Dosen Pengampu:
Ibu Triwahyu Puspa H, M.Pd
Disusun oleh:
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................2
BAB II
KAJIAN TEORI.............................................................................................3
2.3 Sikap dalam Pembentukan Opini Publik serta Cara Mengelola Sikap
Tersebut....................................................................................................6
BAB III
PENUTUP..................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................12
3.3 Lampiran...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan humas adalah merebut opini publik. Opini publik berasal
dari dua kata berbahasa Latin, yaitu opinari dan publikus. Opinari berarti
berfikir atau menduga. Sedangkan publikus berarti milik masyarakat luas.
Hubungan antara kedua kata itu menyangkut hal, yaitu dugaan, perkiraan,
harapan, dan pilihan yang dilakukan oleh banyak orang. Tetapi, meskipun
publik memiliki arti luas, penegrtian publik dalam humas menyangkut
segmen yang sangat spesifik. Opini publik adalah merupakan salah satu
cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang yang ingin
menyampaikan suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada
dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara
langsung atau melalui media/perantara, hal ini dilakukan dengan cara
melalui interaksi secara langsung ataupun melalui media seperti media
cetak, media massa bahkan media sosial sekaligus.
1
Oleh karena itu opini publik dapat diartikan sebagai ungkapan
yang menjadi keyakinan yang menjadi pegangan bersama diantara para
anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu masalah
kontroversial yang menyangkut kepentingan umum.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya.
2. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat.
3. Mempunyai pendukung dalam jumlah besar
1. Memperkuat undang-undang.
2. Pendukung moral masyarakat.
3. Mudah berubah.
4. Ditentukan oleh kepentingan pribadi.
5. Dalam keadaan krisis.
6. Dalam kelompok orang pandai, informasi yang banyak dan
suasana demokratis akan timbul pendapat yang tahan uji.
7. Sangat terpengaruh pada tujuan daripada cara.
8. Opini yang sengaja diciptakan tanpa disokong fakta akan
berbalik pencipta opini.
9. Sensitif terhadap peristiwa penting.
10. Pernyataan awal dari suatu kejadian akan menentukan bentuk
opini yang berkembang.
Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal serta terbuka
melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan dengan jelas, maupun
melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung,
dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini dapat
dinyatakan melalui perilaku, sikap tindak, mimik muka atau bahasa tubuh,
atau berbentuk simbol-simbol tertulis, berupa pakaian yang dikenakan,
warna, dan sebagainya.
4
1. Kepercayaan mengenai sesuatu.
2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya.
3. Persepsi, yaitu suatu proses memberikan makna, yang berakar
dari berbagai faktor.
4. Latar belakang budaya, kebiasaan, adat istiadat yang dianut
seseorang atau masyarakat.
5. Pengalaman masa lalu seseorang/kelompok tertentu menjadi
landasan atas pendapat atau pandangannya.
6. Nilai-nilai yang dianut (moral, etika, dan keagamaan yang dianut
atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
7. Berita-berita dan pendapat-pendapat yang berkembang yang
kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.
Bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai
pembentuk opini masyarakat.
5
kepatuhan dan rasa menghormati dengan tulus ) sebagai sikap yang
dapat tersembunyi dalam diri seseorang, dan dapat dalam bentuk simbol,
bahasa tubuh, verbal, mimik muka serta bahkan dari suatu warna yang
dipakainya. Opini dari seseorang itu kemudian secara akumulatif dapat
berkembang menjadi suatu konsensus (kesepakatan), dan terkristalisasi
jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam
visi, ide, nilai-nilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan yang
hendak dicapai dikemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik.
Sikap yang mengungkapkan perasaan suka atau tidak suka adalah suatu
produk dari sejumlah pengaruh fisik dan mental. Proses tumbuh
mempengaruhi sikap. Tubuh yang sehat menunjukan sikap yang
menyenangkan sedangkan tubuh yang sakit menunjukan sikap yang
negative. Latar belakang kebudayaan,ras, dan agama seringkali
menentukan sikap seseorang. Sikap bersifat tersembunyi sampai
ditimbulkan oleh motif- motif yang dirangsang oleh kebutuhan, emosi,
gagasan, atau keadaan fisik. Motif- motif membangkitkan sikap dalam diri
seseoran berasal dari hasrat akan penghargaan, bela diri, pengungkapan
nilai- nilai pribadi, dan peningkatan pengetahuan. Motifasi yang
menimbulkan sikap biasanya diikut dengan perasaan emosional terhadap
orang, obyek, atau kelompok. Suatu sikap yang timbul dari diri seseorang
mungkin tertekan sebagai akibat dari pengaruh atau kekuatan dari luar.
6
Individu- indvidu memanifestasikan tiga jenis sikap, yaitu positif, pasif, dan
negative. Sikap positif menyebabkan seseorang bereaksi secara
menyenangkan kepada orang lain, suatu masalah, suatu kebijakan, atau
sebuah organisasi. Sikap pasif tidak akan memiliki opini mengenai
persoalan yang mempengaruhi kelompoknya. Sementara, sikap negatif
memberi individu suatu opini yang tidak menyenangkan. Sikap negative
biasanya diikuti dengan perasaan- perasaan tidak suka atau tidak puas.
7
diperlukan kristalisasi opini publik. Pejabat humas harus secara berkala
melakukan analisis dan evaluasi terhadap opini yang sedang beredar
dalam segmen-segmen publiknya.
8
3. Opini publik dapat mendukung keberlangsungan berlakunya
norma
Contoh norma adalah kesopanan-santunan antara muda dan yang lebih
tua, antara yang muda dan dua orang yang seusia, serta ketika orang
berlalulintas.
9
Ketika reformasi opini publik terhadap TNI cenderung negatif. Opini publi
menuntut agar Dwifungsi dihapus, wakil mereka di MPR dikurangi bahkan
akhirnya dihapuskan. TNI tidak tinggal diam. TNI kembali berkonsentrasi
ke pengamanan negara.
10
berusaha agar tetap membawa ciri daerahnya masing-masing. Pesta
pernikahan sering disertai tarian dan pelaminan mewah yang mengikuti
adat daerah tertentu. Tata-cara kedaerahan digunakan mengiringi
pengantin dan keluarganya ke pelaminan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Opini publik merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau
sekumpulan orang-orang yang ingin menyampaikan suatu pemikiran,
pendapat, masukan atau aspirasi yang ada dipikirannya tentang hal-hal
yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung ataupun melalui media
dan perantara lainnya, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi
secara langsung ataupun melalui media seperti media cetak, media
massa bahkan media sosial sekalipun. Proses pembentukan opini publik
menggambarkan mulai dari persepsi seseorang sehingga terbentuknya
suatu opini publik, yaitu berakar dari latar belakang budaya, pengalaman
masa lalu, nilai-nilai yang akan melahirkan suatu interpretasi atau
pendirian seseorang, dan pada akhirnya akan terbentuk suatu opini publik,
apakah nantinya bersifat mendukung, menentang atau berlawanan.
3.2 Saran
Harapannya, setelah mengetahui pengertian dari opini publik,
proses pembentukan opini publik, sikap dalam pembentukan opini publik,
serta cara mengelola sikap tersebut dan bahkan kekuatan dari opini publik
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi kepada
pembaca terutama kepada mahasiswa/i Administrasi Pendidikan yang
nantinya dapat mengimplementasikannya dalam dunia kerja serta yang
akan terjun dan hidup di masyarakat.
12
3.3 Lampiran
13
DAFTAR PUSTAKA
14