Anda di halaman 1dari 3

Materi Presentase Alya

Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah


1. Ketentuan Penulisan Judul
a. Topik
Topik ditulis dalam bentuk frasa (frasa adalah gabungan 2 kata atau lebih yang
membentuk satu kesatuan, memiliki satu makna, dengan demikian frasa tidak bias
menjadi kalimat karena tidak memiliki predikat)(unsur inti dari frasa adalah unsur
yang diterangkan, dan unsur lain nya adalah unsur yang diterangkan)
Contoh frasa: gunung tinggi (gunung unsur diterangkan, tingggi unsur yang
diterangkan)
Contoh Predikat: menulis, meneliti, merekam
b. Judul
Judul ditulis dengan huruf capital kecuali anak judul, penggunaan huruf kapital pada
anak judul hanya digunakan pada awal kata, kecuali kata penghubung dan kata depan.
2. Kata Impersonal
Kata yang tidak bersifat pribadi atau tidak berkaitan dengan seseorang, penggunaan kata
impersonal dengan tujuan untuk menggantikan seseorang yang menulis karya ilmiah
tersebut.
Contoh: penulis, peneliti
3. Kata Denotasi
Kata denotasi adalah kata atau kelompok kata yang memiliki makna sebenarnya
Contoh:
Cuaca hari ini terasa sangat panas (arti panas adalah suhu yang sangat tinggi)
Paman memiliki sapi perah (perah bermakna sapi yang menghasilkan susu)
4. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia, dan sudah
tercantum dalam kamus besar Bahasa Indonesia
5. Definisi Istilah
istilah harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum dibahas dalam karya ilmiah, dengan
tujun untuk menghindari adanya perbedaan pengertian, dalam istilah yang digunakan
Contoh:
TLSF adalah teori linguistik sistemik fungsional dengan mengumpulkan data data yang
dapat menjelaskan pengertian ciri cir keilmiahan dalam suatu teks.
Kalimat Simpleks adalah suatu bentuk penyederhanaan dari kalimat kompleks untuk
pemadatan informasi
Langkah-langkah Membuat Karya Ilmiah
1. Tahan Persiapan
a. Topik
Dalam membuat karya ilmiah, penulis harus menentukan sebuah topik, oleh karena
itu penulis harus mementukan hal apa yang dibahas dalam penulisan karya ilmiah.
Ada hal hal yang perlu diperhatikan saat menentukan topik yaitu
 Topik tersebut memberi sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan
dan layak dibahas sesuai bidang yang ditekuni penulis.
 Topik tersebut dikenal baik penulis
 Topik tersebut menarik, terutama bagi penulis
 Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
 Bahan bacaan dan data yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai
b. Judul
Setelah menentukan topik selanjutnya kita bisa membuat judul, judul harus
berhubungan dengan topik, judul hendaknya tidak berbentuk kalimat tetapi berbentuk
frasa. Dalam membuat judul kita bisa menggunakan bantuan pertanyaan apa,
mengapa, bagaimana, dimana dan kapan. Pertama mulailah dengan pertanyaan apa,
masalah apa yang akan kita gunakan, tentunya jawaban yang kita temukan bermacam
macam, kita bias memilih masalah yang dekat dengan kita atau menarik bagi kita,
misalnya masalah sampah plastik. Lanjut dengan pertanyaan mengapa, mengapa
sampah plastik, karena mencemari, sudah diuraikan sebelum nya bahwa judul ditulis
dalam bentuk frasa bukan kalimat, kata tersebut bisa kita ubah menjadi kata benda
agar bisa digunakan untuk judul karya ilmiah, sehingga kata mencemari menjadi
pencemaran. Judul karya ilmiah menjadi Pencemaran sampah plastik. Agar karya
ilmiah memiliki masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, bisa dibatasi
lagi dengan menyebut suatu tempat. Pertanyaan dimana, akan menjawab objek yang
diteliti, misalnya di dki Jakarta, jika dirasa pertanyaan kapan masih terlalu luas, bisa
kita persempit lagi dengan pertanyaan kapan, misalnya tahun 2018, dapatlah kita
judul pencemaran sampah plastic di dki Jakarta tahun 2018.
2. Tahap Pengumpulah Data
Kita bisa mengumpulkan data melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi dari
penyebaran kuisioner, mencari informasi dari kumpulan dokumen pada kartu data,
melakukan wawancara pada informan, melakukan eksperimen di laboraturium,
melakukan rekaman audio visual, dan catatan lapangan yang lengkap untung penelitian
selanjutnya.
3. Tahap Pengonsepan
Setelah data terkumpul, peneliti bisa menyeleksi data tersebut,peneliti menggolongkan
data berdasarkan sifat, jenis dan bentuk. peneliti bisa menentukan data yang akan
digunakan untuk penelitian selanjutnya, dan menyimpan data lain apabila diperlukan
untuk penelitiuan selanjutnya, apabila tahap reduksi data dirasa cukup, peneliti bisa
menganalisis data sesuai permasalahan penelitian.
4. Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, peneliti harus memeriksa kembali data yang telah di analisis.
Hal hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang ulang dapat di edit. Apabila
peneliti merasa ada bagian yang kurang, bisa diperbaiki dengan tambahan informasi yang
diperlukan.
5. Tahap Penyajian
Pada tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah untuk dibaca oleh orang lain,
oleh karena itu, penataan dari segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat
oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai