Kelas : XI IPA 4
PENDAHULUAN
Indonesia. Latar belakang timbulnya pergerakan nasional adalah rasa senasib dan
tempat untuk mengadu nasib, adanya golongan terpelajar yang sadar akan
lagi, Sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang-
orang Islam. Mereka yang bergerak di bawah panji-panji yang bukan Islam
kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meninggalkan tempat buaian mereka
Hal ini dapat kita buktikan. Beberapa tokoh pergerakan nasional terkemuka
dari berbagai aliran berasal dari gerakan Islam. Untuk aliran nasionalisme radikal Ki
(SI). Soekarno sendiri pernah menjadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri di
pergerakan nasional berasal dan terinspirasi oleh perjuangan SI. Tan Malaka sendiri,
yang menurut Kahin, adalah seorang Komunis Nasionalis dan pendiri partai Murba,
gerakan modernis Islam Kaoem Moeda di Sumatera Barat (Poeze: 1988). Umat Islam
menduduki peran utama dalam gerakan politik dan militer. Semua perang yang terjadi
bendera Islam. Tindakan ini menyebabkan ia lebih dicintai dan dihormati rakyatnya.
nasional Indaonesia ?
4.
1.3 Tujuan
3.Untuk mengetahui peranan Jong Minahasa sebagai bagian dari organisasi pemuda
1.4 Manfaat
3.Sebagai suatu pengalaman bangsa atas persatuan dan kesatuan RI pada masa
kemudian mencari informasi dari media cetak maupun media elektronik, semisal
PEMBAHASAN
ditangkap dan diasingkan. Tan Malaka memilih Jong Java untuk tak bergerak di
bidang politik. Dalam kongres ke-7, akibat pengaruh Sarekat Islam, usul ketua Jong
Java Syamsuridjal agar anggota yang sudah berusia 18 tahun diberi kebebasan
dari anggota. Adanya program memajukan agama Islam didorong oleh H. Agus
Salim, seorang tokoh Sarekat Islam dengan alasan peranan agama sangat besar dalam
mencapai cita-cita Indonesia. Usul ini di tolak dan yang menyetujui berpolitik,
pada Islam dan nasionalisme Indonesia. Jong Minahasa berkembang menjadi suatu
wadah untuk mendidik kaum muda Islam hingga menjadi kader-kader yang
mempunyai dasar keislaman yang kokoh dan Jong Minahasa menjadi suatu organisasi
yang secara politik sangat penting dalam pergerakan pemuda Islam dalam usaha
Minahasa sebagai bagian dari organisasi pemuda Islam di kancah pergerakan nasional
Indonesia tahun 1925-1942 antara lain (a) menggagas nasionalisme Indonesia, (b)
derajat pendidikan.
masih ingin memegang teguh keislaman. Dengan berdirinya Jong Minahasa. S.M.
organisasi ini, dan tidak lama kemudian menjadi ketua cabang Jong Minahasa di
Surabaya.
Sejak tahun 1915 telah berdiri sejumlah besar organisasi kepemudaan bersifat
kedaerahan, seperti Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java (1915), Jong
Sumatranen Bond (1917), Jong Minahasa (1924), Jong Batak, Jong Minahasa, Jong
Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun dan Pemuda Kaum Betawi. Namun semua
organisasi tersebut bersifat kedaerahan dan kelompok khusus. Yang mungkin sedikit
selesai Kongres Pemuda I pada tahun 1926. PPPI merupakan wadah pemuda
diadakan.
dijelaskan :
Sebagaimana yang telah diwartakan dalam P.I no.6 dan 7, di Jacatra telah
pelajar Indonesia, Pemoeda Indonesia, Pemoeda Soematera, Jong Java, Jong Celebes,
Jong Batak Pemoeda Kaum Betawi, Jong Minahasa (JIB) dan Sekar Roekoen.
bagi siapa yang menyaksikan sendiri akan berbesar hati karena pemoeda-pemoeda
kita bukan baru mencita-citakan saja, tapi telah tegak berdiri dipusat persatuan dan
tercatat bahwa Poetra dan Poetri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia. Poetra dan Poetri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Poetra dan Poetri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sebagai
realisasi penyatuan ini, pada tanggal 31 Desember 1930 jam 12 malam, Jong Java,
bernama Jong Sumatranen Bond) telah berfusi menjadi satu dan membentuk
Indonesia yang dikemudian hari amat berperan dalam gerakan pemuda yang
Soegondo Djojopoespito dari PPPI (ketua), Djoko Marsaid dari Jong Java (wakil
ketua), Muhammad Yamin dari Jong Sumatranen Bond (Sekretaris), Amir Sjarifudin
dari Jong Sumatranen Bond (bendahara), Djohan Mu.Tjai dari Jong Minahasa.
Kontjosoengkoeno dari P.I, Senduk dari Jong Celebes, J.Lemeina dari Jong Ambon
dan Rohyani dari Pemoeda Kaum Betawi. Panitia didukung tokoh-tokoh senior
Hadjar Dewantoro dan Djokosarwono. Hadir sebagai undangan sekitar 750 orang
Bandung), Abdulrachman (B.O Jakarta), Karto Soewirjo (P.B Sarekat Islam), Muh.
hadir adalah Soerjono dan Soekawati dan dari pihak Pemerintah Hindia Belanda yang
pekerjaan dalam sedikit waktu saja, dan terang juga bukan hasil usaha dari beberapa
gelintir orang saja. Hal ini merupakan perjuangan panjang sejak Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908. Bahkan ada sebuah peristiwa lainnya yaitu ketika tahun 1904
Dr A,Rivai lulus ujian dokter sebagai Nederland Arts di Utrecht Belanda, pupus
sudahlah anggapan jelek bahwa bangsa Indonesia itu Laksheid. Kata ini amat sakit
didengar karena berarti pemalas, tidak punya kemauan bekerja atau berbuat sesuatu.
kemerdekaan yang lebih pasti. Anggota IM terdiri dari semua pemuda seperti anak-
anak SLP, SLA, sekolah khusus, kejuruan sederajat dan mahasiswa. Sejak tahun 1931
mulai dinyalakan dengan kesadaran adanya kesatuan dan persatuan kebangsaan yang
bermotifkan pantang untuk dijajah kembali oleh kekuatan asing apapun bentuknya.
Tidak sampai 1 tahun kemudian, RIS bubar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
baik itu ekonomi, politik, social, budaya maupun agama. Terutama factor agama
yang sangat berperan besar dalam pergerakan nasional terutama dalam meningkatkan
Islam seperti Jong Minahasa sendiri merupakan hasil gerakan pemuda dalam
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 sebagai hasil dari persatuan dan
3.2 Saran
Mungkin dalam pembuatan makalah yang kami buat banyak kekurangan dan
kesalahan, maka dari itu penulis bersedia menerima saran maupun kritik demi
perbaikan selanjutnya.