Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA RDTR PRAMBON

BLOK A-1

Nama : Fajar Ahmad Dani

NIM : 190722638035

Offering : G-2019

Mata Kuliah : Perencanaan Pedesaan Perkotaan (UTS)

Pembangunan suatu wilayah menuntut adanya perubahan yang substansial berupa


kemajuan baik secara ekonomi , sosial dan lingkungan. Akan tetapi, pada realutas dilapangan
pembangunan sering mengabaikan aspek lingkungan. Apabila aspek tersebut tidak diperhatikan
secara serius maka berdampak buruk bagi pembangunan itu sendiri. Pelaksanaan dalam
pembangunan suatu wilayah memerlukan perencanaan kedepan dengan mengambil langkah-
langkah alternatif untuk mencapai tujuan di masa depan supaya pelaksanaanya tidak
menyimpang dan berjalna sesuai dengan tujuan (Tjokroamidjojo, 1994).

Perencanaan alokasi pemanfaatan ruang untuk pembangunan disusun dalam Rencana


Detail Tata Ruang. RDTR ditetapkan dalam UU Penataan Ruang No. 27 Tahun 2007.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2019 terdapat Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Prambon Tahun 2019–2039.
Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnya disingkat BWP merupakan bagian dari daerah
kawasan strategis yang akan disusun rencana rincinya sesuai arahan atau yang ditetapkan di
dalam RTRW Kabupaten Sidoarjo dan memiliki pengertian sama dengan zona peruntukan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang. Sub Bagian Wilayah Perkotaan disebut Sub BWP merupakan
bagian dari BWP yang dibatasi dengan batasan fisik dan terdiri dari beberapa blok. Blok
merupakan sebidang lahan dibatasi oleh batasan fisik seperti jaringan jalan, sungai, selokan,
saluran irigasi, atau yang belum nyata seperti rencana jaringan jalan. Wilayah perencanaan yaitu
BWP Prambon yang secara administratif mencakup seluruh wilayah Kecamatan Prambon
dengan total luas wilayah 3.273,35 hektar yang terdiri dari beberpa SBWP dan dikategirikan
kembali berdasarkan blok.
Pada evaluasi ini menggunakan SBWP A-1 yaitu Desa Prambon dengan fungsi SBWP A
meliputi zona perlindungan setempat, zona ruang terbuka hijau, zona perumahan, zona
perdagangan dan jasa, zona perkantoran, zona industri, zona sarana pelayanan umum, zona
peruntukan lainnya serta zona peruntukan khusus. Berikut peta RDTR yang disusun oleh
pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo:

Gambar 1. Peta RDTR Blok A-1 BWP Prambon

Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2019

Dapat dievaluasi bahwa terdapat ketidakcocokan antara aturan dan implementasi


perencanaan yang dilakukan pada Blok A-1 BWP Prambon yaitu (1) Tidak tersedianya makam
yang termasuk dalam kategori RTH dalam perda, (2) RTH pada wilayah dengan kode I-4
(Kawasan Aneka Industri) RTH dinilai masih kurang padahal dalam perda tercantum sayarat
RTH pada kawasan ini harus mencapai 10% dari total wilayah peruntukan. Zona Ruang Terbuka
Hijau merupakan area memanjang atau jalur dan mengelompok, yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam. Berdasarkan Rencana zona RTH dalam Perda Pasal 8 ayat (1) huruf b
angka 2 meliputi :

a. sub zona RTH taman dan hutan kota;


b. sub zona RTH jalur hijau;

c. sub zona RTH makam; dan

d. sub zona RTH sabuk hijau (green belt).

Rencana sub zona RTH makam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdapat
pada SBWP A Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4 dan Blok A.5, SBWP B Blok B.1, Blok
B.2, Blok B.3, Blok B.4 dan Blok B.5, SBWP C Blok C.1, Blok C.4 dan Blok C.5 serta SBWP D
Blok D.2,Blok D.3 dan Blok D.4. Akan tetapi pada peta perencanaan Blok A-1 yang dibuat tidak
tersedia sub zona RTH makam.

Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 14 Tahun 1988 Tentang Penataan Ruang


Terbuka Hijau di wilayah Perkotaan dan diperbarui lagi dalam Permendagri Nomor 1 tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, ‘’Keberadaan TPU harus ada dan
tetap dipertahankan ditengah-tengah kehidupan kota metropolitan, pemakaman merupakan
komponen utama dalam siklus kehidupan kota, condition sine qua non, syarat mutlak yang tidak
bisa ditawar-tawar.

Evaluasi permasalahan yang kedua adalah tentang kawasan zona denfgan kode I-4
(Kawasan Aneka Industri) Rencana zona industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

huruf c angka 4 meliputi :

a. sub zona industri kecil; dan

b. sub zona aneka industri.

Rencana sub zona aneka industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdapat
pada SBWP A Blok A.1, Blok A.2 dan Blok A.5, SBWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3 dan
Blok B.5, SBWP C Blok C.1 dan Blok C.2, serta SBWP D Blok D.3 dan Blok D.4. Pada Pasal
16 ayat 4 berbunyi “Setiap pengembangan industri harus menyediakan RTH sebesar 10% dari
luas keseluruhan”. Sedangkan pada peta perencanaan pada Blok A-1 RTH pada Zona kode I-4
(Kawasan Aneka Industri) kurang dari 10%.
Keputusan Mentri Perindustrian No. 35/M-IND/PER/3/2010 tentang Pedoman Teknis
Kawasan Indsutri menyebutkan bahwa luas areal kapling industri maksimum 70% dari total
areal, sementara luas RTH minimum 10% dari total luas areal sisanya adalah jalan dan fasilitas
penunjang lainnya. Aturan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya alih fumgsi RTH
menjadi kawasan terbangun yang akan berdampak berkurangnya luasan RTH pada kawasan
Industri. Lahan yang seharusnya digunakan sebagai RTH berubah fungsi menjadi daerah
terbangun atau peruntukkan lainnya, sehingga keberadaan RTH semakin sempit dan bahkan
tidak tersedia.

Berdasarkan evaluasi didapatkan dua permasalahan tadi sehingga peta perencanaan pola
ruang Blok A-1 BWP Prambon dapat direvisi sebagai berikut ;

Gambar 2. Revisi Peta Rencana Pola Ruang Blok A-1 BWP Prambon

Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 4 Tahun 2019

SUMBER RUJUKAN
Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988.
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta:
Departemen Dalam Negeri.

Departemen Dalam Negeri. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Jakarta:Departemen
Dalam Negeri.

Indonesia, R. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan


Penataan Ruang. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103. Jakarta.
Indonesia.

Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor : 4 Tahun 2019. Tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Prambon Tahun 2019–
2039.

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 35/M-IND/PER/3/2010. Tentang


Pedoman Teknis Kawasan Industri.

Tjokroamidjojo, B. (1994). Perencanaan Pembangunan. Jakarta, Haji Masagung.


Lampiran

1. Peta RDTR Blok A-1 BWP Prambon


2. Revisi Peta Rencana Pola Ruang Blok A-1 BWP Prambon

Anda mungkin juga menyukai