Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
lahirnya Perserikatan Nasional Indonesia (kemudian berganti nama menjadi Partai
Nasional Indonesia; PNI) di Bandung pada tanggal 14 juli1927 Partai ini merupakan
perkembangan dari Algemeene Studie Club yang sudah berdiri sejak tahun 1925 di kota
Bandung. Partai ini didirikan dan dipimpin oleh golongan terpelajar yang sudah mendapat
didikan politik. Diantara para pendirinya terdapat bekas anggota Perhimpunan Indonesia.Ir.
Soekarno, tamatan Technische Hooge School (ITB) diangkat sebagai ketua.Sasaran pokok
PNI adalah mencapai kemerdekaan. Perkembang pesat PNI karena pengaruh Soekarno
dengan pidato-pidatonya yang sangat menarik perhatian rakyat. Dalam makalah ini
selanjutnya akan dijelaskan mengenai bagaimana awal berdirinya, perkembangan, hingga di
bubarkannya PNI tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Awal Terbentuknya Partai Nasional Indonesia Lama ?
2. Apa yang membuat perkembangan Partai Nasional Indonesia Lama sangat pesat ?
3. Bagaimana runtuhnya Partai Nasional Indonesia Lama ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan awal terbentuknya Partai Nasional Indonesia
2. Memaparkan perkembangan Partai Nasional Indonesia
3. Menjelaskan runtuhnya Partai Nasional Indonesia


2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Terbentuknya Partai Nasional Indonesia Lama
Selama kurang lebih enam bulan setelah pemberontakkan PKI, pergerakan nasional
menjadi lesu.Kelesuan itu berakhir dengan lahirnya Perserikatan Nasional Indonesia
(kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia; PNI) di Bandung pada tanggal
14 juli1927 Partai ini merupakan perkembangan dari Algemeene Studie Club yang sudah
berdiri sejak tahun 1925 di kota Bandung. Partai ini didirikan dan dipimpin oleh golongan
terpelajar yang sudah mendapat didikan politik. Diantara para pendirinya terdapat bekas
anggota Perhimpunan Indonesia.Ir. Soekarno, tamatan Technische Hooge School (ITB)
diangkat sebagai ketua.Sasaran pokok PNI adalah mencapai kemerdekaan. Untuk itu,
semangat kebangsaan perlu dipadu menjadi kekuatannasional. Caranya ialah memperdalam
keinsyafan rakyat dengan mengarahkan mereka pada pergerakan yang sadar. Dari kesadaran
itu akan lahir kemauan yang satu, yakni kemauan nasional. Bila kemauan nasional sudah
tersebar luas dan dihayati oleh rakyat, kemauan itu akan menjjadi perbuatan nasional. Ketiga
bentuk itu disebut Trilogi: nationale geest, national will, dan nationale daad (semangat
nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional).(Imran, 1998)
PNI menyatakan bahwa imperealisme Belanda telah menjadikan Indonesia sebagai
tempat untuk mengambil bahan mentah, pasar untuk menjual hasil industrinya, dan tempat
untuk menanamkan modal. Praktik yang dilakukan imperialism itu telah merusak struktur
sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia. Syarat utama memperbaiki keadaan yang
rusak itu ialah adanya kemerdekaan politik yang berarti berakhirnya pemerintahan Hindia
belanda. Kemerdekaan itu harus dicapai dengan persatuan Indonesia tanpa membedakan
agama dan kelas. Imperealisme yang berkuasa di Indonesia adalah imperealisme
internasional yang juga menguasai bangsa-bangsa lain di Asia. Oleh karena itu, usaha bangsa
Indonesia melwan imperealisme harus dipersatukan dengan usaha bangsa-bangsa lain di
Asia.
PNI khususnya pimpinannya Ir. Soekarno, mengembangkan teori tentag nasionalisme.
Nasionalisme yang dimaksud Soekarno bersifat anti penjajah dan anti imperealisme yang
berkembang di barat berbeda dengan nasionalisme yang berkembang di Timur, termasuk
Indonesia. Nasionalisme di timur lahir dari kandugan rakyat yang tertindas. Oleh karena itu,

3
asasnya sosialisme, anti imperialism dan anti kapitalisme. Nasionalisme Indonesia berjiwa
kemanuasiaan, nasionalisme Barat berjiwa individual.PNI berusaha memperkuat diri ke
dalam dan ke luar. Pekuatan diri ke dalam dilakukan antara lain dengan mengadakan kursus-
kursus dan membentuk kelompok-kelompok diskusis untuk melatih para anggota
memecahkan berbagai persoalan dan meningkatkan pengetahuan mereka. Perkuatan ke luar
berarti mempengaruhi kelompok lain dan rakyat banyak.(Imran, 1998)
2.2 Perkembangan Partai Nasional Indonesia Lama
Popularitas PNI berkembang pesat karena pengaruh Soekarno dengan pidato-
pidatonya yang sangat menarik perhatian rakyat. Kewibawaan dan gaya bahasa sebagai alat
bagaimana pidato-pidato Soekarno sangat ditunggu-tunggu disetiap pertemuan rapat PNI.
Soekarno menekadkan untuk mengejar Indonesia Merdeka di bawah panji-panji Merah Putih
Kepala Banteng (Merah-keberanian, Putih-kebersihan hati, Kepala Banteng-percaya kepada
kekuatan dan tenaga sendiri). Usaha propaganda dilakukan dengan membentuk serikat
sekerja supir Persatuan Motoris Indonesia, Serikat Anak Kapal Indonesia, Persatuan
Jongos Indonesia. Apalagi perkembangan Partai Nasional Indonesia ini mempengaruhi
sebagian pegawai negeri dan anggota angkatan perang. Bagi PNI, untuk memperoleh
pergerakan rakyat yang sadar, maka perkumpulan perlu mempunyai azas yang terang dan
jelas, perlu mempunyai suatu teori nasionalisme yang radikal yang dapat menimbulkan
kemauan yang satu, yaitu kemauan nasional. Bila kemauan nasional ini cukup tersebar dan
masuk mendalam di hati sanubari rakyat, maka kemauan nasional ini menjadi suatu
perbuatan, yaitu perbuatan nasional (nationale geest-nationale wil-nationale daad). Dan di
dalam anggaran dasar PNI dicantumkan maksud dan tujuannya secara tegas, yaitu Indonesia
Merdeka. Ini berarti PNI mengambil jalan non-kooperatif dengan pemerintah Hindia
Belanda. Masa-masa awal sangat dipengaruhi oleh ideologi PNI dan mentalitas PNI dalam
membentuk mesin birokrasi dan mengerahkan massa. Maka, disinilah arti penting PNI-
Birokrasi menjadi eksis dalam percaturan politik yang terjadi Indonesia.(Poesponegoro)
Melihat aktifitas politik PNI yang semakin meningkat, pemerintah Hindia Belanda
memberi peringatan kepada pimpinan PNI pada tanggal 15 Mei 1928 di sidang pembukaan
Volksraad yang diucapkan oleh Gubernur Jenderal de Graeff untuk menahan diri. Meski
ada peringatan dari pemerintah Hindia Belanda, PNI tetap terus melakukan kegiatan
politiknya, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kongres yang pertama. Pada
kongres yang diadakan di Surabaya, tanggal 27-30 Mei 1928, PNI memutuskan merubah
namanya menjadi Partai Nasional Indonesia. Perubahan nama ini berarti meningkatnya PNI

4
menjadi suatu organisasi yang lebih tersusun rapi, menjadi suatu partai politik yang harus
mempunyai program politik, ekonomi dan sosial yang lebih baik dan berhati-hati dalam
penerimaan anggota. Sebagai anggota hanya dapat diterima orang-orang yang sadar dan aktif.
Di kongres kedua yang diadakan di Jakarta tanggal 18-20 Mei 1929, ketua PNI Bung Karno
memberikan pidato yang berapi-api di depan peserta kongres.
Bung Karno memantapkan kebulatan hati anggota PNI untuk mengejar Indonesia
Merdeka dibawah panji-panji Merah-Putih-Kepala Banteng. Merah berarti keberanian,
putih kebersihan hati sedangkan kepala banteng berarti percaya pada kekuatan dan tenaga
sendiri. Media Propaganda PNI Pemerintah Hindia Belanda yang semakin hari bertambah
cemas melihat pengaruh yang diperoleh PNI dimana-mana, mulai menunjukkan tangan besi.
Tujuan kongres adalah mengsahkan anggaran dasar, program azas dan rencana kerja PNI .
Selain itu kongres bertujuan untuk memperkenalkan diri lebih jauh kepada masyarakat dan
dihadiri oleh wakil- wakil organisasi pergerakan. Kongres telah memilih Ir. Soekarno sebagai
ketua Pengurus Besar PNI dan Mr.Sartono sebagai bendahara. Pengaruh PNI dalam usaha
mempersatukan seluruh kekuatan Indonesia dan persatuan Indonesia tidak hanya dalam
organisasi-organisasi politik tetapi juga dalam gerakan pemuda. Dalam Kongres Pemuda
Indonesia keduadi Jakarta tanggal 26-27 oktober 1928 kelihatan pengaruh tersebut . Dan pada
penutupan kongres 28 oktober diucapkan Sumpah Pemuda yang terkenal itu. Dalam tahun
1930 hampir semua perkumpulan pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam Indonesia
muda.
Pada organisasi- organisasi putri pun kelihatan kecenderungan untuk bersatu ini. Dalam
Kongres Wanita Indonesia yang pertama, pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta
yang dihadiri oleh sejumlah organisasi wanita yang berpengaruh waktu itu , dapatlah
dihasilkan suatu organisasi persatuan wanita yang berbentuk federasi. Namanya ialah
Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI),dan dalam Kongres kedua tanggal 28-31Desember
1930 namanya dirubah menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia
(PPPI).(Poesponegoro)
Ada dua macam tindakan yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya
didalam masyarakat , yaitu: ke dalam, mengadakan usaha- usaha terhadap dan untuk
lingkungan sendiri, yaitu mengadakan kursus- kursus , mendirikan sekolah-sekolah , bank-
bank dan sebagainya;keluar memperkuatkan public opini terhadap tujuan PNI , antara lain
melalui rapat- rapat umum dan menerbitkan surat kabar- surat kabar Banteng Periangan (di
Bandung) dan Persatoean Indonesia (di Jakarta). Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat

5
menarik masa itu, sangat mencemaskan pemerintah colonial. Gubernur jendral pada waktu
pembukaan sidang volksraad tanggal 15 mei 1928 mengharapkan kesadaran rakyat terhadap
nasionalisme yang extrim. Dikemukakan juga bahwa sikap non-cooperation (yang dijalankan
PNI) bersifat perumusan terhadap pemerintah. Walaupun ada peringatan halu itu, cabang-
cabang PNI tumbuh diseluruh Indonesia. Tujuh cabang pertama ialah di Bandung, Jakarta,
Yogyakarta, Surabaya, Malang, Pekalongan dan Palembang. Empat calon cabang ialah Air-
itam, (dekat Palembang) Cirebon, Parut dan Semarang. Disamping itu juga ada beberapa
kring (anggota pengurus belum lengkap) disurakarta,makasar, (ujung pandang),buol dan
banyuwangi. Hingga akhir tahun 1929 kandidat anggota PNI berjumlah kira-kira 10.000
orang diantaranya 6000 orang didaerah periangan. Pada tanggal 18 -20 mei 1929 diadakanlah
konres PNI yang kedua dijakarta. Disamping memilih kembali pengurus PB PNI yang lama
juga telah diambil keputusan:
A. Bidang ekonomi/social
menyokong perkembangan Bank nasional Indonesia,mendirikan koprasi-koprasi, studiefonds,
dan fonds korban, atau partijfonds (untuk anggota-anggota yang kena tindakan pengamanan
pemerintah), dan serikat-serikat sekerja, mendirikan sekolah-sekolah dan rumah sakit-rumah
sakit.
B. Bidang politik:
mengadakan hubungan dengan perhimpunan Indonesia(PI) dinegri belanda dan menunjuk PI
sebagai wakil PPPKI di luar negeri. Sesuatu yang menarik juga dalam kongres ini ialah
disinggungnya masalah trasmigrasi untuk mengatasi kemelaratan rakyat (terutama didaerah
yang berpenduduk padat).
Semenjak kongres kedua ini kegiatan PNI makin meningkat,terutama untuk usaha
konsolidasi kekuatan. Kepada anggota-anggota diadakan kursus-kursus yang terbagi atas dua:
1. Kursus pimpinan, biasa diikuti oleh 10-12 orang. Hanya diadakan dibandung, dan
guru-gurunya adalah Ir.soekarno. Mr.Isqak tjokrohadisoerjo, Mr.Ali Sastroamidjojo dan
Manadi.
2. Kursus biasa didaerah-daerah yang diadakan oleh cursus commissiedimana pelajaran
diberikan secara sederhana dan mudah dimengerti.Semua pengikut kursus ini kemudian diuji
dan bila lulus barulah mereka diterima menjadi anggota. Disamping itu diadakan klub-klub
diskusi yang melatih anggota-anggota memecahkan persoalan-persoalan dan meningkatkan

6
kemampuan pengetahuan anggota. Jelas bahwa cara-cara yang dilakukan PNI ini telah
memperkuat posisi dan pengaruh PNI dikalangan masyarakat.Sukses yang dicapai ini dalam
waktu yang singkat berkat filsafat PNI yaitu; marhaenisme. Kemudian marhaenisme
ditafsirkan sebagai marxisme yang diterapkan sesuai dengan kondisi-kondisi dan situasi
Indonesia.
Bila dibandingkan dengan jumlah anggota sarekat islam,anggota PNI sampai bulan desember
1929 hanya lebih kuraang 10.000 orang. tetapi pengaruh Ir soekarno sebagai pemimpin PNI
dan pemimpin Indonesia telah meluas dan meresap diseluruh Indonesia dan didalam seluruh
lapisan masyarakat. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh PNI dalam usahanya membawa
rakyat untuk memperoleh kemerdekaan telah menguatirkan orang-orsng reaksioner belanda
diindonesia,yang kemudian membentuk suatu organisasi bernama vaderlandsche club tahun
1929 , yang mendesak pemerintah agar segera mengambil tindakan tegas terhadap
PNI.(Poesponegoro)
2.3 Runtuhnya Partai Nasional Indonesia Lama
Pemerintah Hindia Belanda yang semakin hari bertambah cemas melihat pengaruh
yang diperoleh PNI dimana-mana, mulai menunjukkan tangan besi. Walaupun mereka
bertindak masih dalam batas kewajaran. Tetapi, Soekarno yang menulis berbagai tulisan yang
menyerang Belanda. Soeloeh Indonesia Moeda, Persatoean Indonsesia dan Fikiran Rajat.
Dari media tulis inilah Soekarno mencurahkan segala ide tentang nasionalisme,
antiimperialisme, dan antikolonialisme hingga ide yang di gandrunginya, sosialisme.
Tujuan Seokarno menulis di media tersebut adalah untuk memompa semagat nasionalisme
dikalangan rakyat untuk menentang imperialisme dan kolonialisme di Tanah air. Kaum
Marhaen di Fikiran Rajat dicirikan sebagai masyarakat miskin, buruh terbodohkan dan
terjajah, mereka adalah masyarakat yang harus bangkit dari keterpurukannya untuk lahir
kembali sebagai manusia yang merdeka di tanahnya sendiri. Sehingga pada 15 mei 1928
dalam rapat dewan rakyat, pemerintah memberikan peringatan kepada ketua PNI agar
menahan diri dalam ucapan dan propagandanya. Para pemimpin PNI tidak menghiraukan hal
tersebut dan keluarlah peringatan kedua dari pemerintah pada bulan juli 1929.(Partai-
Nasionalis-Indonesia-PNI, 2010)
Pada akhir tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat provokasi bahwa PNI akan mengadakan
pemberontakan pada awal tahun 1930. Sehingga Bung Karno dan Gatot Mangkoepraja,
setelah selesai menghadiri kongres PPPKI (Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangasaan

7
Indonesa) yang kedua di Solo pada tanggal 29 Desember 1929 ditangkap pemerintah Hindia
Belanda. Kemudian mereka dibawa ke Bandung dengan penjagaan yang ketat kemudian
ditempatkan di penjara Sukamiskin. Begitu pula dengan beberapa pimpinan teras PNI
lainnya. Setelah itu mereka diadili di pengadilan landraad pada 18 Agustus 1930 di bandung.
Tuduhan yang dikenakan pemerintah Hindia Belanda adalah mereka dituduh menggangu
keamanan dalam negeri dan hendak melakukkan pemberontakan dan juga tentang
menyiarkan kabar dusta untuk mengangu ketertiban umum.
Keputusan landraad di Bandung yang menghukum Ir.soekarno 4 tahun penjara, Gatot
Mangkuprojo 2 tahun, Maskun 1 tahun 8 bulan, dan Supriadinata 1 tahun 3 bulan. Pengadilan
menjatuhkan hukuman berdasarkan pasal 153 dan 169 KUHP. Keputusan itu ditetapkan oleh
Raad van justitie pada 17 April 1931.(sejarah-berdirinya-pni, 2013)
Hukuman terhadap pemimpin PNI ini juga mengandung pengertian bahwa barang siapa
melakukan tindakan seperti pemimpin maka itu dapat dituduh melakukan kejahatan dan dapat
dijatuhi hukuman. Jadi anggota yang masih meneruskan jejak dan langkah PNI ada dalam
bahaya. Oleh karena itu atas pertimbangan ini khususnya dari segi keselamatan maka
pengurus besar PNI memutuskan pembubaran PNI pada Februari 1931 di Jakarta. Biarpun
PNI itu masih muda, tetapi pengaruhnya amatlah besar daripada pengaruh organisasi-
organisasi lain.(Pni-lama-partindo-gerindo, 2010)

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama kurang lebih enam bulan setelah pemberontakkan PKI, pergerakan nasional
menjadi lesu. Kelesuan itu berakhir dengan lahirnya Perserikatan Nasional Indonesia
(kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia; PNI) di Bandung pada tanggal
14 juli1927 Partai ini merupakan perkembangan dari Algemeene Studie Club yang sudah
berdiri sejak tahun 1925 di kota Bandung. Partai ini didirikan dan dipimpin oleh golongan
terpelajar yang sudah mendapat didikan politik. Diantara para pendirinya terdapat bekas
anggota Perhimpunan Indonesia.Ir. Soekarno, tamatan Technische Hooge School (ITB)
diangkat sebagai ketua.Sasaran pokok PNI adalah mencapai kemerdekaan. Untuk itu,
semangat kebangsaan perlu dipadu menjadi kekuatannasional.PNI menyatakan bahwa
imperealisme Belanda telah menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mengambil bahan
mentah, pasar untuk menjual hasil industrinya, dan tempat untuk menanamkan modal. Praktik
yang dilakukan imperialism itu telah merusak struktur sosial, politik, dan ekonomi bangsa
Indonesia. Syarat utama memperbaiki keadaan yang rusak itu ialah adanya kemerdekaan
politik yang berarti berakhirnya pemerintahan Hindia belanda.Nasionalisme Indonesia
berjiwa kemanuasiaan, nasionalisme Barat berjiwa individual.PNI berusaha memperkuat diri
ke dalam dan ke luar. Pekuatan diri ke dalam dilakukan antara lain dengan mengadakan
kursus-kursus dan membentuk kelompok-kelompok diskusis untuk melatih para anggota
memecahkan berbagai persoalan dan meningkatkan pengetahuan mereka. Perkuatan ke luar
berarti mempengaruhi kelompok lain dan rakyat banyak.Popularitas PNI berkembang pesat
karena pengaruh Soekarno dengan pidato-pidatonya yang sangat menarik perhatian rakyat.
Kewibawaan dan gaya bahasa sebagai alat bagaimana pidato-pidato Soekarno sangat
ditunggu-tunggu disetiap pertemuan rapat PNI. Soekarno menekadkan untuk mengejar
Indonesia Merdeka di bawah panji-panji Merah Putih Kepala Banteng (Merah-keberanian,
Putih-kebersihan hati, Kepala Banteng-percaya kepada kekuatan dan tenaga sendiri).Bagi
PNI, untuk memperoleh pergerakan rakyat yang sadar, maka perkumpulan perlu mempunyai
azas yang terang dan jelas, perlu mempunyai suatu teori nasionalisme yang radikal yang
dapat menimbulkan kemauan yang satu, yaitu kemauan nasional. Bila kemauan nasional ini
cukup tersebar dan masuk mendalam di hati sanubari rakyat, maka kemauan nasional ini
menjadi suatu perbuatan, yaitu perbuatan nasional (nationale geest-nationale wil-nationale
daad). Dan di dalam anggaran dasar PNI dicantumkan maksud dan tujuannya secara tegas,

9
yaitu Indonesia Merdeka. Ini berarti PNI mengambil jalan non-kooperatif dengan pemerintah
Hindia Belanda. Masa-masa awal sangat dipengaruhi oleh ideologi PNI dan mentalitas PNI
dalam membentuk mesin birokrasi dan mengerahkan massa. Maka, disinilah arti penting
PNI-Birokrasi menjadi eksis dalam percaturan politik yang terjadi Indonesia.Melihat aktifitas
politik PNI yang semakin meningkat, pemerintah Hindia Belanda memberi peringatan kepada
pimpinan PNI pada tanggal 15 Mei 1928 di sidang pembukaan Volksraad yang diucapkan
oleh Gubernur Jenderal de Graeff untuk menahan diri.Bung Karno memantapkan kebulatan
hati anggota PNI untuk mengejar Indonesia Merdeka dibawah panji-panji Merah-Putih-
Kepala Banteng.Pada organisasi- organisasi putri pun kelihatan kecenderungan untuk
bersatu ini. Dalam Kongres Wanita Indonesia yang pertama, pada tanggal 22-25 Desember
1928 di Yogyakarta yang dihadiri oleh sejumlah organisasi wanita yang berpengaruh waktu
itu , dapatlah dihasilkan suatu organisasi persatuan wanita yang berbentuk
federasi.Pemerintah Hindia Belanda yang semakin hari bertambah cemas melihat pengaruh
yang diperoleh PNI dimana-mana, mulai menunjukkan tangan besi. Walaupun mereka
bertindak masih dalam batas kewajaran.Pada akhir tahun 1929 tersiar kabar yang bersifat
provokasi bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan pada awal tahun 1930. Sehingga
Bung Karno dan Gatot Mangkoepraja, setelah selesai menghadiri kongres PPPKI
(Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangasaan Indonesa) yang kedua di Solo pada tanggal
29 Desember 1929 ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Kemudian mereka dibawa ke
Bandung dengan penjagaan yang ketat kemudian ditempatkan di penjara Sukamiskin. Begitu
pula dengan beberapa pimpinan teras PNI lainnya. Setelah itu mereka diadili di pengadilan
landraad pada 18 Agustus 1930 di bandung.Keputusan landraad di Bandung yang
menghukum Ir.soekarno 4 tahun penjara, Gatot Mangkuprojo 2 tahun, Maskun 1 tahun 8
bulan, dan Supriadinata 1 tahun 3 bulan. Pengadilan menjatuhkan hukuman berdasarkan
pasal 153 dan 169 KUHP. Keputusan itu ditetapkan oleh Raad van justitie pada 17 April
1931.

10
DAFTAR PUSTAKA

Imran. (1998). Sejarah Nasional dan Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Partai-Nasionalis-Indonesia-PNI. (2010, 06 29). Diambil kembali dari Partai-Nasionalis-
Indonesia-PNI: amancorablog.wordpress.com
Pni-lama-partindo-gerindo. (2010, 11). Diambil kembali dari Pni-lama-partindo-gerindo:
siebud.blgospot.com
Poesponegoro, M. J. (t.thn.). Sejarah Nasional Indonesia V. PN Balai Pustaka.
sejarah-berdirinya-pni. (2013, 03). Diambil kembali dari sejarah-berdirinya-pni:
darielszone.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai