grafis
berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk
2 dimensi dan/atau 3 dimensi, suara, hologram, serta kombinasi dari 2 atau
lebih unsur tersebut untuk membedakan barang yang diproduksi oleh orang

4
atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang. Merek Dagang juga
digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
barang sejenis lainnya.
Tujuan dari adanya Merek Dagang yaitu, agar konsumen tidak
bingung, salah dalam memilih, serta lebih mudah mengenali produk/barang
yang akan dibeli.
Merek Dagang diakui apabila sudah terdaftar pada Dirjen HKI (Hak
Kekayaan Intelektual). Perusahaan harus check merek terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah merek dagang dapat didaftarkan atau tidak. Pengecekan
juga dilakukan dengan tujuan menghindari penolakan saat melakukan
permohonan pendaftaran serta gugatan yang diajukan pihak lain karena
adanya kemiripan atas merek dagang yang telah didaftarkan.
Terdapat kriteria merek dagang yang tidak dapat didaftar seperti yang
tercantum dalam Pasal 108 angka 1 UU Cipta Kerja, diantaranya :
1. Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundangan-undang,
moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum.
2. Memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas,
jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang yang dimohonkan
pendaftarannya serta merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi
untuk barang yang sejenis.
3. Memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau
khasiat dari barang yang diproduksi.
4. Tidak memiliki daya pembeda.
5. Nama umum da lambang milik umum.
6. Mengandung bentuk yang bersifat fungsional.
Sedangkan kriteria merek yang harus ditolak menurut Pasal 21 UU
Merek, yaitu :
1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek
terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain
untuk barang sejenis, merek terkenal milik pihak lain untuk barang sejenis
atau tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu.

5
2. Merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama orang terkenal,
foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas
persetujuan tertulis dari yang berhak.
3. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,
lambang atau simbol atau emblem suatu negara, atau lembaga nasional
maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang
berwenang.
4. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang
digunakan oleh negara atau lembaga Pemerintah, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak yang berwenang.

2.2. Latar Belakang PT GoTo


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan perusahaan ekosistem
digital berbasis teknologi yang berdiri di Indonesia dan berbasis di Jakarta,
GoTo dibentuk sebagai hasil merger dari startup Gojek dan Tokopedia. GoTo
merupakan salah satu dari lima perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar
di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp452
triliun per 11 April 2022. GoTo memiliki tiga lini bisnis utama, yaitu layanan
atas permintaan (on-demand sevice), perdagangan elektronik/e-dagang (e-
commerce), dan teknologi finansial (financial technology).
GoTo memulai bisnisnya sebagai perusahaan yang menyediakan
layanan transportasi daring dengan nama badan hukum PT Aplikasi Karya
Anak Bangsa, yang menggunakan merek dagang Gojek. Perusahaan
kemudian berubah nama menjadi GoTo setelah bergabungnya Tokopedia,
yang merupakan salah satu lokapasar daring terbesar di Indonesia, pada tahun
2021. GoTo menawarkan berbagai layanan seperti transportasi roda dua
(GoRide), roda empat (GoCar), layanan logistik on-demand (GoSend), dan
lokapasar (Tokopedia). Selain itu, terdapat GoTo Finansial yang membawahi
pembayaran digital (GoPay), kasir berbasis komputasi awan (MokaPOS) dan
gerbang pembayaran (Midtrans).
Pada tahun 2022, GoTo menjadi perusahaan dekakorn pertama yang
menjadi perusahaan terbuka di bursa efek kawasan Asia Tenggara, dengan

6
nilai penawaran umum mencapai Rp 15,8 triliun (sekitar US$1,1 miliar), serta
menjadikan IPO GoTo terbesar di Indonesia, ketiga di Asia, dan kelima di
dunia, pada periode Januari-April 2022.

2.3. Permasalahan antara PT GoTo dan PT Terbit Financial Technology


Kasus Merek Dagang antara GoTo dan PT TFT bermula ketika PT
Tokopedia dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek mengumumkan
merger atau penyatuan membentuk GoTo pada 17 Mei 2021. Setelah
melakukan merger, GoTo Group dinyatakan sebagai perusahaan teknologi
terbesar di Indonesia.
Atas dasar hal tersebut PT Terbit Financial Technology menggugat
GoTo dengan alasan plagiasi yang melanggar hak atas nama merek tersebut.
Pihak penggugat yakni PT Terbit Financial Technology (TFT) melaporkan
perkara ini ke Polda Metro Jaya. Laporan itu teregister dengan nomor
LP/B/5083/X/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 13 Oktober
2021 atas dugaan pelanggaran pidana di Pasal 100 ayat 2 dan/atau Pasal 102
UU RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang merek dan indikasi geografis. Gugatan
tersebut dilayangkan pada tanggal 2 November tahun lalu ke Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 71/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN
Niaga Jkt.Pst.
Dalam petitumnya (kesimpulan gugatan), PT TFT menyatakan diri
sebagai satu-satunya yang memiliki serta memegang hak yang sah atas merek
GOTO. PT TFT menjelaskan bahwa merek GOTO telah lebih dahulu
terdaftar pada Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham dengan nomor
IDM000858218 atas nama PT Terbit Financial Technology.
PT Terbit Financial Technlogy menjelaskan bahwa merek tersebut
didaftarkan pada tahun 2020, sebelum merger kedua perusahaan besar itu
diumumkan. Hal ini yang menjadi landasan PT TFT menuding adanya
pelanggaran hak atas merek, sehingga menggugat GoTo dengan pasal 83 ayat
1 UU Merek.

7
Dalam petitum berisi 13 gugatan, terdapat butir yang menyatakan
GoTo harus membayar uang paksa setiap hari atas keterlambatan
melaksanakan putusan perkara.
"Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) kepada
Penggugat untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan atas
perkara ini," bunyi butir ke delapan dari 13 gugatan TFT.
TFT melayangkan gugatan kepada 4 orang CEO Gojek dan
Tokopedia. Dengan sanksi Gojek dan Tokopedia diminta membayar ganti
rugi hingga Rp 2,08 triliun yang terdiri dari Rp 1,8 triliun kerugian materiil
dan imateriil Rp 250 miliar.
Dalam persidangan pertama, pengadilan menyatakan bahwa
pengadilan mengabulkan kewenangan yang diajukan oleh pihak Gojek dan
Tokopedia. Menurutnya Pengadilan Niaga tidak berwenang mengadili
perkara gugatan Hak Kekayaan Intelektual Merek Nomor
71/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN Niaga Jkt.Pst. Terlebih pengadilan juga
memutuskan bahwa penguggat dihukum dengan membayar biaya perkara
sebesar Rp.2.500.000. Kasus tersebut merupakan langkah urgen dikarenakan
adanya perusahaan lain yang menggunakan hak merek dagang serupa
sehingga badan usaha tersebut merasa terancam, badan usaha tersebut
membutuhkan perlindungan hukum sesuai dengan UU No 20 Tahun 2016
pasal 35 ayat 1 yang berbunyi “setiap merek dagang terdaftar akan
mendapatkan perlindungan hukum selama 10 tahun terhitung sejak tanggal
penerimaan”.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setiap perusahaan sangat penting untuk mendaftaran hak merek
perusahaan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,serta melindungi
hak kekayaan intelektual perusahaan yang dihasilkan untuk konsumen.
Komunitas bisnis juga dapat memperdagangkan produk secara bebas karena
sudah memiliki hak eksklusif pemiliknya. Sebuah perusahaan bebas
menggunakan merek untuk mencapai keuntungan yang diinginkannya tanpa
merasa terancam oleh pesaing lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Afriyadi, A. D. (2022). Akar Masalah yang Bikin Rugi GoTo Bengkak Jadi Rp
6,6 T. detikfinance.
Afriyadi, A. D. (n.d.). Akar Masalah yang Bikin Rugi GoTo Bengkak Jadi Rp 6,6
T. detikfinance2022.
Desfika, T. S. (2022). Merek GOTO Digugat, GoTo Siap Rebranding, Bila ...
Investor Daily.
Hukum, K. (2021). Apa Itu Merek Dagang dan Bagaimana Cara
Mendaftarkannya? KontrakHukum.
STPIPB. (2022). Merek. Lembaga Kawasan Sains IPB University.

10

Anda mungkin juga menyukai