Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM DI PENGADILAN NEGERI

TANJUNG KARANG

DOSEN PENGAMPU : SUTA RAMADHAN S.H, M.H

DISUSUN OLEH

SOCA AHMAD 21211249


AKBAR RAMADHAN
NYIMAS RATIH 21211227
DEVIRA 21211041
NANDA GILANG RAMADHAN

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah tugas
dari mata kuliah Studi Penegak Hukum. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada.
Bapak Suta Ramadan SH.MH selaku dosen Pembimbing mata Kuliah Studi Penegak Hukum
universitas Bandar Lampung yang telah memberikan bimbingan, saran, ide, dan juga
kesempatan untuk menggunakan fasilitas Universitas untuk menunjang pembuatan makalah.
Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Pengadilan Negeri Tanjung Karang yang
telah memberikan dukungan dan kesempatan bagi kelompok penulis untuk melakuan riset
penelitian
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 16 Oktober 2023


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hakim adalah Orang yang mengadili perkara dalam pengadilan atau mahkamah,
keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Pejabat negara yang mempunyai kekuasaan dan
kewenangan peradilan, secara populer disebut hakim. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama,
lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan hakim pada
Pengadilan Khusus yang berada dalam lingkungan peradilan tersebut. Hakim mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan peradilan. Karena tugas
peradilan lebih banyak menjadi tanggung jawab hakim.

Pada dasarnya, tugas hakim adalah memberi keputusan dalam setiap perkara atau
konflik yang dihadapkan kepadanya. Menetapkan hubungan hukum, nilai hukum,
perilaku serta kedudukan hukum, sanksi hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam
suatu perkara. Sehingga untuk dapat menyelesaikan perselisihan atau konflik secara
imparsial berdasarkan hukum yang berlaku, maka hakim harus selalu mandiri dan bebas
dari pengaruh pihak manapun, terutama dalam mengambil keputusan.

Hakim merupakan unsur utama dalam pengadilan, bahkan hakim identik dengan
pengadilan itu sendiri. Kebebasan kekuasaan kehakiman seringkali diidentikan dengan
kebebasan hakim, keputusan pengadilan diidentikan dengan keputusan hakim.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
di Pengadilan Negeri Tanjung Karang dengan judul “TUGAS DAN WEWENANG HAKIM
DI PENGADILAN NEGERI TANJUNG KARANG”
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tugas dan peran hakim dalam menangani kasus yang terjadi?
2. Bagaimana kewenangan hakim dalam memutus perkara yang sulit untuk diputus?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan peneliti dalam penelitian ini
adalah
1. Untuk mengetahui tentang tugas dan wewenang hakim di Pengadilan Negeri
2. Untuk mengetahui upaya hakim dalam menangani perkara
3. Untuk mengetahui kendala hakim dalam menangani perkara di setiap kasus yang
berbeda

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi objek penelitian


Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diharapkan akan membantu
untuk memecahkan masalah yang terjadi di instansi mengenai lingkungan kerja,
budaya organisasi, serta kepuasan kerja

2. Bagi peneliti
Untuk mengetahui lebih dalam tentang tugas serta wewenang hakim

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan yuridis empiris (empiric legal reseach),
penelitian hukum yang didasarkan pada penelitian lapangan atau penelitian data
primer untuk memahami gejala hukum yang mencakut dalam masyarakat dikaitkan
dengan asas- asas hukum, norma hukum, peraturan perundang-undangan
Selain itu, jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu Data Primer dan Data
Sekunder. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sumber-sumber asli untuk
tujuan tertentu, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari catatan atau
sumber lain yang telah ada dan sudah diolah oleh pihak ketiga, secara berkala (time
series) untuk melihat objek penelitian selama periode tertentu.
Selanjutnya untuk metode pegumpulan data dalam penelitian ini yaitu, pertama,
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan komunikasi langsung
dengan responden atau narasumber (CJS). Wawancara dalam, penelitian ini dilakukan
untuk memperoleh data primer. Kedua, Metode Dokumentasi adalah metode
pengumpulan data Dan ketiga, Kepustakaan yang bertujuan untuk memperoleh
landasan teori mengenai tax pleaning dan implementasinya melalui literatur-literatur,
laporan-laporan, makalah-makalah, seminar, jurnal-jurnal, dan surat kabar yang
berhubungan dengan permasalahan sesuai fakta hukum di lapangan.
Adapun metode analisis data yang digunakan metode penelitian normatif melalui
penelitian terhadap bahan-bahan hukum primer dan sekunder yang didapat dari
sumber buku-buku, data-data dan dokumen yang dapat penulis baca dan penulis
pelajari.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Tugas Dan Peran Hakim Dalam Menangani Kasus

Tugas hakim yaitu menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan seti


ap perkara perdata yang diajukan, serta wajib membantu para pencari keadil
an. Oleh Karena itu, diperlukan keaktifan hakim untuk mewujudkan hal terse
but. Hakim bersifat aktif di dalam memeriksa dan menyelesaikan perkara per
data pada tahap pra-persidangan atau tahap persiapan persidangan. Prinsip
hakim bersifat aktif di dalam perkara perdata dimaksudkan untuk menjamin j
alannya proses persidangan, meminimalisasi terjadinya gugatan yang tidak d
apat diterima, dan menjamin agar putusan yang ditetapkan/dijatuhkan dapat
dilaksanakan. Buku ini menyajikan dan membahas perihal asas atau landasa
n utama peran aktif hakim dalam perkara perdata, diantaranya Landasan kek
uasaan kehakiman, Hakim bersifat aktif dalam memeriksa dan menyelesaika
n perkara perdata pada tahap pra-persidangan, Hakim bersifat aktif dalam m
emeriksa dan menyelesaikan perkara perdata tahap persidangan, Hakim bers
ifat aktif dalam memeriksa dan menyelesaikan perkara perdata pada tahap p
asca-persidangan, Daftar perundang-undangan, serta Daftar putusan pengad
ilan.

Anda mungkin juga menyukai