Anda di halaman 1dari 5

Marcell Siahaan

Marcell Siahaan

Nama lahir Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan


21 September 1977 (umur 33)
Lahir
Bandung, Indonesia
Pekerjaan aktor, penyanyi
Dewi Lestari (bercerai)
Pasangan
Rima Melati Adams
Anak Keenan Avalokita Kirana

Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan (Bandung, Jawa Barat, 21 September 1977),


akrab dipanggil Marcell Siahaan atau Marcell, adalah seorang musisi, penyanyi dan
aktor dari Indonesia. Dalam diri Marcell mengalir darah campuran Batak, Jawa dan
Ambon. Namanya mulai dikenal sejak berduet dengan Shanty di lagu "Hanya Memuji".
Marcell adalah suami dari mantan finalis Miss Singapore Universe 2001, aktor dan
pembawa acara, Rima Melati Adams, yang berkewarganegaraan Inggris namun menetap
di Singapura.

Biografi

Masa Kecil

Sejak kecil, Marcell telah akrab dengan musik. Kakeknya, alm. R.M. Soebroto
Hardjowahono yang berdarah Solo, mengenalkan Marcell pada musisi seperti Nat King
Cole, Frank Sinatra, Benny Goodman, Sarah Vaughn, Salena Jones dan Count Basie.
Kakeknya juga mengenalkan dirinya pada musisi-musisi pop yang lebih modern seperti
Gloria Estefan dan Celine Dion. Neneknya, alm. Doortje F.S. Noya yang berdarah
Ambon, adalah instruktur piano jazz. Ayahnya, Paian Siahaan, S.H., adalah penyuka
musik-musik rock legendaris seperti Chicago, The Doors, Rolling Stones dan The
Beatles. Ibunya, R.A. V. Indrasari, adalah penyuka musik lokal seperti Broery Pesolima,
Chrisye, Keenan Nasution dan Yockie Soerjoprajogo. Pamannya, R.M. Dr. Bayu Seto,
S.H., LLM, adalah penggemar musik Rock, Art dan Progressive Rock serta New Age
yang memasukkan pengaruh Black Sabbath, Grand Funk Railroad, Genesis, Deep Purple,
Led Zeppelin sampai Sarah Brightman dan Enya ke dalam dirinya. Kedua kakaknya,
Mariasari dan Bonavena, juga mengakrabkan musik tahun 1980an mulai dari Adult
Contemporary seperti Hall & Oates, Luther Vandross, George Duke, Kool & The Gang,
Earth,Wind & Fire, Imagination, lalu kemudian New Wave (sekarang akrab disebut Pop
Electronic) seperti Duran Duran, A-ha, The Cure, Erasure, Depeche Mode, Pet Shop
Boys sampai Rock seperti Queen, Whitesnake, Rush dan KISS. Semua jenis musik
tersebut membuat referensi bermusik Marcell semakin luas.

Kesukaannya pada musik membawa Marcell untuk ingin mendalami instrumen musik.
Awalnya, ia ingin belajar gitar seperti kakaknya. Namun karena merasa dirinya tidak
ingin disamakan dengan kakaknya, perhatiannya beralih ke bass akibat pengaruh Gene
'The Demon' Simmons-nya KISS. Merasa masih kurang cocok, akhirnya Marcell
memilih instrumen drum yang disukainya saat melihat permainan alm. Eric 'The Fox'
Carr yang juga pernah menjadi drummer KISS. Instrumen inilah yang akhirnya dia
dalami.

Karier

Saat duduk di bangku SMP, saat sedang serius bermain skateboard, Marcell diajak Robin
'Low' Malau, teman kakaknya untuk membuat band bersama. Saat itu mereka berdua
sedang 'frustrasi' karena sama-sama tidak bisa menonton konser Sepultura di Jakarta tgl 8
Juli 1992. Marcell memutuskan untuk mengikuti kursus drum di Purwacaraka Music
School, Bandung. Dalam hitungan bulan, band mereka, Puppen terbentuk. Tak disangka
band tersebut menjadi salah satu band underground terkemuka di Bandung. Album-
albumnya : Not A Pup (EP) dan MK II laris terjual secara DIY (Do-It-Yourself, kini lebih
sering disebut Independent atau Indie). Puppen menjadi salah satu legenda musik
underground Indonesia. Meskipun Puppen mengkilap di jalur underground, Marcell tetap
setia pada segala jenis musik termasuk Adult Contemporary dan Pop. Disaat yang
bersamaan, Marcell juga sempat membuat beberapa kelompok acapella antara lain
bernama Six of One, Falz No Boyz dan Smooth (yang terakhir ini adalah grup acapella-
nya bersama Gail Monoarfa, mantan vokalis Yovie & The Nuno yang juga adalah adik
kelasnya) yang membawakan lagu-lagu Shai, 4pm, Color Me Bad dan Boyz II Men di
sekolahnya, SMU St. Aloysius, Bandung. Tapi semuanya hanya berlangsung sementara
dan tidak berkomitmen untuk serius.

Tahun 1998, Marcell memutuskan keluar dari Puppen karena ia merasa Puppen tidak
membuatnya berkembang secara musikalitas dan lebih ingin berkonsentrasi melanjutkan
kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Setelah itu
namanya sempat tenggelam. Namanya baru kembali sayup terdengar saat Marcell
membentuk sebuah band beraliran modern rock bernama The Experimental Jetset yang
juga berbasis di Bandung. Band ini sempat mengeluarkan sebuah album untuk kemudian
bubar karena alasan ketidakcocokan visi dan komitmen.

Tahun 2001, Marcell bergabung dengan paduan suara Glorify The Lord Ensemble
pimpinan Daud P.M. Saba yang aktif di bidang pelayanan dari gereja ke gereja dan
berbagai kegiatan sosial lainnya. Baginya, paduan suara ini jugalah yang telah
memberikan kontribusi sangat besar dalam karier bernyanyinya. Bahkan sampai saat ini
salah satu sahabatnya di paduan suara, Jeffry Wattimena, masih terus membantunya
sebagai penyanyi latar.

Tahun 2002, Marcell tiba-tiba dikenal oleh publik saat berduet dengan Shanty di lagu
'Hanya Memuji' yang diambil dari single album pertama Shanty. Marcell berhasil
menjadi teman duet Shanty atas bantuan dari sahabatnya yang juga anggota Glorify,
Michael Hutagalung (Michael Hutagalung pernah berduet dengan penyanyi Filipina
Maribeth dalam lagu berjudul 'Love Duet' beberapa waktu lampau) yang membantunya
memainkan piano dan merekamkan demo seadanya. Bisa dibilang Michael Hutagalung
adalah juga panutan Marcell saat belajar bernyanyi lebih serius. Banyak yang
menganggap Marcell ber`khianat` terhadap aliran musik Rock yang selama ini (dikatakan
orang) diyakininya dan ini sama sekali tidak mempengaruhinya untuk terus menjalani
karier bermusiknya.

Tahun 2003, alumnus Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan ini merilis
album solo pertamanya bertitel "Marcell". Album ini kental dengan warna musik Urban
Pop. Kesepuluh lagunya didominasi oleh lagu-lagu bertempo lambat dan sedang seperti
"Semusim", "Firasat", "Jangan Pernah Berubah" dan "Waktu Kan Menjawab". Marcell
melibatkan pencipta lagu handal antara lain Melly Goeslaw, Glenn Fredly dan juga para
aranjer handal seperti Tohpati, Iso, Aksan Sjuman dan EQ Humania.

Tahun 2004, Marcell menghadirkan edisi khusus Repackaged dari album sebelumnya
dengan tambahan 2 lagu baru, "Ku Tak Mendua" dan "Mendendam" yang keduanya
diciptakan oleh Tengku Shafick.

Tahun 2006, Marcell kembali mengeluarkan album keduanya berjudul "Denganmu".


Bagi banyak orang, lagu-lagu di album keduanya jauh lebih 'berat' dan 'soulful' dari
album pertamanya. Dibandingkan album pertama, Marcell lebih banyak turun dan
menangani langsung album ini sehingga sedikit banyak idealismenya bermusik terlihat.
Marcell menggandeng musisi-musisi seperti Andezzz yang menulis lagu berjudul
'Pelukan (Untukku)', Toma Pratama, bassis kelompok Mocca yang menulis lagu berjudul
'Jiwa Yang Hilang', Irvan Chasmala sebagai Music Director dan aranjer, Andi Rianto dan
juga EQ Humania yang mengijinkan lagu "Jelita" dari album kedua Humania berjudul
'Sahabat Lama' untuk dinyanyikan ulang. Terdapat juga dua lagu ciptaan Dewi Lestari
yaitu "Semua Yang Terlambat' dan 'Jika Cinta Harus Buta' serta dua lagu ciptaan Marcell
sendiri yaitu 'Seperti Yang Kau Minta' dan 'Temani Diriku'. Album ini mendapat banyak
sekali pujian dari sisi kualitas produksi namun tidak terlalu berhasil secara penjualan
dibandingkan dengan album pertama.
Tahun 2008, Marcell mengeluarkan album ketiganya yang berjudul "Hidup". Di album
ini Marcell bekerjasama dengan seorang produser, musisi dan juga gitaris handal
Indonesia, Tohpati Hutomo. Album ini mampu mengobati kerinduan penggemar-
penggemarnya karena dianggap Marcell terlalu lama menghilang. Album ini dianggap
mewakili kelebihan-kelebihan album pertamanya antara lain lagu-lagunya yang catchy
sekaligus juga kelebihan-kelebihan di album keduanya yaitu aransemen yang kuat dan
sesuai dengan image-nya. Sebagai single pertama, dikeluarkanlah lagu 'Candu Asmara'
yang merupakan reka ulang dari sebuah lagu lama yang pernah dinyanyikan oleh seorang
'diva' dangdut Indonesia, Cici Faramida, dan diciptakan oleh seniman besar Indonesia,
Guruh Soekarno Putra. Single keduanya, 'Berhenti Berharap' diciptakan oleh Andre
Dinuth, salah seorang gitaris sesionis Indonesia. Disusul dengan single ketiga,
'Pantaskah', sebuah lagu balada akustik yang diciptakannya bersama Tohpati. Di album
ini juga terdapat satu lagu ciptaan Dewi Lestari yang dinyanyikan duet bersama salah
satu finalis Indonesian Idol musim pertama yaitu Karen Pooroe yang berjudul "Bukan
Lagu Cinta'.

Tahun 2009, Marcell membentuk sebuah grup band beraliran post-grunge bernama
Konspirasi, yang ia bentuk bersama ketiga sahabatnya yaitu Edwin Syarif, yang juga
merupakan gitaris kelompok band Cokelat, Candra 'Che' Johan yang merupakan vokalis
dari kelompok band grunge ternama Indonesia yaitu Cupumanik serta Denny Hidayat,
mantan bassis grup metal Perfect Minors yang juga seorang DJ. Mereka berempat
memutuskan untuk kembali ke jalur DIY (Do-It-Yourself) movement, sama seperti
Marcell ketika masih bersama Puppen dulu.

Selain dunia tarik suara, Marcell juga menjajal dunia peran dengan mencoba bermain di
film layar lebar. Dalam film perdananya, Andai Ia Tahu (2002), Marcell bermain
bersama Rachel Maryam. Tahun 2005, Marcell juga mencoba akting di layar kaca dalam
sinetron produksi Sinemart arahan sutradara Maruli Ara berjudul Kapan Kita Pacaran
Lagi? bersama Marcella Zalianty dan Davina Veronica dan berhasil masuk menjadi
nominator Piala Vidia 2005 dalam kategori Aktor Pria Terbaik, serta sebuah sinetron
lepas FTV arahan sutradara Arie Azis berjudul 'PACAR SELEBRITIS' bersama
Kinaryosih.

Kehidupan Pribadi

• Marcell menikah dengan penyanyi, pencipta lagu dan penulis Dewi 'Dee' Lestari
pada 12 September 2003 di Bandung. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai
seorang anak laki-laki yang diberi nama Keenan Avalokita Kirana yang lahir pada
tanggal 5 Agustus 2004. Mereka berpisah secara damai pada tanggal 3 September
2008, dan kemudian menikah untuk kedua kalinya dengan mantan finalis Miss
Singapore Universe 2001, aktor dan juga pembawa acara, Rima Melati Adams,
yang berkewarganegaraan Inggris pada tanggal 28 Januari 2009 di Kampung
Glam, Singapura.
• Marcell adalah penyuka olah raga Tai-Chi, Wing Chun dan Chinese Boxing.
• Marcell adalah seorang vegetarian dan penganut agama Buddha dengan nama
upasaka Medhakumara. Marcell ditahbiskan secara resmi sebagai penganut agama
Buddha pada upacara peringatan Hari Asadha tgl 29 Juli 2007 di Candi Mendut
oleh Bhante Sri Paññavaro Mahanayaka Thera.

Diskografi
• Marcell (2003)
• Marcell Repack (2004)
• Denganmu (2006)
• Hidup (2008)

Filmografi
• Andai Ia Tahu (2002)
• Laskar Pemimpi (2010)
• Madame X (2010)

Prestasi

• Peraih penghargaan 6th AMI-Sharp Awards dalam kategori Lagu Rekaman


Terbaik untuk lagu 'Hanya Memuji'
• Peraih penghargaan AMI Awards dalam kategori Best New Male Artist
• Peraih penghargaan Anugerah Planet Muzik dalam kategori Best Male
Performance
• Peraih penghargaan RMA (Radio Music Awards) dari MRA Group dalam
kategori Best Male Act
• Nominator Piala Vidia 2005 sebagai Aktor Pria Terbaik dalam sinetron 'Kapan
Kita Pacaran Lag

Anda mungkin juga menyukai