0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
168 tayangan11 halaman
Pajak tangguhan terjadi karena perbedaan antara laba akuntansi dan laba pajak yang menghasilkan beda waktu dan beda tetap. Beda waktu menimbulkan aset atau kewajiban pajak tangguhan sedangkan beda tetap tidak. Contoh perhitungan menghitung penghasilan kena pajak, pajak terutang, kredit pajak, dan pajak kurang bayar serta penyajiannya di laporan keuangan.
Pajak tangguhan terjadi karena perbedaan antara laba akuntansi dan laba pajak yang menghasilkan beda waktu dan beda tetap. Beda waktu menimbulkan aset atau kewajiban pajak tangguhan sedangkan beda tetap tidak. Contoh perhitungan menghitung penghasilan kena pajak, pajak terutang, kredit pajak, dan pajak kurang bayar serta penyajiannya di laporan keuangan.
Pajak tangguhan terjadi karena perbedaan antara laba akuntansi dan laba pajak yang menghasilkan beda waktu dan beda tetap. Beda waktu menimbulkan aset atau kewajiban pajak tangguhan sedangkan beda tetap tidak. Contoh perhitungan menghitung penghasilan kena pajak, pajak terutang, kredit pajak, dan pajak kurang bayar serta penyajiannya di laporan keuangan.
diperhitungkan (menurut laba akuntansi) dengan jumlah Pajak Penghasilan yang terutang (menurut pajak), akan menimbulkan beda tetap dan beda waktu • Beda waktu akan menimbulkan aset maupun kewajiban pajak tangguhan. Sedangkan beda tetap tidak. Aktiva Pajak Tangguhan (APT/DTA) Neraca Kewajiban Pajak Tangguhan (KPT/DTL) Pajak Tangguhan Penghasilan Pajak Tangguhan (PPT/DTI) Lap L/R Biaya Pajak Tangguhan (BPT/DTE) Beban PPh terdiri atas: (1) Pajak kini (current tax), yaitu jumlah PPh terutang atas Penghasilan Kena Pajak pada satu periode. (2) Beban pajak tangguhan atau pendapatan pajak tangguhan Beban Pajak Tangguhan akan menimbulkan Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liabilities) Pendapatan Pajak Tangguhan akan menimbulkan Aset Pajak Tangguhan (Deferred Tax Asset) Kewajiban pajak tangguhan timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi negatif
Aset pajak tangguhan timbul apabila beda waktu
menyebabkan terjadinya koreksi positif Contoh 1: Data laporan keuangan PT Sari mengenai Laporan Penghitungan Laba Rugi tahun 2015 beserta unsur koreksinya sebagai berikut:
a. Laba komersial sebelum pajak Rp 1.200.000.000
b. Koreksi positif atas: - Beban pemberian natura Rp 50.000.000 - Penyusutan bangunan kantor Rp 230.000.000 - Pendapatan sewa Rp 10.000.000 - Sanksi bunga pajak Rp 45.000.000 c. Koreksi negatif atas: - Amortisasi Rp 60.000.000 - Pendapatan jasa giro Rp 30.000.000 - Penyusutan bangunan pabrik Rp 100.000.000
Data lainnya berupa kredit pajak atas:
- PPh Pasal 22 Rp 30.000.000 - PPh Pasal 23 Rp 5.000.000 - PPh Pasal 24 Rp 50.000.000 - PPh Pasal 25 Rp 100.000.000
Berdasarkan data di atas:
(a) Hitunglah Penghasilan Kena Pajak. (b) Hitunglah pajak yang terutang (asumsi peredaran bruto Rp 60.000.000.000) (c) Hitung pajak yang kurang atau lebih bayar. (d) Tetapkan aset pajak tangguhan. (e) Buat ayat jurnal yang diperlukan. (f) Susunlah ayat jurnal dan penyajiannya dalam laporan keuangan. Jawab;
Penghitungan Pajak Terutang
Laba Komersial Sebelum pajak ……………………………… Rp 1.200.000.000 Koreksi Perbedaan Tetap: - Beban pemberian natura ………. Rp 50.000.000 - Pendapatan sewa ……………… Rp 10.000.000 - Sanksi bunga pajak …………… Rp 45.000.000 - Pendapatan jasa giro ………… (Rp 30.000.000) Rp 75.000.000 + Rp 1.275.000.000 Koreksi Perbedaan Waktu: - Penyusutan bangunan kantor Rp 230.000.000 - Amortisasi ………………… (Rp 60.000.000) - Penyusutan bangunan pabrik (Rp 100.000.000) Rp 70.000.000 + a. Penghasilan kena Pajak ………………………………….. Rp 1.345.000.000 b. PPh terutang: 25% x Rp 1.345.000.000 …………….. Rp 336.250.000 Kredit Pajak: - PPh Pasal 22 …………… Rp 30.000.000 - PPh Pasal 23 ………….. Rp 5.000.000 - PPh Pasal 24 …………… Rp 50.000.000 - PPh Pasal 25 …………… Rp 100.000.000 Rp 185.000.000 – c. PPh Kurang Bayar (PPh Pasal 29) …………………….. Rp 151.250.000 d. Aset Pajak Tangguhan: 25% x Rp 70.000.000 …….. Rp 17.500.000 e. Ayat jurnal yang disusun:
Tgl Akun Debit Kredit
PPh Badan Pajak Kini Rp 336.250.000 - Aset Pajak Tangguhan 17.500.000 - Pendapatan Pajak Tangguhan - Rp 17.500.000 PPh Ps 22 dibayar di muka - 30.000.000 PPh Ps 23 dibayar di muka - 5.000.000 PPh Ps 24 dibayar di muka - 50.000.000 PPh Ps 25 dibayar di muka - 100.000.000 PPh Ps 29 kurang bayar - 151.250.000
f. Bentuk penyajian dalam laporan keuangan:
Laba Komersial Sebelum Pajak ……………………… Rp 1.200.000.000
Pajak Penghasilan: -Pajak Kini Rp 336.250.000 -Pendptn Pajak Tangguhan Rp 17.500.000 - Rp 318.750.000 Laba Komersial Bersih ……………………………….. Rp 881.250.000 Contoh 2: Data laporan keuangan PT Rasa mengenai Laporan Penghitungan Laba Rugi tahun 2015 beserta unsur koreksinya sebagai berikut:
a. Laba komersial sebelum pajak Rp 800.000.000
b. Koreksi positif atas: - Beban pemberian natura Rp 30.000.000 - Pendapatan sewa Rp 20.000.000 - Penyusutan bangunan Rp 60.000.000 c. Koreksi negatif atas: - Amortisasi Rp 100.000.000
Data lainnya berupa kredit pajak atas:
- PPh Pasal 25 Rp 35.000.000
Berdasarkan data di atas:
(1) Hitunglah Penghasilan Kena Pajak. (2) Hitunglah pajak yang terutang (asumsi peredaran bruto Rp 60.000.000.000) (3) Hitung pajak yang kurang atau lebih bayar. (4) Tetapkan aset pajak tangguhan. (5) Buat ayat jurnal yang dperlukan. (6) Susunlah ayat jurnal dan penyajiannya dalam laporan keuangan. Jawab; Penghitungan Pajak Terutang Laba Komersial Sebelum pajak ………………………………. Rp 800.000.000 Koreksi Perbedaan Tetap: - Beban pemberian natura ……… Rp 30.000.000 - Pendapatan sewa …………….. Rp 20.000.000 Rp 50.000.000 + Rp 850.000.000 Koreksi Perbedaan Waktu: - Penyusutan bangunan …………. Rp 60.000.000 - Amortisasi …………………….. (Rp100.000.000) Rp (40.000.000) - 1. Penghasilan kena Pajak ………………………………….. Rp 810.000.000
2. PPh terutang: 25% x Rp 810.000.000 …………….. Rp 202.500.000
Kredit Pajak: - PPh Pasal 25 ……………………………………. Rp 35.000.000 - 3. PPh Kurang Bayar (PPh Pasal 29) ……………………… Rp 167.500.000
4. Kewajiban Pajak Tangguhan: 25% x Rp 40.000.000 … Rp 10.000.000
5. Ayat jurnal yang disusun:
Tgl Akun Debit Kredit
PPh Badan Pajak Kini Rp 202.500.000 - Beban Pajak Tangguhan 10.000.000 - Kewajiban Pajak Tangguhan - Rp 10.000.000 PPh Ps 25 dibayar di muka - 35.000.000 PPh Ps 29 kurang bayar - 167.500.000
6. Bentuk penyajian dalam laporan keuangan:
Laba Komersial Sebelum Pajak ……………………… Rp 800.000.000
Pajak Penghasilan: -Pajak Kini Rp 202.500.000 -BEBAN Pajak Tangguhan Rp 10.000.000 + Rp 212.500.000 - Laba Komersial Bersih ……………………………….. Rp 587.500.000