Anda di halaman 1dari 37

ANATOMI KULIT

 Stratum korneum
 Epidermis  p.drh (- )
 Dermis 
o jar ikat : folikel rambut, kel
sebasea, kel keringat
o pemb darah, saraf serta
ujung saraf taktil, tekan,
panas
 Jar adiposa , fascia dan otot
Tipe Perdarahan

• Darah merah muda


Perdarahan • Memancar bersamaan
Arteri/ Nadi dengan denyut nadi
• Sukar dihentikan

• Darah merah gelap


Perdarahan • O2 sedikit
Vena • Mengalir tenang
• Mudah dihentikan

• Darah merah gelap


Perdarahan • Menetes pelan /
Kapiler merembes
• Berhenti sendiri
Luka adalah rusaknya kesatuan/
komponen jaringan, dimana
Perdarahan
secara spesifik terdapat
Luar & Dalam
substansi jaringan yang rusak
atau hilang
JENIS LUKA
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka

 Stadium I : Luka Superfisial


 Lap epidermis
 Stadium II : Luka Partial Thickness
 Lap epidermis & bag atas dermis
 Stadium III : Luka Full Thickness
 Lap epidermis, dermis, fasia, otot (-)
 Stadium IV : Luka Full Thickness
 Otot & tulang
JENIS LUKA
Berdasarkan Penyebab
 Luka Bakar

 Luka Tumpul

 Luka Tajam
Luka Bakar
Luka Bakar di kulit tubuh dibagi berdasarkan
kedalaman luka bakar :
1. Luka bakar derajat I
(luka bakar superficial)
2. Luka bakar derajat II
(mengenai sebagian ketebalan kulit)
3. Luka bakar derajat III
(mengenai seluruh lapisan kulit)
Luka Bakar Derajat 1

 Mengenai epidermis
 Kulit terlihat merah,
meradang, terasa sakit
bila disentuh
 Secara umum tidak ada
terapi yang dibutuhkan
Luka Bakar Derajat 2

 Mengenai epidermis dan


dermis
 Kulit terlihat merah,
melepuh, atau luka
terlihat berair (weeping
wounds)
 Mengeluh sangat sakit
 Dapat terjadi syok
Luka bakar Derajat 3

 Mengenai epidermis,
dermis, dan jaringan
subkutan (mungkin
juga lebih dalam)
 Kulit terlihat berwarna
agak putih, coklat dan
pucat
 Penderita tidak merasa
sakit
Bahaya Perangkat Listrik

Tersetrum Kebakaran

Kematian Kematian

Tubuh manusia sangat mudah


Dilewati arus listrik
 Arus listrik menimbulkan kerusakan tubuh melalui :
1. Otot jantung
2. Jaringan otot dan saraf
3. Jaringan kulit Luka Bakar
Penyebab :
 Kontak dengan bagian yang terbuka dari
peralatan listrik atau kabel
 Petir
 Pekerjaan yang beresiko terpapar
 Anak – anak : mengigit kabel listrik,
menyodok benda logam ke stop kontak listrik

Perlu pemeriksaan berkala terhadap kondisi


kabel, bila perlu pemasangan MCB ( Miniatur
Circuit Breaker )
Gejala : tergantung jenis dan kekuatan Voltage,
berapa lama kontak dengan arus listrik, kondisi
tubuh pada saat kontak.
 Perubahan kesadaran
 Serangan jantung, irama jantung tidak teratur
 Kejang otot dan nyeri
 Masalah pernapasan atau kegagalan paru
 Luka bakar di kulit
 Sakit kepala, gangguan menelan, penglihatan,
pendengaran
 Kesemutan bahkan mati rasa
Pertolongan Pertama :
 Putuskan arus listrik ; pastikan anda AMAN
 Aktifkan SPGDT
 Sapu, kursi, keset kaki, karpet dapat digunakan,
pastikan tidak basah dan tidak mengandung logam
 Periksa kondisi korban, aktifkan CAB
 Temani korban sampai bantuan medis tiba

Pencegahan
 Selalu mengikuti petunjuk penggunaan
peralatan listrik
 Jangan gunakan peralatan ketika basah
 Jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak, ajari
anak tentang bahaya listrik.
PENATALAKSANAAN LUKA

1. Cuci tangan untuk


menghindari infeksi,
pakai APD
2. Bersihkan luka dari
kotoran dengan air
mengalir
3. Tutup luka , jika darah masih
mengalir meresap pada
balutan pertama, tambahkan
balutan selapis lagi. Biarkan
pembalut yang pertama tetap
menempel pada luka, jangan
di lepas
4. Hentikan perdarahan dengan
menekan langsung di atas luka
menggunakan kasa steril
(sterile bandage)
5. Luka pada anggota gerak,
tinggikan (elevasi) anggota
badan yang cedera untuk
menghentikan pendarahan
6. Pada luka tusuk  jangan
mencabut benda yang
menancap

7. Organ tubuh yang keluar


(Eviserasi)  Tutup dengan kassa
yang lembab
Teknik menghentikan perdarahan

Tutup

Tekan

Tinggikan

Titik Tekan
Titik tekan
Penyembuhan Luka

Dipengaruhi : Luka dikatakan sembuh jika


 Usia terjadi kontinuitas lapisan
kulit dan kekuatan jaringan
 Infeksi
parut mampu untuk
 Benda asing melakukan aktifitas normal
 Hematome
 Pengobatan Hasil yang dicapai
tergantung pada kondisi
biologis masing-masing
individu, lokasi serta
luasnya luka
Perawatan Awal Luka Bakar di Tempat
Kejadian
1. Prioritas pertama : menghentikan proses
kebakaran
2. Nyala api harus dimatikan
3. Pakaian yang terbakar, meleleh, ikat pinggang
dan perhiasan harus dilepas.
4. Pada cedera kimia (terkena bahan kimia)
semua pakaian harus dilepas dan dibilas
dengan air yang sangat banyak
5. Pada cedera sengatan listrik korban harus
dipindahkan dari pengaruh arus listrik
Merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet),
menyangga tubuh, melindungi organ vital , melakukan
gerakan
Adalah terputusnya kontinuitas tulang menjadi dua
bagian atau lebih sehingga menimbulkan gerakan yang
abnormal disertai krepitasi dan nyeri

Tanda dan Gejala :


 Sweeling
 Deformitas
 Krepitasi
 Disability
FRAKTUR TERTUTUP

 Adalah patah tulang tanpa


disertai hilangnya integritas
kulit
 Salah satu pencetus terjadinya
perdarahan internal
 Biasanya disertai dengan
pembengkakan dan hematom
 Diagnosis pasti  Pemeriksaan
Radiologi
FRAKTUR TERBUKA

 Adalah keadaan patah tulang


yang disertai gangguan
integritas kulit
 Biasanya di sebabkan oleh
ujung tulang yang menembus
kulit
 Komplikasi : perdarahan
eksternal
 Kerusakan lebih lanjut pada
otot-otot dan saraf serta
terjadinya kontaminasi
TIPE FRAKTUR
PRINSIP PENATALAKSANAAN FRAKTUR

1. Kondisi pasien stabil


2. Pertahankan jalan nafas, kontrol perdarahan
3. Fraktur terbuka : balut luka sebelum melakukan
pembidaian
5. Tourniket tidak di anjurkan
6. Imobilisasi ekstremitas 
Menjaga fr tertutup agar jangan menjadi fr terbuka
Mencegah kerusakan sekitar saraf, pemb darah dan jaringan
Meminimalkan perdarahan
Mengurangi nyeri
DISLOKASI
Keluarnya pangkal tulang dari persendian, kadang-kadang disertai
dengan robeknya ligamen yang seharusnya menahan pangkal tulang
agar tetap berada pada tempatnya

Gejala :
Nyeri atau terasa adanya tekanan yang berlebihan pada persendian,
seperti kehilangan gerak pada sendi

Tanda :
 Deformitas ( perubahan bentuk )
 Paralisis : jika menekan saraf atau pembuluh darah
 Hilangnya pulsasi ( denyut nadi ) dibawah tulang yang mengalami
dislokasi
Penatalaksanaan Dislokasi

1. Imobilisasi pasien pada posisi saat pertama kali


ditemukan
2. Jangan coba meluruskan atau mengurangi dislokasi
kecuali jika anda seorang ahli
3. Lakukan imobilisasi pada bagian atas dan bawah sendi
yang dislokasi untuk menjaga kestabilan waktu
transport

PERBEDAAN :
Patah tulang  dibidai harus melewati 2 sendi
Terkilir  dibidai harus melewati 2 tulang
SPRAIN
 Sebagian ligamen robek, biasanya
disebabkan memutar secara
mendadak dimana sendi bergerak
melebihi batas normal
 Organ yang sering terkena : lutut
dan pergelangan kaki
 Gejala : nyeri, bengkak dan
kebiruan pada daerah injuri
 Penanganan sprain seperti
penangan fraktur lalu imobilisasi
 Kompres dingin jika mungkin
TRAUMA AMPUTASI

Jaringan yang terlepas secara


keseluruhan tidak lagi mendapat
nutrisi dan oksigen Amputasi atau
Avulsi

PENANGANAN
 Tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih
 Bersihkan bagian yang putus, kemudian masukkan kedalam kantong
plastik
 Masukkan kantong plastik tersebut kedalam kantong palstik yang berisi es
 Bawa potongan tersebut kerumah sakit bersama dengan pasien
Resiko sering terjadi pada Lingkungan Kerja
Tergelincir Tersandung Terjatuh

Cedera – cedera:
Patah tulang, dislokasi, kram otot,
Memar, cedera multipel.

Faktor Lingkungan Kerja:


 Cahaya
 Lingkungan yang lembab
 Kontaminasi permukaan
Penanganan
Mengikuti Prinsip Penanganan Luka
Mengikuti Prinsip Penanganan Patah
Tulang

Pencegahan
Pengaturan Cahaya
Pindahkan barang yang tidak diperlukan
Jaga agar permukaan lantai tetap kering
Minimalisasi Kontaminasi Permukaan
KESIMPULAN

LUKA FRAKTUR
 Penatalaksanaan :  Tanda :
 Cuci tangan, APD, 4 T  Sweeling
 Benda menancap : jangan  Deformitas
dicabut  Krepitasi
 Eviserasi : tutup dgn kassa  Disability
yang lembab  Penatalaksanaan :
Imobilisasi : dibidai
harus melewati 2 sendi

Anda mungkin juga menyukai