Supratman dan
Sumpah Pemuda
Oleh:
Angdy Hartawan
Ata Rizky Adi Sumitro
Kevin Nakane
Lavenia Fourcelia
Qurry Auliana Safira
Latar Belakang Tokoh W.R. Supratman
Wage Rudolf Soepratman
Jatinegara, 9 Maret 1903
Anak terakhir dari enam bersaudara, Ayahnya bernama Djoemeno Senen
Sastrosoehardjo dan ibunya bernama Siti Senen
Tahun 1914 W.R. Supratman pindah ke Makassar bersama kakak sulungnya dan
suami, Roekijem dan Willem Van Eldik
Belajar bahasa Belanda selama 3 tahun di sekolah malam dan melanjutkan ke
Normaalschool hingga selesai
Ketika berumur 20 tahun, beliau menjadi guru di Sekolah Angka 2, dan 2 tahun
kemudian mendapatkan ijazah Klein Ambtenaar.
Bekerja di sebuah perusahaan dagang di Makassar
Pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan
Kaoem Kita
Pindah ke Jakarta, dan tertarik pada pergerakan nasional dan bergaul dengan
tokoh-tokoh pergerakan
Menulis buku “Perawan Desa” dan disita oleh pemerintah Belanda
Dipindah ke Kota Sengkang, Sulawesi Selatan, kemudian minta berhenti lalu pulang
ke Makassar
W.R. Supratman gemar bermain musik dan membaca buku-buku musik.
Sumbangsih pada Kebangsaan
Lagu kebangsaan
Indonesia Raya, 1928
Ibu kita Kartini, 1929
Dampak yang Relevan pada saat ini
https://jawatimuran.wordpress.com/2012/05/15/w-r-soepratman-sejarah-
perjuangan/
http://harnas.co/2017/10/01/wr-supratman-teladan-generasi-milenial
https://id.wikipedia.org/wiki/Wage_Rudolf_Soepratman