Anda di halaman 1dari 2

10 Tokoh yang Berperan dalam Sumpah Pemuda

Pada 28 Oktober 1928, berlangsung sebuah peristiwa bersejarah sekaligus salah satu tonggak
pergerakan kepemudaan di Indonesia: Kongres Pemuda II. Dalam kongres tersebut dengan moto
“Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa”, lahirlah sebuah naskah yang diikrarkan dan kemudian
kita kenal dengan Sumpah Pemuda.

Deklarasi tersebut tentunya tak lepas dari semangat juang pemuda yang membara, serta peran
penting dari tokoh-tokoh yang ada di baliknya. Berikut adalah beberapa tokoh yang hadir pada
Kongres Pemuda II:

1. Soegondo Djojopoespito Soegondo adalah seorang anggota PPI (Persatuan Pemuda Indonesia)
yang bukan berdasarkan kesukuan pada 1926 saat Kongres Pemuda I. Ketika akan diadakan
Kongres Pemuda II, Soegondo terpilih sebagai ketua atas persetujuan Sukarno dan Moh. Hatta.

2. Djoko MarsaidIalah Wakil Ketua Kongres Pemuda II. Djoko juga merupakan bagian dari Jong
Java.

3. Soenario Sastrowardoyo Bersama Moh. Hatta, Soenario menjadi pengurus di Perhimpunan


Indonesia di Belanda. Pada Kongres Pemuda II, beliau menjadi pembicara sekaligus sebagai
penasihat.

4. Johannes Leimena Aktif di Jong Ambon yang kemudian mendorongnya untuk ikut
mempersiapkan Kongres Pemuda II. Setelah kemerdekaan, Leimena masuk dalam 18 kabinet
berbeda, mulai dari Kabinet Sjahrir II (1946), hingga Kabinet Dwikora II (1966).

5. Mohammad Yamin Seseorang yang mendesak agar bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat
persatuan. Berperan sebagai sekretaris dalam Kongres Pemuda II ini. Yamin menyodorkan
secarik kertas kepada Soegondo sambil berbisik Ik heb een elganter formuleren voor de
resolutie, yang artinya: ‘”saya punya rumusan resolusi yang lebih luwes”’. Dalam secarik kertas
tersebut tertulis “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa.”

6. Amir Syariffudin Perwakilan dari Jong Batak. Amir adalah seorang politikus sosialis yang juga
merupakan salah satu pemimpin di awal berdirinya Republik Indonesia.
7. W. R. Soepratman Melantunkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya pada Kongres
Pemuda II. Karena pada lagu Indonesia Raya ada kata “‘merdeka”’, maka beliau
melantunkannya dengan gesekan biola.

8. Kartosoewirdjo Salah satu orang yang kemudian menjadi pemberontak dan bersikeras[SA1]
untuk mendirikan Negara Islam Indonesia yang berdasarkan syariat islam.

9. Mohammad Roem Terkenal juga karena ambil bagian dalam perjanjian Roem-Roijen. Pernah
menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri.

10. Dolly Salim Bernama lengkap Theodora Athia Salim. Putri dari Haji Agus Salim ini mewakili
organisasi kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Natipij berada di bawah
naungan Persatuan Pemuda Islam atau Jong Islamieten Bond (JIB), di mana ayah Dolly, Haji
Agus Salim berkedudukan sebagai penasihat. Dolly adalah orang pertama yang menyanyikan
lagu Indonesia Raya di depan publik. Setelah Kongres Pemuda II ditutup dengan lantunan biola
W.R. Soepratman, banyak yang meminta lagu tersebut dinyanyikan. Dolly terpilih untuk
menyanyikannya. Karena tidak ada panggung, ia naik ke atas kursi dan bernyanyi, tanpa
menyebut kata “‘merdeka”’. Pada saat itu, usianya 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai