Anda di halaman 1dari 4

8 Tokoh Penting dalam Perumusan Sumpah Pemuda,

Ketahui Masing-masing Perannya

1. Soegondo Jojopoespito

Soegondo Jojopoespito merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam Kongres


Pemuda II karena menghasilkan Sumpah Pemuda. Pemimpin kelahiran 1905 ini juga
merupakan satu di antara aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia.
Hal tersebut yang kemudian membuatnya ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.
Motto pentingnya dalam Sumpah Pemuda yaitu 'Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu
Bahasa Indonesia'.

2. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan satu di antara pencetus Kongres Pemuda II. Meski
sebagai pencetus, ia malah didapuk menjadi sekretaris. Saat dicalonkan sebagai ketua,
ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond.
Padahal, kala itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat
netral. Muhammad Yamin juga yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu
mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo merupakan pengacara yang aktif membela para aktivis


kemerdekaan. Soenario Sastrowardoyo juga menjadi pembicara dan penasihat panitia
perumusan Sumpah Pemuda.
Dalam Kongres Pemuda II, Soenario menyampaikan pidato dengan tema Pergerakan
Pemuda dan Persatuan Indonesia.

4. Wage Rudolf Soepratman

Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Pada Kongres
Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang kini menjadi
lagu kebangsaan Indonesia.
Selain itu, ia juga pandai memainkan biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda,
ia memainkan Indonesia Raya secara instrumental dengan biola (tanpa teks).
5. Djoko Marsaid

Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah adanya ketua. Djoko Marsaid
merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II berlangsung.
Djoko adalah perwakilan dari Jong Java. Tidak banyak informasi mengenai Djoko
Marsaid. Meski begitu, namanya tetap tercantum sebagai tokoh penting dalam
perumusan Sumpah Pemuda.

6. Amir Syarifuddin

Amir Syarifuddin merupakan perwakilan dari Jong Batak. Ia juga dipercaya menjadi
bendahara dalam Kongres Pemuda II.
Amir Syarifuddin merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam
hukuman mati. Saat Kongres Pemuda II, Amir Syarifuddin banyak menyumbangkan
pemikiran cerdasnya.
7. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro merupakan satu di antara pembicara pada Kongres Pemuda


II hari kedua. Bersama dengan Poernomowoelan, ia membahas masalah pendidikan.
Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat anak harus mendapat pendidikan kebangsaan
serta mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Selain itu,
anak juga harus dididik secara demokratis.
Konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, membuat Sarmidi Mangoensarkoro
dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 1949 hingga
1950.

8. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong mempunyai peran besar dalam keberhasilan Kongres Pemuda II.
Pasalnya, rumah yang menjadi tempat berkumpul serta menyelenggarakan Kongres
Sumpah Pemuda II adalah miliknya.
Rumah yang terletak di Jalan Kramat Raya ini, kini telah dijadikan Museum Sumpah
Pemuda.

Anda mungkin juga menyukai