Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muslim

NIM : 22120002
MK : Hak Kekayaan Intelektual

1. Jelaskan beberapa prinsip dasar yang terdapat di dalam UU Paten!


Jawab:
Secara garis besar terdapat 8 prinsip, yaitu:
a. Paten hanya terkait dengan invensi di bidang teknologi yang berisikan pemecahan masalah.
b. Perlindungan hukum terhadap invensi dibidang teknologi didasarkan atas permohonan, hal
ini berarti bahwa pendaftaran merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para peneliti agar
invensi di bidang teknologi yang mereka temukan dapat dilindungi oleh UU Paten Indonesia.
c. Pendaftaran paten bersifat territorial, Pendaftaran di satu negara tidaklah secara otomatis
dilindungi di negara lain, kecuali pemegang paten telah mendaftarkan invensinya di negara –
negara tersebut.
d. Sistem pendaftaran paten yang dianut oleh oleh UU Paten Indonesia adalah fist to file sistem
pendaftar pertama (pihak yang mendaftar pertama kali dianggap sebagai pemilik invensi yang
diajukan paten). Sistem ini dapat ditemukan di dalam pasal 34 UU Paten Indonesia.
e. Paten dapat dialihkan kepemilikannya melalui berbagai cara seperti pewarisan, hibah, wasiat,
wakaf, perjanjian tertulis atau sebab – sebab lain yang yang dibenarkan oleh UU.
f. Pengadilan Niaga mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan perkara pelanggaran paten
di bidang perdata. Disamping itu, UU Paten juga menyediakan kesempatan kepada para pihak
untuk menyelesaikan perkara pelanggaran paten melalui lembaga arbitrase dan alternatif
penyelesaian sengketa.
g. Tindak pidana yang diatur di dalam UU Paten adalah delik aduan dan delik biasa, khusus delik
aduan, pelapor diminta untuk aktif melapor, tanpa pelaporan terlebih dahulu, pelanggaran
paten tidak akan di proses oleh penyidik
h. Untuk melindungi kepentingan masyarakat, UU Paten mengatur bahwa bolar provision dan
impor parallel bukan sebuah pelanggaran.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hak Paten!


Jawab:
Sesuai Pasal 1 Angka 1 UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten, Hak Paten adalah Hak Ekslusif
yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya dibidang teknologi untuk jangka
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak
lain untuk melaksanakannya.
3. Bagaimana cara melindungi invensi berdasarkan ketentuan UU Paten dan syarat apa
saja yang harus dipenuhi agar invensi tersebut dapat dilindungi oleh UU Paten?
Jawab:
Tidak semua Invensi dapat dilindungi Paten. Agar mendapatkan perlindungan Paten, suatu
Invensi harus memenuhi persyaratan:
a. invensi yang baru (Novelty)
b. mengandung langkah inventif; dan
c. dapat diterapkan dalam industri.

4. Jelaskan ada berapa jenis paten yang diatur di dalam UU Hak Cipta?
Jawab:
Ada 2 jenis paten yang dikenal di Indonesia, yaitu :
1) Paten
Paten Biasa adalah paten yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam dan memenuhi
syarat kebaharuan, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industry
dapat berupa produk, proses ataupun penyempurnaan dan pengembangan produk atau
proses.
2) Paten sederhana
Paten sederhana adalah paten yang diberikan untuk invensi produk yang bukan sekedar
berbeda ciri teknisnya tetapi mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, konstruksi atau komponennya yang mencakup alat, barang, mesin komposisi,
formula, penggunaan, senyawa, atau sistem.

5. Jelaskan perbedaan ruang lingkup perlindungan hak cipta dengan hak paten!
Jawab:
Perbedaan ruang lingkup antara perlindungan Hak Cipta dengan Hak Paten dapat dilihat dalam
tabel berikut ini:

Perbedaan Hak Cipta Hak Paten

Karya-karya yang dihasilkan dari Penemuan dan inovasi baru,


Jenis Karya
pemikiran kreatif, seperti buku, seperti produk teknologi, mesin,
yang Dilindungi
film, lagu, dan karya seni lainnya atau metode produksi

Durasi Selama masa hidup pencipta plus 70 Selama 20 tahun sejak tanggal
Perlindungan tahun setelah kematian pencipta pengajuan paten
Hak eksklusif kepada pemegang
Hak eksklusif kepada pemegang
hak cipta untuk mengontrol
paten untuk membuat,
Hak yang penggunaan karya-karya kreatif
menggunakan, menjual, dan
Diberikan mereka, seperti hak untuk menyalin,
mendistribusikan produk atau
mendistribusikan, dan memperoleh
metode yang dilindungi
keuntungan dari karya tersebut

Lebih rumit dan mahal, di mana


Relatif mudah dan murah, di mana
penemuan harus melewati
Proses pencipta hanya perlu mengajukan
proses pemeriksaan yang ketat
Pendaftaran permohonan ke lembaga hak cipta
dan memenuhi kriteria tertentu
setempat
sebelum mendapatkan hak paten

Membutuhkan pendaftaran di
Wilayah Berlaku di seluruh dunia tanpa perlu setiap negara tempat produk
Perlindungan pendaftaran di setiap negara atau metode tersebut ingin
dipatenkan

6. Jelaskan fungsi pencatatan dalam hak cipta dengan pendaftaran hak paten!
Jawab:
a. Fungsi Pencatatan dalam Hak Cipta:
Fungsi pencatatan dalam hak cipta adalah untuk memberikan bukti bahwa karya cipta tersebut
telah ada dan dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu pada waktu tertentu.
Pencatatan ini penting karena dapat digunakan sebagai dasar bukti dalam mengajukan klaim
jika terjadi perselisihan atau pelanggaran hak cipta di kemudian hari.
Pada UU Hak Cipta Indonesia, istilah yang digunakan adalah "pencatatan" dan bukan
"pendaftaran". Hal ini karena dalam hak cipta tidak diperlukan pendaftaran untuk memperoleh
hak cipta. Sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) UU Hak Cipta, hak cipta didapatkan secara otomatis
pada saat karya cipta itu tercipta dan langsung melekat pada penciptanya tanpa harus melalui
proses pendaftaran atau pengumuman.

b. Fungsi pencatatan hak paten


Fungsi pencatatan hak paten adalah untuk memberikan bukti bahwa invensi tersebut dimiliki
oleh pemegang paten dan tanggal pengajuannya, serta untuk memudahkan dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan hak paten tersebut. Dengan adanya
pencatatan, pemegang paten dapat membuktikan kepemilikan hak patennya secara sah dan
memperkuat perlindungan hak patennya apabila terjadi perselisihan atau pelanggaran hak.
Selain itu, pencatatan juga dapat memberikan informasi kepada pihak lain mengenai paten
yang sudah ada dan tidak dapat diajukan kembali oleh orang lain, sehingga dapat mendorong
terjadinya inovasi dan penemuan baru yang berbeda dengan paten yang sudah ada.

7. Jelaskan perbedaan antara Merek & Indikasi Geografis dengan Paten!


Jawab:
Berikut beberapa perbedaan antara Merek & Indikasi Geografis dengan Paten:
Perbedaan Merek & Indikasi Geografis Hak Paten
Merek adalah tanda yang Hak Ekslusif yang diberikan
ditampilkan secara grafis, oleh negara kepada inventor
berupa gambar, logo, nama, atas hasil invensinya dibidang
kata, huruf, angka, maupun teknologi untuk jangka waktu
susunan warna untuk tertentu melaksanakan sendiri
Definisi
membedakan dengan produk invensi tersebut atau
yang lain memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.

Jangka waktu merek ialah Jangka waktu paten ialah 20


berlaku selama 10 tahun dan tahun dan tidak dapat
dapat diperpanjang untuk diperpanjang, sedangkan
Jangka Waktu jangka waktu 10 tahun untuk paten sederhana jangka
maksimal 6 bulan sebelum waktunya adalah 10 tahun dan
jangka waktu kepemilikan tidak dapat diperpanjang.
merek berakhir.
Fungsi merek adalah untuk Fungsi Paten adalah untuk
pembeda dengan produk lain, melindungi suatu penemuan
sehingga merek harus dibuat terbaru di bidang teknologi,
secara khusus dan benar-benar sehingga paten hanya
unik. Merek juga tidak boleh difokuskan pada suatu
mirip dengan merek lain, baik teknologi. Seperti yang telah
dari penyebutan maupun dijelaskan di atas, hak paten
Fungsi
susunan katanya. Merek yang hanya diberikan kepada
memiliki kesamaan terhadap inventor untuk melindungi
merek lain baik pada invesinya.
pokoknya maupun pada
keseluruhannya menjadikan
merek tersebut tidak dapat
didaftarkan
8. Kepada siapakah UU Paten Indonesia diberlakukan?
Jawab:
UU Paten Indonesia diberlakukan kepada setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang
teknologi, baik itu perorangan, badan usaha, atau institusi lainnya yang melaksanakan kegiatan di
Indonesia. UU Paten juga berlaku bagi setiap invensi yang dilindungi oleh undang-undang
tersebut, baik itu invensi yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri. Dalam hal ini,
pemohon paten yang bukan warga negara Indonesia atau badan hukum asing yang belum memiliki
kantor perwakilan di Indonesia wajib diwakili oleh kuasa di Indonesia yang terdaftar sebagai
pengacara atau konsultan hukum dalam hal melakukan pengajuan paten. Selain itu, UU Paten juga
berlaku untuk setiap pihak yang melakukan tindakan yang melanggar hak paten yang dilindungi
oleh undang-undang tersebut.
9. Apa yang dimaksud dengan pengecualian paten? Jelaskan ketentuan apa saja yang
masuk dalam pengecualian tersebut berdasarkan ketentuan UU Paten Indonesia!
Jawab:
Invensi yang bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, moralitas
agama, ketertiban umum atau kesusilaan, meskipun sebuah invensi mememuhi semua persyaratan
paten seperti baru, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri, sebuah
invensi tetap tidak dapat diberikan paten jika termasuk dalam salah satu kategori pengecualian
pemberian paten seperti tercantum dalam Pasal 9 UU Paten Indonesia.
Adapun invensi yang tidak dapat diberi Paten meliputi:
a. proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, atau pelaksanaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum, atau kesusilaan;
b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/ atau pembedahan yang diterapkan
terhadap manusia dan/atau hewan;
c. teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;
d. makhluk hidup, kecuali jasad renik; atau
e. proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses
nonbiologis atau proses mikrobiologi

Anda mungkin juga menyukai