Anda di halaman 1dari 31

Hak Cipta dan Paten

Bramah Ing Sona (1312001)


Ibrahim Amyas Aksar Tarigan (1312002)
Theocrysto Manullang (1312004)
ETIKA DAN PROFESI

1. Pengertian dan Dasar Hukum

Paten

Lisensi

Invensi

Lisensi Wajib

Invetor dan Pemegang


Paten

UU Yang Mengatur

Pelaksanaan Paten oleh


Pemerintah

Pengalihan Paten

Hak Prioritas

Hak Eksklusif

Hak Pemegan Paten

Pengertian Paten

Hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor


atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Pengertian Paten

Menurut UU No. 14 Th. 2001 objek Paten Sederhana tidak


mencakup proses penggunaan, komposisi, dan produk yang
merupakan product by process.

Objek Paten Sederhana hanya dibatasi pada hal-hal yang


bersifat kasat mata (tangible), bukan yang tidak kasat
mata (intangible). Di beberapa negara, seperti di Jepang,
Amerika Serikat, Filipina, dan Thailand, pengertian Paten
Sederhana disebut utility model, petty patent, atau
simple patent, yang khusus ditujukan untuk benda
(article) atau alat (device)

Inventor dan Invensi

Inventor adalah seorang


yang secara sendiri atau
beberapa orang yang
secara besama-sama
melaksanakan ide yang
dituangkan ke dalam
kegiatan yang
menghasilkan invensi.

Invensi adalah ide inventor


yang dituangkan ke dalam
suatu kegiatan pemecahan
masalah yang spesifik di
bidang teknologi, dapat
berupa produk atau proses,
atau penyempurnaan dan
pengembangan produk
atau proses.

Pemegang Paten

Pemegang Paten adalah iventor sebagai pemilik paten atau


pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau
pihak lain yang menerima lebih lanjut hak terse but, yang
terdaftar dalam daftar umum paten.

Hak Prioritas

Hak prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan


permohonan yang berasal dari negara yang tergabung
dalam Paris Convention for Protection of Industrial
Property atau Agreement Establishing the World Trade
Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal
penerimaan di negara asal merupakan tanggal prioritas di
negara tujuan yangjuga anggota salah satu dari kedua
perjanjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan Paris
Convention tersebut.

Hak Eksklusif

Hak yang hanya diberikan kepada Pemegang Paten untuk


jangka waktu tertentu guna melaksanakan sendiri secara
komersial atau memberikan hak lebih lanjut kepada orang
lain. Dengan demikian, orang lain dilarang melaksanakan
Paten tersebut tanpa persetujuan Pemegang Paten.

Hak Ekslusif Pemegang Paten

Pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk


melaksanakan paten yang dimilikinya, dan melarang orang
lain yang tanpa persetujuan:
dalam

hal paten produk: membuat, menjual,


mengimport, menyewa, menyerahkan memakai,
menyediakan untuk dijual atau diserahkan produk yang
diberi paten;

dalam

hal paten proses: menggunakan proses produksi


yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan
lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam hurufa.

Hak Pemegang Paten

Memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat


perjanjian lisensi;

Menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat,


kepada siapapun, yang dengan sengaja dan tanpa hak
melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam butir
1 di atas;

Menuntut orang yang sengaja dan tanpa hak melanggar


hak pemegang paten dengan melakukan salah satu
tindakan sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1 di
atas.

Lisensi dan Lisensi Wajib

Lisensi adalah izin yang


diberikan oleh pemegang
paten kepada pihak lain
berdasar perjanjian
pemberian hak untuk
menikmati manfaat
ekonomi dari suatu paten
yang diberi perlindungan
dalam jangka waktu dan
syarattertentu.

Lisensi wajib adalah lisensi


untuk melaksanakan paten
yang diberikan,
berdasarkan keputusan
DJHKI, atas dasar
permohonan.

Lisensi Wajib
1.

Setiap pihak dapat mengajukan permohonan


lisensi wajib kepada DJHKI setelah lewatjangka
waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak
tanggal pemberian paten dengan membayar biaya
tertentu, dengan alasan bahwa paten yang
bersangkutan tidak dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan sepenuhnya di Indonesia oleh
pemegang paten;

Lisensi Wajib
2.

Permohonan lisensi wajib dapat pula diajukan


setiap saat setelah paten diberikan atas dasar
alasan bahwa paten telah dilaksanakan oleh
pemegang paten atau pemegang lisensinya dalam
bentuk dan dengan cara yang merugikan
kepentingan masyarakat;

Lisensi Wajib

3. Selain kebenaran alasan tersebut, lisensi wajib ha nya


dapat diberikan apabila:
a.

Pemohon dapat menunjukan bukti yang meyakinkan


bahwa ia:
mempunyai

kemampuan untuk melaksanakan sendiri


paten yang bersangkutan secara penuh;

mempunyai

sendiri fasilitas untuk melaksanakan


paten yang bersangkutan dengan secepatnya;

telah

be ru saha mengambillangkah-Iangkah dalam


jangka waktu yang cukup untuk mendapatkan
l.isensi dari pemegang paten atas dasar persyaratan
dan kondisi yang wajar, tetapi tidak mendapat hasil;

Lisensi Wajib
b.

D.lHKI berpendapat bahwa paten tersebut dapat


dilaksanakan di Indonesia dalam skala ekonomi yang
layak dan dapat memberikan manfaat kepada sebagian
besar masyarakat.

Peraturan UU yang Mengatur tentang


Paten

Undang-undang No.14 Tahun 2001 tentang Paten (UUP);

Undang-undang NO.7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing the


Word Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia);

Keputusan persiden No. 16 Tahun 1997 tentang Pengesahan Paris


Convention for the protection of Industrial Property;

Peraturan Pemerintah NO.34 Tahun 1991 tentang Tata Cara


Pemerintah Paten;

Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1991 tentang Bentuk dan lsi Surat
Paten;

Peraturan Perundang-Undangan yang


Mengatur tentang Paten

Keputusan Menkeh No. M.01-HC.02.1O Tahun 1991 tentang Paten


Sederhana;

Keputusan Menkeh No. M.02-HC.01.1O Tahun 1991 tentang


Penyelenggaraan pengumuman paten;

Keputusan Menkeh No. N.04-HC.02.1O Tahun 1991 tentang


Persyaratan, Jangka Waktu, dan Tata Cara Pembayaran Biaya Paten;

Keputusan Menkeh No.M.06.-HC.02.1O Tahun 1991 tentang


Pelaksanaan Pengajuan Permintaan Paten;

Keputusan Menkeh No. M.07-HC.02.10 Tahun 1991 tentang Bentuk dan


Syaratsyarat Permintaan Pemeriksaan Substantif Paten;

Peraturan Perundang-Undangan yang


Mengatur tentang Paten

Keputusan Menkeh No. M.08-HC.02.10 Tahun 1991 tentang


Pencatatan dan Permintaan Salinan Dokumen Paten;

Keputusan Menkeh No. M.04-PR.07.10 Tahun 1996 tentang


Sekretariat Komisi Banding Paten;

Keputusan Menkeh No. M.01-HC.02.1O Tahun 1991 tentang


Tata Cara Pengajuan Permintaan Banding Paten

Pelaksanaan Paten Oleh Pemerintah

Berdasarkan Pasal 99 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2001,


mengenai pentingnya paten terhadap pertahanan keamanan
Negara

Berdasarkan Pasal 99 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2001,


melaksanakan sendiri suatu paten dengan keputusan Presiden

Berdasarkan Pasal103 UU Nomor 14 Tahun 2001, mengenai


tata-cara pelaksanaan Paten oleh Pemerintah

Pengalihan Paten

Paten atau pemilikan paten dapat beralih atau dialihkan


baik seluruhnya maupun sebagian karena:
Pewarisan;
Hibah;
Wsiat;
Perjanjian

tertulis; atau

Sebab-sebab

lain yang dibenarkan oleh peraturan


perundang-undangan.

2. Lingkup Paten
Paten

Sederhana

Paten

dari beberapa Invensi

Invensi

yang tidak dapat diberi Paten

Paten Sederhana

Setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan


mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan karena
bentuk, konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat
memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten
sederhana.

Paten dari beberapa Invensi

Dalam permohonan
paten dapat
diajukan satu
invensi, atau
beberapa invensi
akan tetapi harus
merupakan satu
kesatuan invensi.

Satu kesatuan invensi yang


dimaksud adalah beberapa invensi
yang memiliki keterkaitan antara
satu invensi dengan invensi yang
lain, misalnya suatu invensi berupa
alat tulis yang baru beser-ta tinta
yang baru. Alat tulis dan tinta
tersebut merupakan satu kesatuan,
karena tersebut khusus untuk
digunakan pada alat tulis baru
tersebut.

Invensi yang Tidak Dapat diberi Paten

1. Proses atau produk


yang pengumuman dan
penggunaan atiK
pelaksanaannya
bertentangan dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku,
moralitas agama,
ketertiban umum atau
kesusilaan;

2. Metode pemeriksaan,
perawatan, pengobatan
dan/atau pembedahan yang
diterapkan terhadap
manusia dan/atau hewan;

Invensi yang Tidak Dapat diberi Paten


3.

Teori dan metode


dibidang ilmu
pengetahuan dan
matematika; atau

4.

Semua makhluk hidup,


kecuali jasad renik serta
proses biologis yang
esensial untuk
memproduksi tanaman
atau hewan kecuali proses
non biologis atau proses
mikrobiologis.

3. Jangka Waktu Perlindungan Paten


KETERANGAN

PATEN

PATEN
SEDERHANA

OBJEK PATEN

Produk atau
proses

Produk atau alat

MASA
PERLINDUNGAN

20 thn sejak
tanggal
penerimaan
permohonan
paten & tidak
dapat
diperpanjang

10 thn terhitung
sejak tanggal
penerimaan
paten & tidak
dapat
diperpanjang

JUMLAH KLAIM

1 invensi atau
beberapa invensi
yang merupakan
satu kesatuan
invensi

1 invensi

PENGUMUMAN
PERMOHONAN

18 bulan setelah
tanggal
penerimaan

3 bulan setelah
tanggal
penerimaan

3. Jangka Waktu Perlindungan Paten


JANGKA WAKTU
MENGAJUKAN
KEBERATAN

6 bulan terhitung 3 bulan


sejak
terhitung sejak
diumumkan
diumumkan

SYARAT
PEMERIKSAAN
SUBTANTIF

Kebaruan
(novelty),
langkah inventif,
dapat diterapkan
dalam industri

Kebaruan
(novelty), dapat
diterapkan
dalam bidang
industri

LAMA
PEMERIKSAAN
SUBTANTIF

36 bulan
terhitung sejak
tanggal
penerimaan
permohonan
pemeriksaan
subtantif

24 bulan
terhitung sejak
tanggal
penerimaan
permohonan
pemeriksaan
subtantif

4. Pelanggaran dan Sanksi

1. Penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling


banyak Rp 500.000.000,00
Barangsiapa

yang dengan sengaja dan tanpa hak


melanggar hak pemegang Paten dengan melakukan
salah satu tindakan yaitu membuat, menggunakan,
menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi Paten dan menggunakan
proses produks i ya ng diberi Paten untuk membuat
barang dan tindakan lainnya.

4. Pelanggaran dan Sanksi

2. Pidana penjara paling lama 4 tahun dan denda paling


banyak Rp 250.000.000,00
Barangsiapa

yang dengan sengaja dan tanpa hak


melanggar hak Pemegang Paten Sederhana dengan
melakukan salah satu tindakan yaitu membuat,
menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan,
menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual /
disewakan / diserahkan produk yang diberi Paten dan
menggunakan proses produksi yang diberikan paten
untuk membuat barang dan tindakan lainnya

Permohonan Paten

Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir


yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan
diketik rangkap 4 (empat). Pemohon wajib melampirkan:

Surat kuasa khusus, apabila permohonan diaiukan melalui


konsultan paten terdaftar selaku kuasa;

Surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh


pihak lain yang bukan penemu;

Deskripsi, klairn, abstrak: masing-masing rangkap 3 (tiga)

Permohonan
Persyaratan minimum

36 bulan

Tanggal Penerimaan
Pemeriksaan Administrasi

Tidak

Tid
a

18 bulan

Tidak

Pengumuman selama 6
bulan untuk beri oposisi

Permohonan
pemeriksaan substantif

Dilengkapi

Dilengkapi

k
Tida

Ya

Pemeriksaan
substantif

Tidak

Dianggap ditarik
kembali

Upaya hukum
lain

Penolakan

k
Tida
Memenuhi syarat
36
untuk diberi paten

bulan

Ya

Pemberian
sertifikat paten

Anda mungkin juga menyukai