Kesadaran Berbangsa
Dalam buku 45 Tahun Sumpah Pemuda (1974) yang diterbitkan oleh Museum
Sumpah Pemuda, dituliskan, setelah Jong Java bermunculan banyak organisasi
pemuda. Organisasi-organisasi itu masih bersifat kesukuan, seperti Jong Batak,
Jong Minahasa, dan Jong Celebes. Ada pula Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong
Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
dan masih banyak lainnya.
Kongres Pemuda I
Adapun peristiwa penting lain dalam sejarah pergerakan pemuda adalah kala
mereka menyatukan tekadnya dalam sebuah momentum yang hingga kini dikenal
dengan nama Kongres Pemuda I pada 30 April hingga 2 Mei 1926. Saat itu, para
kaum muda mulai menyadari bahwa perjuangan mereka membutuhkan persatuan
dari semua unsur. Kongres ini melahirkan gagasan penggunaan Bahasa Melayu
sebagai bahasa persatuan.
Salah satu tokoh yang mengemukakan gagasan tersebut adalah Muhammad Yamin
yang kala itu aktif dan memimpin organisasi Jong Sumatranen Bond. Melalui
pidatonya, Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesastraan di Masa Mendatang,
Yamin “menyodorkan” bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Saya yakin
seyakin-yakinnya bahwa bahasa Melayu lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan dan bahasa persatuan yang ditentukan untuk orang Indonesia. Dan
kebudayaan Indonesia masa depan akan mendapatkan pengungkapannya dalam
bahasa itu,” demikian pidato Yamin, seperti dikutip dari buku Cendekiawan dan
kekuasaan dalam negara Orde Baru (2003).
Menyadari hal ini, para pemuda kemudian mengadakan Kongres Pemuda II yang
digelar pada 27 hingga 28 Oktober 1928. Kongres ini mulai menyatukan pemikiran
para pemuda dari berbagai daerah untuk satu tujuan bersama yakni berjuang
melawan penjajahan. Kongres yang berjalan selama dua hari tersebut akhirnya
melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Tokoh yang kembali
berjasa dalam merumuskan deklarasi tersebut adalah Muhammad Yamin.
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.sssssssssssssss