Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KASUS

 Identitas Pasien
◦ Nama : An. A S
◦ Umur : 11 tahun
◦ Jenis kelamin : Laki-laki
◦ Agama : Islam
◦ Alamat : Pangkalan Bun
• Keluhan Utama : Sesak nafas
• RPS
 Pasien datang ke UGD RSUD Sultan imanuddin pada
pukul 03.30 WIB.
 Pasien mengeluh sesak nafas yang semakin memberat
sejak pukul 03.00 WIB atau 30 menit sebelum masuk
UGD.
 Sesak nafas dirasakan terutama ketika pasien
menghembuskan nafas dan terpapar udara dingin
 Kesulitan dalam hal mengucapkan kalimat.
 Batuk (+), dahak (+) minimal.
 RPD
◦ Pasien pernah mengalami keluhan serupa yang
berulang setiap bulannya (1-2 kali/bulan).
◦ Pertama kali pasien mengalami sesak nafas yaitu
pada umur 2 tahun 6 bulan
◦ Terakhir kali pasien mengalami keluhan serupa
sekitar 1 bulan yang lalu.
◦ Riwayat trauma (-)
◦ Riwayat kelainan bawaan lahir maupun genetik (-)
◦ Riwayat atopi (-)
 RPK
◦ Keluhan serupa pada anggota keluarga terdapat
pada adik sepupu dan kakek pasien.
 Riw. Tumbuh Kembang
◦ Tidak ada kelainan pada proses tumbuh kembang
pasien
 Riw. Imunisasi
◦ Pasien mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan
terakhir mendapatkan suntikan vaksin TT pada
umur 6 tahun atau 5 tahun yang lalu
◦ Keadaan Umum : Tampak sesak nafas
◦ Kesadaran : Composmentis
◦ Vital Sign
 TD : 110/70
 Nadi : 124 x/menit
 RR : 42 x/menit
 SpO2 : 96 %
 Temp : 36,8 °C
◦ Kepala
 Wajah : simetris (+), laserasi (-), edema (-),
 Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Telinga : normotia (+/+), sekret (-/-)
 Hidung : obstruksi jalan nafas (-), simetris (+), darah (-
), nafas cuping hidung (-)
 Mulut : obstruksi jalan nafas (-), sianosis (-), mukosa
kering (-)
 Lnn : limfadenopati (-)
◦ Leher : simetris (+), limfadenopati (-)
◦ Thorak
 Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (+) expirasi,
Ronki (-), krepitasi (-)
 Cor : S1-S2 (tunggal, reguler),
bising jantung (-), murmur (-)
◦ Abdomen : Soefl (+), peristaltik (dbn),
tympani (+), nyeri tekan (-),
organomegali (-)
◦ Extremitas : CRT < 2s,
akral dingin (-/- -/-),
sianosis (-/- -/-)
◦ Genital : dbn
◦ Integumentum : dbn
◦ Antropometri
 Berat badan : 32 kg
 Tinggi badan : 142 cm
 Kesimpulan Pemeriksaan
◦ Assessment
 Serangan asma bronkhiale sedang, episodik jarang

◦ Terapi
 Nebulizer = Combivent : NS (1cc : 1cc)
 PO/ Salbutamol tab 3 x ½ tab
 Definisi (GINA)
Asma ialah gangguan inflamasi kronik saluran napas
dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel
mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada orang yang
rentan, inflamasi ini menyebabkan episode mengi
berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, dan
batuk, khususnya pada malam atau dini hari. Gejala
ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan
napas yang luas namun bervariasi, sebagian bersifat
reversibel baik secara spontan maupun dengan
pengobatan. Inflamasi ini juga berhubungan dengan
hiperreaktivitas jalan napas terhadap berbagai
rangsangan.
 Faktor Risiko Terjadinya Asma
◦ Interaksi antara faktor pejamu (host factor) dan
faktor lingkungan.
 Faktor pejamu
 Predisposisi genetik yang mempengaruhi untuk
berkembangnya asma, yaitu genetik asma, alergik (atopi),
hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras.
 Faktor lingkungan
 Alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi
udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status
sosioekonomi dan besarnya keluarga.
 Klasifikasi Menurut GINA (Global Initiatif of Asthma)
 Klasifikasi Berdasarkan Derajad Keparahan

Anda mungkin juga menyukai