Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. atau yang lebih dikenal dengan Mohammad
Yamin merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Mohammad Yamin merupakan
seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus dan juga ahli hukum. Mohammad Yamin
lahir pada 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Mohammad Yamin
merupakan salah satu perintis Indonesia dan juga pelopor Sumpah Pemuda.
Kehidupan Keluarga
Pada tahun 1937, Mohammad Yamin menikah dengan Siti Sundari yaitu seorang putri
bangsawan dari Kadilangu, Demak, Jawa Tengah dan dari perkawinan tersebut mereka
dikaruniai seorang putra bernama Dang Rahadian Sinayangsih Yamin. Pada tahun 1969,
Dang Rahadian Sinayangsih Yamin melangsungkan pernikahan dengan Raden Ajeng Sundari
Merto Amodjo yaitu seorang putri tertua dari Mangkunegoro VIII.
Karier Kesusastraan
Pada 1920-an Mohammad Yamin memulai kariernya di bidang kesusastraan dengan
menjadi penulis. Karya pertama yang ditulis yamin mengunaan bahasa melayu yang ia tulis
dalam jurnal Jong Sumatera dan karya awalnya yang lainnya masih terikat dalam bentuk
bahas melayu klasik.
Pada tahun 1922, Yamn muncul sebagai penyair dengan karya puisinya yang berjudul
Tanah Air. Tanah air merupakan himpunan puisi modern pertama yang pernah diterbitkan.
Pada 28 Oktober 1928, himpunan kedua milik yamin yang berjudul Tumpah Darahku
muncul. Pada tahun yang sama karyanya dalam bentuk drama dengan judul Ken Arok dan
Ken Dedes yang berdasarkan sejarah Jawa juga muncul.
Dalam bidang kesusastraan, Yamin telah menerbitkan banyak karya dalam bentuk
drama, esei, novel sejarah, dan puisi. Yamin juga menerjemahkan karya-karya William
Shakespeare (drama Julius Caesar) dan Rabindranath Tagore.
Politik
Karier politik Yamin dimulai ketika ia masih menjadi mahasiswa di Jakarta. Ketika
itu ia bergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrar Sumpah
Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II. Dalam ikrar tersebut, ia
menetapkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu, sebagai bahasa nasional
Indonesia. organisasi Indonesia Muda, Yamin mendesak supaya Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai alat persatuan. Kemudian setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa
resmi serta bahasa utama dalam kesusasteraan Indonesia.
Wafat
Yamin meninggal di Jakarta pada 17 Oktober 1962. Sebagai pencetus ide-ide penting,
Yamin mendominasi sejarah politik dan budaya Indonesia modern. Ide-idenya berkontribusi
pada kebangkitan politik dan gelora kebanggaan nasional di Indonesia. Pada tahun 1973, ia
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Karya - karyanya
Penghargaan