Anda di halaman 1dari 15

TABEL RINGKASAN PENILAIAN MANDIRI RENCANA TATA RUANG

Nomor :
Tanggal : Maret 2021
RDTR KABUPATEN BANGKA BWP MERAWANG :
Tujuan penataan BWP Merawang adalah mewujudkan ruang wilayah BWP merawang menjadi kawasan perkotaan sebagai kawasan pusat
pelayanan perekonomian dalam pengembangan perindustrian, perdagangan dan wisata yang harmonisasi antara lingkungan alam dan buatan
secara berkelanjutan serta penataan pusat pendidikan yang ideal.

NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN


RUANG
1 2 3
1. Kawasan Peruntukan Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Industri
Pasal 5
(1) Rencana pengembangan Pusat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf a meliputi :
a. Pusat Pelayanan;
b. Sub Pusat Pelayanan; dan
c. Pusat Lingkungan.
(2) Pusat Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a yaitu Desa Baturusa.
(3) Sub Pusat Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, meliputi :
a. Sub Pusat Pelayanan berada di SUB BWP Air Anyir Blok ARA-002;
b. Sub Pusat Pelayanan Pemerintahan berada di SUB BWP Baturusa Blok BTR-004;
c. Sub Pusat Pelayanan administrasi berada di SUB BWP Pagarawan Blok PGW-003;
d. Sub Pusat Perencanaan Kawasan Center Of Excellent berada di SUB BWP Balun ijuk Blok BLI-002.
(4) Pusat lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c, meliputi :
a. Pusat lingkungan kecamatan di Sub BWP Baturusa Blok BTR-002;
b. Pusat lingkungan kelurahan tersebar di seluruh Sub BWP; dan
c. Pusat rukun warga tersebar di seluruh Sub BWP.
(5) Peta Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam LAMPIRAN
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Daerah ini.
Zona Kawasan Peruntukan Industri
Pasal 27

(1) Zona Kawasan Peruntukan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf e yakni sub-Zona
kawasan peruntukan industri (KPI) tersebar di 3 (tiga) Sub-BWP dengan luas 786,06 (tujuh ratus delapan puluh
enam koma nol enam) hektar meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 2 dengan luas 375,56 (tiga ratus tujuh puluh lima koma lima puluh enam) hektar, Blok 3 dengan
luas 378,48 (tiga ratus tujuh puluh delapan koma empat puluh delapan) hektar;
b. Sub-BWP C Blok 2 dengan luas 6,22 (enam koma dua puluh dua) hektar dan Blok 5 dengan luas 20,03 (dua
puluh koma nol tiga);
c. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 0,01 (nol koma nol satu) hektar, Blok 2 dengan luas 3,45 (tiga koma empat
puluh lima) hektar dan Blok 3 dengan luas 2,32 (dua koma tiga puluh dua) hektar.
2. Perumahan Zona Perumahan
Pasal 23

(1) Zona perumahan (R) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a tersebar diseluruh Sub-BWP dengan
1892,92 (seribu delapan ratus sembilan puluh dua koma sembilan puluh dua) hektar;
(2) Zona perumahan (R) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Sub-Zona Rumah kepadatan tinggi (R-2);
b. Sub-Zona Rumah kepadatan sedang (R-3);
c. Sub-Zona Rumah kepadatan rendah (R-4).
(3) Sub-Zona rumah kepadatan tinggi (R-2) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a tersebar di seluruh Sub-BWP
seluas 70,14 (tujuh puluh koma empat belas) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP B Blok 2 dengan luas 19,77 (sembilan belas koma tujuh puluh tujuh) hektar;
b. Sub-BWP C Blok 1 dengan luas 0,53 (nol koma lima puluh tiga) hektar; Blok 2 dengan luas 10,73 (sepuluh koma
tujuh puluh tiga) hektar dan Blok 4 dengan luas 39,10 (tiga puluh sembilan koma sepuluh) hektar;
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
(4) Sub-Zona rumah kepadatan sedang (R-3) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b tersebar di seluruh Sub-
BWP seluas 884,95 (delapan ratus delapan puluh empat koma sembilan puluh lima) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 127,68 (seratus dua puluh tujuh koma enam puluh delapan) hektar; Blok 2
dengan luas 147,39 (seratus empat puluh tujuh koma tiga puluh sembilan) hektar dan Blok 4 dengan luas 43,57
(empat puluh tiga koma lima puluh tujuh) hektar;
b. Sub-BWP B Blok 1 dengan luas 39,44 (tiga puluh sembilan koma empat puluh empat) hektar dan Blok 2 dengan
luas 247,45 (dua ratus empat puluh tujuh koma empat puluh lima) hektar;
c. Sub-BWP C Blok 1 dengan luas 22,96 (dua puluh dua koma sembilan puluh enam); Blok 2 dengan luas 45,32
(empat puluh lima koma tiga puluh dua) hektar, Blok 4 dengan luas 98,58 (sembilan puluh delapan koma lima
puluh delapan) hektar;
d. Sub-BWP D Blok 4 dengan luas 112,57 (seratus dua belas koma lima puluh tujuh) hektar;
(5) Sub-Zona rumah kepadatan rendah (R-4) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c tersebar di seluruh Sub-BWP
seluas 937,82 (Sembilan ratus tiga puluh tujuh koma delapan puluh dua) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 0,88 (nol koma delapan puluh delapan) hektar, Blok 2 dengan luas 18,43
(delapan belas koma empat puluh tiga) hektar dan Blok 4 dengan luas 53,67 (lima puluh tiga koma enam puluh
tujuh) hektar;
b. Sub-BWP B Blok 2 dengan luas 112,52 (seratus dua belas koma lima puluh dua) hektar;
c. Sub-BWP C Blok 1 dengan luas 0,47 (nol koma empat puluh tujuh) hektar, Blok 2 dengan luas 59,29 (lima puluh
sembilan koma dua puluh sembilan) hektar, Blok 3 dengan luas 0,05 (nol koma nol lima) hektar, Blok 4 dengan
luas 111,40 (seratus sebelas koma empat puluh) hektar, dan Blok 5 dengan luas 7,31 (tujuh koma tiga puluh
satu) hektar;
d. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 173,40 (seratus tujuh puluh tiga koma empat puluh) hektar; Blok 2 dengan luas
129,81 (seratus dua puluh sembilan koma delapan puluh satu) hektar; Blok 3 dengan luas 118,90 (seratus
delapan belas koma sembilah puluh) hektar dan Blok 4 dengan luas 151,70 (seratus lima puluh satu koma tujuh
puluh) hektar.

3. Perdagangan dan Jasa Zona Perdagangan dan Jasa


Pasal 24
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3

(1) Zona Perdagangan dan Jasa (K) sebagaimana dimaksud pada pasal 22 huruf b terdiri atas :
a. Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala BWP (K-2);
b. Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala SUB BWP (K-3).
(2) Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala BWP (K-2) sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 ayat (1) huruf a hanya
tersebar di Sub BWP C seluas 13,24 (tiga belas koma dua puluh empat) hektar, meliputi Blok 2 dengan luas 3,25
(tiga koma dua puluh lima) hektar dan Blok 4 dengan luas 9,99 (sembilan koma sembilan puluh sembilan) hektar.
(3) Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala Sub-BWP (K-3) sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 ayat (1) huruf b
seluas 225,06 (dua ratus dua puluh lima koma nol enam) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 41,21 (empat puluh satu koma dua puluh satu) hektar, Blok 2 dengan luas 15,31
(lima belas koma tiga puluh satu) hektar, Blok 3 dengan luas 0,001 (nol koma nol nol satu) hektar dan Blok 4
dengan luas 12,73 (dua belas koma tujuh puluh tiga) hektar;
b. Sub-BWP B Blok 1 dengan luas 3,75 (tiga koma tujuh puluh lima) hektar dan Blok 2 dengan luas 62,58 (enam
puluh dua koma lima puluh delapan) hektar;
c. Sub-BWP C Blok 2 dengan luas 11,01 (sebelas koma nol satu) hektar, Blok 3 dengan luas 0,06 (nol koma nol
enam), Blok 4 dengan luas 10,76 (sepuluh koma tujuh puluh enam) hektar dan Blok 5 dengan luas 0,93 (nol
koma sembilan tiga) hektar ;
d. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 24,52 (dua puluh empat koma lima puluh dua) hektar, Blok 2 dengan luas 3,42
(tiga koma empat puluh dua) hektar, Blok 3 dengan luas 23,08 (dua puluh tiga koma nol delapan) hektar dan
Blok 4 dengan luas 15,69 (lima belas koma enam puluh sembilan) hektar;

4. Budidaya Zona Budidaya


Pasal 22

Zona budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b, terdiri atas :
a. zona perumahan (R);
b. zona perdagangan dan jasa (K);
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
c. zona perkantoran (KT);
d. zona sarana pelayanan umum (SPU);
e. zona Kawasan Peruntukan industry (KPI);
f. zona hutan produksi (KHP).
g. zona pertanian (P);
h. zona perikanan (IK)
i. zona pertambangan (T);
j. zona pariwisata (W).

5. Perkantoran Zona Perkantoran


Pasal 25

(1) Zona Perkantoran (KT) sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 huruf c seluas 2,34 (dua koma tiga puluh empat)
hektar, meliputi :
a. Sub-BWP C Blok 3 dengan luas 0,21 (nol koma dua puluh satu) hektar, Blok 4 dengan 0,86 (nol koma delapan
puluh enam) hektar;
b. Sub-BWP D Blok 3 dengan luas 1,26 (satu koma dua puluh enam) hektar;

6. Sarana Pelayanan Umum Zona Sarana Pelayanan Umum


Pasal 26

(1) Zona Sarana Pelayanan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf d terdiri atas:
a. Sub-Zona SPU Skala Kota (SPU-1);
b. Sub-Zona SPU Skala Kecamatan (SPU-2);
c. Sub-Zona SPU Skala Kelurahan (SPU-3).
(2) Sub-Zona SPU Skala Kota (SPU-1) sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) huruf a seluas 65,93 (enam
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
puluh lima koma sembilan puluh tiga) hektar, berada di Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 25,17 (dua puluh lima koma
tujuh belas) hektar dan Sub-BWP B Blok 2 dengan luas 40,77 (empat puluh koma tujuh puluh tujuh) hektar;
(3) Sub-Zona SPU Skala Kecamatan (SPU-2)sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) huruf b seluas 7,59 (tujuh
koma lima puluh sembilan) hektar berada di Sub-BWP C Blok 1 dengan luas 2,33 (dua koma tiga puluh tiga) hektar,
Blok 4 dengan luas 4,13 (empat koma tiga belas) hektar, Sub-BWP D Blok 4 dengan luas 1,13 (satu koma tiga belas)
hektar.
(4) Sub-Zona SPU Skala Kelurahan (SPU-3) sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) huruf c seluas 11,38
(Sebelas koma tiga puluh delapan) hektar, berada di Sub BWP A Blok 1 dengan luas 0,97 (nol koma sembilan puluh
tujuh) hektar dan Blok 2 dengan luas 0,26 (nol koma dua puluh enam) hektar, Sub BWP B Blok 2 dengan luas 0,90
(nol koma sembilan puluh) hektar, Sub BWP C Blok 1 dengan luas 7,53 (tujuh koma lima puluh tiga) hektar, Blok 2
dengan luas 0,39 (nol koma tiga puluh sembilan) hektar serta di Blok 4 dengan luas 0,73 (nol koma tujuh puluh tiga)
hektar, Sub BWP D Blok 1 dengan luas 0,18 (nol koma delapan belas) hektar, Blok 3 dengan luas 0,003 (nol koma
nol nol tiga) hektar dan Blok 4 dengan luas 0,43 (nol koma empat puluh tiga) hektar.

7. Hutan Produksi Zona Hutan Produksi


Pasal 28

(1) Zona Hutan Produksi (KHP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf f seluruhnya hanya tersebar di
Sub-BWP A Blok 2 dengan luas 839,42 (delapan ratus tiga puluh sembilan koma empat puluh dua) hektar.

8. Pertanian Zona Pertanian


Pasal 29

(1) Zona Pertanian (P) terdiri dari sub-Zona Peternakan (P-4) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf g
berada di Sub-BWP D dengan luas 9,06 (sembilan koma nol enam) hektar meliputi Blok 3 dengan luas 1,79 (satu
koma tujuh puluh sembilan) hektar dan Blok 4 dengan luas 7,27 (tujuh koma dua puluh tujuh) hektar.
9. Pertambangan Zona Pertambangan
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
Pasal 30

(1) Zona pertambangan (T) sebagaimana dimaksud pada pasal 22 ayat (1) huruf h tersebar di 2 (dua) Sub BWP
dengan luas 145,54 (seratus empat puluh lima koma lima puluh empat) hektar meliputi :
a. Sub BWP Air Anyir Blok ARA-001 dengan luas 4,39 (empat koma tiga puluh sembilan) hektar;
b. Sub BWP Baturusa Blok BTR-002 dengan luas 141,15 (seratus empat puluh satu koma lima belas) hektar;

10. Perikanan Zona Perikanan


Pasal 30

(1)Zona Perikanan (IK) terdiri dari sub-Zona Perikanan Budi Daya (IK-2) sebagaimana dimaksud pada pasal 22 ayat
(1) huruf h tersebar di 3 (tiga) Sub-BWP dengan luas 467,21 (empat ratus enam puluh tujuh koma dua puluh satu)
hektar meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 8,63 (delapan koma enam puluh tiga) hektar, Blok 2 dengan luas 60,89 (enam
puluh koma delapan puluh sembilan) hektar;
b. Sub-BWP C Blok 1 dengan luas 2,57 (dua koma lima puluh tujuh) hektar, Blok 2 dengan luas 43,03 (empat puluh
tiga koma nol tiga) hektar, Blok 3 dengan luas 152,52 (seratus lima puluh dua koma lima puluh dua) hektar dan
Blok 5 dengan luas 24, 68 (dua puluh empat koma enam puluh delapan) hektar;
c. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 47,48 (empat puluh tujuh koma empat puluh delapan) hektar, Blok 2 dengan
luas 14,62 (empat belas koma enam puluh dua) hektar dan Blok 3 dengan luas 112,79 (seratus dua belas koma
tujuh puluh sembilan) hektar
11. Pariwisata Zona Pariwisata
Pasal 32

(1) Zona Pariwisata (W) sebagaimana dimaksud pada pasal 22 ayat (1) huruf j sebagaimana dimaksud berada di 1
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
(satu) Sub-BWP dengan luas 418,38 (empat ratus delapan belas koma tiga puluh delapan) hektar meliputi Sub-
BWP A Blok 1 dengan luas 74 (tujuh puluh empat) hektar, dan Blok 4 dengan luas 344,37 (tiga ratus empat puluh
empat koma tiga puluh tujuh) hektar.

12. Keberlanjutan Zona lindung


Lingkungan Hidup
Pasal 17

Zona lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a meliputi:
(1) zona hutan lindung (HL);
(2) zona sempadan pantai (SP);
(3) zona sempadan sungai (SS); dan
(4) zona Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Zona Hutan Lindung


Pasal 18

Zona hutan lindung (HL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a terdapat di Sub BWP Air Anyir Blok ARA-001
dengan luas 199,29 (seratus sembilan puluh sembilan koma dua puluh sembilan) hektar.

Zona Sempadan Pantai


Pasal 19
(1) Zona Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf b terdiri dari Subzona sempadan pantai (SP);
(2) Subzona sempadan pantai (SP) sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 ayat (1) hanya tersebar di Sub BWP Air
Anyir seluas 23,61 (dua puluh tiga koma enam puluh satu) hektar, meliputi :
a. Blok ARA–001 dengan luas 5,99 (lima koma sembilan puluh sembilan) hektar;
b. Blok ARA-004 dengan luas 17,63 (tujuh belas koma enam puluh tiga) hektar.
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3

Zona Sempadan Sungai


Pasal 20

(1) Zona Sempadan Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c terdiri dari Subzona sempadan sungai
(SS);
(2) Subzona sempadan sungai (SS) sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (1) tersebar di 3 (tiga) sub-BWP
seluas 504,16 (lima ratus empat koma enam belas) hektar, meliputi:
a. sub-BWP A Blok 2 dengan luas 51,31 (lima puluh satu koma tiga puluh satu) hektar dan Blok 3 dengan luas
11,55 (sebelas koma lima puluh lima) hektar;
b. sub-BWP C Blok 1 dengan luas 76,48 (tujuh puluh enam koma empat puluh delapan) hektar, Blok 2 dengan luas
55,20 (lima puluh lima koma dua puluh) hektar, Blok 3 dengan luas 78,58 (tujuh puluh delapan koma lima puluh
delapan) hektar dan Blok 5 dengan luas 112,25(seratus dua belas koma dua puluh lima) hektar;
c. sub-BWP D Blok 1 dengan luas 63,36 (enam puluh tiga koma tiga puluh enam) hektar dan Blok 3 dengan luas
55,43 (lima puluh lima koma empat puluh tiga) hektar.

Zona Ruang Terbuka Hijau


Pasal 21

(1) Zona Ruang Terbuka Hujau (RTH) sebagaimana dimaksud pada pasal 17 huruf d terdiri atas :
a. Sub-Zona Rimba Kota (RTH-1);
b. Sub-Zona Taman Kota (RTH-2);
c. Sub-Zona Taman Kelurahan (RTH-4);
d. Sub-Zona Pemakaman (RTH-7).
(2) Sub-Zona Rimba Kota (RTH-1) sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1) huruf a seluas 72,26 (tujuh puluh
dua koma dua puluh enam) hektar berada di sub-BWP B Blok 2;
(3) Sub-Zona Taman Kota (RTH-2) sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1) huruf b hanya tersebar di sub-BWP
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
B Blok 2 seluas 2,43 (dua koma empat puluh tiga ) hektar;
(4) Sub-Zona Taman Kelurahan (RTH-4) sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1) huruf c seluas 49,92 (empat
puluh sembilan koma sembilan puluh dua) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 3,25 (tiga koma dua puluh lima) hektar, Blok 2 dengan luas 17,88 (tujuh belas
koma delapan puluh delapan) hektar, Blok 3 dengan luas 15,56 (lima belas koma lima puluh enam) hektar dan
Blok 4 dengan luas 4,19 (empat koma sembilan belas) hektar;
b. Sub-BWP B Blok 2 dengan luas 6,33 (enam koma tiga puluh tiga) Hektar;
c. Sub-BWP C Blok 2 dengan luas 1,49 (satu koma empat puluh sembilan) hektar dan Blok 4 dengan luas 0,003 (nol
koma nol nol tiga) hektar ;
d. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 0,53 (nol koma lima puluh tiga) hektar dan Blok 2 dengan luas 0,70 (nol koma
tujuh puluh) hektar.
(5) Sub-Zona Pemakaman (RTH-7) sebagai mana dimaksud pada Pasal 21 ayat (1) huruf d seluas 14,86 (empat belas
koma delapan puluh enam) hektar, meliputi :
a. Sub-BWP A Blok 1 dengan luas 1,16 (satu koma enam belas) hektar;
b. Sub-BWP B Blok 1 dengan luas 2,75 (dua koma tujuh puluh lima) hektar;
c. Sub-BWP C Blok 2 dengan luas 5,26 (lima koma dua puluh enam) hektar dan Blok 4 dengan luas 3,27 (tiga koma
dua puluh tujuh) hektar;
d. Sub-BWP D Blok 1 dengan luas 0,28 (nol koma dua puluh delapan) hektar dan 4 dengan luas 2,14 (dua koma
empat belas) hektar.

PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA


Pasal 31
(1) Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan seluas 2984,13 (dua ribu sembilan ratus delapan puluh
empat koma tiga belas) hektar, meliputi :
a. Sebagian Sub BWP prioritas pusat pelayanan strategis pertumbuhan ekonomi Air Anyir yang terdapat di Blok
ARA-003 dengan luas 517,04 (lima ratus tujuh belas koma nol empat) hektar;
b. Sebagian Sub BWP Prioritas Center of Excellent Balun Ijuk seluas 1.709,28 (seribu tujuh ratus sembilan koma
dua puluh delapan) hektar meliputi Sub BWP Pagarawan Blok PGW-001 dengan luas 513,40 (lima ratus tiga
belas koma empat puluh) hektar dan Blok PGW-003 dengan luas 362,60 (tiga ratus enam puluh dua koma enam
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
puluh) hektar, Blok PGW-004 dengan luas 278,91 (dua ratus tujuh puluh delapan koma sembilan puluh satu)
hektar dan Blok BLI-002 dengan luas 554,37 (lima ratus lima puluh empat koma tiga puluh tujuh) hektar;
c. Sebagian sub Pusat Pelayanan Pemerintahan dan Administrasi Desa Baturusa seluas 757,82 (tujuh ratus lima
puluh tujuh koma delapan puluh dua) hektar, meliputi Blok BTR-002 dengan luas 478,98 (empat ratus tujuh
puluh delapan koma sembilan puluh delapan) hektar dan Blok BTR-004 dengan luas 278,91 (dua ratus tujuh
puluh delapan koma sembilan puluh satu) hektar.
(2)Rencana penanganan Sub BWP Air Anyir sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (1) huruf a, yang terdapat di Blok
ARA-004 dilakukan melalui Program Perencanaan Kawasan Industri dan Kota Baru;
(3)Rencana penanganan Sub BWP Balun Ijuk sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (1) huruf byang terdapat di Blok
BLI-001 dilakukan melalui Program Perencanaan Kawasan Center Of Excellent (COE);
(4)Rencana penanganan Sub BWP Pagarawan sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (1) huruf c yang terdapat di Blok
PGW-001 dan Blok PGW-002 dilakukan melalui Program Sub Pelayanan Hinterland;
(5)Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan dasar penyusunan RTBL yang akan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati yang dikeluarkan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Kepala
Daerah Rencana Detail Tata Ruang ini
(6)Rencana Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya sebagaimana dimaksud pasal 30 ayat (1),
digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1:5000 sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN XI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Daerah ini.

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG


Pasal 32

(1) Ketentuanpemanfaatan ruang Kecamatan Merawang merupakan acuan dalam mewujudkan rencana pola ruang,
rencana jaringan prasarana dan penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannyasesuai dengan Rencana
Detail Tata Ruang dan Kawasan Perkotaan MerawangTahun 2020 – 2040.
(2) Ketentuan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Program pemanfaatan ruang prioritas di BWP;
b. Lokasi;
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
c. Besaran;
d. Sumber pendanaan;
e. Instansi pelaksana; dan
f. Waktu dan tahapan pelaksanaan.

PERATURAN ZONASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 40

(1) Peraturan zonasi berfungsi sebagai:


a. Perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;
b. Acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang termasuk di dalamnya air rightdevelopment dan pemanfaatan
ruang di bawah tanah;
c. Acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
d. Acuan dalam pengenaan sanksi; dan
e. Rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan lokasiinvestasi.
(2) Peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memiliki materi wajib meliputi:
a. Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
b. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang;
c. Ketentuan tata bangunan; dan
d. Ketentuan prasarana dan sarana minimum.
(3) Peraturan zonasi sebagaimana dimaksud ayat (1) memiliki materi pilihan yang meliputi :
a. Ketentuan khusus;
b. Standar teknis;
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
c. Teknik pengaturan zonasi (TPZ); dan
d. Perizinan.
(4) Matrik zonasi untuk masing-masing kegiatan di masing-masing zona dijelaskan lebih rinci pada LAMPIRAN XIII yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Daerah ini.

Peran Masyarakat
Pasal 53

(1) Peran masyarakat dalam penataan ruang dapat dilakukan, antara lain melalui :
a. partisipasi dalam penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi;
b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan/atau
c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
(2) Pelaksanaan peran serta masyarakat dalam penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dapat berbentuk :
a. pemberian kejelasan hak atas ruang kawasan
b. pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan pemanfaatan ruang;
c. pemberian tanggapan terhadap rancangan rencana rinci tata ruang kawasan;
d. kerjasama dalam penelitian dan pengembangan
e. bantuan tenaga ahli, dan atau
f. bantuan dana.
(3) Pelaksanaan peran masyarakat dan pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat berbentuk :
a. pemanfaatan ruang darat dan ruang udara berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
b. bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan;
c. penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan rencana rinci tata ruang kawasan;
d. konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain untuk tercapainya pemanfaatan ruang
kawasan yang berkualitas;
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3
e. perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana rinci tata ruang kawasan;
f. pemberian usulan dalam penentuan lokasi dan bantuan teknik dalam pemanfaatan ruang; dan/atau
g. kegiatan menjaga, memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan kawasan.

KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 54

(1) Pada saat Peraturan Kepala Daerah ini mulai berlaku, semua peraturan daerah yang berkaitan dengan perwujudan
RDTR ini yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan
peraturan Kepala daerah ini.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Kepala Daerah ini, maka:
a. Izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala Daerah ini
tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
b. Izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala Daerah
ini berlaku ketentuan:
1. Untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin tersebut disesuaikan dengan fungsi kawasan
berdasarkan Peraturan Kepala Daerah ini;
2. Untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, dilakukan penyesuaian dengan masa transisi
berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
3. Untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian
dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Kepala Daerah ini, izin yang telah diterbitkan dapat
dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikan
penggantian yang layak.
c. Pemanfaatan ruang di Daerah yang diselenggarakan tanpa izin dan bertentangan dengan ketentuan Peraturan
Kepala Daerah ini, akan diterbitkan dan disesuaikan dengan Peraturan Kepala Daerah ini.
d. Pemanfaatan ruang yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala Daerah ini, agar dipercepat untuk
mendapatkan izin yang diperlukan.
NO. TUJUAN PENATAAN RINGKASAN MUATAN RENCANA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
RUANG
1 2 3

Sungailiat, Maret 2021

BUPATI BANGKA

MULKAN, SH, MH.

Anda mungkin juga menyukai