Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH STRATEGI KOMPETENSI BISNIS

ANALISIS STRUKTURAL INDUSTRI

OLEH

KELOMPOK 1

1. JEMES DON PAULO PARERA (1810030077)

2. MAGRETH PATRICIA BAU (1810030165)

3.LADY VERLINDA HEZRON (1810030185)

4. SARAH G BANGNGU (1810030051)

5. EUPHRASIA Y. MARU (1810030199)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG

1
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-nyalah kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baik mungkin. Melalui makalah ini kami sebagai penulis berusaha
mencari dan memahami untuk memperjelas materi yang telah di tugaskan kepada kami yaitu
tentang “PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH”. Materi ini kami susun dengan tujuan dan
fungsi pendidikan agar menjadi lebih mengetahui mengenai pembahasan ini, dan juga untuk
menambah wawasan dan pengalaman bagi kita semua.
Mungkin didalam menyusun/menyajikan makalah ini kami menyadari bahwa ringkasan
ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, walaupun demikian kami telah berupaya
agar isi makalah ini sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari kawan-kawan semua demi penyempurnaan ringkasan ini.
Dengan demikin kami mengucapkan terimaksih kepada kawan-kawan semua yang
senantiasa bersedia membaca makalah yang telah kami sajikan ini semoga jadi bermanfaat bagi
kita semua, Amiiin.

Kupang, Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
Cover……………..………………………………………….............................. 1
Kata pengantar...................................................................................................... 2
Daftar isi............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 4
1.1. Latar belakang................................................................ .............................. 4
1.2. Rumusan masalah.......................................................................................... 4
1.3. Tujuan............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN............ ....................................................................... 5
Analisis Struktural Industri ……… …………………………………………… 5
Penentu Struktural Intensitas Persaingan ……………………………………… 5
Ancaman pendatang baru………..……………………………………………... 6
Rintangan masuk ……………………………………………………………..... 7
Perlawanan yang diperkirakan ………………………………………………… 11
Harga penghalang masuk ……………………………………………………… 11
Sifat-sifat hambatan masuk…………………………………………………….. 12
Pengalaman dan skala sebagai hambatan masuk………………………………. 12
Tingkat persaingan diantara para pesaing ……………………………………… 14
Mengalihkan persaingan………………………………………………………… 16
Tekanan dari produk pengganti ………………………………………………… 17
Kekuatan tawar-menawar……………………………………………………….. 17
Mengubah kekuatan pembeli…………………………………………………… 17
Kekuatan tawar-menawar pemasok ……………………………………………. 18
Strategi bersaing ………………………………………………………………... 18
Pemerintah sebagai kekuatan dalam persaingan industri……………………….. 18
Analisis structural dan strategi bersaing ………………………………………… 19
Penempatan posisi……………………………………………………………….. 19
Mempengaruhi keseimbangan …………………………………………………... 20
Memanfaatkan perubahan ……………………………………………………….. 20
Strategi diversifikasi……………………………………………………………… 21
Analisis structural dan defenisi industry…………………………………………..21

3
Kegunaan analisis structural…………………………………………………………22
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 23
3.1. Kesimpulan........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELANKANG


Bab ini akan membahas bagaimana mengidentifikasikan aspek struktural kunci dalam
industri yang menentukan kekuatan daya persaingan dan karenanya juga profitabilitas
industri. Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri adalah
menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri
dengan baik terhadap kekuatan tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan
tersebut secara positif.

Karena kekuatan kolektif dari tekanan tersebut mungkin juga tampak oleh semua pesaing,
kunci utama mengembangkan strategi adalah menyelidiki dibawah permukaan dan
menganalisis sumber masing masing kekuatan tersebut. Pengetahuan mengenai sumber yang
mendasari tekanan persaingan ini memperlihatkan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
penting, menhidupkan posisinya dalam industri, meneaskan bidang bidang di mana
kecenderungan industri menjanjikan adanya peluang atau ancaman yang terbesar. Analisis
struktural merupakan penunjang fundamental untuk merumuskan strategi bersaing dan
merupakan tulang punggung utama bagi sebagian besar konsep dalam buku ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa itu analisis struktural industry?
 Bagaimana analisis structural industry?
 Bagaimana strategi bersaing ?

1.3 TUJUAN
 Untuk memahami analisis struktural industry
 Untuk memahami strategi bersaing dalam analisis structural industri

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS STRUKTURAL INDUSTRI

Inti dari perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya.
Struktur industri mempunyai pengaruh kuat dalam menentukan aturan main persaingan selain
juga strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan. Keadaan persaingan dalam suatu
industri tergantug pada lima pada lima kekuatan persaingan dasar, yang diperlihatkan dalam
bagan 1.1. Gabungan dari kelima kekuatan ini menentukan potensi laba akhir dalam industri
dimana potensi laba diukur dalam laba atas modal yang ditanamkan jangka panjang. Tidak
semua industri memiliki potensi yang sama.

PENDATANG
BARU
POTENSIAL

PARA PESAING
INDUSTRI

PEMASOK PEMBELI
PERSAINGAN DI
ANTARA
PERUSAHAAN YANG
ADA

PRODUK
PENGGANTI

Bagan 1.1 Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri.

Bab ini akan membahas bagaimana mengidentifikasikan aspek struktural kunci dalam industri
yang menentukan kekuatan daya persaingan dan karenanya juga profitabilitas industri. Tujuan

6
strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri adalah menemukan posisi dalam
industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan baik terhadap kekuatan
tekanan persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif.

Karena kekuatan kolektif dari tekanan tersebut mungkin juga tampak oleh semua pesaing, kunci
utama mengembangkan strategi adalah menyelidiki dibawah permukaan dan menganalisis
sumber masing masing kekuatan tersebut. Pengetahuan mengenai sumber yang mendasari
tekanan persaingan ini memperlihatkan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang penting,
menhidupkan posisinya dalam industri, meneaskan bidang bidang di mana kecenderungan
industri menjanjikan adanya peluang atau ancaman yang terbesar. Analisis struktural merupakan
penunjang fundamental untuk merumuskan strategi bersaing dan merupakan tulang punggung
utama bagi sebagian besar konsep dalam buku ini.

2.2 PENENTU STRUKTURAL INTENSITAS PERSAINGAN

Persaingan dalam suatu industri terus menerus menekan tingkat hasil pengembalian modal yang
ditanamkan menuju tingkat hasil pengembalian dasar yang bersaing, atau tingkat pengembalian
yang akan diperoleh industri yang dalam pengertian ekonomi diistilahkan sebagai industri
“persaingan sempura”. Tingkat pengembalian dasar yang bersaing, atau tingkat pengembalian
“pasar bebas “ ini kurang lebih sama dengan tingkat obligasi pemerintah jangkan panjang setelah
disesuaikan ke atas dengan risiko kerugian modal.

Kekuatan pesaing dalam suatu industri menentukan tingkat seberapa jauh arus masuk investasi
ini akan terjadi dan mengendalikan tingkat pengembalian menuju tingkat pasar bebas, sehingga
juga mengendalikan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tingkat pengembalian yang
diatas rata rata.

Kelima kekuatan persaingan diatas secara bersama sama menentukan intensitas persaingan dan
profitabilitas dalam industri, dan kekuatan atau kekuatan yang paling besar akan menentukan
serta menjadi sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. Contohnya, bahkan
perusahaan dengan posisi pasar yang sangat mantap dalam industri tanpa adanya ancaman
pendatang baru akan mendapatkan laba yang rendah jika berhadapan dengan produk pengganti
yang lebih murah dan hebat. Bahkan tanpa adanya produk pengganti dan adanya hambatan
masuk pun, persaingan yang gencar di antara para pesaing yang ada akan membatasi tingkat
pengembalian (laba) potensial.

Contoh yang ekstrem tentang intensitas persaingan adalah industri yang disebut industri
persaingan sempurna, dimana pendatang baru dengan bebas dapat masuk, perusahaan yang ada
tidak mempunyai posisi tawar menawar yang baik terhadap pemasok dan pelanggan, serta
persaingan tidak terkekang karena sejumlah dan produk yang ada serupa.

7
Struktur yang mendasari suatu industri, yang tercermin pada besarnya kekuatan tadi, harus
dibedakan dengan banyak faktor jangka pendek yang dapat mempengaruhi persaingan dan
profitabilitas untuk sementara waktu. Misalnya, fluktuasi kondisi ekonomi sepanjang siklus
bisnis mempengaruhi profitabilitas jangkat pendek dari hampir semua perusahaan pada banyak
industri, seperti juga keadaan lain seperti kekurangan bahan baku, pemogokan, melonjaknya
permintaan, dan sebagainya.

Setiap perusahaan akan mempunyai kekuatan dan kelemahan sendiri dalam menghadapi struktur
industri dan struktur industri itu sendiri dapat berubah secara perlahan sepanjang waktu. Namun
demikian memahami struktur industri haruslah menjadi titik awal bagi analisis strategis.

2.3 ANCAMAN PENDATANG BARU

Pendatang baru pada industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk mendapatkan bagian
pasar, serta sering kali juga sumber daya utama. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya
membengkak sehingga mengurangi profitabilitas. Perusahaan yang melakukan diversifikasi
melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain sering kali memanfaatkan sumber daya mereka
untuk membuat guncangan, seperti yang dilakukan oleh Philip Moris dengan bir Millernya di
Amerika Serikat. Jadi akuisisi ke dalam suatu industri dengan tujuan membangun posisi pasar
mungkin harus dipandang sebagai pendatan baru meskipun tidak menciptakan lingkungan yang
benar benar baru.

Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang
ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si
pendatang baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar dan/atau pendatang baru memperkirakan
akan ada perlawanan yang keras dari para pemain lama, maka ancaman dari pedatang baru akan
rendah.

2.4 RINTANGAN MASUK

Ada enam sumber utama rintangan masuk:

Skala ekonomi, skala ekonomi menggambarkan turunnya biaya satuan (unit cost) suatu produk
(atau operasional atau fungsi yang dilakukan untuk menhasilkan produk) apabila volume absolut
per periode meningkat. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa
mereka untuk masuk pada skala besar dan mengambil risiko menhadapi keras pesaing yang ada
atau masuk dalam skala kecil dan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan.

Unit dari perusahaan multibisnis munkin dapat mencapai tingkat keekonomisan yang sama
dengan skala ekonomi jika mereka bisa berbagi operasi atau fungsi yang dipengaruhi oleh skala
ekonomi dengan unit usaha lain dalam perusahaan yang sama. Misalnya sebuah perusahaan
multibisnis mungkin menghasilkan motor listrik kecil, yang kemudian digunnakan dalam

8
membuat kipas angin industri, alat pengering rambut untuk peralatan elektronik. Jika skala
ekonomi ini dalam pembuatan motor ini meluas melampaui jumlah motor yang dibutuhkan untuk
pasar tadi, perusahaan multibisnis yang melakukan diversifikasi dengan cara ini akan mencapai
tingkat ekonomi dalam pembuatan motor yang melebihi apa yang dapat mereka capai apabila
mereka hanya membuat motor untuk digunakan pada misalnya alat pengering rambut saja. Jadi
diversifikasi yang berkaitan di sekitar operasional atau fungsi yang sama dapat menghilangkan
kendala volume yang diakibatkanoleh ukuran dari suatu industri tertentu.

Jenis hambatan masuk skala ekonomi terjadi pada saat ekonomi melakukan intervasi vertikal,
artinya, beroperasi pada tahap produksi atau distribusi berikutnya.

Diferensiasi produk. Diferensiasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi


merek dan kesetiaan pelanggan, yang disebabkan oleh iklan, pelayanan pelanggan, perbedaan
produk atau sekedar karena merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri.
Diferensiasi menciptakan suatu hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru
mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi masalah kesetiaan pelanggan yang ada. Upaya
ini biasanya membawa kerugian pada saat awal dan sering kali bertahan untuk waktu yang cukup
lama. Investasi yang demikian dalam membina nama merek khususnya sangat riskan karena
investasi ini tidak mempunyai nilai sisa jika usaha masuk tersebut gagal.

Diferensiasi produk kemungkinan merupakan hambatan masuk yang paling kuat dalam produl-
produk perawatan bayi, obat-obatan yang dijual bebas, kosmetik, perbankan investasi, dan
akuntan publik. Pada industri bir, dideferensiasi produk bergabung dengan skala ekonomi pada
produksi, pemasaran, dan distribusi untuk mencptakan hambatan yang tinggi.

Kebutuhan modal. Kebutuhan untuk menanamkan sumber daya finansial yang besar supaya
dapat bersaing menciptakan hambatan masuk, terutama jika, modal tersebut diperlukan untuk
periklanan garis depan yang tidak dapat kembali atau untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan. Modal mungkin diperlukan bukan hanya untuk fasilitas produksi tapi juga untuk
hal-hal seperti kredit pelanggan, persediaan, atau untuk menutup kerugian disaat awal.

Biaya Beralih Pemasok (Switching Costs). Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya
beralih pemasok, yaitu biaya satu kali (one time costs) yang harus dikelurkan pembeli ketika
harus berpindah dari produkpemasok tertentu keproduk pemasok lainnya. Biaya peralihan ini
dapat meliputi biaya melatih kembali karyawan, biaya peralatan lengkap yang baru, biaya, dan
waktu untuk menguji atau menerima sumber baru, kebutuhan akan bantuan teknis sebagai akibat
dari ketergantungan pada bantuan perekayasaan penjual, desain ulang produk, atau bahkan biaya
psikis karena merusak hubungan. Jika biaya peralihan ini tinggi, maka pendatang baru harus

9
menawarkan penyempurnaan yang besar dalam hal biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih
dari pemasok lama.

Akses ke seluruh distribusi. Hambatan masuk dapat ditumbulkan karena adanya kebutuhan dari
pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Ketika saluran distribusi untuk
produk tersebut telah ditanggapi oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus
membujuk saluran tersebut supaya menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga,
kerja sama dalam promosi, dan sebagainya; yang akan mengurangi laba.

Biaya tak menguntungkan bebas dari skala. Perusahaan yang mapan barangkali mempunyai
keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang akan masuk tanpa melihat
berapun besarnya dan berapa pun pencapaian skala ekonomi dari pendatang baru ini.
Keunggulan-keunggulan yang yang paling penting adalah faktor-faktor sebagai berikut :

1. Teknologi produk milik seendiri: pengetahuaan akan produk atau karakteristik desain
yang dilindungi kepemilikannya melalui hak paten atau kerahasiaan.
2. Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku mentah : perusahaan yang mapan
mungkin telah menguassai sumber-sumber yang diperkirakan paling menguntungkan
dan/atau mengikat kebutuhan yang diramalkan secara dini dengan harga yang
menggambarkan tingkat permintaan akan bahan tersebut yang lebih rendah dari pada
yang sekarang ada.
3. Lokasi yang menguntungkan : perusahaan-perusahaan yang mapan mungkin telah
memonopoli lokasi yang menguntungkan sebelum kekuatan pasar mendorong kenaikan
harga untuk memanfaatkan nilai lokasi itu sepenuhnya.
4. Subsidi pemerintah : subsidi istimewa dari pemerintah dapat memberikan keunggulan
yang tahan lama pada perusahaan yang telah ada dalam bisnis-bisnis tertentu.
5. Kurva belajar atau pengalaman : dalam beberapa bisnis, ada kecenderungan bahwa biaya
satuan akan mengalami penurunan sejalan dengan didapatkan pengalaman kumulatif
dalam menghasilkan produk oleh perusahaan. Biaya menurun karena para pekerja
menyempurnakan metode mereka menjadi lebih efisien (kurva pengalaman klasik),
penyempurnaan tata letak, pengembangan peralatan dan proses khusus, kinerja yang lebih
baik dapat dari peralatan, perubahan rancangan produk membuat produksi lebih mudah,

10
teknik-teknik untuk pengukuran dan pengandalian operasional bertambah baik, dan
seterusnya.

Menurut biaya dengan pengalaman tampaknya paling berarti dalam usaha-usaha yang
melibatkan banyak tenaga kerja yang melakukan pekerjaan rumit dan/atau perikatan yang
kompleks . penurunan biaya hampir selalu sangat nyata pada tahap awal dan pertumbuhan dari
pengembangan suatu produk, dan akhirnya sampai pada peningkatan yang berkurang secara
porposional. Sering kala skala ekonomi disebutkan sebagai salah satu sebab menurunnya biaya
dengan bertambahnya pengalaman. Skala ekonomi tergantung pada per periode, dan bukan pada
volume komulatif, dan secara analitis sangat berbeda dengan pengalaman, meskipun keduanya
sering kali terjadi bersama-sama dan sulit untuk dipisahkan.

Penurunan biaya karena pengalaman dapat diperkuat jika terdapat perusahaan yang
terdiversifikasi ke dalam industri yang berbagi dalam operasional perusahaan, atau dimana
terdapat kegiatan yang berkaitan dalam perusahaan dimana pengalaman yang tidak lengkap
tetapi berguna dapat diperoleh. Pengalaman merupakan konsep yang secara luas digunakan
dalam perumusan strategi.

Kebijakan Pemerintah. Sumber utama hambatan masuk yang terakhir adalah kebijakan
pemerintah. Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk ke dalam
industri dengan peraturan-peraturan seperti persyaratan perizinan dan membatasi akses terhadap
bahan mentah. Industri yang diatur seperti dengan truk, kereta api, pengeceran minuman keraas,
dan ekspedisi muatan merupakan contoh yang jelas. Pembatasan masuk oleh pemerintah yang
lebih tidak terlihat dapat berupa peraturan seperti peraturan mengenai standar polusi udara dan
air serta peraturan keamanan dan khasiat produk.

2.5 PERLAWANAN YANG DIPERKIRAKAN

11
Perkiraan para calon pendatang baru mengenai reaksi para pesaing yang telah ada juga akan
mempengaruhi kemungkinan masuknya pesaing baru. Jika pesaing yang ada diperkirakan akan
memberikan reaksi keras sehingga pendatang baru menjadi tidak nyaman untuk beroperasi dalam
industri yang bersangkutan, maka masuknya pendatang baru dan karenanya akan merintangi
usaha ini adalah seperti sebagai berikut :

 Sejarah perlawanan keras terhadap pendatang baru;


 Perusahaan yang telah mapan dengan sumber daya yang besar untuk melakukan serangan
balik, meliputi uang tunai yang berlebih dan kemampuan untuk meminjam yang belum
dimanfaatkan, kapasitas produktif berlebih yang memadai untuk memenuhi semua
kebutuhan mendatang yang mungkin, atau penguasaan yang kuat akan saluran distribusi
atau pelanggan;
 Perusahaan yang telah mapan dengan komitmen yang besar terhadap industri dan telah
menanamkan kekayaan yang sangat tidak cair didalamnya;
 Pertumbuhan industri yang lambat, yang membatasi kemampuan industri dalam
menyerap perusahaan baru tanpa menekan kinerja penjualan dan keuangan perusahaan-
perusahaan yang telah mapan.

2.6 HARGA PENGHALANG MASUK

syarat masuknya pendatang baru kedalam suatu industri dapat dirangkum dalam sebuah konsep
hipotesis yang penting yang dinamakan harga penghalang masuk: yaitu struktur harga yang
berlaku (serta persyaratan yang berkaitan seperti mutu produk dan pelayanan) yang
menyeimbangkan ganjaran potensial dari masuknya pendatang baru ( seperti perkiraan calon
pendatang baru) dengan perkiraan biaya yang diperlukan untuk mengatasi hambatan masuk
struktural serta menghadapi resiko perlawanan. Jika tingkat harag yang berlaku lebih tinggi dari
pada harga penghalang masuk, pendatang baru akan memperkirakan laba diatas rata-rata, dan ia
akan masuk kedalam industri. Tentu saja, harga penghalang masuk tergantung pada bagaimana
perkiraan para pelaku mengenai masa depan dan bukan hanya keadaan sekarang.

Ancaman masuk kedalam industri dapat disingkirkan jika perusahaan lama memilih atau dipaksa
oleh pesaing untuk menetapkan harga dibawah harga penghalang masuk ini. Jika mereka
12
menetapkan harga diatas tingkat tersebut, perolehan yang diraih dalam bentuk profitabilitas
mungkin hanya berlangsung dalam jangka pendek karena perolehan ini akan diimbangi dengan
biaya guna melawan atau hidup berdampingan dengan pendatang baru.

2.7 SIFAT-SIFAT HAMBATAN MASUK

Ada beberapa sifat hambatan masuk lainnya yang sangat penting dari sudut pandangan strategis.
Pertama, hambatan masuk dapat dan memang berubah jika kondisi-kondisi diuraikan berubah.
Misalnya, habisnya masa berlaku paten dasar Polaroid untuk foto langsung jadi, akan sangat
mengurangi biaya absolut hambatan masuk yang disebabkan oleh teknologi hak cipta. Tidaklah
mengherankan jika kodak kemudian terjun kepasar ini. Didefernsiasi produk pada industri
percetakan majalah hampir hilang, dan ini mengurangi hambatan. Sebaliknya, dalam industri
mobil; skala

Kedua, meskipun hambatan masuk kadang kadang berubah karena berbagai alasan yang
sebagian besar berada di luar kendali perusahaan, keputusan keputusan strategis perusahaan juga
dapat mempunyai dampak besar. Misalnya, tindakan banyak perlu produsen anggur Amerika
Serikat pada tahun 1960-an untuk memperkenalkan produk produk baru, menaikkan tingkat
periklanan, dan melakukan distribusi secara nasional pasti meningkatkan hambatan masuk untuk
menaikkan sekalah ekonomi dalam industri dan membuat akses ke saluran distribusi menjadi
lebih sukar.

Akhirnya, beberapa perusahaan mungkin memiliki sumber daya atau keahlian yang
memungkinkan mereka mengatasi hambatan masuk dalam industri secara lebih murah
dibandingkan dengan sebagian perusahaan lain. Misalnya : Gillette, dengan distribusi yang
berkembang dengan baik untuk pisau cukur, menghadapi biaya masuk yang lebih rendah ke
dalam industri Pemantik api sekali pakai (disposable lighter) dibandingkan dengan perusahaan
perusahaan lain.

2.8 PENGALAMAN DAN SKALA SEBAGAI HAMBATAN MASUK

Beberapa keterbatasan sekalah ekonomi sebagai hambatan masuk, dari sudut pandang strategis
perusahaan, adalah sebagai berikut:

• Sekalah besar dan karenanya membutuhkan biaya yang lebih rendah mungkin akan
mengorbankan hambatan hambatan masuk lain yang secara potensial ada nilainya seperti

13
diferensiasi produk (Sekalah mungkin bertentangan dengan citra produk atau pelayanan yang
cepat Tanggap, misalnya) atau kemampuan untuk mengembangkan teknologi swacipta
(proprietary technology) dengan cepat.

• Perubahan teknologi dapat merugikan perusahaan Sekalah besar jika fasilitas yang dirancang
untuk mencapai skala ekonomi juga lebih khusus dan kurang fleksibel untuk menerapkan
teknologi baru.

• komitmen dalam pencapaian sekolah ekonomi dengan menggunakan teknologi yang ada dapat
mengabarkan persepsi mengenai kemungkinan teknologi baru atau mengenai cara cara baru yang
lain untuk bersaing kurang tergantung pada skala.

Pengalaman merupakan hambatan masuk yang lebih halus daripada skala, karena kurva
mengalami pengalaman saja tidak menjamin adanya hambatan masuk. Prasyarat penting lainnya
adalah bahwa pengalaman haruslah bersifat rahasia, dan tidak tersedia bagi pesaing dan calon
pendatang baru melalui (1) peniruan, (2) pembajakan karyawan pesaing, atau (3) pembelian
mesin mesin sebagian dari termasuk peralatan atau pemberian pengetahuan dari konsultan atau
perusahaan lain.

Keterbatasan lain dari kurva pengalaman sebagai hambatan masuk adalah sebagai berikut:

• hambatan masuk dapat dihilangkan oleh adanya inovasi produk atau proses yang membawa
pada teknologi yang baru dan karenanya menciptakan keseluruhan kurva pengalaman.

• mengajar biaya rendah melalui pengalaman mungkin harus mengorbankan hambatan bernilai
lainnya, seperti diferensiasi produk yang dilakukan melalui pengembangan Citra atau teknologi.
Misalnya, Hewlett-Packard telah membangun hambatan yang kokoh berdasarkan kemajuan
teknologi dalam industri di mana perusahaan perusahaan lain menganut strategi berdasarkan
pengalaman dan skala seperti Kalkulator dan komputer mini.

• jika lebih dari satu perusahaan kuat membangun strategi berdasarkan kurva pengalaman,
konsekuensi terhadap satu atau lebih diantara mereka yang menganut strategi tersebut,
pertumbuhan industri mungkin telah berhenti dan prospek untuk memperoleh manfaat kurva
pengalaman menjadi hilang.

• usaha yang terus menerus untuk menurunkan biaya melalui pengalaman dapat mengalihkan
perhatian dari pengembangan pasar di wilayah lain atau dapat mengabarkan persepsi teknologi
baru yang menghilangkan manfaat pengalaman lama.

2.9 TINGKAT PERSAINGAN DI ANTARA PARA PESAING YANG ADA

14
persaingan di kalangan pesaing ada berupa perlombaan untuk memperoleh posisi dengan
menggunakan teknik teknik seperti persaingan harga, persaingan iklan, perkenalan produk, dan
meningkatkan pelayanan atau jaminan(garansi) Kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena
satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki
posisi. Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh suatu perusahaan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya, dengan demikian dapat mendorong perlawanan
atau upaya untuk menandingi gerakan tersebut, artinya, perusahaan perusahaan saling tergantung
satu sama lain.

Beberapa bentuk persaingan, khususnya persaingan harga, sangat tidak stabil dan sangat
mungkin membuat keadaan industri memburuk dari sudut pandang profitabilitas. Penurunan
harga dengan mudah dan cepat ditandingi oleh lawan, dan sekali ditandingi maka turunlah
pendapatan bagi semua perusahaan kecuali jika Elastisitas permintaan terhadap harga pada
industri cukup tinggi. Perang iklan, di pihak lain, mungkin dapat memperluas permintaan atau
memperkuat tingkat diferensiasi produk dalam industri yang menguntungkan semua perusahaan.

Jumlah pesaing yang seimbang. Ketika jumlah pesaing cukup besar, kemungkinan terjadinya
persaingan akan besar dan beberapa perusahaan mungkin beranggapan bahwa mereka dapat
bergerak tanpa diketahui lawan. Bahkan ketika hanya terdapat sedikit perubahan, jika mereka
relatif seimbang dalam artian ukuran dan sumber dayanya akan tercipta ketidakstabilan karena
mungkin mereka cenderung saling bertarung dan mempunyai sumber daya untuk pertarungan
yang lama dan keras. Dilain pihak ketika industri sangat terpusat dan didominasi oleh satu atau
perusahaan saja, maka kekuatan relatif hanya sedikit saja, para pemimpin pasar dapat
memaksakan disiplin selain juga memainkan peran kordinat dalam industri melalui cara cara
seperti dalam memimpin harga.

Pertumbuhan industri yang lambat. Pertemuan industri yang lambat mengubah persaingan
menjadi ajang perebutan pangsa pasar untuk perusahaan perusahaan yang ingin melakukan X
pansi. Persaingan memperebutkan pasar jauh lebih tidak stabil daripada situasi industri di mana
pertumbuhan cukup cepat dan menjamin bahwa perusahaan dapat meningkatkan hasil semata
mata hanya dengan mengikuti kecepatan pertumbuhan industri, dan di mana seluruh sumberdaya
keuangan serta manajerial dapat dipergunakan dengan melakukan Perluasan mengikuti
perkembangan industri.

15
Biaya tetap atau biaya penyimpanan yang tinggi. Biaya tetap yang tinggi menciptakan tekanan
yang berat terhadap semua perusahaan yang mengisi kapasitas yang seringkali menyebabkan
penurunan harga yang cepat pada saat terjadi kapasitas berlebih. Banyak produk bahan dasar
seperti kata sebelumnya mengenai masalah ini. Karakteristik penting dari biaya adalah biaya
tetap relatif terdapat tambahan nilai, dan bukan biaya tetap sebagai biaya dari biaya total. Situasi
yang berkaitan dengan biaya tetap penting adalah di mana produk, sekali dihasilkan sangat sukar
atau mahal untuk disimpan. Di sini perusahaan juga menjadi rentan terhadap modal untuk
menghitung harga guna mencapai penjualan. Untuk tekanan ini membuat laporan dalam industri
seperti penangkapan udang serta pembuatan bahan bahan kimia berbahaya tertentu serta
beberapa bisnis jasa.

Kurangnya diferensiasi atau biaya peralihan. Ketika produk atau jasa dipandang sebagai
komoditas satu hampir menyerupai komoditas, Maka pilihan oleh pembeli banyak didasarkan
atas harga dan pelayanan, Dan desakan untuk persaingan harga dan pelayanan yang tajam dapat
terjadi. Untuk persaingan ini sangat tidak stabil, seperti yang telah di bicarakan sebelumnya. Di
lain pihak, diferensiasi produk, menciptakan tapi sebentar ada perang persaingan karena pembeli
mempunyai pilihan dan kesetian terhadap penjual tertentu.

Penambahan kapasitas dalam jumlah besar. Pada skala ekonomi memaksa bawah kapasitas harus
ditingkatkan dalam jumlah besar, maka penambahan kapasitas tersebut secara menahun dapat
merusak keseimbangan penawaran atau permintaan dalam industri, khususnya bila terdapat
resiko penambahan kapasitas yang mengelompok.

Persaingan yang beragam. Para pesaing dengan strategi yang beragam, asal usul, kepribadian,
tata hubungan mereka dengan perusahaan induk mempunyai tujuan yang berlainan untuk
bersaing dan akan terus menurus berhadapan satu sama lain dalam proses nya. Mereka mungkin
mengalami kesulitan untuk mengetahui keinginan pihak lainnya secara akurat dan bersepakat
untuk membuat aturan main dalam industri. Pemilihan strategi yang tepat bagi satu pesaing bisa
salah untuk yang lain.

Pesaing asing seringkali menambah keragaman dalam industri karena situasi mereka yang
berbeda dan seringkali juga karena tujuan mereka berbeda. Demikian pula halnya untuk
pengusaha pemilik pabrik atau perusahaan jasa kecil, karena mereka mungkin sudah cukup puas
dengan tingkat pengembalian atau modal yang ditanamkan yang di bawah normal guna
mempertahankan kekuasaan dan kepemilikan, sedangkan. pengembalian seperti itu tidak wajar
dan dirasakan tidak rasional oleh perusahaan pesaing yang sahamnya dimiliki umum.

16
Taruhan strategis yang besar. Persaingan dalam suatu industri menjadi semakin tidak menentu
apabila sejumlah perusahaan mempunyai taruhan yang besar untuk mencapai sukses di situ.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang terdiversifikasi mungkin mengutamakan pencapaian
sukses dalam industri tentu guna mengembangkan strategi perusahaan secara menyeluruh.

Hambatan pengunduran diri yang tinggi. Hambatan pengunduran diri adalah faktor faktor
ekonomi, strategis, dan emosional yang membuat perusahaan tetap bersaing dalam bisnis
meskipun mereka mungkin memperoleh laba atau investasi yang rendah atau bahkan negatif.
Sumber sumber utama hambatan pengunduran diri adalah sebagai berikut:

• aset khusus: aset yang sangat khusus untuk bisnis atau lokasi tertentu mempunyai nilai liquid
ASI yang rendah atau biaya yang tinggi untuk dialihkan atau dikonversikan

• biaya tetap pengunduran diri: ini mencakup persetujuan dengan tenaga kerja, biaya
pemindahan, pemeliharaan kemampuan atau suku cadang, dan lain lain.

• Tata hubungan strategis: Tata hubungan antara unit usaha dengan unit lain dalam perusahaan
dalam artian citra, kemampuan pemasaran, akses ke pasar finansial, fasilitas bersama, dan lain
lain. Semua ini menyebabkan perusahaan secara strategis sangat berkepentingan untuk tetap
berada dalam bisnis tersebut.

• hambatan emosional: ketidaksediaan manajemen untuk melakukan pertimbangan pertimbangan


ekonomis dalam buat keputusan untuk keluar dari bisnis ini sebabkan oleh keterikatan nya
dengan bisnis tertentu, kesetiaan pada karyawan, Kecemasan akan masa depan karirnya,
kebanggaan, dan lain lain.

• pembatasan oleh pemerintah yang sosial: ini meliputi larangan atau pencegahan dari
pemerintah untuk mengundurkan diri dari bisnis karena kekhawatiran akan film kesempatan
kerja dan akibat akibat ekonomi regional: ini khususnya lazim negara di luar Amerika Serikat.

Ketiga empat dan pengunduran diri tinggi, kelebihan kapasitas tidak akan keluar dari industri,
dan perusahaan perusahaan yang kalah dalam persaingan tidak akan menyerah. Sebaliknya,
mereka bertahan dengan kuat dan karena kelemahannya, mereka harus menerapkan taktik yang
ekstrim. Profitabilitas keseluruhan industri dapat menjadi rendah karena nya.

2.10 MENGALIHKAN PERSAINGAN

Faktor faktor yang menentukan intensitas persaingan dpt dan memang akan berubah. Contoh
yang sangat umum adalah perubahan dalam pertumbuhan industri yang dikarenakan oleh

17
kedewasaan industri. Pada suatu saat industri beranjak dewasa, tingkat pertumbuhannya
menurun, sehingga mengakibatkan persaingan jadi awet, penurunan laba dan seringkali
guncangkan pasar.

Perubahan persaingan lain yang juga umum terjadi pada saat suatu akuisisi mengantarkan
kepribadian yang sangat berbeda di dalam industri, seperti yang terjadi pada akuisisi Miller Beer
oleh Philip Morris dan Akuisisi Charmin Paper Company oleh Procter and Gamble. Selain itu,
inovasi teknologi dapat menaikkan tingkat biaya tetap pada proses produksi dan meningkatkan
ketidakstabilan persaingan, seperti yang terjadi dalam peralihan proses foto dari cara “batch”
cara kontinyu tahun 1960-an

2.11 TEKANAN DARI PRODUK PENGGANTI

Semua perusahaan dalam suatu industry bersaing dalam arti yang lus dengan industri
industri yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari
industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam
industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti makin ketat
pembatasan laba industri. Posisi dalam menghadapi produk pengganti mungkin merupakan
persoalan tindakan industry secara kolektif. Misalnya,meskipun periklanan yang gencar dan terus
menerus oleh seluru pelaku dalam industry akan dapat memperbaiki posisi kolektif industry.
Argumentasi yang sama juga berlaku untuk tanggapan kolektif dalam bidang-bidang seperti
peningkatan mutu produk,usaha pemasaran,meningkatkan kemudahan mendapatkan produk dan
sebagainya.

2.12 KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI

Pembeli bersaing dengan industry dengan cara memaksa harga turun,tawar menawar
terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik,serta berperan sebagai pesaing
dengan mengorbankan profitabilitas industry. Kekuatan dari tiap-tiap kelompok pembeli yang
penting dalam industry tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada
kepentingan relative pembeliannya dari industry yang bersangkutan dibandingkan dengan
keseluruhan bisnis pembeli tersebut. Kebanyakan sumber kekuatan pembeli ini dapat dikaitkan
dengan konsumen selain juga dengan pembeli industrial ataupun komersial ; untuk hal ini hanya
diperlukan pengubahan kerangka referensi saja. Misalnya, konsumen cendrung lebih peka harga
jika mereka membeli produk yang tidak diferensiasi, mahal relative terhadap penghasilan
mereka, atau produk yang mutunya tidak terlalu penting bagi mereka.

2.13 MENGUBAH KEKUATAN PEMBELI

Dengan berubahnya factor-faktor yang diuraikan diatas sepanjang waktu atau sebagai
hasil dari keputusan strategis perusahaan,secara wajar kekuatan pembeli akan bertambah atau
berkurang.dalam industry pakaian jadi misalnya dengan pembeli menjadi lebih terpusat dan
kendali beralih pada jaringan tokon besar, indutri mengalami peningkatan tekanan dan menderita

18
penurunan margin. Indutri tidak mampu mendiferensiasikan produknya atau menimbuhlkan
biaya perahlian yang dapat mengikat para pembeli cukup untuk menetralkan kecendrungan
ini,dan masuknya barang impor tidak menolong. Pilihan perusahan mengenai kelompok pembeli
mana perusahaan akan menjual perlu di lihat sebagai keputusan strategis yang sangat penting.
Perusahan dapat memperbaiki posisi strategisnya dengan memdapatkan pembeli yang memiliki
kekuatan paling kecil untuk mempunyai pengaruh yang merugikannya dengan kata lain seleksi
pembeli. Jarang sekali kelompok-kelompok pembeli tempat perusahaan menjual mempunyai
kekuatan yang sama.

2.14 KEKUATAN TAWAR-MENAWAR PEMASOK

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta isndutri


dengan mengancam akan menaikan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang di
beli. Pemasok yang kuat karnanya dapat menekan provitabilitas industry yang tidak mampu
mengimabaing kenaikan harganya, misalnya perusahan bahan kimia telah ikut menyebabkan
berkurangnya provitabilitas perusahaan pengemas aerosol kontrak karna pera pengemas ini, yang
menghadapi persaingan tajam dari pembeli yang membuat kemasan sendiri, dengan sendrinya
kebebasannya menjadi terbatas sekali untuk menaikan harga mereka. Kondisi-kondisi yang
membuat pemasok kuat cendrung menyerupai kondisi yang membuat pembeli kuat.biasanya kita
selalu berpikir bahwa pemasok hanyalah perusahaan lain, tetapi tenaga kerja haruslah juga
dilihat sebagai pemasok,bahkan merupakan pemasok yang mempunyai kekuatan besar pada
banyak industry. Banyak bukti-bukti empiris menunjukan bahwa tenaga-tenaga sangt terampil
dan langka atau serikat pekerj yang kuat dapat meminta bagian yang cukup besar dari laba
potensial industry. Prinsip-prinsip untuku menentukan kekuatan potensial dari pekerja sebagai
pemasok adalah sama dengan yang baru saja di bicarakan. Tambahan penting dalam menilai
kekuatan pekerja adalah derajat organisasinya dan apakah sumber penyediaan jenis tenaga kerja
yang langkah dapat diperluas. Apabila tenaga klrja terorganisasi dengan kuat atau sumber tenaga
kerja langka di batasi pertumbuhannya, kekuatan tenaga kerja dapat menjadi besar.

2.15 STRATEGI BERSAING

Kondisi-kondisi yang menentukan kekuatan pemasok tidak hanya dapat berubah tetapi
sering kali juga berada di luar kendali perusahaan. Namun demikian,seperti halnnya dengan
kekuatan pembeli,perusahaan kadang-kadang dapat memperbaiki situasi melalui
strategi.perusahaan dapat memperkuat ancamannya untuk melakukan integrasi balik,mencoba
menghilangkan biaya peralihan dan sebagainya

2.16 PEMERINTAH SEBAGAI KEKUATAN DALAM PERSAINGAN INDUSTRI

Factor pemerintah telah dibicarakan khususnya dalam bentuk kemungkinan dampaknya


terhadap hambatan masuk, tetapi pada tahun 1970-an dan 1980-an pemerintah di semua
jajarannya harus juga di kenali karena secara potensial mempengaruhi banyak, jika tidak
semua,aspek dalam struktur industry secara langsung maupun tidak langsung. pada banyak

19
industry pemerintah adalah pembeli atau pemasok dan dapat mempengaruhi persaingan industry
melalui kebijakan yang di berlakukannya. Misalnya, pemerintah memainkan peran penting
sebagai pembeli produk-produk yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan serta sebagai
pemasok kayu melalui pengawasan forest service atassumber kayu dibagian barat Amerika
Serikat.

Pemerintah juga dapat mempengaruhi posisi industry dengan produk pengganti melalui
regulasi/ peraturan,subsidi, atau cara-cara lain. Misalnya pemerintah AS menganjurkan dengan
kuat pemakaian alat pemanas yang menggunakan energi matahari dengan memberikan
keringanan pajak dan dana untuk riset. Pemerintah juga dapat mempengaruhi pertarungan di
antara pesaing-pesaing dengan mempengaruhi pertumbuhan industri, struktur biaya melalui
peraturan dan sebagainya

Jadi,tidak ada analisis struktural yang lengkap tanpa diagnosis mengenai bagaimana
kebijakan pemerintah sekarang dan yang akan dating,di semua jajaran, akan mempengaruhi
kondisi struktural. Untuk kepentingan analisis strategi biasanya akan lebih jelas untuk melihat
bagaimana pemerintah mempengaruhi persaingan melalui kekuatan persaingan dari pada
melihatnya sebagai kekuatan di dalam dan dari pemerintah itu sendiri. Namun demikian, strategi
mungkin juga perlu memperlakukan pemerintah sebagai aktor ( pelaku dalam industri) yang
harus di pengaruhi.

2.17 ANALISIS STRUKTURAL DAN STRATEGI BERSAING

Setelah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri serta sebab-


sebab utamanya didiagnosis, perusahaan berada dalam posisi untuk mengenali kekuatan dan
kelemahnnya relatif terhadap industri. Dari sudut pandang strategis, kekuatan dan kelemahan
yang sangat penting adalah sosok perusahaan dalam berhadapan langsung dengan sebab-sebab
utama dari tiap-tiap kekuatan persaingan

Straregi bersaing yang efektif mencakup tindakan-tindakan menyerang/ ofensif ataupun


bertahan/defensif guna menciptakan posisi bertahan yang aman terhadap kelima kekuatan
persaingan. Secara luas, ini mencakup sejumlah pendekatan yang mungkin:

 Menempatkan perusahaan dalam posisi sedemkian rupa sehingga mampu


memberikan pertahanan terbaik dalam menghadapi rangkaian kekuatan
persaingan yang ada
 Mempengaruhi keseimbangan kekuatan melalui gerakan strategis, dan karenanya
memperbaiki posisi relatif perusahaan
 Mengantisipasi pergeseran pada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kekuatan persaingan dan menanggapinya, sehingga memanfaatkan perubahan
dengan memilih strategi yang cocok dengan keseimbangan persaingan yang baru
sebelum lawan menyadarinya.
2.18 PENEMPATAN POSISI
20
Pendekatan pertama menganggap bahwa struktur industry sudah ditentukan dan
menyesuaikan kekuatan serta kelemahan perusahaan dengan struktur tersebut. Strategi dapat
dianggap sebagai pengembangan pertahanan terhadap kekuatan-kekuatan persaingan atau
pencarian posisi dalam industri dimana kekuatan-kekuatan tersebut paling lemah

Pengetahuan tentang kemampuan perusahan dan mengenai sebab-sebab dari kekuatan


persaingan akan memperlihatkan daerah-daerah dimana seharusnya perusahaan menghadapi
persaingan dan dimana perusahaan perlu menghindarinya. Jika perusahaan adalah produsen
berbiaya rendah misalnya, maka perusahaan ini kemungkinan memilih menjual kepada pembeli
yang kuat sambil berusaha menjual kepada mereka hanya produk-produk yang tidak rentan
terhadap persaingan dari produk pengganti

2.19 MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN

Perusahaan dapat menyusun strategi yang bersifat ofensif. Strategi ini di rancang untuk
lebih sekedar daripada menanggulangi kekuatan-kekuatan persaingan itu sendiri; melainkan juga
untuk mengubah penyebabnya.

Inovasi dalam pemasaran dapat meningkatkan identifikasi merek atau jika tidak,
mendferensiasikan produk. Investasi modal untuk fsilitas skala besar atau integrasi vertikal
mempengaruhi hambatan masuk. Keseimbangan kekuatan sebagian merupakan akibat dari
faktor-faktor eksternal dan sebagian lagi berada dalam perusahaan. Analisis struktural dapat
digunakan untuk mengenali faktor-faktor utama yang mempengaruhi persaingan dalam industri
tertentu, dengan demikian menunjukan tempat dimana tindakan-tindakan strategis guna
mempengaruhi keseimbangan akan membuahkan hasil yang paling besar.

2.20 MEMANFAATKAN PERUBAHAAN

Evolusi industri secara strategis penting, karena evolusi tentu saja menyebabkan
perubahan pada sumber-sumber structural persaingan. Dalam pola siklus hidup produk dari
pengembangan industri yang sudah kita kenal misalnya,tingkat pertumbuhan berubah, periklanan
dikatakan menurun ketika bisnis makin menjadi dewasa, dan perusahaan cenderung melakukan
integrasi secara vertical

Kecenderungan-kecenderungan ini tidaklah begitu penting secara tersendiri yang penting


adalah apakah kecenderungan tersebut mempengaruhi sumber-sumber persaingan secara
structural atau tidak; contoh, integrasi vertikal. Dalam industri komputer mini yang sedang
mencapai tahap kedewasaan, integrasi vertical yang luas terjadi, baik dalam pabrikasi maupun
dalam pengembangan perangkat lunak.kecenderungan yang sangat mencolok ini sangat
meningkatkan skala ekonomi selain juga besarnya modal yang diperlukan untuk bersaing dalam
industry

21
Analisis struktural dapat digunakan untuk memperdiksi probabilitas akhir dari suatu
industri. Dalam perencanaan jangka panjang adalah tugas kita untuk meneliti setiap kekuatan
persaingan, meramalkan besarnya masing-masing sebab utamanya dan kemudian menyusun
gambaran gabungan mengenai kemungkinan potensi laba rugi dari industry.

2.21 STRATEGI DIVERSIFIKASI

Kerangka kerja untuk menganalisis persaingan industri dapat digunakan dalam menyusun
strategi diversifikasi. Kerangka ini memberikan pedoman untuk menjawab pertanyaan yang
sangat sukar yang melekat dalam keputusan diversifikasi. Kerangka kerja dapat memungkinkan
perusahaan melihat industri yang masa depannya baik sebelum masa depan yang baikini
tercermin dalam harga calon yang akan di akuisisi.

2.22 ANALISIS STRUKTURAL DAN DEFINISI INDUSTRI

Analisis struktural, dengan memfokuskan secara luas pada persaingan di luar pesaing-
pesaing yang sekarang ada, akan mengurangi kebutuhan akan perdebatan mengenai dimana
harus menarikgaris batas industry. Masing-masing definisi dari suatu industri pada dasarnya
adalah pemilihan tentang dimana harus menarik garis antara pesaing yang sudah ada dengan
produk pengganti,antara perusahaan yang sudah ada dengan pendatang baru yang potensial,
serta antara perusahaan yang sudah ada dengan pemasok dan pembeli

2.23 KEGUNAAN ANALISIS STRUKTURAL

Mengidentifikasi sejumlah besar faktor yang secara potensial dapat mempunyai dampak
terhadap persaingan industri. Tidak semuanya akan menjadi penting dalam suatu industry
tertentu. Namun kerangka kerja tersebut dapat digunakan untuk mengenali secara cepat apa
aspek struktural yang sangat penting yang menentukan sifat persaingan dalam suatu industri
tertentu.disinilah perhatian analisis dan strategis perlu di fokuskan.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Mengidentifikasi sejumlah besar faktor yang secara potensial dapat mempunyai dampak
terhadap persaingan industri. Tidak semuanya akan menjadi penting dalam suatu industry
tertentu. Namun kerangka kerja tersebut dapat digunakan untuk mengenali secara cepat
apa aspek struktural yang sangat penting yang menentukan sifat persaingan dalam suatu
industri tertentu.disinilah perhatian analisis dan strategis perlu di fokuskan.

23

Anda mungkin juga menyukai