“Konsep Komunikan”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 3
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah – Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Dan para keluarga serta sahabatnya. Dan tak lupa kami
bersyukur atas tersusunnya makalah ini yang berjudul “Konsep Komunikan”
Terima kasih kepada Ibu Siti Sholihat, M.Kes selaku dosen mata kuliah Komunikasi
dalam Kesehatan program studi Kesehatan Masyarakat. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan kami dalam
penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya
mahasiswa STIKes Raflesia dan semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Audiens............................................................................................................................5
2.2 Kebutuhan Audiens...........................................................................................................................5
2.3 Komunikan atau Audiens yang Terlibat dalam Komunikasi...............................................................6
2.4 Tipe-tipe Audiens dalam Komunikan adalah:....................................................................................7
Metode Pemetaan Audiens.....................................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10
Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikan adalah komponen yang terpenting dalam berlangsungnya suatu komunikasi,
karena komunikan akan menjadi sasaran komunikasi. Komunikan ialah pihak lain yang
diajak berkomunikasi yang merupakan sasaran dalam kegiatan komunikasi atau orang yang
menerima berita atau pesan komunikasi. Komunikan boleh jadi suatu orang, sekumpulan
orang (kelompok orang atau masyarakat), komunitas, organisasi, dan sebagainya.
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting baik dalam kehidupan
berorganisasi maupun dalam kehidupan sosial. Dalam keseharian di sadari atau tidak
komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.
Untuk menjalin hubungan yang harmonis diperlukan rasa kemanusiaan yang akarb dan
saling pengertian sesama anggota masyarakat. Hal itu biasa terjadi karena adanya
komunikasi yang dilakukakan oleh anggota masyarakat. Dengan komunikasi kita dapat
meminimalisir konflik yang ada dalam kehidupan sehari-hari, baik itu konflik antar
individu, antar kelompok maupun konflik antar organisasi.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dimana komunikator memberikan
pesan kepada komunikan baik verbal maupun nonverbal melalui suatu saluran (channel)
kemudian pesan tersebut mendapatkan tanggapan dari komunikan sehingga terjadi
kesepahaman antara komunikator dengan komunikan.
Menurut Effendi (2004:5) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampain suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikan/audiens?
2. Bagaimana tipe-tipe audiens?
3. Bagaimana cara kerja komunikan?
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud komunikan/audiens
2. Untuk mengetahui tipe-tipe audiens
3. Untuk mengetahui cara kerja komunikan
BAB II
ISI
Setelah memberikan informasi yang diinginkan, berikanlah tambahan informasi lain yang
mungkin akan sangat membantu meskipun informasi tersebut secara khusus tidak diminta
oleh audiens.
2.2.3 Berikan semua informasi yang diperlukan
Usahakan agar semua informasi penting yang diminta oleh audiens tidak ada yang
terlewatkan. Dengan kata lain, semua informasi penting telah tercakup dalam pesan yang
diberikan. Pastikan agar apa yang diminta oleh audiens benar telah sesuai dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
2.2.4 Pastikan bahwa informasinya akurat
Informasi yang disampaikan kepada audiens hendaklah informasi yang benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan memberikan informasi yang salah
kepada audiens.
2.2.5 Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens
Cobalah untuk menemukan hal-hal penting yang sangat menarik bagi audiens.
Selanjutnya, berikan perhatian khusus atau lebih kepada hal tersebut
a. Bagi individu
Orang akan melihat perubahan yang terjadi sebagai hasil dari
keterlibatan mereka dan merasa mendapatkan keuntungan atas itu
Orang akan mejadi sadar apa sebab keputusan itu dibuat dan apa sebab
prioritas itu ditetapkann
Orang akan menjadi lebih aktif terlibat dalam komunitas mereka
b. Bagi komunitas
Akan tercipta komunikasi yang lebih baik dengan kelompok-
kelompok komunitas
Komunitas akan merasa lebih kuat dalam mempertemukan kebutuhan
lokal dan berpengaruh terhadap keputusan
Mereka akan diberi sumber daya untuk mendapatkan dan terlibat lebih
banyak orang
Merupakan tipe komunikan, tipe pendengar, pembaca, pemirsa yang mempunyai disposisi
positif terhadap informasi yang dikemukakan oleh komunikator. Karena disposisi mereka
positif terhadap kreadibilitas komunikator, media pengalih informasi, maupun situasi
komunikasi maka mereka akan lebih mudah menerima dan memahami informasi dari
komunikator.
Audiens yang bermusuhan adalah audiens yang mempunyai tipe sikap yang berkebalikan
dari audiens yang bersahabat. Audiens yang bermusuhan merupakan tipe komunikan,
pendengar, pembaca, tipe pemirsa yang mempunya disposisi yang negatif terhadap
kredibilitas komunikator, media pengalih informasi, maupun situasi komunikasi maka
mereka akan sangat sulit menerima dan memahami informasi dari komunikan.
Audiens yang netral adalah audiens yang mempunyai sikap netral, tidak memihak kepada
komunikator atau pada informasi yang disampaikan oleh komunikator. Sikap komunikasi
seperti ini mau berdiri diantara sikap positif atau negatif namun kadang-kadang dianggap
oleh orang yang berani memilih setuju dengan tidak setuju sebagai tipe sikap yang ambigu,
bahkan tidak tegas.
Audiens dengan sikap campuran adalah audiens dengan sikap bersahabat namun
bermusuhan, dapat memberikan disposisi positif terhadap komunikator. Bersahabat namun
netral, dapat memberikan disposisi positif namun bersikap masa bodoh
2.5.2 Psikologis
Salah satu metode yang mudah untuk melihat kategori nilai budaya adalah dengan me
mpelajari kearifan lokal. Kearifan lokal adalah engetahuan kultural yang dimiliki oleh
komunitas, pengetahuan yang dimiliki oleh mereka itu adalah unik, baik sebagai nilai
ataupun sebagai norma dan kebiasaan mereka.
Karakteristik dari kearifan lokal, misalnya:
a. Umumnya ada dalam setiap komunitas
b. Ada dalam kebudayaan tertentu
c. Menjadi dasar pengambilan keputusan
d. Menjadi dasar dan strategi berjuang di masa depan
e. Dokumentasi yang tersitematis
f. Berkaitan dengan kehidupan atau kebiasaan untuk hidup, misalnya atur kerjasa
ma, pelihara air, atur kerja kebun, dan lain-lain.
g. Dapat diadaptasikan dalam aktifitas yang lain
h. Dituturkan secara lisan atau perilakunya non verbal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara seorang individu yang menyam
paikan pesan (komunikan) kepada seorang individu yang menerima pesan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan maksud dan tujuan komunikasi untuk mewu
judkan suatu pengertian yang sama antara pihak yang mengoperkan dan pihak yang mene
riman informasi, gagasan, sikap atau isi perasaan lainnya. Selanjutnya, untuk merubah tin
gkah laku komunikan sesuai dengan kehendak komunikator.
Saran
Diperlukan peningkatan kemampuan komunikasi pada individu yang terlibat, sehi
ngga dapat memperkecil tingkat kesalahan penafsiran pesan antara komunikator dan kom
unikan. Diupayakan untuk meningkatkan situasi yang kondusif agar keefektifan komuni
kasi organisasi dapat tercipta dan mampu meningkatkan kepuasan dalam berkomunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Morissan. Teori Komunikasi, Bogor Ghalia Indonesia, 2013
Pd, Mhd Fuad Zaini Siregar, M., and Ahmad Zaki Pd M. Komunikasi Organisasi Pendidikan.
STAI-JM Press. Jul 2022
Purwanto M.B.A Drs Djoko, Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga, Erlangga, 2006