A. RINGKASAN MUATAN
Kawasan Perkotaan Pinrang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang memiliki cakupan pelayanan wilayah
Kabupaten Pinrang terakses oleh sistem jaringan jalan arteri primer sebagai jalan lintas Barat Sulawesi mulai
dari Kawasan Perkotaan Mamminasata (PKN) – perbatasan Provinsi Sulawesi Barat.
2. Perumusan Isu Strategis 1. Pertumbuhan kawasan perkotaan yang tidak tertata menyebabkan kawasan menjadi kumuh yang
berdampak pada nilai ekonomi kawasan perkotaan;
2. Potensi kemacetan pada ruas jalan poros pinrang-polman akibat dari penataan penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan fungsi pelayanannya;
3. Wilayah Perkotaan Pinrang yang relatif datar memiliki potensi terhadap bencana banjir; dan
4. Adanya persaingan perekonomian dengan Kota Pare-Pare.
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
3. Penetapan Delineasi Kawasan (BWP, Sub BWP) 1. BWP Pinrang seluas 2.135,14 Ha
5. Blok
a. Sub BWP A,
Blok A-1 dengan luas 122,26 ha
Blok A-2 dengan luas 116,94 ha
Blok A-3 dengan luas 97,65 ha
Blok A-4 dengan luas 127,38 ha
Blok A-5 dengan luas 96,46 ha
f. Sub BWP B,
Blok B-1 dengan luas 86,62 ha
Blok B-2 dengan luas 81,76 ha
Blok B-3 dengan luas 93,52 ha
Blok B-4 dengan luas 135,19 ha
g. Sub BWP C,
Blok C-1 dengan luas 145,44 ha
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
Blok C-2 dengan luas 98,32 ha
Blok C-3 dengan luas 226,76 ha
h. Sub BWP D,
Blok D-1 dengan luas 71,43 ha
Blok D-2 dengan luas 71,45 ha
Blok D-3 dengan luas 70,81 ha
Blok D-4 dengan luas 67,05 ha
i. Sub BWP E,
Blok E-1 dengan luas 103,09 ha
Blok E-2 dengan luas 196,24 ha
Blok E-3 dengan luas 126,75 ha
4. Tujuan penataan BWP 1. Tujuan perencanaan Perkotaan Pinrang melalui penyusunan RDTR adalah untuk “mewujudkan kawasan
perkotaan Pinrang sebagai pusat ekonomi regional di wilayah Kabupaten Pinrang“. Tujuan tersebut akan
ditunjang dengan perencanaan kawasan dengan mengedepankan konsep creative and smart city. Dasar
pertimbangan dalam penentuan tujuan dan konsep ini adalah sebagai berikut :
2. Tujuan dari penataan ruang wilayah Kabupaten Pinrang Tahun 2010-2030 adalah : Mewujudkan tata
ruang yang aman, nyaman, efisien dan produktif secara berkelanjutan dalam tatanan kawasan ekonomi
terpadu nasional dan daerah yang didukung oleh kawasan agropolitan, minapolitan dan kawasan wisata,
serta peningkatan kualitas lingkungan dataran, pesisir pantai, perbukitan dan daerah irigasi secara sinergis
antar sektor dan wilayah, partisipatif, demokratis, adil dan seimbang melalui pengembangan agribisnis dan
agroindustry.
6. Rencana Pola Ruang Rencana Pola ruang di Bagian Wilayah Perkotaan Pinrang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
a. Konsep Pola Ruang 1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
lingkungan dalam wilayah Kabupaten Pinrang.
6. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang.
7. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh
tahun, dan
8. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Pinrang.
i. Skenario 1. Merancang dan membangun sistem pola ruang yang mengedepankan kemudahan pencapaian dan
koneksitas antar pola ruang, dan
2. Penekanan terhadap pengembangan kawasan dengan kepadatan sedang dan tinggi dalam upaya
kemudahan perencanaan infrastruktur.
i. Sistem Pusat
b. Pembagian BWP, Sub-BWP, Blok, Sub-Zona 1. Wilayah sub BWP A dengan luas sekitar 520, 38 Ha, yang meliputi wilayah Kelurahan Maccorowalie,
sebagian wilayah Salo, Jaya, dan Kelurahan Benteng Sawitto, yang terbagi menjadi 5 (lima) blok
perencanaan dengan fungsi :
a. Permukiman
j. Perkantoran
k. Perdagangan dan jasa
l. Pendidikan
m. Pertanian
9. Wilayah sub BWP B dengan luas sekitar 360,19 Ha, yang meliputi wilayah Kelurahan Sawitto, Salo,
Paccongang, dan Kelurahan Penrang yang terbagi menjadi 4 (empat) blok perencanaan dan memiliki
fungsi:
a. Perdagangan dan jasa
n. Permukiman
o. Pendidikan
p. Kesehatan
q. Ruang Terbuka
10. Wilayah sub BWP C dengan luas sekitar 450,36 Ha, yang meliputi wilayah Kelurahan Maccinnae dan
Kelurahan Temmasarangngae yang terbagi menjadi 2 (dua) blok perencanaan dan memiliki fungsi :
a. Permukiman
r. Industri
s. Ruang Terbuka
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
t. Pendidikan
u. Fasilitas Olahraga
11. Wilayah sub BWP D dengan luas sekitar 253,18 Ha, yang meliputi wilayah Kelurahan Temmasengngae,
Lelang Bata, dan Kelurahan Fakie yang terbagi menjadi 4 (empat) blok perencanaan dan memiliki fungsi:
a. Pertanian
v. Permukiman
w. Ruang Terbuka
x. Industri dan Pergudangan
12. Wilayah sub BWP E dengan luas sekitar 382,21 Ha meliputi wilayah Kelurahan Bentengnge dan Kelurahan
Benteng Sawitto yang terbagi menjadi 3 (tiga) blok perencanaan dan memiliki fungsi :
a. Pertanian
y. Permukiman
z. Ruang Terbuka
aa. Industri dan Pergudangan
c. Arahan Pengembangan
i. Penetapan Kawasan Lindung …
ii. Pengembangan Kawasan Budidaya 1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Kawasan hutan produksi di wilayah Kabupaten Pinrang tersebar di wilayah Kecamatan Batulappa,
Kecamatan Lembang, dan Kecamatan Duampanua Kecamatan Mattiro Bulu dan Kecamatan Suppa dengan
luas keseluruhan adalah 26.435,90 Ha. Hutan produksi terbatas di wilayah Kabupaten Pinrang juga
merupakan bagian dari upaya
13. Pertanian Lahan Basah
luas areal persawahan potensial ± 49.190 Ha (24,94% luas wilayah Kabupaten Pinrang).
14. Pertanian Lahan Kering
Pengembangan kegiatan pertanian lahan kering tersebar merata diseluruh wilayah kecamatan dengan luas
areal yang diarahkan untuk pengembangan lahan kering adalah 35.789 ha.
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
15. Kawasan Peruntukan Perkebunan
Luas areal yang diarahkan untuk pengembangan tanaman perkebunan adalah seluas 43.139 ha
16. Kawasan Peruntukan Perikanan
Sebarannya lebih diarahkan di wilayah Kecamatan Duampanua, Kecamatan Mattiro Sompe, Kecamatan
Cempa, Kecamatan Suppa, Kecamatan Lanrisang, dan Kecamatan Lembang dengan total areal seluas ±
13.559 ha
17. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Pengembangan kegiatan pertambangan untuk golongan bahan galian C terdapat dibeberapa lokasi yang
dilintasi sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan sebaran berada di wilayah Kecamatan
Mattiro Bulu, Kecamatan Batulappa, Kecamatan Lembang, Kecamatan Suppa, Kecamatan Patampanua dan
Kecamatan Duampanua.
18. Kawasan Industri
Rencana pengembangan kawasan peruntukan industri di wilayah Kabupaten Pinrang diarahkan di wilayah
Kecamatan Suppa.
3. Sempadan Waduk
Rencana subzona sempadan waduk di kawasan perkotaan pinrang ditetapkan di Sub BWP E Kecamatan
Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan luas 4,83 ha, Blok E-2 dengan luas lahan 0,18 ha.
Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1. Subzona RTH Hutan Kota (RTH-1)
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan luas 1,98 ha (satu
koma sembilan puluh delapan hektar), Blok A-2 dengan luas 3,04 ha (tiga koma nol empat hektar), Blok
A-3 dengan luas 0,44 ha (nol koma empat puluh empat hektar);
ff. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongang Blok B-2 dengan luas 0,93 ha (nol koma
sembilan puluh tiga hektar), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Salo Blok B-3 dengan luas 1,97 ha
(satu koma sembilan puluh tujuh hektar) dan Blok B-4 dengan luas 19,27 ha (sembilan belas koma dua
puluh tujuh hektar);
gg. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan luas 2,59 ha (dua koma lima
puluh sembilang hektar), Kelurahan Temmassarangnge Blok C-2 dengan luas 0,62 ha (nol koma enam
puluh dua hektar), Blok C-3 dengan luas lahan 169,82 ha (serratus enam puluh sembilan koma delapan
puluh dua hektar),
hh. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Lelang Bata Blok D-2 dengan luas 2,85 ha (dua koma
delapan puluh lima hektar), Blok D-3 dengan luas lahan 2,09 ha (dua koma nol sembilan hektar),
Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-3 dengan luas 2,33 ha (dua koma tiga puluh tiga hektar), Kecamatan
Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-3 dengan luas 2,61 ha (dua koma enam puluh satu hektar), Blok D-4
dengan luas 1,35 ha (satu koma tiga puluh lima hektar); dan
ii. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan luas 8,04 ha (delapan
koma nol empat hektar), Blok E-3 dengan luas 0,71 ha (nol koma tujuh puluh satu hektar), Kecamatan
Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge dengan luas 11,86 ha (sebelas koma delapan puluh enam
hektar).
22. Longsor
Rawaan longsor terdapat pada wilayah Kecamatan Lembang, dan wilayah Kecamatan Duampanua karena
topografi kedua wilayah ini sebagian besar berada pada ketinggian diatas 500 meter dpl, dengan tingkat
kelerengan yang curam – sangat curam.
Rencana Zona Perdagangan dan 1. Subzona perdagangan dan jasa tunggal (K-1)
Jasa Subzona perdagangan dan jasa tunggal di Kawasan perkotaan pinrang direncanakan di :
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan luas lahan 0,45 ha
(nol koma empat puluh lima hektar), Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan luas 0,21 ha (nol koma dua puluh
satu hektar), dan Blok A-4 dengan luas 0,23 ha (nol koma dua puluh tiga hektar), Kelurahan Sawitto
dengan luas 0,03 ha (nol koma nol tiga hektar);
ddd. Sub BWP B Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok B-1 dengan luas 0,48 ha (nol
koma empat puluh delapan hektar), Kelurahan Penrang Blok B-1 dengan luas lahan 2,10 ha (dua koma
sepuluh hektar), Kelurahan Sawitto Blok B-1 dengan luas 0,21 ha (nol koma dua puluh satu hektar),
Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongang Blok B-2 dengan luas 0,40 ha (nol koma empat puluh
hektar);
eee. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan luas 0,26 ha (nol
koma dua puluh enam hektar) dan Kelurahan Temmassarangnge Blok C-2 dengan luas 1,02 ha (satu
koma nol dua hektar);
fff. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan luas 0,30 ha (nol koma tiga
puluh hektar); dan
ggg.Sub BWP E Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan luas 0,33 ha (nol
koma tiga puluh tiga hektar).
Rencana Zona Perkantoran Perencanaan subzona perkantoran pemerintah di Kawasan perkotaan pinrang direncanakan di :
1. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan luas lahan 27,77 ha
(dua puluh tujuh koma tujuh puluh tujuh hektar), Blok A-2 dengan luas 0,60 ha (nol koma enam puluh
hektar), Blok A-3 dengan luas 0,68 ha (nol koma enam puluh delapan hektar), Kelurahan Jaya Blok A-4
dengan luas 0,19 ha (nol koma sembilan belas hektar), Blok A-5 dengan luas 0,29 ha (nol koma dua puluh
sembilan hektar);
26. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongang Blok B-2 dengan luas 0,04 ha (nol koma nol
empat hektar), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Penrang Blok B-1 dengan luas 0,05 ha (nol koma
nol lima hektar) dan Blok B-3 dengan luas 0,11 ha (nol koma sebelas hektar), Kelurahan Sawitto Blok B-1
dengan luas 1,51 ha (satu koma lima puluh satu hektar), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan luas 0,18 ha (nol
koma delapan belas hektar), Blok B-4 dengan luas 0,16 ha (nol koma enam belas hektar) ;
27. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan luas 0,13 ha (nol koma tiga belas
hektar), Kelurahan Paccongang dengan luas 0,07 ha (nol koma nol tujuh hektar), Kelurahan
Temmassarangnge Blok C-2 dengan luas 0,34 ha (nol koma tiga puluh empat hektar);
28. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan luas 0,05 ha (nol koma nol
lima hektar), Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan luas 1,11 ha (satu koma sebelas hektar), Blok D-3
dengan luas lahan 0,11 ha (nol koma sebelas hektar), Kecamatan Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-4
dengan luas 0,04 ha (nol koma nol empat hektar);
29. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-3 dengan luas 0,09 ha (nol koma nol
sembilan hektar), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan luas 0,03 ha (nol
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
koma nol tiga hektar);
Rencana Zona Industri Rencana pengembangan industri dan pergudangan kecil di Kawasan Perkotaan Pinrang, direncanakan di :
1. Sub BWP A Kecamatan Paleteang Kelurahan Jaya Blok A-4 dengan luas lahan 0,14 ha (nol koma empat
belas hektar), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-3 dengan luas lahan 0,94 ha
(nol koma sembilan puluh empat hektar);
30. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan luas lahan 2,09 ha (dua koma nol
sembilan hektar), Kelurahan Temmassarangnge Blok C-3 dengan luas lahan 0,37 ha (nol koma tiga puluh
tujuh hektar);
31. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan luas lahan 0,62 ha (nol
koma enam puluh dua hektar) Blok D-3 dengan luas lahan 0,30 ha (nol koma tiga puluh hektar) dan
Kelurahan Lelang Bata Blok D-3 dengan luas lahan 1,85 ha (satu koma delapan puluh lima hektar); dan
32. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-3 dengan luas lahan 0,80 ha (nol koma
delapan puluh hektar) dan Kecamatam Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-2 dengan luas lahan
0,80 ha (nol koma delapan puluh hektar).
43. IPAL
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
Sub Zona IPAL direncanakan di Sub BWP B Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1
dengan luas lahan 1,11 ha (satu koma sebelas hektar);
52. Pengembangan Gardu Induk diarahkan di Sub BWP B Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Salo Blok
B-3.
c. Rencana Pengembangan Jar. Telekomuniks 1. Rencana pengembangan jaringan telekomuniasi di Perkotaan Pinrang:
1. rencana pengembangan infrastruktur a. Pengembangan diarahkan pada peningkatan kualitas jaringan yang menuju ke kualitas layanan 4G;
dasar telekomunikasi yang berupa lllll. Dalam rangka meminimalisasi dampak terhadap keberadaan menara BTS, dalam jangka panjang
penetapan lokasi pusat automatisasi pengadaan sistem BTS portable menjadi salah satu solusi dalam peningkatan kualitas sistem
sambungan telepon telekomunikasi yang ada pada wilayah perencanaan.
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
2. rencana penyediaan jaringan mmmmm. Penambahan layanan provider telekomunikasi.
telekomunikasi telepon kabel yang nnnnn. Pembuatan jaringan internet gratis pada tempat-tempat umum;
berupa penetapan lokasi stasiun ooooo. Penyusunan Peraturan daerah terkait pembangunan menara BTS;
telepon otomat, rumah kabel, dan ppppp. Penyusunan konsep sistem sewa lahan dalam pembangunan menara BTS;
kotak pembagi; qqqqq. Pemasangan kamera CCTV pada tiap jalan dan tempat-tempat umum khususnya pada zona
3. rencana penyediaan jaringan perdaganagn jasa dan zona pendidikan serta pada tempat-tempat rekreasi atau RTH; dan
telekomunikasi telepon nirkabel yang rrrrr. Pemblokiran situs sosial atau layanan pencarian yang dapat merusak mental masyarakat.
berupa penetapan lokasi menara
telekomunikasi termasuk menara Base
Transceiver Station (BTS); 54. Rencana Pengembangan saluran kabel telpon diarahkan di :
4. rencana pengembangan sistem televisi a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan panjang 4,12 Km
kabel termasuk penetapan lokasi (empat koma dua belas kilometer), Blok A-2 dengan panjang 6,78 Km (enam koma tujuh puluh delapan
stasiun transmisi; kilometer), Blok A-3 dengan panjang 3,45 Km (tiga koma empat puluh lima kilometer), Blok A-4 dengan
5. rencana penyediaan jaringan serat panjang 4,71 Km (empat koma tujuh puluh satu kilometer), Blok A-5 dengan panjang 4,84 Km (empat
optik; dan koma delapan puluh empat kilometer), Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan panjang 0,33 Km (nol koma
6. rencana peningkatan pelayanan tiga puluh tiga kilometer), Blok A-4 dengan panjang 1,65 Km (satu koma enam puluh lima kilometer),
jaringan telekomunikasi. Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 1,83 Km (satu koma delapan puluh tiga kilometer);
sssss. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongang Blok B-1 dengan panjang 0,12 Km
(nol koma dua belas kilometer), Blok B-2 dengan panjang 1,78 Km (satu koma tujuh puluh delapan
kilometer), Blok B-3 dengan panjang 0,45 Km (nol koma empat puluh lima kilometer), A Kecamatan
Wattang Sawitto Kelurahan Penrang Blok B-3 dengan panjang 1,39 Km (satu koma tiga puluh sembilan
kilometer), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan panjang 2,67 Km (dua koma enam puluh tujuh kilometer),
Blok B-4 dengan panjang 9,64 Km (sembilan koma enam puluh empat kilometer), Kelurahan Sawitto
Blok B-1 dengan panjang 0,18 Km (nol koma delapan belas kilometer);
ttttt. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan panjang 2,68 Km (dua
koma enam puluh delapan kilometer), Kelurahan Paccongang Blok C-1 dengan panjang 0,82 Km (nol
koma delapan puluh dua kilometer), Kelurahan Temmassarangnge Blok C-2 dengan panjang 1,22 Km
(satu koma dua puluh dua kilometer), Blok C-3 dengan panjang 2,90 Km (dua koma sembilan puluh
kilometer);
uuuuu. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan panjang 0,97
Km (nol koma sembilan puluh tujuh kilometer), Blok D-3 dengan panjang 2,53 Km (dua koma lima
puluh tiga kilometer), Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 3,65 Km (tiga koma enam puluh
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
lima kilometer), Blok D-2 dengan panjang 4,84 Km (empat koma delapan puluh empat kilometer), Blok
D-3 dengan panjang 3,65 Km (tiga koma enam puluh lima kilometer), Kelurahan Temmassarangnge
Blok D-2 dengan panjang 0,22 Km (nol koma dua puluh dua kilometer), Kecamatan Tiroang Kelurahan
Fakkie Blok D-3 dengan panjang 1,46 Km (satu koma empat puluh enam kilometer), Blok D-4 dengan
panjang 4,47 Km (empat koma empat puluh tujuh kilometer);
vvvvv. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 2,92
Km (dua koma sembilan puluh dua kilometer), Blok E-3 dengan panjang 8,66 Km (delapan koma enam
puluh enam kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan panjang
5,10 Km (lima koma sepuluh kilometer), Blok E-2 dengan panjang 10,74 Km (sepuluh koma tujuh puluh
empat kilometer).
55. Rencana pemeliharaan Jaringan pipa air bersih sekunder di arahkan di:
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan panjang 1,16 Km (satu koma
enam belas kilometer), Blok A-4 dengan panjang 0,71 Km (nol koma tujuh puluh satu kilometer),
Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan panjang 6,00 Km (enam koma nol nol kilometer), Blok A-2
dengan panjang 4,77 Km (empat koma tujuh puluh tujuh kilometer), Blok A-3 dengan panjang 3,68 Km
(tiga koma enam puluh delapan kilometer), Blok A-4 dengan panjang 1,33 Km (satu koma tiga puluh
tiga kilometer), Blok A-5 dengan panjang 0,97 Km (nol koma sembilan puluh tujuh kilometer),
Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 0,63 Km (nol koma enam puluh tiga kilometer), Kelurahan
Sawitto Blok A-3 dengan panjang 0,01 Km (nol koma nol satu kilometer);
aaaaaa. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongngan Blok B-1 dengan panjang 0,10 Km
(nol koma sepuluh kilometer), Blok B-2 dengan panjang 5,43 Km (lima koma empat puluh tiga
kilometer), Blok B-3 dengan panjang 0,04 Km (nol koma nol empat kilometer), Kecamatan Wattang
Sawitto Kelurahan Jaya Blok B-1 dengan panjang 1,19 Km (satu koma sembilan belas kilometer),
Kelurahan Penrang Blok B-1 dengan panjang 4,42 Km (empat koma empat puluh dua kilometer), Blok
B-3 dengan panjang 3,90 Km (tiga koma sembilan puluh kilometer), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan
panjang 0,49 Km (nol koma empat puluh sembilan kilometer), Blok B-4 dengan panjang 3,77 Km (tiga
koma tujuh puluh tujuh kilometer), Kelurahan Sawitto Blok B-1 dengan panjang 3,41 Km (tiga koma
empat puluh satu kilometer);
bbbbbb. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan panjang 1,03 Km
(satu koma nol tiga kilometer), Kelurahan Paccongang Blok C-1 dengan panjang 0,49 Km (nol koma
empat puluh sembilan kilometer), Kelurahan Temmassarangnge Blok C-2 dengan panjang 5,27 Km
(lima koma dua puluh tujuh kilometer), Blok C-3 dengan panjang 1,28 Km (satu koma dua puluh
delapan kilometer);
cccccc. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan panjang 0,33
Km (nol koma tiga puluh tiga kilometer), Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 4,39 Km
(empat koma tiga puluh sembilan kilometer), Blok D-2 dengan panjang 2,00 Km (dua koma nol nol
kilometer), Kelurahan Temmassarangnge Blok D-2 dengan panjang 0,77 Km (nol koma tujuh puluh
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
tujuh kilometer), Kecamatan Tiroang Blok D-4 dengan panjang 1,40 Km (satu koma empat puluh
kilometer);
dddddd. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 0,37
Km (nol koma tiga puluh tujuh kilometer), Blok E-3 dengan panjang 2,46 Km (dua koma empat puluh
enam kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-2 dengan panjang 1,58
Km (satu koma lima puluh delapan kilometer).
56. Rencana peningkatan Kelas Jaringan pipa air bersih sekunder di arahkan di:
a. a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Blok A-5 dengan panjang 0,38 Km (nol koma tiga puluh
delapan kilometer);
eeeeee. b. Sub BWP D Kecamatan Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-4 dengan panjang 0,61 Km (nol
koma enam puluh satu kilometer);
ffffff. c. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 0,77
Km (nol koma tujuh puluh tujuh kilometer), Blok E-3 dengan panjang 1,67 Km (satu koma enam puluh
tujuh kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Blok E-1 dengan panjang 2,08 Km (dua koma nol
delapan kilometer), Blok E-2 dengan panjang 1,84 Km (satu koma delapan puluh empat kilometer).
57. Rencana Pengembangan Jaringan Pipa Air Bersih Sekunder di arahkan di:
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok A-4 dengan panjang 0,53 Km (nol koma
lima puluh tiga kilometer), Kelurahan Maccorawalie Blok A-2 dengan panjang 2,79 Km (dua koma tujuh
puluh sembilan kilometer), Blok A-3 dengan panjang 1,71 Km (satu koma tujuh puluh satu kilometer),
Blok A-4 dengan panjang 2,75 Km (dua koma tujuh puluh lima kilometer), Blok A-5 dengan panjang
1,27 Km (satu koma dua puluh tujuh kilometer), Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 0,78 Km (nol
koma tujuh puluh delapan kilometer);
gggggg. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan panjang 0,01
Km (nol koma nol satu kilometer), Kelurahan Lelang Bata Blok D-2 dengan panjang 0,91 Km (nol koma
sembilan puluh satu kilometer), Kecamatan Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-4 dengan panjang 2,16
Km (dua koma enam belas kilometer);
hhhhhh. Sub BWP E Kecamatan Wattang Sawitto Blok E-1 dengan panjang 1,52 Km (satu koma lima
puluh dua kilometer).
58. Rencana Pemeliharaan Jaringan Pipa Air Bersih Tersier di arahkan di:
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan panjang 0,81 Km (nol koma
delapan puluh satu kilometer), Blok A-4 dengan panjang 7,69 Km (tujuh koma enam puluh sembilan
kilometer), Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan panjang 4,18 Km (empat koma delapan belas
kilometer), Blok A-2 dengan panjang 5,96 Km (lima koma sembilan puluh enam kilometer), Blok A-3
dengan panjang 7,26 Km (tujuh koma dua puluh enam kilometer), Blok A-4 dengan panjang 0,01 Km
(nol koma nol satu kilometer), Blok A-5 dengan panjang ,57 Km (nol koma lima puluh tujuh kilometer),
Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 0,66 Km (nol koma enam puluh enam kilometer);
iiiiii. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongangang Blok B-2 dengan panjang 8,57 Km
(delapan koma lima puluh tujuh kilometer), Blok B-3 dengan panjang 0,05 Km (nol koma nol lima
kilometer), Kelurahan Jaya Blok B-1 dengan panjang 2,89 Km (dua koma delapan puluh sembilan
kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Penrang Blok B-1 dengan panjang 5,20 Km (lima
koma dua puluh kilometer), Blok B-3 dengan panjang 8,54 Km (delapan Koma lima puluh empat
kilometer), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan panjang 1,11 Km (satu koma sebelas kilometer), Blok B-4
dengan panjang 5,20 Km (lima koma dua puluh kilometer), Kelurahan Sawitto Blok B-1 dengan Panjang
2,16 Km (dua koma enam belas kilometer);
jjjjjj.Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan panjang 3,94 Km (tiga koma
sembilan puluh empat kilometer), Kelurahan Paccongang Blok C- 1 dengan panjang 1,50 Km (satu
koma lima puluh kilometer);
kkkkkk. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan panjang 2,17
Km (dua koma tujuh belas kilometer), Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 4,16 Km (empat
koma enam belas kilometer), Blok D-2 dengan panjang 1,05 Km (satu koma nol lima kilometer),
Kecamatan Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-4 dengan panjang 6,56 Km (enam koma lima puluh enam
kilometer);
llllll. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 4,93 Km (empat
koma sembilan puluh tiga kilometer), Blok E-3 dengan panjang 8,84 Km (delapan koma delapan puluh
empat kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan panjang 8,50
Km (delapan koma lima puluh kilometer), Blok E-2 dengan panjang 5,62 Km (lima koma enam puluh
dua kilometer).
59. Rencana Pengembangan Jaringan Pipa Air Bersih Tersier di arahkan di:
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan panjang 4,12 Km
(empat koma dua belas kilometer), Blok A-2 dengan panjang 3,98 Km (tiga koma sembilan puluh
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
delapan kilometer), Blok A-3 dengan panjang 1,74 Km (satu koma tujuh puluh empat kilometer), Blok
A-4 dengan panjang 1,95 Km (satu koma sembilan puluh lima kilometer), Blok A-5 dengan panjang 3,57
Km (tiga koma lima puluh tujuh kilometer), Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan panjang 0,33 Km (nol
koma tiga puluh tiga kilometer), Blok A-4 dengan panjang 1,12 Km (satu koma dua belas kilometer),
Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 1,05 Km (satu koma nol lima kilometer),
mmmmmm. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Paccongang Blok B-1 dengan panjang
0,12 Km (nol koma dua belas kilometer), Blok B-2 dengan panjang 1,78 Km (satu koma tujuh puluh
delapan kilometer), Blok B-3 dengan panjang 0,45 Km (nol koma empat puluh lima kilometer),
Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Sawitto Blok B-1 dengan panjang 0,18 Km (nol koma delapan
belas kilometer), Kelurahan Penrang Blok B-3 dengan panjang 1,39 Km (satu koma tiga puluh sembilan
kilometer), Kelurahan Penrang Blok B-3 dengan panjang 1,39 Km (satu koma tiga puluh sembilan
kilometer), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan panjang 2,67 Km (dua koma enam puluh tujuh kilometer),
Blok B-4 dengan panjang 9,64 Km (sembilan koma enam puluh empat kilometer).
nnnnnn. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan panjang 2,68 Km (dua
koma enam puluh delapan kilometer), Kelurahan Paccongang Blok C-1 dengan panjang 0,82 Km (nol
koma delapan puluh dua kilometer), Kelurahan Temmassarangnge Blok C-2 dengan panjang 1,22 Km
(satu koma dua puluh dua kilometer), Blok C-3 dengan panjang 2,90 Km (dua koma sembilan puluh
kilometer),
oooooo. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 3,64 Km
(tiga koma enam puluh empat kilometer), Blok D-2 dengan panjang 3,93 Km (tiga koma sembilan puluh
tiga kilometer), Blok D-3 dengan panjang 3,65 Km (tiga koma enam puluh lima kilometer), Kelurahan
Temmassarangnge Blok D-2 dengan panjang 0,22 Km (nol koma dua puluh dua kilometer), Kelurahan
Benteng Sawitto Blok D-3 dengan panjang 2,53 Km (dua koma lima puluh tiga kilometer), Kecamatan
Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-3 dengan panjang 1,46 Km (satu koma empat puluh enam kilometer),
Blok D-4 dengan panjang 2,30 Km (dua koma tiga puluh kilometer),
pppppp. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 2,92
Km (dua koma sembilan puluh dua kilometer), Blok E-3 dengan panjang 8,66 Km (delapan koma enam
puluh enam kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-1 dengan panjang
3,58 Km (tiga koma lima puluh delapan kilometer), Blok E-2 dengan panjang 10,74 Km (sepuluh koma
tujuh puluh empat kilometer),
60. Rencana Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) diarahkan di Sub BWP C Blok C-1 dan Sub BWP E Blok E-1
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
e. Rencana Pengembangan Jar. Drainase 1. Rencana pemeliharaan jaringan drainase Primer diarahkan di :
1. sistem jaringan drainase yang berfungsi a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Maccorawalie Blok A-1 dengan panjang 1,40 Km
untuk mencegah genangan; dan (satu koma empat puluh kilometer), Blok A-3 dengan panjang 1,23 Km (satu koma dua puluh tiga
2. rencana kebutuhan sistem jaringan kilometer), Blok A-4 dengan panjang 2,41 Km (dua koma empat puluh satu kilometer), Blok A-5 dengan
drainase yang meliputi rencana jaringan panjang 2,09 Km (dua koma nol sembilan kilometer), Kelurahan Jaya Blok A-3 dengan panjang 0,38 Km
primer, sekunder, tersier, dan (nol komatiga puluh delapan kilometer), Blok A-4 dengan panjang 2,29 Km (dua koma dua puluh
lingkungan di BWP; sembilan kilometer), Kelurahan Sawitto Blok A-3 dengan panjang 0,33 Km (nol koma tiga puluh tiga
kilometer), Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 0,61 Km (nol koma enam puluh satu kilometer);
qqqqqq. Sub BWP B Kecamatan Paleteang Kelurahan Lelang Bata Blok B-2 dengan panjang 0,03 Km (nol
koma nol tiga kilometer), Kelurahan Paccongang Blok B-1 dengan panjang 0,11 Km (nol koma sebelas
kilometer), Blok B-2 dengan panjang 1,71 Km (satu koma tujuh puluh satu kilometer), Kecamatan
Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok B-1 dengan panjang 0,95 Km (nol koma sembilan puluh lima
kilometer), Kelurahan Penrang Blok B-1 dengan panjang 0,01 Km (nol koma nol satu kilometer), Blok B-
3 dengan panjang 1,68 Km (satu koma enam puluh delapan kilometer), Kelurahan Sawitto Blok B-1
dengan panjang 1,15 Km (satu koma lima belas kilometer), Kelurahan Salo Blok B-3 dengan panjang
0,88 Km (nol koma delapan puluh delapan kilometer), Blok B-4 dengan panjang 2,04 Km (dua koma nol
empat kilometer);
rrrrrr. Sub BWP C Kecamatan Paleteang Kelurahan Maccinnae Blok C-1 dengan panjang 3,04 Km (tiga
koma nol empat kilometer), Kelurahan Paccongang Blok C-1 dengan panjang 0,80 Km (nol koma
delapan puluh kilometer), Blok C-2 dengan panjang 0,03 Km (nol koma nol tiga kilometer), Kelurahan
Temmassarangnge Blok C-2 dengan panjang 1,47 Km (satu koma empat puluh tujuh kilometer), Blok C-
3 dengan panjang 3,77 Km (tiga koma tujuh puluh tujuh kilometer);
ssssss. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok D-1 dengan panjang 1,83
Km (satu koma delapan puluh tiga kilometer), Blok D-3 dengan panjang 1,55 Km (satu koma lima puluh
lima kilometer), Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 1,06 Km (satu koma nol enam
kilometer), Blok D-2 dengan panjang 1,12 Km (satu koma dua belas kilometer), Blok D-3 dengan
panjang 0,55 Km (nol koma lima puluh lima kilometer), Kelurahan Temmassarangnge Blok D-2 dengan
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
panjang 0,28 Km (nol koma dua puluh delapan kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Blok D-1
dengan panjang 0,07 Km (nol koma nol tujuh kilometer);
tttttt. Sub BWP E Kecamatan Paleteang Kelurahan Benteng Sawitto Blok E-2 dengan panjang 0,77
Km (nol koma tujuh puluh tujuh kilometer), Blok E-3 dengan panjang 2,57 Km (dua koma lima puluh
tujuh kilometer), Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Bentengnge Blok E-2 dengan panjang 2,92 Km
(dua koma sembilan puluh dua kilometer).
63. Rencana Peningkatan Kelas Jaringan Drainase Tersier ke Jaringan Drainase Sekunder di arahkan di :
a. Sub BWP A Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Jaya Blok A-4 dengan panjang 0,71 Km (nol koma
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
tujuh puluh satu kilometer), Kelurahan Salo Blok A-5 dengan panjang 0,78 Km (nol koma tujuh puluh
delapan kilometer);
ccccccc. Sub BWP B Kecamatan Wattang Sawitto Kelurahan Salo Blok B-3 dengan panjang 0,33 Km (nol
koma tiga puluh tiga kilometer), Blok B-4 dengan panjang 0,47 Km (nol koma empat puluh tujuh
kilometer);
ddddddd. Sub BWP C Kecamatan Tiroang Kelurahan Fakkie Blok D-4 dengan panjang 0,64 Km (nol koma
enam puluh empat kilometer);
eeeeeee. Sub BWP D Kecamatan Paleteang Kelurahan Lelang Bata Blok D-1 dengan panjang 0,31 Km
(nol koma tiga puluh satu kilometer);
fffffff. Sub BWP E Kecamatan Wattang Sawitto Blok E-1 dengan panjang 7,35 Km (tujuh koma tiga
puluh lima kilometer).
f. Rencana Pengembangan Jar. Air Limbah 1. Rencana pengembangan jaringan air Limbah di Perkotaan Pinrang:
Sistem pembuangan air limbah setempat, a. 1. Mewajibkan pengadaan sumur resapan pada tiap-tiap bangunan yang bertujuan untuk megelola
terdiri atas: 1) bak septik (septic tank); dan hasil-hasil limbah rumah tangga dan limbah sarana umum agar tidak mengganggu kualitas lingkungan;
2) instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
ooooooo. Pengadaan sistem pengolahan limbah dalam bentuk individu yang diwajibkan kepada setiap
bangunan yang ada pada wilayah perencanaan;
Sistem pembuangan air limbah terpusat, ppppppp. Pembuatan septitank komunal dengan menerapkan teknologi tepat guna yakni sistem biofill
terdiri atas: 1) seluruh saluran sebelum dibuang kesungai atau dapat digunakan kembali. Pengembangan sistem komunal ini
pembuangan; dan 2) bangunan pengolahan diutamakan pada kawasan perdagangan dan jasa dalam hal ini pada kawasan pusat Kota Pinrang pada
air limbah. sub BWP B Blok B1;
qqqqqqq. Pengembangan sistem septitank yang bisa berfungsi sebagai penghasil bio gas yang
penempatannya didekatkan pada penempatan septitank komunal;
rrrrrrr. Pengembangan sistem pengolahan limbah terpadu dan komunal pada setiap sub BWP; dan
sssssss. Pengembangan partisipasi masyarakat dan lembaga dalam proses perencanaan.
ttttttt. Perencanaan IPAL yang diarahkan di Sub BWP E Blok E-1.
h. Rencana Pengembangan Jalur evakuasi bencana meliputi jalur evakuasi bencana (escape way) dan ruang evakuasi bencana (melting
Jalur evakuasi bencana, point).
1. Jalur dan ruang evakuasi bencana banjir meliputi ruas jalan rencana ruang jalan khusus Semen Bosowa di
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
Kecamatan Maros Baru, rencana ruas jalan Lintas Utara Mamminasata di Kecamatan Lau, rencana ruas
jalan Lintas Utara Mamminasata rencana ruas jalan Lintas Utara Mamminasata di Kecamatan Marusu,
rencana ruas jalan Lintas Utara Mamminasata Bontoa, dan ruas jalan poros Bantimurung di Kecamatan
Bantimurung;
66. Jalur dan ruang evakuasi bencana longsor meliputi ruas jalan Poros Bantimurung-Camba di Kecamatan
Camba, ruas jalan Poros Bantimurung-Camba di Kecamatan Mallawa, ruas jalan Poros Bantimurung-
Camba di Kecamatan Cenrana;
67. Jalur dan ruang evakuasi potensi bencana tsunami dan gelombang pasang meliputi rencana ruas jalan
rencana ruang jalan khusus semen bosowa di Kecamatan Maros Baru, rencana ruas jalan Lintas Utara
Mamminasata di Kecamatan Lau, rencana ruas jalan Lintas Utara Mamminasata di Kecamatan Marusu,
rencana ruas jalan Lintas Utara Mamminasata Bontoa, dan ruas jalan poros Bantimurung di Kecamatan
Bantimurung;
68. Jalur dan ruang evakuasi bencana direncanakan mengikuti/menggunakan jaringan jalan dengan rute
terdekat ke ruang evakuasi dan merupakan jaringan jalan paling aman dari ancaman berbagai bencana,
serta merupakan tempat-tempat yang lebih tinggi dari daerah bencana. Ruang evakuasi bencana (Melting
point) di Kabupaten Maros meliputi lapangan Sepak bola di Kecamatan Moncongloe, Stadion Olahraga di
Kota Maros Kecamatan Turikale dan Lapangan kantor Bupati Maros di Kecamatan Turikale.
8. Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya pada wilayah Perkotaan Pinrang adalah wilayah sub BWP B yang
Penanganannya terdiri dari 4 (empat) Blok perencanaan. Lebih spesifik terkait sub BWP prioritas yang akan diatangani,
Berdasarkan kriteria diatas, sub BWP Pinrang yang di Prioritaskan penanganannya adalah sub BWP B lebih
tepatnya pada wilayah Blok B1 yaitu area yang merupakan pusat perdagangan Pinrang yakni area
pasar,perdagangan, taman lasinrang, dan sekitarnya.
Tema penanganan pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan
Pinrang, pada Sub bagian Wilayah Perkotaan (Sub BWP) yang diprioritaskan penanganannya, adalah
“perbaikan, pengembangan, penataan, dan peningkatan prasarana dalam menunjang fungsi kawasan sebagai
pusat aktifitas Perkotaan Pinrang”. Tema penanganan ini didasarkan pada kondisi Sub bagian Wilayah
Perkotaan (Sub BWP) B yang diarahkan sebagai zona pengembangan perdagangan dan jasa, yang didukung
oleh zona permukiman, zona kesehatan, zona pendidikan, zona peribadatan, dan zona pariwisata.
Penentuan tema penanganan Sub bagian Wilayah Perkotaan (Sub BWP) ini, didasarkan pada kondisi Sub
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
bagian Wilayah Perkotaan (Sub BWP) B, memiliki tingkat perkembangan aktifitas perekonomian dan tingkat
pertumbuhan aktifitas perdagangan jasa yang cukup pesat apabila dibandingkan Sub bagian Wilayah
Perkotaan (Sub BWP) lainnya.
Pada Sub bagian Wilayah Perkotaan (Sub BWP) ini diarahkan sebagai pusat pengembangan perdagangan dan
jasa yang melayani regional wilayah Kabupaten Pinrang khususnya pada wilayah Kecamatan Wattang Sawito,
Paleteang, dan Kecamatan Tiroang dan beberapa wilayah disekitarnya, dalam mendukung fungsi sebagai
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dalam hirarki sistem perkotaan yang diatur dalam rencana struktur ruang
wilayah Kabupaten Pinrang
69. Lokasi
70. Besaran
71. Sumber Pendanaan
No. ASPEK EVALUASI RINGKASAN MUATAN
2. Kesesuaian Tujuan Penataan BWP dengan Isu Tujuan Penataan KI Bantaeng : Tidak disebutkan isu strategis pada dokumen
Strategis Mewujudkan Kawasan Industri Bantaeng sebagai Kawasan rencana (RDTR KI Bantaeng), terutama
Industri Bantaeng yang Produktif, Efisien, Berdaya Saing dan mengenai urgensi penanganan, tetapi
Berkelanjutan dengan tetap Mempertahankan Kearifan Lokal menyebutkan adanya penyusunan
Masterplan KI Bantaeng tahun 2014 oleh
Kemenperin (Proyek Strategis Nasional,
sector smelter), dapat dijadikan
pertimbangan untuk penyusunan tujuan
No. ASPEK EVALUASI PENILAIAN KESESUAIAN KESIMPULAN DAN SARAN
penataan KI Bantaeng.
3. Kesesuaian Rencana Pola Ruang dengan Tujuan Rencana Pola Ruang
Penataan BWP j. Zona Perlindungan terhadap Kawasan dibawahnya (PB)
Subzona Kolam Retensi -> ada dalam pola ruang
k. Zona Perlindungan setempat (PS)
Subzona Sempadan Sungai (PS-2) -> ada dalam pola ruang
l. Zona ruang terbuka hijau (RTH)
Sub Zona Taman Kota (RTH-1) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Jalur Hijau (RTH-4) -> ada dalam pola ruang
m. Zona Perumahan (R)
Sub Zona Kepadatan Tinggi (R-2) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Kepadatan Sedang (R-3) -> ada dalam pola ruang
n. Zona Perdagangan dan Jasa (K)
Sub Zona Kopel (K-2) -> ada dalam pola ruang
o. Zona Perkantoran (KT)
Sub Zona Pemerintah (KT-1) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Swasta (KT-2) -> ada dalam pola ruang
p. Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Sub Zona Pendidikan (SPU-1) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Transportasi (SPU-2) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Kesehatan (SPU-3) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Olah Raga (SPU-4) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Sosial Budaya (SPU-5) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Peribadatan (SPU-6) -> ada dalam pola ruang
q. Zona Industri (I)
Sub Zona Industri Mesin dan Logam Dasar (I-2) -> ada
dalam pola ruang
Sub Zona Aneka Industri (I-4) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Pergudangan (I-5) -> ada dalam pola ruang
r. Zona Kawasan Khusus (KH)
Sub Zona TPA (KH-2) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona IPAL (KH-3) -> ada dalam pola ruang
No. ASPEK EVALUASI PENILAIAN KESESUAIAN KESIMPULAN DAN SARAN
Sub Zona Energy Center (KH-4) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona IPA (air bersih) (KH-5) -> ada dalam pola ruang
Sub Zona Tempat Pembuangan Limbah Padat (KH-6) ->
ada dalam pola ruang