Anda di halaman 1dari 18

FEAR AND

GREED
GUSTIN PADWA SARI, M.S.Ak.
• Etika (termasuk etika bisnis) merupakan pengendalian
yang muncul dari dalam diri seseorang sebagai pelaku
kegiatan ekonomi maupun sosial
• Perilaku tidak etis akan selalu muncul dalam kehidupan
sehari-hari, walaupun orang, atau sekelompok orang
tersebut telah memperoleh pendidikan yang baik, berada
dalam lingkungan sosial yang layak, atau telah
menguasai agama yang mendalam
KESERAHAKAHAN (GREED)
• Keserakahan didefinisikan sebagai keinginan
berlebihan dibandingkan dengan yang
dibutuhkan atau yang menjadi haknya.
• Keserakahan biasanya dikonotasikan dengan
hal yang bersifak duniawi dalam kehidupan,
misal laba, keuntungan, kekayaan atau manfaat
lain.
• Dalam khasanah Jawa keserakahan dikaitkan
dengan “Harta, Tahta, Wanita”

Powerpoint Templates
Page 3
KETAKUTAN (FEAR)
• Ketakutan yakni kekhawatiran tidak
diperolehnya/tidak tersedianya sesuatu yang
“diinginkan”. Keadaan yang menimbulkan rasa tidak
aman.
• Sehingga seseorang akan berusaha dengan sekuat
tenaga untuk memenuhi atau memperoleh yang tidak
tersedia dengan cara apapun.

Powerpoint Templates
Page 4
• Keserakahan dapat diakibatkan oleh pengalaman
negatif masa kecil.
• Rasa tidak aman terhadap sesuatu yang tidak
diperolah pada waktu kecil membuat mereka merasa
takut untuk menjalani kehidupan.
• Sesuatu tersebut dapat berupa Rasa Cinta Kasih
(Love), Perhatian (Attantion), interaksi (Interaction),
keperdulian (care) atau pengasuhan (nurture).
• Rasa tidak aman atau takut dapat menimbulkan
konsepsi yang salah (mis-conception) tentang diri
sendiri, kehidupan atau hal hal lainnya.
 Fear merupakan bagian dari sifat dasar manusia

 Rasa takut berkaitan dengan dampak negatif terhadap


kehidupan, misal kerugian atau bangkrut.
 Rasa Takut mengakibatkan seseorang berusaha secara
ekspresif memperoleh apa yang menyebabkan rasa takut
tersebut. “Hanya dengan itu” ia berani melangkah
kedepan.
 Orang yang dihinggapi rasa takut akan merasa cemburu
(iri) jika orang lain memiliki apa yang diinginkan.
JENJANG KEBUTUHAN MANUSIA (Maslow)

Kebutuhan dasar
Keamanan
Kebutuhan Sosial
Kehormatan
Aktualisasi diri
Keserakahan (dan Ketakutan) berkaitan dengan
keinginan (Desire)

Kebutuhan (keinginan) manusia adalah sumber


Keserakahan dan Ketakutan.
Cara untuk memperoleh jenjang-jenjang kebutuhan
itulah sebenarnya merupakan inti dari persoalan
yang menyangkut etika, bukan kebutuhan atau
jenjangnya..
PENGENDALIAN DIRI
 Tindakan tidak etis diakibatkan dorongan yang muncul dalam
diri seseorang.
 Tindakan tidak etis tersebut muncul setelah melalui proses
pengambilan keputusan yang didasarkan pada nurani dan
rasionalitas.
 Nilai-nilai moralitas atau norma termasuk dalam pertimbangan
hati nurani. Nilai-nilai ini adalah batasan (constraints) dalam
rangka pengendalian diri.
 Sementara rasionalitas mengacu pada logika dan sistematika
yang dikaitkan dengan tujuan pengambilan keputusan.
 “Perilaku tidak etis mencerminkan gagalnya pengendalian diri”
PENGENDALIAN DIRI
 Keserakahan dan ketakutan dapat diatasi dengan
pengendalian diri.
 Bentuknya berupa sikap ikhlas dan selalu bersyukur
dalam setiap keadaan yang dihadapi.
 Jika sedang merasa gundah karena keinginan tidak dapat
tercapai hadapilah dengan sikap ikhlas sembari
bersyukur, bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik
bagi dirinya. Bahwa, betapapun kecilnya masih ada
capaian yang dihasilkan.
PENGENDALIAN DIRI
 Sebaliknya jika merasa senang karena mendapatkan hasil
yang melebihi keinginan, bersyukurlah atas karunia yang
diberikan. Wujudkan rasa syukur dengan berbagi.
 Rasa syukur bukan berarti berpuas diri

 Akan selalu ada hal yang lebih baik lagi untuk diraih bagi
diri sendiri maupun untuk sesama.
 Inilah inti dari kebahagiaan yang menjadi tujuan hidup
manusia
SUMBER PENGENDALIAN DIRI
 Sumber pengendalian diri dapat berupa pendidikan dari
keluarga, agama, budaya dan lingkungan sosial.
 Tindakan yang menyimpang akibat kegagalan
pengendalian diri akan dapat diberikan sanksi oleh
sumber pengendalian diri tersebut.
Keserakahan dalam bisnis
• Bisnis merupakan suatu kegiatan ekonomi yang didirikan
dengan tujuan mencari keuntungan.
• Bisnis merupakan salah satu sarana dalam ekonomi pasar
untuk merealisasikan keinganan manusia.
• Kegiatan bisnis akan selalu bersinggungan dengan orang
(pihak) lain.
• Penguasaan pasar dapat dicapai dengan melalui upaya yang
dilakukan oleh seseorang atau perusahaan melalui efisiensi
dan pelayanan (service)
• Upaya perluasan, penguasaan pasar, dan insentif yang
diperoleh yakni laba abnormal membuat mereka yang
bergerak dalam bidang binis berlomba untuk meraihnya.
• Hal ini yang merupakan asal mula dari sifat serakah
• Ketakutan karena gagal dalam berusaha merupakan sisi lain
dari penyebab terjadinya pelanggaran etika.
• Risiko yang terkandung dalam setiap usaha membuat
kegagalan merupakan hal yang niscaya, akibat dari
kegagalan usaha sangat berpengaruh terhadap kehidupan
seseorang baik dari segi ekonomi maupun mental.
LABA ABNORMAL
• Pengendalian diri dalam bisnis berhubungan dengan apa,
bagaimana dan dari siapa laba abnormal diperoleh dan
diperuntukkan.
• Kemudian laba (normal maupun abnormal) bukan merupakan
momok yang digunakan untuk memberikan stigma serakah
terhadap perusahaan.
• Laba tetap merupakan hak yang sah bagi seseorang yang berani
mengambil risiko dengan melakukan usaha.
• Keserakahan lebih mengacu pada cara memperoleh laba tersebut
dan perlakuan tidak adil (merugikan) terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap usaha.
• Cara curang dan pengabaian terhadap hak orang lain adalah ciri
keserakahan bukan ciri laba


Moral Hazard
• Moral hazard terjadi apabila dalam suatu transaksi salah satu
pihak melakukan tindakan yang mempengaruhi penilaian
pihak lain atas transaksi tersebut dan pihak lain tidak dapat
memonitor atau memaksa secara sempurna
• Pihak yang melakukan moral hazard berusaha untuk
menyembunyikan informasi riil yang dimiliki ketika
berhubungan dengan pihak lain yang bertrasaksi dengannya
Kecurangan (Fraud)
• Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja
oleh satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak
yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak
ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar
hukum
• Praktik curang tanpa memperdulikan pihak lain adalah ciri
keserakahan.
• Dasarnya adalah egoisme (selfishness), motifnya adalah
penipuan.
• Dalam produksi praktik curang mencakup komponen input,
proses, output. Bahkan praktik curang juga dapat dilakukan
dalam proses pendanaan usaha, misalnya pencarian pinjaman
bank, penjualan obligasi, atau pengeluaran saham.
• Praktik curang dapat dihindari melalui pengendalian diri,
pengendalian sosial, dan pemaksaan hukum.
• Etika adalah sarana pengendalian diri dan pengendalian sosial,
sedangan regulasi merupakan alat pemaksa hukum.

Anda mungkin juga menyukai