Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMUNIKASI SELEKTIF

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
MELLIA NOVITASARI (2105053)
CITA CITA TARIHORAN (2105041)
SALSABILLA EFFRAT (2105006)
SYADU HELIN SHOPIA (2105008)

DOSEN PENGAMPU :
HEPPY SP, M.Biotech

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan atas limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga
makalah dengan judul “KOMUNIKASI SELEKTIF” dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia klinik. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang cairan transudat dan eksudat

Kelompok kami mengucapkan terimakasih kepada bapak HEPPY SP, M.Biotech Selaku
dosen mata kuliah komunikasi kesehatan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan kami mengenai topik yang diberikan. Kelompok penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah dari awal sampai
selesai.

Kami menyadarai bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Dan berharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Padang, 26 Oktober 2023

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3. Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
ISI....................................................................................................................................................6
2.1. Definisi Komunikasi Selektif............................................................................................6
2.2. Prinsip penting Komunikasi Selektif................................................................................6
2.3. Tujuan Komunikasi Selektif.............................................................................................7
2.4. Teori Proses Selektif.........................................................................................................7
2.5. Deskripsi perilaku Komunikasi Selektif...........................................................................8
2.6. Hambatan Komunikasi Selektif........................................................................................8
2.7. Unsur dari Komunikasi Selektif........................................................................................9
2.8. Bentuk dari Komunikasi Selektif......................................................................................9
2.9. Kriteria Komunikasi Selektif..........................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang,


kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Komunikasi dapat berbentuk verbal dan
nonverbal. Komunikasi juga adalah “proses atau tindakan menyampaikan pesan
(message) dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium(channel)
yang biasa mengalami gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat
intentional (disengaja) serta membawa perubahan.(Anisah et al., 2022)
Komunikasi selektif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku seseorang dalam berkomunikasi, di mana mereka memilih untuk mendengar atau
memproses informasi tertentu dan mengabaikan yang lain. Ini dapat berkaitan dengan
memfilter atau memilih pesan yang dianggap penting atau relevan sementara
mengabaikan yang dianggap kurang penting. Contoh komunikasi selektif adalah ketika
seseorang fokus pada informasi yang mendukung pandangan mereka sendiri dan
mengabaikan informasi yang bertentangan. Ini bisa menjadi penghalang dalam
berkomunikasi dengan efektif karena seseorang mungkin tidak benar-benar
mendengarkan atau memahami perspektif orang lain.
Untuk mengatasi komunikasi selektif,penting untuk berusaha lebih terbuka
terhadap berbagai sudut pandang dan mencari pemahaman yang lebih mendalam terhadap
topik tertentu. Ini membantu dalam membangun komunikasi yang lebih efektif dan
memperluas wawasan.Misalnya, seseorang mungkin lebih cenderung mendengarkan
informasi yang mendukung pandangan atau keyakinan mereka sendiri, sementara
mengabaikan informasi yang bertentangan. Ini dapat mengakibatkan kurangnya
pemahaman yang mendalam dan pandangan yang sempit. Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi komunikasi selektif, seperti minat pribadi, emosi, kebutuhan, dan latar
belakang individu. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana seseorang memproses
informasi yang diterimanya dan dapat memengaruhi kualitas komunikasi antara individu-
individu tersebut.

4
1.2. Rumusan Masalah

1. Definisi Komunikasi Selektif


2. Prinsip Penting Komunikasi Selektif
3. Tujuan Komunikasi Selektif
4. Teori Proses Selektif
5. Deskripsi Perilaku Komunikasi Selektif
6. Hambatan Komunikasi Selektif
7. Unsur Komunikasi Selektif
8. Bentuk dari Komunikasi Selektif
9. Kriteria Komunikasi Selektif

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui apa itu definisi, prinsip, tujuan, teori proses, deskripsi perilaku,
hambatan, unsur, bentuk, dan kriteria dari komunikasi selektif.

5
BAB II
ISI
2.1. Definisi Komunikasi Selektif

Komunikasi selektif adalah proses komunikasi di mana seseorang memilih untuk


mendengar atau memproses informasi tertentu sementara mengabaikan atau menghindari
informasi lainnya. Ini dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar, dan bisa disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti minat pribadi, bias, atau prioritas saat berkomunikasi.
(Natasha et al., 2019)
Komunikasi selektif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku seseorang dalam berkomunikasi, di mana mereka memilih untuk mendengar atau
memproses informasi tertentu dan mengabaikan yang lain. Ini dapat berkaitan dengan
memfilter atau memilih pesan yang dianggap penting atau relevan sementara
mengabaikan yang dianggap kurang penting. Contoh komunikasi selektif adalah ketika
seseorang fokus pada informasi yang mendukung pandangan mereka sendiri dan
mengabaikan informasi yang bertentangan. Ini bisa menjadi penghalang dalam
berkomunikasi dengan efektif karena seseorang mungkin tidak benar-benar
mendengarkan atau memahami perspektif orang lain. (Anisah et al., 2022)

2.2. Prinsip penting Komunikasi Selektif

1) Dengarkan dengan Tulus: Fokuskan perhatian pada pembicara dan hindari


gangguan. Jangan mencoba merencanakan respons Anda selama mereka masih
berbicara.
2) Tunjukkan Ketertarikan: Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Anda
menghargai pembicara. Ini bisa berupa kontak mata, anggukan kepala, atau
ekspresi wajah yang sesuai.
3) Jangan Memotong Pembicara: Biarkan pembicara menyelesaikan ucapan mereka
sebelum Anda berbicara.
4) Beri Respon yang Relevan: Saat memberikan respon, pastikan itu sesuai dengan
pesan yang telah disampaikan.
5) Hindari Pembelaan Diri yang Berlebihan:Jika ada masalah atau kritik,
pertimbangkan perspektif pembicara dan hindari pembelaan diri yang berlebihan.

6
6) Beri Umpan Balik Positif: Ketika memungkinkan, berikan umpan balik positif
atau dukungan untuk memperkuat hubungan.

2.3. Tujuan Komunikasi Selektif

1) Menghindari informasi yang tidak relevan atau tidak penting: Komunikasi selektif
membantu seseorang untuk fokus pada informasi yang benar-benar diperlukan
dalam situasi tertentu.
2) Meningkatkan efisiensi komunikasi: Dengan memilih informasi yang relevan,
komunikasi menjadi lebih efisien dan efektif.
3) Menghindari kelebihan informasi: Dalam era informasi yang berlimpah,
komunikasi selektif membantu mencegah kelebihan informasi yang dapat
membingungkan atau mengganggu.
4) Menjaga privasi: Seseorang dapat menggunakan komunikasi selektif untuk
melindungi privasi mereka dengan tidak mengungkapkan informasi pribadi yang
tidak perlu.
5) Meningkatkan kualitas komunikasi: Dengan memilih kata-kata dan informasi
dengan bijak.

2.4. Teori Proses Selektif

Teori Proses Selektif ada 3, yaitu :


1) Selective Exposure (terpaan selektif)
Terpaan selektif adalah kecenderungan orang – orang untuk menerpa dirinya
dengan pesan – pesan media yang dirasa sesuai dengan sikap dan minat yang
telah ada sebelumnya serta kecenderungan untuk menghindari pesan – pesan
media massa yang dapat menciptakan disonansi.
2) Selective retention (pengingatan selektif)
Pengingatan selektif adalah proses dimana orang – orang cenderung untuk
mengingat dengan lama informasi yang sesuai dengan sikap dan minat yang telah
ada sebelumnya dibandingkan dengan informasi yang bertentangan dengan sikap
dan minat mereka.
3) Selective perception (persepsi selektif)

7
Persepsi selektif memandang bahwa individu cenderung menafsirkan informasi
baru yang konsisten dengan kepercayaan yang telah ada sebelumnya. Persepsi
selektif terjadi dalam dua cara, yaitu :
a. Individu gagal untuk memperhatikan atau mereka salah menerima
informasi yang tidak sesuai dengan kepercayaannya.
b. Individu sering menerima bukti-bukti yang mendukung pendapat mereka
tanpa ragu namun akan menolak informasi yang mengancam secara hati-
hati, mengkritisi metode pengumpulan data dan analisis data serta
mempertanyakan penafsiran hasil.

2.5. Deskripsi perilaku Komunikasi Selektif

Deskripsi perilaku komunikasi selektif, Perilaku komunikasi selektif adalah


ketika seseorang memilih untuk mendengar atau memberikan perhatian kepada informasi
tertentu, sementara mengabaikan atau menghindari informasi lain. Ini bisa terjadi karena
preferensi pribadi, bias,atau tujuan komunikasi tertentu.
Contoh dari perilaku komunikasi selektif termasuk mendengarkan orang yang
Anda sukai dengan lebih baik dari pada yang tidak Anda sukai, mengabaikan pesan yang
tidak sejalan dengan keyakinan Anda, atau hanya fokus pada bagian-bagian tertentu dari
percakapan yang menarik minat Anda.

2.6. Hambatan Komunikasi Selektif

1. Persepsi yang Terganggu: Orang seringkali hanya mendengar apa yang mereka
ingin dengar, dan ini dapat mengganggu persepsi objektif dalam komunikasi.
2. Stereotip dan Prasangka: Prasangka terhadap individu atau kelompok tertentu
dapat menghalangi seseorang mendengarkan dengan terbuka dan obyektif.
3. Ketidakmampuan Mendengarkan: Terkadang, seseorang mungkin terlalu sibuk
memikirkan apa yang akan mereka katakan berikutnya daripada mendengarkan
dengan baik.
4. Filter Informasi: Seseorang mungkin secara sadar atau tidak sadar memilih untuk
hanya mendengarkan informasi yang mendukung pandangan atau keyakinan
mereka, dan mengabaikan yang lain.

8
5. Perbedaan Budaya dan Latar Belakang: Perbedaan budaya dan latar belakang bisa
menghambat pemahaman dan komunikasi yang efektif.
6. Emosi dan Mood: Perasaan negatif atau mood yang buruk bisa mengganggu
kemampuan seseorang untuk mendengarkan dengan baik.
7. Kecenderungan Membela Diri: Kadang-kadang, seseorang mungkin lebih fokus
pada membela diri atau merasa diserang daripada mendengarkan dengan baik.
8. Informasi Tidak Jelas: Informasi yang tidak disajikan dengan jelas atau terstruktur
dapat menyulitkan seseorang untuk mendengarkan dengan efektif.
9. Gangguan Lingkungan: Kebisingan atau gangguan lingkungan lainnya dapat
menghambat kemampuan seseorang untuk mendengarkan dengan baik.

2.7. Unsur dari Komunikasi Selektif

Unsur dari komunikasi selektif ada 4, yaitu :


1. Penyaringan informasi: Individu cenderung menyaring informasi yang diterima,
memilih untuk fokus pada hal-hal tertentu dan mengabaikan yang lain.
2. Pemahaman dan interpretasi: Orang yang berkomunikasi selektif akan cenderung
menginterpretasikan informasi sesuai dengan sudut pandang atau keyakinan
mereka sendiri.
3. Persepsi: Persepsi seseorang terhadap pesan atau informasi yang diterima dapat
dipengaruhi oleh faktor selektifnya, seperti ketidaktertarikan pada topik tertentu.
4. Respons: Respons yang muncul dari komunikasi selektif bisa beragam, mulai dari
respon positif hingga penolakan terhadap pesan atau informasi.

2.8. Bentuk dari Komunikasi Selektif

Bentuk dari komunikasi selektif,Komunikasi selektif merujuk pada kemampuan


seseorang untuk memilih pesan atau informasi yang ingin mereka sampaikan atau terima.
Bentuk dari komunikasi selektif dapat berupa :
1. Seleksi Topik: Seseorang memilih topik atau subjek tertentu untuk dibicarakan
atau dihindari dalam percakapan.
2. Seleksi Audience: Memilih audiens atau penerima pesan yang sesuai dengan
tujuan komunikasi.

9
3. Seleksi Media: Memilih media atau saluran komunikasi yang paling sesuai,
seperti pesan teks, email, telepon, atau pertemuan langsung.
4. Seleksi Gaya: Mengadaptasi gaya komunikasi (misalnya, formal atau informal)
sesuai dengan situasi atau audiens yang dituju.
5. Seleksi Informasi: Memilih informasi tertentu yang akan disampaikan atau
disimpan, sedangkan informasi lainnya diabaikan.
6. Seleksi Waktu: Menentukan waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan
memperhitungkan kesibukan atau ketersediaan penerima pesan.

2.9. Kriteria Komunikasi Selektif

Kriteria dari komunikasi selektif adalah istilah yang mengacu pada perilaku
komunikasi di mana seseorang memilih untuk berinteraksi dengan orang-orang tertentu
atau topik-topik tertentu, sementara mengabaikan yang lain. Kriteria atau tanda-tanda
komunikasi selektif dapat kita mencakup mulai dari :
1. Selektivitas terhadap Orang: Seseorang mungkin memilih untuk berkomunikasi
dengan teman-teman terdekat atau keluarga, sementara menghindari atau
mengabaikan orang-orang yang dianggap tidak penting atau kurang relevan.
2. Selektivitas terhadap Topik: Individu mungkin lebih suka berbicara tentang topik-
topik tertentu dan menghindari topik yang dianggap tidak menarik atau
kontroversial.
3. Konteks: Komunikasi selektif seringkali tergantung pada konteks. Seseorang
mungkin lebih terbuka terhadap komunikasi dengan kolega di tempat kerja dari
pada saat bersantai di rumah.
4. Tujuan: Pemilihan komunikasi juga tergantung pada tujuan individu. Seseorang
mungkin hanya ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang bisa membantu
mencapai tujuan tertentu nya.
5. Perasaan Pribadi: Emosi dan perasaan pribadi dapat memengaruhi komunikasi
selektif. Seseorang mungkin menghindari berbicara dengan orang yang telah
membuatnya marah atau sedih.

10
6. Pengalaman Sebelumnya: Pengalaman sebelumnya dengan seseorang atau topik
tertentu dapat memengaruhi apakah seseorang memilih untuk berkomunikasi atau
tidak.
7. Nilai dan Keyakinan: Nilai dan keyakinan individu dapat memengaruhi
komunikasi selektif. Seseorang mungkin cenderung berkomunikasi dengan orang-
orang yang memiliki nilai dan keyakinan yang sejalan dengan mereka.
8. Kepentingan Bersama: Kadang-kadang komunikasi selektif dapat muncul ketika
ada kepentingan bersama antara individu. Orang mungkin lebih terbuka untuk
berkomunikasi jika ada kepentingan yang saling menguntungkan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Komunikasi selektif adalah proses komunikasi di mana seseorang memilih untuk


mendengar atau memproses informasi tertentu sementara mengabaikan atau menghindari
informasi lainnya. Ini dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar, dan bisa disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti minat pribadi, bias, atau prioritas saat berkomunikasi.
Contoh komunikasi selektif adalah ketika seseorang fokus pada informasi yang
mendukung pandangan mereka sendiri dan mengabaikan informasi yang bertentangan.
Ini bisa menjadi penghalang dalam berkomunikasi dengan efektif karena seseorang
mungkin tidak benar-benar mendengarkan atau memahami perspektif orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, N., Padillah, S. P., Barus, P., Sepriandito, R., Hasibuan, R. B., & Kustiawan W. (2022).
Psikologi Komunikasi. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen (JIKEM), 2(1),
1705–1715.

Natasha, B., Wibowo Yunanto, P., & Oktaviani, V. (2019). Perbandingan Desain Komunikasi
Visual Berbasis Brosur dan Video Sebagai Media Promosi Dapur Lamda di Cisauk-
Tangerang. PINTER : Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer, 3(1), 13–17.
https://doi.org/10.21009/pinter.3.1.3

13

Anda mungkin juga menyukai