1. Soegondo Jojopoespito
2. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin merupakan satu di antara pencetus Kongres Pemuda II. Meski
sebagai pencetus, ia malah didapuk menjadi sekretaris. Saat dicalonkan sebagai ketua,
ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond.
Padahal, kala itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat
netral. Muhammad Yamin juga yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu
mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3. Soenario Sastrowardoyo
Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Pada Kongres
Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang kini menjadi
lagu kebangsaan Indonesia.
Selain itu, ia juga pandai memainkan biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda,
ia memainkan Indonesia Raya secara instrumental dengan biola (tanpa teks).
5. Djoko Marsaid
Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah adanya ketua. Djoko Marsaid
merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II berlangsung.
Djoko adalah perwakilan dari Jong Java. Tidak banyak informasi mengenai Djoko
Marsaid. Meski begitu, namanya tetap tercantum sebagai tokoh penting dalam
perumusan Sumpah Pemuda.
6. Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin merupakan perwakilan dari Jong Batak. Ia juga dipercaya menjadi
bendahara dalam Kongres Pemuda II.
Amir Syarifuddin merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam
hukuman mati. Saat Kongres Pemuda II, Amir Syarifuddin banyak menyumbangkan
pemikiran cerdasnya.
7. Sarmidi Mangoensarkoro
Sie Kong Liong mempunyai peran besar dalam keberhasilan Kongres Pemuda II.
Pasalnya, rumah yang menjadi tempat berkumpul serta menyelenggarakan Kongres
Sumpah Pemuda II adalah miliknya.
Rumah yang terletak di Jalan Kramat Raya ini, kini telah dijadikan Museum Sumpah
Pemuda.