Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi dalam Kesehatan

“Konsep Komunikan”

Dosen Pengampu:

Siti Sholihat, M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok 3

Yuliana Putri ( 1320122010 )

Arba'a Utha Nurizky ( 1320122011 )

Yulyana Safitri (1320122013)

PROGAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES RAFLESIA DEPOK

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah – Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Dan para keluarga serta sahabatnya. Dan tak lupa kami
bersyukur atas tersusunnya makalah ini yang berjudul “Konsep Komunikan”

Terima kasih kepada Ibu Siti Sholihat, M.Kes selaku dosen mata kuliah Komunikasi
dalam Kesehatan program studi Kesehatan Masyarakat. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan kami dalam
penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya
mahasiswa STIKes Raflesia dan semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Depok, 17 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Audiens............................................................................................................................5
2.2 Kebutuhan Audiens...........................................................................................................................5
2.3 Komunikan atau Audiens yang Terlibat dalam Komunikasi...............................................................6
2.4 Tipe-tipe Audiens dalam Komunikan adalah:....................................................................................7
Metode Pemetaan Audiens.....................................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10
Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Komunikan adalah komponen yang terpenting dalam berlangsungnya suatu komunikasi,
karena komunikan akan menjadi sasaran komunikasi. Komunikan ialah pihak lain yang
diajak berkomunikasi yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang
menerima berita atau pesan komunikasi. Komunikan boleh jadi suatu orang, sekumpulan
orang (kelompok orang atau masyarakat), komunitas, organisasi, dan sebagainya.
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting baik dalam kehidupan
berorganisasi maupun dalam kehidupan sosial. Dalam keseharian di sadari atau tidak
komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.
Untuk menjalin hubungan yang harmonis diperlukan rasa kemanusiaan yang akarb dan
saling pengertian sesama anggota masyarakat. Hal itu biasa terjadi karena adanya
komunikasi yang dilakukakan oleh anggota masyarakat. Dengan komunikasi kita dapat
meminimalisir konflik yang ada dalam kehidupan sehari-hari, baik itu konflik antar
individu, antar kelompok maupun konflik antar organisasi.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dimana komunikator memberikan
pesan kepada komunikan baik verbal maupun nonverbal melalui suatu saluran (channel)
kemudian pesan tersebut mendapatkan tanggapan dari komunikan sehingga terjadi
kesepahaman antara komunikator dengan komunikan.
Menurut Effendi (2004:5) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampain suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikan/audiens?
2. Bagaimana tipe-tipe audiens?
3. Bagaimana cara kerja komunikan?

Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud komunikan/audiens
2. Untuk mengetahui tipe-tipe audiens
3. Untuk mengetahui cara kerja komunikan
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Audiens


Secara bahasa kata Audiens berasal dari bahasa Yunani yaitu “Audier” yang artinya
“mendengar”. Namun secara harafiah audiens disebut juga dengan khalayak. Khalayak
adalah sekumpulan orang yang memiliki hubungan dengan media massa baik media cetak
maupun elektronik.
Penerima atau receiver atau disebut juga audiensi adalah sasaran atau target dari pesan.
Penerima sering pula disebut dengan “komunikan” Penerima dapat berupa satu individu, satu
kelompok, lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia yang tidak saling mengenal.
Siapa yang akan menerima pesan (penerima pesan) dapat ditentukan oleh sumber, misalnya
dalam komunikasi melalui telepon. Namun adakalanya penerima pesan tidak dapat
ditentukan oleh sumber misalnya dalam program siaran televisi. Perlu diperjelas di sini
bahwa dalam situasi tertentu, sumber dan penerima pesan langsung berhubungan namun
dalam kesempatan lain sumber dan penerima pesan dipisah oleh ruang dan waktu.

2.2 Kebutuhan Audiens


Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu:
2.2.1 Temukan apa yang diinginkan oleh audiens
Untuk dapat memenuhi kebutuhan audiens akan informasi. komunikator harus dapat
menemukan apa yang ingin audiens ketahui, dan segeralah untuk memberikan informasi
yang dimintanya tersebut.

2.2.2 Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan

Setelah memberikan informasi yang diinginkan, berikanlah tambahan informasi lain yang
mungkin akan sangat membantu meskipun informasi tersebut secara khusus tidak diminta
oleh audiens.
2.2.3 Berikan semua informasi yang diperlukan
Usahakan agar semua informasi penting yang diminta oleh audiens tidak ada yang
terlewatkan. Dengan kata lain, semua informasi penting telah tercakup dalam pesan yang
diberikan. Pastikan agar apa yang diminta oleh audiens benar telah sesuai dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
2.2.4 Pastikan bahwa informasinya akurat
Informasi yang disampaikan kepada audiens hendaklah informasi yang benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan memberikan informasi yang salah
kepada audiens.
2.2.5 Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens
Cobalah untuk menemukan hal-hal penting yang sangat menarik bagi audiens.
Selanjutnya, berikan perhatian khusus atau lebih kepada hal tersebut

2.3 Komunikan atau Audiens yang Terlibat dalam Komunikasi


Makna keterlibatan audiens berarti cara menemukan dalam mana orang merasa
bahwa mereka merupakan bagian terpenting dalam proses pembuatan keputusan itu
sangat menentukan untuk diambil.
5 level dimana keterlibatan audiens membutuhkan proses agar menjadi efektif diantara
lain :
 Grass roots level adalah bekerja langsung dengan individu
 Community networks adalah mendukung forum komunitas yang berbeda
 Profesional networks adalah membangun aliansi dan kemitraan
 Organization development adalah mengubah cara organisasi bekerja
 Co ordination adalah membuat semua berbeda level

Manfaat keterlibatan komunikasi atau audiens dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Bagi individu
 Orang akan melihat perubahan yang terjadi sebagai hasil dari
keterlibatan mereka dan merasa mendapatkan keuntungan atas itu
 Orang akan mejadi sadar apa sebab keputusan itu dibuat dan apa sebab
prioritas itu ditetapkann
 Orang akan menjadi lebih aktif terlibat dalam komunitas mereka
b. Bagi komunitas
 Akan tercipta komunikasi yang lebih baik dengan kelompok-
kelompok komunitas
 Komunitas akan merasa lebih kuat dalam mempertemukan kebutuhan
lokal dan berpengaruh terhadap keputusan
 Mereka akan diberi sumber daya untuk mendapatkan dan terlibat lebih
banyak orang

2.4 Tipe-tipe Audiens dalam Komunikan adalah:


2.4.1 Audiens yang Bersahabat

Merupakan tipe komunikan, tipe pendengar, pembaca, pemirsa yang mempunyai disposisi
positif terhadap informasi yang dikemukakan oleh komunikator. Karena disposisi mereka
positif terhadap kreadibilitas komunikator, media pengalih informasi, maupun situasi
komunikasi maka mereka akan lebih mudah menerima dan memahami informasi dari
komunikator.

2.4.2 Audiens yang Bermusuhan

Audiens yang bermusuhan adalah audiens yang mempunyai tipe sikap yang berkebalikan
dari audiens yang bersahabat. Audiens yang bermusuhan merupakan tipe komunikan,
pendengar, pembaca, tipe pemirsa yang mempunya disposisi yang negatif terhadap
kredibilitas komunikator, media pengalih informasi, maupun situasi komunikasi maka
mereka akan sangat sulit menerima dan memahami informasi dari komunikan.

2.4.3 Audiens yang Netral

Audiens yang netral adalah audiens yang mempunyai sikap netral, tidak memihak kepada
komunikator atau pada informasi yang disampaikan oleh komunikator. Sikap komunikasi
seperti ini mau berdiri diantara sikap positif atau negatif namun kadang-kadang dianggap
oleh orang yang berani memilih setuju dengan tidak setuju sebagai tipe sikap yang ambigu,
bahkan tidak tegas.

2.4.4 Audiens yang Apatis


Audiens yang apatis adalah audiens yang bersikap masa bodoh terhadap komunikator
maupun terhadap informasi yang dia terima. Sikap masa bodoh atau malas tahu isi
sebenarnya didorong oleh tingkat keterlibatan audiens terhadap informasi yang mereka
terima. Artinya tidak ada keuntungan atau kerugian apapun mereka terima lantaran disposisi
positif atau negatif.

2.4.5 Audiens dengan Sikap Campuran

Audiens dengan sikap campuran adalah audiens dengan sikap bersahabat namun
bermusuhan, dapat memberikan disposisi positif terhadap komunikator. Bersahabat namun
netral, dapat memberikan disposisi positif namun bersikap masa bodoh

Metode Pemetaan Audiens


2.5.1 Sosiologi
Disebut juga sebagai analisis demografis. Pemetaan sosiologis dilakukan melalui pen
dekatan objektif berdasarkan data statistik sosial dari audiens. Pemetaan ini sering dis
ebut dengan kategori demografis yang secara sederhana mau menjawab who the audi
ence is. Ada beberapa faktor yang dapat dipetakan, yakni:
a.umur
b.gender
c.tingkat pendidikan
d.tingkat pengetahuan
e.jenis pekerjaan
f.tingkat pendapatan
g.agama

2.5.2 Psikologis

Audiens dapat dipetakan berdasarkan hukum-hukum psikologis baik secara individual


kelompok, komunitas, maupun masyarakat dalam cara berpikir dan pendekatan psiko
logi (sosial).
a.Konsep diri
b. Kebutuhan audiens
2.5.3 Antropologi

Salah satu metode yang mudah untuk melihat kategori nilai budaya adalah dengan me
mpelajari kearifan lokal. Kearifan lokal adalah engetahuan kultural yang dimiliki oleh
komunitas, pengetahuan yang dimiliki oleh mereka itu adalah unik, baik sebagai nilai
ataupun sebagai norma dan kebiasaan mereka.
Karakteristik dari kearifan lokal, misalnya:
a. Umumnya ada dalam setiap komunitas
b. Ada dalam kebudayaan tertentu
c. Menjadi dasar pengambilan keputusan
d. Menjadi dasar dan strategi berjuang di masa depan
e. Dokumentasi yang tersitematis
f. Berkaitan dengan kehidupan atau kebiasaan untuk hidup, misalnya atur kerjasa
ma, pelihara air, atur kerja kebun, dan lain-lain.
g. Dapat diadaptasikan dalam aktifitas yang lain
h. Dituturkan secara lisan atau perilakunya non verbal.

2.5.4 Analisis berdasarkan konteks percakapan

Analisis terhadap audiens dapat dilakukan dengan melihat tema dipercakapkan.


a. Ukuran audiens
Makin banyak orang, ternyata lebih sulit dipengaruhi karena makin banyak fakror psi
kologis sosial yang patut diperhitungkan.
b. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik juga ikut menentukan tingkat keterpengaruhan. Lingkungan fisik ya
ng suhunya panas membuat orang lebih cepat letih sehingga hanya bertemu dalam sat
u pertemuan yang waktunya lebih singkat.
c. Kesempatan yang sesuai
Mempengaruhi orang atau audiens dilakukan berdasarkan waktu bercakap-cakap, har
us memperhitungkan jika berbicara dengan audiens dalam kesempatan seperti sosial,
agama, hubungan kerja.
d. Waktu bicara yang sesuai
Dimana waktu yang tepat untuk bicara? Apakah dipagi hari dimana orang masih sibu
k mengurus keluarga, atau di sore hari ketika orang harus beristrahat, dan lain-l

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara seorang individu yang menyam
paikan pesan (komunikan) kepada seorang individu yang menerima pesan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan maksud dan tujuan komunikasi untuk mewu
judkan suatu pengertian yang sama antara pihak yang mengoperkan dan pihak yang mene
riman informasi, gagasan, sikap atau isi perasaan lainnya. Selanjutnya, untuk merubah tin
gkah laku komunikan sesuai dengan kehendak komunikator.

Saran
Diperlukan peningkatan kemampuan komunikasi pada individu yang terlibat, sehi
ngga dapat memperkecil tingkat kesalahan penafsiran pesan antara komunikator dan kom
unikan. Diupayakan untuk meningkatkan situasi yang kondusif agar keefektifan komuni
kasi organisasi dapat tercipta dan mampu meningkatkan kepuasan dalam berkomunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Morissan. Teori Komunikasi, Bogor Ghalia Indonesia, 2013

M.Si, Dr Alexander Thian. Komunikasi Bisnis, Penerbit Andi, 25 Nov. 2021

Pd, Mhd Fuad Zaini Siregar, M., and Ahmad Zaki Pd M. Komunikasi Organisasi Pendidikan.
STAI-JM Press. Jul 2022

Kinanti, Abigail K et al. BUSINESS COMMUNICATION: KONSEP DAN APLIKASI DALAM


KONTEKS INDIVIDU, KELOMPOK, DAN ORGANISASI. Scopindo Media Pustaka, 13 Dec.
2020

Purwanto M.B.A Drs Djoko, Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga, Erlangga, 2006

Anda mungkin juga menyukai