Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

TRANSAKSI NON ANGGARAN

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Khikmatus Sholikhah
Turyatini
Anton Nugroho
Rofiatul Ummah
Akbar Dwi K
Fatihatur Rahma
Lisnawati
Dian Novitasari

7211413127
7211413134
7211413143
7211413175
7211413180
7211413214
7211413238
7211413249

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya penerimaan dan pengeluaran yang tercantum dalam Laporan
Arus Kas sama dengan penerimaan dan pengeluaran yang ada dalam Laporan
Realisasi Anggaran. Pendapatan dan belanja juga penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan seperti yang tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran diakui
berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas di kas negara/daerah. Hal ini
disebabkan basis yang dianut dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yaitu basis
kas. Akan tetapi ada transaksi keuangan pemerintah yang menimbulkan penerimaan
dan pengeluaran kas tetapi tidak dianggarkan. Artinya transaksi tersebut tidak
tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran. Transaksi atau aktivitas ini disebut
transaksi nonanggaran. Transaksi ini sebenarnya merupakan penerimaan kas untuk
dan atas nama pihak lain yang harus diserahkan kepada pihak tersebut. Oleh karena
itu transaksi ini disebut transaksi perhitungan pihak ketiga (PFK). Misalnya,
pemerintah daerah diwajibkan memungut pajak penghasilan atas pembayaran gaji
atau honor yang dilakukan. Pemungutan tersebut untuk dan atas nama Pemerintah
Pusat (Ditjen Pajak) dan harus disetor kepada Pemerintah Pusat (Ditjen Pajak).
Transaksi ini merupakan arus masuk dan keluar kas dan mempengaruhi posisi kas
tetapi tidak masuk dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Transaksi non anggaran menjadi faktor yang membedakan substansi Laporan
Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas. Transaksi non anggaran disebut juga
transaksi transitoris. Transaksi transitoris adalah transaksi kas yang mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, belanja,
dan pembiayaan pemerintah. Transaksi transitoris meliputi empat jenis transaksi, yaitu
transaksi

transito,

transaksi

perhitungan

pihak

ketiga

(PFK),

transaksi

pemindahbukuan dan kiriman uang, dan transaksi koreksi kesalahan pemindahbukuan


pada rekening BUN. Makalah ini akan membahas secara komprehensif mengenai
transaksi transitoris atau transaksi non anggaran ini.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari transaksi non anggaran?


2. Apa saja jenis jenis transaksi non anggaran beserta pengertiannya?
3. Bagaimana pencatatan jenis transaksi non anggaran?
3. TUJUAN MASALAH
1. Untuk memberikan informasi mengenai transaksi non anggaran.
2. Untuk menjelaskan tentang jenis transaksi non anggaran beserta pencatatannya.

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN TRANSAKSI NON ANGGARAN ( TRANSITORIS )
Transaksi Non Anggaran atau Transitoris merupakan transaksi kas yang
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah.
Transaksi transitoris disajikan dalam Laporan Arus Kas sebagai Aktivitas
Transitoris dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Halhal yang diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
antara lain:
a. Rincian jenis transaksi transitoris;
b. Pengaruh transaksi transitoris terhadap aset atau kewajiban.
2. JENIS JENIS TRANSAKSI NON ANGGARAN DAN PENGERTIAN
Transaksi Transitoris diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu sebagai
berikut :
a. Transaksi Transito ( Uang Persediaan )
Transaksi Transito merupakan transaksi yang berupa transfer uang baik
pemberian atau penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara
pengeluaran.
b. Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi kas yang
berasal dari potongan langsung gaji pokok dan tunjangan keluarga pegawai
negeri/pejabat negara, dan iuran asuransi kesehatan yang disetor oleh pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil
Pusat/Daerah untuk disalurkan/dikembalikan kepada Pihak Ketiga.
c. Transaksi pemindahbukuan dan kiriman uang
Transaksi pemindahbukuan/kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar
rekening Bendahara Umum Negara. Dalam hal terjadi pemindahbukuan antar

rekening dari rekening valas ke rekening rupiah atau rekening valas lainnya maka
perlu diakui adanya selisih kurs terealisasi. Selisih kurs terealisasi tersebut
dilaporkan dalam LRA dan Laporan Operasional.
3. PENCATATAN TRANSAKSI NON ANGGARAN
A. TRANSAKSI TRANSITO
a. Buku Besar Akrual
Penerimaan Transito
Pencatatan Penerimaan Transito

atau

penyetoran

Uang

Persediaan dalam Buku Besar Akrual dicatat oleh satuan kerja.


Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Ditagihkan ke Entitas Lain
K
Kas di Bendahara Pengeluaran
Digunakan untuk mencatat penyetoran Uang Persediaan oleh satuan
kerja.
Pengeluaran Transito
Pencatatan Pengeluaran Transito atau penyediaan Uang
Persediaan dalam Buku Besar Akrual dicatat oleh satuan kerja.
Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Pengeluaran Transito yang Masih Harus Dibayar
K
Diterima dari Entitas Lain
Digunakan untuk mencatat penerimaan Uang Persediaan oleh satuan
kerja.

Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Kas di Bendahara Pengeluaran
K
Piutang dari Uang Persediaan yang akan Diterima
Digunakan untuk mencatat penerimaan Uang Persediaan oleh satuan
kerja.
b. Buku Besar Kas
Hanya dicatat oleh Kuasa BUN.
Penerimaan Transito
Debet (D)/
Kredit (K)

Uraian

D
K
Digunakan

Kas
Penerimaan Transito
untuk mencatat Penerimaan

Transito

berupa

pengembalian Uang Persediaan.


Pengeluaran Transito

Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Pengeluaran Transito
K
Kas
Digunakan untuk mencatat Pengeluaran Transito berupa penyediaan
Uang Persediaan
B. Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Jurnal Standar PFK dilakukan oleh Kuasa BUN dalam Buku Besar Kas.
Penerimaan PFK
Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Kas
K
Penerimaan PFK
Digunakan untuk mencatat Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK).
Pengeluaran PFK
Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Pengeluaran PFK
K
Kas
Digunakan untuk mencatat Pengeluaran PFK.
C. Transaksi pemindahbukuan dan kiriman uang
Jurnal Standar Pemindahbukuan/Kiriman Uang dilakukan oleh Kuasa BUN
dalam Buku Besar Kas.
Penerimaan pemindahbukuan dan kiriman uang
Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Kas
K
Penerimaan Pemindahbukuan/Kiriman Uang
Digunakan untuk mencatat Pemindahbukuan/Kiriman Uang.

Pengeluaran pemindahbukuan dan kiriman uang


Debet (D)/

Uraian

Kredit (K)
D
Pengeluaran Pemindahbukuan/Kiriman Uang
K
Kas
Digunakan untuk mencatat Pengeluaran Pemindahbukuan/Kiriman
Uang.

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Transaksi Non Anggaran atau Transitoris merupakan transaksi kas yang
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah. Transaksi transitoris disajikan
dalam Laporan Arus Kas sebagai Aktivitas Transitoris dan diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Transaksi ini memiliki beberapa jenis yaitu
Transaksi Transito ( Uang Persediaan ), Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
Transaksi pemindahbukuan dan kiriman uang.

Anda mungkin juga menyukai