NIM : 22120002
MK : Hak Kekayaan Intelektual
4. Jelaskan ada berapa jenis paten yang diatur di dalam UU Hak Cipta?
Jawab:
Ada 2 jenis paten yang dikenal di Indonesia, yaitu :
1) Paten
Paten Biasa adalah paten yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam dan memenuhi
syarat kebaharuan, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industry
dapat berupa produk, proses ataupun penyempurnaan dan pengembangan produk atau
proses.
2) Paten sederhana
Paten sederhana adalah paten yang diberikan untuk invensi produk yang bukan sekedar
berbeda ciri teknisnya tetapi mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, konstruksi atau komponennya yang mencakup alat, barang, mesin komposisi,
formula, penggunaan, senyawa, atau sistem.
5. Jelaskan perbedaan ruang lingkup perlindungan hak cipta dengan hak paten!
Jawab:
Perbedaan ruang lingkup antara perlindungan Hak Cipta dengan Hak Paten dapat dilihat dalam
tabel berikut ini:
Durasi Selama masa hidup pencipta plus 70 Selama 20 tahun sejak tanggal
Perlindungan tahun setelah kematian pencipta pengajuan paten
Hak eksklusif kepada pemegang
Hak eksklusif kepada pemegang
hak cipta untuk mengontrol
paten untuk membuat,
Hak yang penggunaan karya-karya kreatif
menggunakan, menjual, dan
Diberikan mereka, seperti hak untuk menyalin,
mendistribusikan produk atau
mendistribusikan, dan memperoleh
metode yang dilindungi
keuntungan dari karya tersebut
Membutuhkan pendaftaran di
Wilayah Berlaku di seluruh dunia tanpa perlu setiap negara tempat produk
Perlindungan pendaftaran di setiap negara atau metode tersebut ingin
dipatenkan
6. Jelaskan fungsi pencatatan dalam hak cipta dengan pendaftaran hak paten!
Jawab:
a. Fungsi Pencatatan dalam Hak Cipta:
Fungsi pencatatan dalam hak cipta adalah untuk memberikan bukti bahwa karya cipta tersebut
telah ada dan dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu pada waktu tertentu.
Pencatatan ini penting karena dapat digunakan sebagai dasar bukti dalam mengajukan klaim
jika terjadi perselisihan atau pelanggaran hak cipta di kemudian hari.
Pada UU Hak Cipta Indonesia, istilah yang digunakan adalah "pencatatan" dan bukan
"pendaftaran". Hal ini karena dalam hak cipta tidak diperlukan pendaftaran untuk memperoleh
hak cipta. Sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) UU Hak Cipta, hak cipta didapatkan secara otomatis
pada saat karya cipta itu tercipta dan langsung melekat pada penciptanya tanpa harus melalui
proses pendaftaran atau pengumuman.