Di susun oleh:
NIM: 2024014
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI II
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada 50 tahun terakhir ini, pelayanan transfusi darah di dunia barat sangat
berkembang. Misalnya, United Kingdom National Blood Transfusion Service baru
saja memulai kegiatannya pada saat perang dunia kedua. Beberapa kemajuan dramatis
pada bidang bedah dan kedokteran telah dimungkinkan akibat tersedianya komponen
darah secara luas.
Transfusi darah membantu cara-cara pengobatan yang sudah ada, namun perlu
diperhatikan bahwa transfusi darah itu bukanlah pekerjaan yang tanpa resiko.
Transfusi / pemindahan darah telah dilakukan kira-kira 100 tahun yang lalu. ( abad ke
18 ), dimana pada masa itu pengetahuan tentang pisiologi dan sirkulasi darah yang
dirintis oleh William Harvey masih sangat sempit sekali. Dalam kondisi itu umumnya
transfusi banyak mengalami kegagalan. Dr. Karl Laindsteiner pada tahun 1900
mengumumkan penemuannya tentang golongan darah manusia, setelah ditemukan
golongan darah manusia ini kecelakaan akibat transfusi tidak lagi membahayakan,
tetapi sebaliknya banyak menolong jiwa manusia dari ancaman kematian karena
kehilangan darah.
BAB II
PEMBAHASAN
Pindah tuang
Tranfusi darah : memindahkan cairan (darah) dari seorang donor kepada seorang
akseptor (resipien)
3. Macam-Macam Donor
Donor anggota badan yang bisa pulih kembali (darah, kulit, sumsum tulang)
Donor anggota badan yang dapat menyebabkan kematian
Donor angota badan yang hanya satu satunya (meskipun tdk mengakibatkan
kematian (lidah, pankreas)
Donor anggota badan yang ada pasangannya (mata, ginjal)
Donor alat reproduksi manusia (sperma, ovum, ovarium, testis)
Donor anggota badan dari mayat yang berwasiat
Sebelum darah diberikan, rincian pribadi pasien dicocokkan dengan darah untuk
ditransfusikan, untuk meminimalkan risiko reaksi transfusi. Kesalahan administrasi
merupakan sumber signifikan dari reaksi transfusi dan upaya telah dilakukan untuk
membangun redundansi ke dalam proses pencocokan yang terjadi di samping tempat
tidur.
Sebuah unit (hingga 500 ml) biasanya diberikan selama 4 jam. Pada pasien dengan
risiko gagal jantung kongestif, banyak dokter mengelola diuretik untuk mencegah
overload cairan, suatu kondisi yang disebut Transfusi Overload Peredaran Darah
Terkait atau taco. Acetaminophen dan / atau antihistamin seperti diphenhydramine
kadang-kadang diberikan sebelum transfusi untuk mencegah jenis lain reaksi
transfusi.
Darah ini paling sering disumbangkan sebagai seluruh darah dengan memasukkan
kateter ke dalam vena dan mengumpulkan dalam kantong plastik (dicampur dengan
antikoagulan) melalui gravitasi. Darah yang dikumpulkan ini kemudian dipisahkan
menjadi komponen-komponen untuk membuat penggunaan terbaik dari itu. Selain
dari sel darah merah, plasma, dan trombosit, produk darah yang dihasilkan komponen
juga termasuk protein albumin, faktor pembekuan konsentrat, kriopresipitat,
berkonsentrasi fibrinogen, dan imunoglobulin (antibodi). Sel darah merah, plasma dan
trombosit juga dapat disumbangkan individu melalui proses yang lebih kompleks
yang disebut apheresis.
Di negara maju, sumbangan biasanya anonim kepada penerima, namun produk dalam
bank darah selalu individual dapat dilacak melalui siklus seluruh donasi, pengujian,
pemisahan menjadi komponen-komponen, penyimpanan, dan administrasi kepada
penerima. Hal ini memungkinkan pengelolaan dan penyelidikan atas penularan
penyakit transfusi diduga terkait atau reaksi transfusi. Di negara berkembang donor
kadang-kadang khusus direkrut oleh atau untuk penerima, biasanya anggota keluarga,
dan pemberian segera sebelum transfusi.
1. Hakekat darah
Darah adalah bagian dari badan (anggota badan)
Memindahkan darah berarti memindahkan anggota badan
ورBBه إن هللا غفBBاد فال إثم عليBBاغ وال عBBير بBBطر غBBير هللا فمن اضBBه لغBBإنما حرم عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل ب
رحيم
“Sesungguhnya Alloh hanya mengharamkan bagimu mangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang disembelih dengan menyebut selain Alloh. Tetapi barang siapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas
maka tidak ada dosa baginya…….” (Al baqoroh : 173)
ف ِإِّل ْث ٍم ۙ فَِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم َ فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِي َم ْخ َم
ٍ ِص ٍة َغي َْر ُمت ََجان
“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah…….”(Al Maidah : 3)
ص َل لَ ُكم َّما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ْم ِإاَّل َما اضْ طُ ِررْ تُ ْم ِإلَ ْي ِه
َّ ََوقَ ْد ف
Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkanNya “
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya” (Al-An’am : 119)
C. HUKUM DONOR DARAH
Adapun tulang dan rambut manusia tidak boleh dijual, bukan karena najis atau suci,
tetapi karena menghormatinya. Menjualnya berati merendahkannya” (Al Kasani)
Menjual air susu wanita (BOLEH). Karena susu itu suci dan bermanfaat sehingga
Alloh memperbolehkkan untuk meminumnya walaupun tidak dalam keadaan terpaksa
(Madzhab, Maliki, Hambali dan Syafi’I) Menjual air susu (HARAM). Karena susu
adalah bagian dari anggota badan (Mazhab Hanafi) Ulama terdahulu sangat berhati
hati dalam hal perlakuan terhadap anggota badan manusia (manusia merupakan
mahluk terhormat dalam pandangan Islam) Pada saat itu belum terpikirkan
perkembangan Ilmu kedokteran yang sepesat sekarang.
Di sana disebutkan bahwa su'ur adami (ludah manusia) hukumnya suci, termasuk
su'ur orang kafir. Maka hukum darah orang kafir yang dimasukkan ke dalam tubuh
seorang muslim tentu bukan termasuk benda najis. Ketika darah itu baru dikeluarkan
dari tubuh, saat itu darah itu memang najis. Dan kantung darah tentu tidak boleh
dibawa untuk shalat, karena kantung darah itu najis.
Namun begitu darah segar itu dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka darah itu
sudah tidak najis lagi. Dan darah orang kafir yang sudah masuk ke dalam tubuh
seorang muslim juga tidak najis. Sehingga hukumnya tetap boleh dan dibenarkan
ketika seorang muslim menerima transfusi darah dari donor yang tidak beragama
Islam.