Oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
DAFTARISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah....................................................................... 2
E. SistematikaPenulisan........................................................................... 21
n. TINJAUAN PUSTAKA
C. PenentuanNarasumber......................................................................... 47
E. AnalisisData......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
yang membuat semakin banyak berbagai jenis barang dan jasa yang ditawarkan
kepada masyarakat atau konsumen. Dalam perdagangan barang dan jasa, merek
memberikan peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan merek merupakan
identitas dari suatu barang dan jasa yang ditawarkan oleh pelaku usaha. Merek
member! ciri atas barang dari hasil produksi yang ditawarkan. Sehingga, merek
digunakan untuk menunjukan reputasi suatu barang. Merek juga menjadi peran
Merek miliki peranan penting, yaitu untuk menjembatani harapan konsumen pada
janji yang diberikan oleh perusahaan. Merek sebenamya merupakan cerminan dari
janji yang diucapkan oleh suatu produsen terhadap konsumen atas kualitas produk
yang akan dihasilkan oleh mereka, bahkan dapat dikatakan bahwa merek adalah
begitu, konsumen bersedia membayar lebih atas suatu produk karena merek yang
melekat pada produk tersebut,, yang merupakan jaminan konsistensi kualitas nilai
Merek merupakan bagian dari Hak Atas Kekayaan Intelektual. Hak Kekayaan
Intelektual, disingkat "HKI" atau akronim "HaKI", adalah pedanan kata yang
biasa digunakan untuk Intellectual Property Right (IPR), yakni hak yang timbul
bagi hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang
berguna untuk manusia.3 HKI ialah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil
dari suatu kreativitas intelektual. Hak atas merek merupakan lingkup Hak Atas
Kekayaan Intelektual karena hak atas merek sebagai hak untuk memakai tanda
atau merek guna membedakan suatu produk dagang seseorang dengan produk
dagang orang lain, walaupun tidak memiliki unsur pokok seperti yang diartikan
dengan pengertian milik intelektual, yaitu tidak ada unsur udaha intelektual dalam
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warnam dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau
3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
diproduksi oleh orang atau badan hukum daiam kegiatan perdagangan barang
dan/ataujasa.
Pengertian merek sebagai bagian dari Hak Milik Intelektual tidak terlepas dari
pemahaman bahwa hak merek diawali dari temuan dalam bidang Hak Kekayaan
Intelektual lainnya, misalnya hak cipta. Pada merek ada unsur ciptaan, misalnya
huruf atau design logo. Namun dalam merek bukan hanya sekedar hak cipta pada
seni yang dilindungi melainkan mereknya itu sendiri dan hak merek tersebut
terbatas hanya pada penggunaan atau pemakaiannya pada produk yang dipasarkan
Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
Merek bukan hanya berguna bagi produsen merek tersebut, namun juga bagi
. 163
6
Niru Anita Sinaga dan Muhammad Ferdian, "Pelanggaran Hak Merek Yang
mereknya tersebut dalam perdagangan barang atau jasa untuk mana ia terdaftar. 7
Merek dan Indikasi Geografis, disebutkan bahwa hak atas merek diperoleh setelah
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi
Salah satu unsur mutlak dari suatu merek agar dapat didaftarkan ialah dengan
adanya tanda, yaitu apabila tanda (sign) yang digunakan memiliki daya pembeda
memiliki kekuatan untuk membedakan barang atau jasa yang diproduksi oleh
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 9 Daya pembeda yang dipakai
memiliki
7
Rahmadia Maudy Putri Karina dkk, "Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak
2021
9
Ni Ketut Supasti Dharmawan dkk, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), (Denpasar:
kekuatan untuk membedakan barang atau jasa yang diproduksi suatu perusahaan
Daya pembeda dari suatu merek tersebut timbul dari brand name dan brand mark
dari merek tersebut. Brand name terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang dapat
terbaca, sedangkan brand mark terbentuk dari suatu simbol, desain, atau wama
tertentu yang spesifik. Kedua unsur ini digunakan untuk membedakan suatu
tentang Merek dan Indikasi Geografis, suatu merek tidak dapat didaftarkan
barang dan/atau jasa yang sejenis; d. memuat keterangan yang tidak sesuai
dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; e. tidak memiliki daya pembeda;
memerlukan adanya ketentuan yang dapat melindungi hak atas merek sehingga
merek tidak dapat digunakan secara sewenang-wenang oleh pihak yang tidak
10
ibid, hlm.53
11
Yudha Legowo, skk,'Tenegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Hak Atas
Khusus Polda Sumatera Barat", Unes Journal of Swara Justisia, Vo!.4, No. 4,
memiliki hak. Hak atas merek merupakan salah satu hak kekayaan intelektual
yang dilindungi olen Negara. Pembenan perlindungan terhadap hak atas merek
hanya diberikan pada pemilik merek yang sudah melakukan pendaftaran pada
mereknya saja. Karena bukan hal yang mustahil merek yang sudah didaftarkan
ditiru oleh orang lain. Merek yang sudah dikenal luas oleh konsumen karena mutu
dan barangnya, akan selalu diikuti, ditiru, dibajak, bahkan mungkin dipalsukan
oleh para produsen lain yang melakukan persaingan curang.12 Tindakan ini
dilakukan demi memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan
Penggunaan merek yang sudah terkenal memiliki peranan yang besar dalam
mempengaruhi suatu keberhasilan dalam penjualan barang. Oleh karena itu perlu
penjualan langsung hanya dapat dipasarkan oleh penjual resmi yang terdaftar
merupakan hak untuk mendistribusikan barang yang dimiliki oleh hanya satu
Pelanggaran terhadap merek terkenal atau yang sudah didaftarkan sering terjadi
dalam dunia perdagangan. hal ini dilakukan dengan memanfaatkan nama merek
yang sudah terkenal dengan membuat produk yang serupa dan menempelkan
merek
12
Esti Aryani, "Pemalsuan Merek dan Penegakan Hukumnya (Ditinjau dari Aspek
yang tampak terlihat seperti aslinya. Tentu saja hal ini merugikan banyak pihak,
baik dari pihak pemilik hak atas merek maupun dan pihak konsumen yang
membeli produk palsu. Bagi pemilik hak atas merek, kerugian yang dialami ialah
mereknya. Produk yang palsu memilki kualitas yang lebih rendah dan tidak lolos
uji seperti produk yang asli, sehingga tidak ada kejelasan mengenai tingkat
sejenis yang diperdagangkan tanpa ijin dari pemilik hak atas merek tersebut dapat
dikenakan sanksi pidana. Hal ini sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal
Bab VIE Pasal 100, Pasal 101, Pasal 102, dan Pasal 103 Undang-Undang Nomor
Pasal 100:
1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada
keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai
persamaan pada pokoknya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
3) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), yang jenis barangnya mengakibatkan gangguan kesehatan, gangguan
Pasal 101:
1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda yang mempunyai
persamaan pada keseluruhan dengan indikasi Geografis milik pihak lain untuk
barang dan/atau produk yang sama atau sejenis dengan barang dan/atau produk
yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda yang mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan Indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atau
produk yang sama atau sejenis dengan barang dan/atau produk yang terdaftar,
dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Pasal 102:
Setiap orang yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dan/atau produk yang
diketahui atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau jasa dan/atau
Pasal 100 dan Pasal 101 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Pasal 103:
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 sampai dengan Pasal 102
Salah satu kasus pemalsuan merek yang terjadi di Bandar Lampung ialah kasus
yang terjadi pada Wus Paweski Ayu. la adalah pemilik dari Kedaton Komputer
yang beralamat di Jl. Tengku Umar No. 16 Bandar Lampung. la telah terbukti
No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, sebagaimana dalam
merupakan merek palsu berupa produk catridge Canon 810 black dan catridge
pelaku sepakat, maka sales akan menitipkan barang ditoko dan pembayaran akan
yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda yang mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan Indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atau
produk yang sama atau sejenis dengan barang dan/atau produk yang terdaftar,
dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak
Pasal 102:
Setiap orang yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dan/atau produk yang
diketahui atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau jasa dan/atau
Pasal 100 dan Pasal 101 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Pasal 103:
Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 sampai dengan Pasal 102
Salah satu kasus pemalsuan merek yang terjadi di Bandar Lampung ialah kasus
yang terjadi pada Wus Paweski Ayu. la adalah pemilik dari Kedaton Komputer
yang beralamat di Jl. Tengku Umar No. 16 Bandar Lampung. la telah terbukti
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101 Undang-Undang
No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, sebagaimana dalam
merupakan merek palsu berupa produk catridge Canon 810 black dan catridge
pelaku scpakat, maka sales akan menitipkan barang ditoko dan pembayaran akan
10
dilakukan ketika sales kembali datang atau melakukan kunjungan ke toko pelaku.
Pembayaran dilakukan dengan cara tunai apabila catridge tersebut telah laku
terjual.
S.H., M.H. dalam putusan tersebut menerangkan bahwa merek Canon sudah
tanggal 5 Februari 2022. Sedangkan merek Canon yang dijual oleh pelaku
merupakan merek Canon palsu. Hal ini terlihat pada kemasan, hologram, serta
produk Canon asli. Harga yang dijual oleh pelaku juga cenderung lebih murah
produk yang merupakan barang ilegal (palsu) diperdagangkan oleh pelaku tanpa
adanya ijin dari pemilik/pemegang merek, yaitu Canon Kabushiki Kaisha yang
Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis atau
Pasal 162 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.8 Tahun 1999
telah membuat pihak Canon Kabushishi Kaisha selaku pemilik merek merasa
telah dirugikan secara immaterial yang dapat memperburuk citrak merek serta
11
Setiap orang yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dan/atau produk yang
diketahui atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau jasa dan/atau
Pasal 100 dan Pasal 101 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen:
jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengjin standar yang dipersyaratkan
Dalam Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen:
Pasal 9, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c,
huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau dipidana denda paling banyak 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
dan/atau jasa yang diketahui atau patut diduga mengetahui bahwa barang dan/atau
dimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101" sesuai dengan dakwaan kesatu Pasal
Geografis;
GIONO JOGO SUTIKNO (Aim) selama 5 (lima) bulan dengan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap
ditahan.
12
1) Menyatakan Terdakwa Wus Paweksi Ayu binti Giono Jogo Sutikno Aim telah
2) Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
3) Menetapkan agar masa pengkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh
terakhir dalam hal penegakan hukum. Karena sifat sanksi pidana yang keras
Oleh dengan itu, perlu dicari sanksi-sanksi lain bagi terdakwa selain
hukuman pidana penjara selama empat bulan oleh Majelis Hakim. Dalam
terdakwa sopan dan tidak akan mengulangi lagi, belum pernah dihukum, dan
masih memilki anak yang menyusui. Sanksi pidana penjara yang dijatuhkan oleh
dalam-tindak-pidana-ketenagakeijaaiiffl:~:text=Ultimum%20remedium
%20mempakan%20saIah%20satu,terakhir%20da lam%20hal%20penegakan
13
hukuman alternatif berupa pidana denda yang dapat dijatuhkan kepada terdakwa.
selaku pemilik Kedaton komputer tidak tahu terkait penerimaan dan penjualan
Catridge merek Canon 810 Black dan Catridge merek Canon 811 Colour yang
bam mengetahuinya ketika ada laporan dari karyawannya yang mengatakan ada
dalam kasus ini, penulis melihat bahwa belum tepat apabila hanya pelaku yang
Berdasarkan putusan terhadap terdakwa Wus Paweksi Ayu di atas, penulis tertarik
dalam bentuk skripsi yang berjudul "Penegakan Hukum terhadap Tindak Pidana
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
Tjk?
14
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah hukum pidana materil maupun hukum pidana
Karang Bandar Lampung dan waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun 2022.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini ialah
sebagai berikut:
990/Pid.Sus/2021/PNTjk. . '
b) Untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemalsuan
2. Kegunaan Penelitian
15
a) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya kajian ilmu
b) Kegunaan Praktis
termasuk bagi hakim dan aparat penegak hukum lainnya yang berkepentingan
Teori menguraikan mengenai jalan pikiran menurut kerangka yang logis sehingga
abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan
relevan untuk penelitian. Dalam penelitian ini, kerangka yang digunakan adalah:
16
situasi .masak kini dan yang akan datang, kemudian merumuskannya dalam
paling baik dalam arti memenuhi syarat keadilan dan daya guna.
b) Tahap Aplikasi, yaitu tahap penegakan hukum pidana (tahap penerapan hukum
Dalam melaksanakan tugas ini, aparat penegak hukum haruus berpegangan teguh
Pengembangan Hukum Pidana, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1998, him. 30.
17
Hukum pidana digunakaan untuk mencegah dan menaggulangi kejahatan. Hal ini
normal psiksl dan kemahiran yang membawa tiga macam kemampuan, yaitu:
a) Mampu untuk dapat mengerti suatu makna serta akibat dari perbuatannya
sendiri;
18
perbuatan yang patut dan benar, Sedangkan alasan pemaaf ialah alasan yang
terdakawa yang tetap melawan hukum, tetapi pelakunya tidak dapat dipidana
c) Perintah jawabatan yang tidak sah, namun ketika melakukn perbuatan pelaku
Kesalahan terdiri dari dua jenis yaitu kesengajaan (opzet) dan kelalaian (culna).
1. Kesengajaan
19
dilakukannya maka akan akan timbul atau terjadi akibat lain dari
perbuatannya tersebut/
tirabil dari akibat lain perbuatan yang dilakukan dan ternyata kemungkinan
2. Kelalaian
2. Konseptual
konsep khusus yang merupakan kesimpulan arti-arti yang berkaitan dengan istilah
yang ingin diteliti, baik dalam penelitian normatif maupun empiris. 20Agar tidak
yang dijadikan dalam penelitian, sehingga akan memberikan batasan yang tetap
18
Ema Dewi dkk, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia Dalam Perkembangan,
20
dalam penafsiran terhadap beberapa istilah. Istilah yang dimaksud ialah sebagai
berikut:
hubungan nilai-nilai atau kaisah hukum yang ideal dan mereaisasikannya dalam
pergaulan hidup.21
ada dalam tindak pidana dan secara subjektif kepada seseorang yanng memenuhi
c. Tindak Pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum
yang bersifat aktif (melakukan sesuatu yang sebenarnya dilarang oleh hukum)
juga perbuatan syang bersifat pasif (tidak berbuat sesuatu yang sebenarnya
d. Pelaku adalah orang yang melakukan tindak pidana dengan suatu kesengajaan
atau tidak kesengajaan seperti yang diisyaratkan oleh Undang-undang dan telah
menimbulkan suatu akibat yang tidak dikehendaki oleh Undang-undang, baik itu
Hukum Perdata," Jurnal Umiak Hukum Dirgantara 11, no. 1 (2020): him. 58
21
memandang apakah ada keputusan untuk melakukan tindak pidana tersebut timbul
dari dirinya sendiri atau karena adanya gerakkan dari pihak ketiga.
No.20/2016).
memproduksi suatu barang atau jasa yang memiliki kesamaan atau menyerupai
nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang telah digunakan sebagai
merek terdaftar yang dimiliki oleh orang lain. Pemalsuan merek dilakukan tidak
g. Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
pemilik Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan
sendiri Merek tersebut untuk memberikan izin kepada pihak lain untuk
£. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ditunjukan untuk memberikan gambaran yang jelas,
Adapun sistematika yang tersusun dalam skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab
22
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan penyusunan skripsi yang terdiri dari Latar
Bab ini berisikan tinjauan pustaka dari berbagai konsep atau kajian yang
Tjk).
Bab ini berisikan metode yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri dari
Bab ini berisikan deskripsi tentang hasil penelitian dan pembahasan terhadap
permasalahan penelitian ini dengan berdasarkan pada rumusan masalah antara lain
23
V. PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi yang secara singkar berisi
kesimpulan hasil pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan dan serta saran
Penegakan hukum ialah suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide tentang keadilan-
normatif dimana orang hanya tinggal mengaplikasikan apa yang telah ada di
dan praktek praktek favoritisme yang diwujudkan dalam seluruh nonna atau
mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai
tahap akhir
24
Imam Sukadi, "Matinya Hukum Dalam Proses Penegakan Hukum Di
25
Jimly Asshiddiqie berpendapat bahwa penegakan hukum dapat ditinjau dari dua
sudut, yaitu:
Dalam arti luas, proses penegakan hukum melibatkan semua subjek hukum dalam
setiap hubungan hukum, sehingga siapa saja yang menjalankan aturan normatif
atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri
pada norma aturan hukum yang berlaku berati menjalankan atau menegakkan
aturan hukum. Dalam arti sempit, penegakan hukum itu diartikan sebagai upaya
aparatur penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu
Dalam pengertian luas, penegakan hukum itu mencakup nilai-nilai keadilan yang
hukum itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.27
kepastian hukum dan kemanfaatan sosial. Secara umum teori penegakan hukum
a) Tahap Formulasi, yaitu tahap penegakan hukum pidana in abstracto oleh badan
Perspektif Teori Fungsionalisme Strukturat," Kanun Jurnal Ilmu Hukum 22, no. 1
26
situasi masak kini dan yang akan darang, kemudian merumuskannya dalam
paling baik dalam arti memenuhi syarat keadilan dan daya guna.
b) Tahap Aplikasi, yaitu tahap penegakan hukum pidana (tahap penerapan hukum
Dalam melaksanakan tugas ini, aparat penegak hukum haruus beipegangan terguh
c) Sarana dan Prasarana ialah sarana yang bersifat fisik, yang berfungsu sebagai
e) Budaya adalah hasil karya, cipta, rasa didasarkan pada karsa manusia di dalam
pergaulan hidup2g
hasil pikir yang menghasilkan suatu ptoduk atau proses yang berguna bagi
28
Barda Nawawi Arief, Op. Cit., him. 30.
29
Soerjono Soekanto, Op. Cit., him. 8
27
kecerdasan manusia yang berbentuk berupa penemuan, desain, karya tulis, seni
atau penerapan praktis suatu ide yang mengandung nilai ekonomis. Hak Kekayaan
merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan daya
pikir manusia dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan, maupun seni dan sastra
Rahmadi Usman mendefmisakn HKI sebagai hak atas kepemilikan terhadap karya
yang tiimbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektual manusia dalam
yang tidak berwujud sebagai hasil dari kemampuan intelektualitas seseorang atau
manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui daya cipta, rasa,
Negara Hukum," Jurnal Legislasi Indonesia 14, no. 3 (2018): him. 305.
31
Mujahid Quraisy, "Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Dalam Perspektif Hukum
Islam," Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah 2, no. 1 (2011): him.
44.
32
Alfons, Op. Cit. him. 305.
33
Trias Paiupi Kurnianingrum, "Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan
28
rights) sebagai hak yang diberikan kepada seseorang atas ciptaan dari hasil
Hak Kekayaan Intelektual memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, oleh
Internasional, peraturan di bidang HKI pertama kali terjadi ada tahun 1883 dengan
lahirnya Paris Convention untuk masalah paten, merek dagang, dan desain. Pada
tahun 1886 terdapat perjanjian Berne Convention untuk masalah hak cipta. Kedua
adanya Putaran Uruguay (Uruguay Round) yang membahas mengenai tarif dan
organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organisation (WTO). Pada tahun
1994
34
ibid. him. 34
35
Krisnani Setyowati dkk., Hak Kekayaan Intelektual Dan Tantangan
29
Tanaman;
Terpadu;
Geografis.
Merek merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual. Merek merupakan hal
yang esensial, karena merek merupakan citra sekalius nama baik dari suatu
Merek adalah nama, istilah simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi
ditawarkan penjual sehingga penjual dapat membedakan produk atau jasa dari
suatu perusahaan.37
36
ibid, him 8
37
Gloria Tengor, "Pengaruh Merek, Desain Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian IPhone Studi Kasus Pada Mahasiswa STIE Eben Haezae
Manado," Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 16, no. 4 (2016). him. 369
30
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara gratis berupa gambar, logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau
3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsut
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau
pembeda ini tidak dapat diterima sebagai merek apabila sudah digunakan pada
a. Menurut Kotler dan Keller, merek adalah nama, istilah, lambang, atau desain
atau kombinasinya untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual dan untuk mendifrensiasikan mereka dari para
"59
kepemilikan,
rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi, dan evolving
sebuah
31
Jndikasi Geografis menjelaskan pengertian dari merek dagang, merek jasa, dan
Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau bdana hukum untuk
Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan
karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa
serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
sejenis lainnya.
2. Fungsi dari Merek
Merek memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam dunia
perdagangan. Merek merupakan identifikasi dari suatu hasil atau produk yang
dijual di pasaran oleh perusahaan. Fungsi dari merek ialah sebagai tanda pengenal
atau identitas suatu produk, sehingga konsumen dapat membedakan antara produk
Selain sebagai daya pembeda dari suatu produk, merek juga digunakan sebagai
sarana promosi. Tanpa adanya merek, maka sulit bagi suatu produk untuk
32
dipromosikan, hal ini dikarenakan karena produk yang memiliki merek lebih
yang tidak memiliki merek sama sekali. Merek juga dapat menjadi nilai tambah
mereka miliki agar menjamin produk mereka memiliki reputasi yang baik.42
1. Tanda pengenal atau identitas suatu produk, dengan kata lain merek berfungsi
sebagai tanda pembeda (Distinctive Function). Tanda yang berupa gambar, nama
kara, huruf-huruf, angka, susunan wama atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang dilekatkan pada suatu produk barang atau jasa yang dikenal dengan merek,
digunakan oleh produsen untuk memberikan identitas pada produk barang atau
jasa yang dihasilkannya agar konsumen dapat mengenal produk tersebut dengan
mudah.
Merek dagang yang dibeli oleh kosnumen akan membentuk kesan pada konsumen
yang bersangkutan bahwa merek tersebut merupakan lambang dari mutu barang
atau jasa.
4. Fungsi alat promosi, artinya merek sebagai pemberi daya tari pada barang dan
jasa sekaligus juga merupakan iklan bagi barang atau jasa yang ditandai dengan
merek tersebut,43
pembeda:
a. merupakan tanda pada barang atau jasa (unsur-unsur gambar, nama, kata,
Merek dan Indikasi Geografis terhadap Daftar Merek Usaha Dagang Industri
Keci'l dan Menengah," Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law
33
dimintakan pendaftaran.44
4. Si stem Pendaftaran Merek
hukum terhadap hak atas nierek. Secara garis besar, terdapat dua sistem
a. Sistem Deklaratif
Sistem Deklaratif atau sistem "first to use" merupakan sistem yang menentukan
dasar hak atas merek dari pemakaian pertama kali, sedangkan pihak yang
sepanjang tidak ada bukti sebaliknya. Terhadap pemilik merek terdaftar dapat
diajukan pembatalan oleh pihak yang menganggap sebagai pemakai pertama kali
mereknya.
44
Sendy Anugrah, "Unsur Pei samaan Pada Pokoknya Dalam Pendaftaran Merek
Terhadap Merek Terkenal," Aktualita: Jurnal Hukum 2, no. 1 (2019): him 21.
45
R. Murjiyanto, "Konsep Kepemilikan Hak Atas Merek Di Indonesia (Studi
34
b. Sistem Konstitutif
Sistem Konstitutif atau sistem "first to file" merupan sistem pendaftaran yang
merek yang sama dengan merek terkenal, kemudian pemilik merek tidak terdaftar
Setiap orang atau badan hukum yang ingin menggunakan suatu merek perlu
melakukan pendaftaran terlebih dahulu atas merek yang akan digunakan. Hal ini
diperlukan karena merek memiliki hak merek yang melindungi pemilik merek
pihak lain. Setiap merek yang didaftarkan tidak boleh sama dengan merek yang
sudah didaftarkan oleh pihak lain. Merek yang didaftarkan di Direktorat Jenderal
35
perlindungannya.
Permohonan pendaftaran merek diatur di dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis pada Pasal 4 sampai dengan
a) Alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;
b) Dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada
sejenisnya;
c) Dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan
Pendaftaran merek dapat dilakukan secara online melalui website DJKI dengan
syarat:
1. Etiket/Label Merek
3. Surat Rekomendasi UKM Binaan atau Surat Keterangan UKM Binaan Dinas
4. Surat Pemyataan UMK Bermaterai - Untuk Pemohon Usaha Mikro dan Usaha
Kecil
Setelah semua syarat sudah terpenuhi, maka pemohon sudah dapat untuk
akun terlebih dahulu dan klik tambah untuk membuat permohonan baru.
47
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, "Pengenalan Merek",
36
b) Pemohon perlu memesan kode billing melalui situs simpaki.dgip.go.id dan
memilih permohonan pendaftaran merek yang diajukan oleh. Kemudian pilih jenis
data pemohon (seperti nama, alamat lengkap, email dan nomor ponsel, dan
ATM/internet banking/m-banking.
seperti memasukkan kode billing yang telah dibayar, masukkan data pemohon,
data merek, dan data kelas dengan klik tambah untuk mengunggah lampiran
dokumen persyaratan. Pastikan semua data yang diisi sudah benar dan apabila
sudah benar maka pemohon akan cetak draft tanda terima dan klik 'selesai'.
c. nama lengkap dan alamat Kuasa jika Permohonan diajukan melalui Kuasa;
warna; e. nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam
hal
Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas; dan f. kelas barang dan/ atau kelas
37
Tarif pendaftaran hak merek untuk UMKM sebesar Rp. 500.000 (secara online)
dan Rp. 600,000 (secara offline). Untuk tarif pendaftaran hak merek untuk umum
sebesar Rp. 1.800.000 (secara online} dan Rp. 2.000.000 (secara offline).*9
tentang Merek dan Indikasi Geografis, merek tidak dapat didaftarkan jika:
b) sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa
jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan
d) memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat
dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis; d. memuat keterangan yang
khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; e. tidak memiliki daya
pembeda;
pendaftaran-hak-merek-secara-online-offline-tarif-untuk-umkm-enuC.
38
Penghapusan merek akan dicatat dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek atas
Indikasi Geografis;
2. Merek bertentangan dengan ideologi r.egara, peraturan perundang-undangan,
tradisional, warisan budaya takbenda, atau nama atau logo yang sudah merupakan
atas prakarsa menteri dapat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Selain itu,
dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir. Alasan merek
a. larangan impor;
menggunakan
merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang
39
b. Pembatalan Merek
diajukan tanpa batas waktu apabila merek yang bersangkutan bertentangan dengan
Penggunaan hak atas merek hanya digunakan kepada pemilik merek terdaftar
serta pihak lain yang diberikan izin berdasarkan perjanjian tertulis sesuai
tidak dapat menggunakan merek terdaftar tanpa seizin pemiliknya, karena hal ini
40
dengan cara tidak mengindahkan aturan norma dan hukum dalam lalu lintas
untuk menarik para langganan orang lain kepada perusahaan dirinya sendiri atau
a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohoukan lebih dahulu oleh pihak lain
b. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; c. Merek
terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang
"Persamaan pada pokoknya" ialah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur
yang dominan antara merek yang satu dengan merek yang lain, sehingga
cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan
50
Esti Aryani, "Pelanggaran Hak Atas Merek dan Mekanisme Penyelesaiannya
42
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 dalam Pasal 100 ayat (1) dan (2)
menyatakan:
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan dipidana dengan pidana
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00
pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai
selain penyelesaian melalui gugatan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 83 para
43
sengketa.
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
seseatu secara kritis, teliti dalam mencari suatu fakta, dengan menggunakan
A. Pendekatan Masalah
sesuatu secara kritis, teliti dalam mencari suatu fakta, dengan menggunakan
penelitian ini adalah dengan menggunakan yuridis normatif dan yuridis empiris
guna memperoleh penelitian yang benar dan objektif. Pendekatan masalah dengan
belaka.53 Penelitian ini dilakukan dengan caram mempelajari hal-hal yang bersifat
serta sistem
52
Mohammad Mulyadi, "Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran
him. 128
53
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu
45
hukum yang berkaitan dengan permasalahan dalam penulisan skripsi ini. Menurut
4) Perbandingan hukum.
5) Sejarah hukum.
mempelajari hukum dalam kenyataan atau berdasarkan fakta yang didapat secara
objektif di lapangan, guna mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya
langsung kepada pihak yang mengetahui dan berkaitan dengan permasalahan yang
Jenis data pada penulisan skripsi ini menggunakan dua sumber data, yaitu: 1. Data
Primer
Data Primer ialah data yang diperoleh penulis dari masyarakat secara langsung
46
dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan. Data ini
sekunder ini meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier.
a. Bahan hukum primer ialah bahan hukum yang terdiri dari aturan-aturan
dagang yang terjadi di Bandar Lampung oleh terdakwa Wus Paweski Ayu. la
memperdagangkan produk berupa catridge merek Canon palsu tanpa adanya izin
dari pemilik hak atas merek Canon, yaitu Canon Kabushiki Kaisha yang
No.20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis atau Pasal 162 ayat (1)
Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
b) Undang-Undang No.l Tahun 1946/0. Undang-Undang No.73 Tahun 1985
Geografis;
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku-buku,
jurnal, karangan ilmuah, dan artikel , serta inernet dan media masa yang
47
Merek.
c. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, terdiri dari
C. Penentuan Narasumber
Jumlah
: 3 orang
Pengumpulan Data dalam penelitian ini ialah dilakukan dengan cara sebagai
berikut;
mangutip dan
48
menelaah bahan-bahan pustaka yaitu berupa karya tulis dari para ahli yang
berikut:
apakah masih dapat kekurangan dan kesalahan serta apakah data tersebut sesuai
analisis data.
E. Analisis Data
Data penelitia diolah secara kualitatif. Analisis data dilakukan penafsiran terhadap
analisis diuraikan secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun,
logis, tidak
DAFTARPUSTAKA
Buku:
PT Deepublish.
Aditya Bakti.
RajaGrafindo Persada.
Jiunal:
Alfons, Maria. (2018). "Implemetasi Hak Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif
Anugrah, Sendy. (20 1 9). "Unsur Persamaan Pada Pokoknya Dalam Pendaftaran
Aryani, Esti. (2009). "Pemalsuan Merek dan Penegakan Hukumnya (Ditinjau dari
Aryani, Esti. (201 1). "Pelanggaran Hak Atas Merek dan Mekanisme
Penyelesaiannya
Gunawan, Andy dkk. (2013). "Analisis Pengaruh Store Name, Brand Name dan
Karina, Rahmadia dkk. (2019). "Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Merek
Legowo, Yudha dkk. (2021). "Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Hak
No. 4.
Rip-Off Pada Desain Pakaian Produk Kamengski." Jurnal Nawala Visual Vol. 2
No. 2.
Dasar
Pergeseran Sistem 'Deklaratif Ke Dalam Sistem 'Konstitutif )." Jurnal Hukum IUS
Hukum Islam/' Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah Vol. 2 No. 1.
Sari, Indah. (2020). ''Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Dalam Hukum Pidana
Sinaga, Niru dan Muhammad Ferdian. (2020) "Pelanggaran Hak Merek Yang
Terhadap Hak Atas Merek (Eletion and Cancellation of Registered Marks in The
No. 1.
Merek dan Indikasi Geografis terhadap Daftar Merek Usaha Dagang Industri
Kecil dan Menengah." Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law
Tengor, Gloria. (2016). "Pengaruh Merek, Desain Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian IPhone Studi Kasus Pada Mahasiswa STIE Eben Haezae
Website:
https://business-law.binus.ac.id/2020/12/23/ultimum-remedium-dalam-tindak-
%20salah%20 satu,terakhir%20dalam%20hal%20penegakan%20hukum.
Idhom, Addi. "Cara Pendaftaran Hak Merek secara Online-Offline & Tarif untuk
merek-secara-orJine-offline-tarif-untuk-urnkm-enuC
Jata Ayu Pramesti, Tri. t.t. "Arti 'Persamaan pada Pokoknya' dalam UU Merek
pokoknya-dalam-uu-merek-dan-indikasi-geografis-H560aad4d30945