Anda di halaman 1dari 58

MENDUKUNG TERWUJUDNYA

INDONESIA LAYAK ANAK (IDOLA) 2030


MELALUI KOTA LAYAK ANAK DI
PROVINSI DKI JAKARTA
1

PEMENUHAN INDIKATOR KLUSTER 4: MASJID RAMAH ANAK


Disusun berdasarkan Paparan
Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
ANAK ADALAH INVESTASI BANGSA

“Anak adalah seseorang yang


belum berusia 18 tahun, termasuk
anak yang masih dalam
kandungan”

Jumlah Anak:
79,5 juta
30,1 % Penduduk Indonesia = Anak
Sumber: Profil Anak Indonesia, KPPPA, 2019

2
HAK-HAK ANAK DILINDUNGI OLEH BERBAGAI PERATURAN
Keputusan Undang-
Konvensi Hak
Presiden Undang
Anak (KHA)
Nomor 36 Nomor 23
Tahun 1989
Tahun 1990 Tahun 2002

“Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga,


dan orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan Perlindungan Anak”
Prinsip-Prinsip KHA:
Kepentingan Hidup, Tumbuh,
Non Partisipasi/
Terbaik bagi dan
Diskriminasi Suara Anak
Anak Berkembang
3
PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
di Era Otda Diwujudkan dalam “KLA”
DUNIA
LAYAK
KLASTER I ANAK
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA
DAN PENGASUHAN Pemenuhan
ALTERNATIF Hak Anak
KLASTER III
PROVILA
KESEHATAN DASAR DAN
KESEJAHTERAAN
PERLINDUNGAN
ANAK
KLASTER IV
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN KELANA
WAKTU LUANG, DAN KEGIATAN
BUDAYA
DEKELA
Perlindungan
KLASTER V Khusus Anak
PERLINDUNGAN KHUSUS
RW

RT 3
PERLINDUNGAN ANAK: PERAN SIAPA?

ADOPSI
PERMANEN (Jangka Panjang)

PANTI

SEMENTARA

ANAK LEMBAGA PENGASUHAN


SEKOLAH ➔ SD- SMP-SMA / MI-MTS-MA
ALTERNATIF ➔ BOARDING SCHOOL

RUMAH SAKIT

LPKA (Lapas)

LKSA (Panti)

ORANGTUA/
Daycare/ TPA
KELUARGA

dll 4
PERLINDUNGAN ANAK (SEBELUM PANDEMI COVID-19)

PERAN PERAN
SEKOLAH KELUARGA

8 jam 8 jam
sekolah rumah

8 jam lainnya
DI LUAR SEKOLAH + PERAN
DI LUAR RUMAH BANYAK PIHAK
UU 35/2014 tentang Perubahan Atas
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak

Pasal 21
• Ayat (4) Untuk menjamin pemenuhan hak anak dan melaksanakan
kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pemerintah Daerah
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan Perlindungan
Anak di daerah.

• Ayat (5) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat


diwujudkan melalui upaya daerah membangun Kabupaten/
Kota Layak Anak.
34
PROVINSI LAYAK
ANAK
2030 (PROVILA)
514
KAB/KOTA
KLA: LAYAK ANAK
kabupaten/kota dengan
sistem pembangunan yang (KLA)
menjamin pemenuhan hak
Anak dan perlindungan
khusus Anak yang
KECAMATAN 7.201
dilakukan secara LAYAK ANAK
terencana, menyeluruh, (KELANA)
dan berkelanjutan.

KELURAHAN 8.479
LAYAK ANAK
(KELA)
79,55
Juta ANAK
DESA
LAYAK ANAK 74.957

KELUARGA
81,2
RAMAH
Juta
ANAK 7
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

21. Korban Kekerasan& 4. Akta Kelahiran


Eksploitasi 5. Informasi Layak Anak 7. Perkawinan Anak
22. Korban Pornografi & 6. Partisipasi Anak 8. Lembaga Konsultasi bg Ortu/Keluarga
Situasi Darurat 9. Lembaga Pengasuhan Alternatif
23. Penyandang Disabilitas 10. PAUD-HI
24. ABH, Terorisme, 11. Infrastruktur Ramah Anak
Stigma

Kluster I
Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan
Keluarga &
Perlindungan Pengasuhan
Khusus Kluster II
Kluster V Alternatif
Kelembagaan
12. Persalinan di Faskes
13. Prevalensi Gizi
14. PMBA
15. Faskes dgn Pelayanan
Ramah Anak
18. Wajar 12 Th
Pendidikan, 16. Air Minum dan Sanitasi
19. SRA Kesehatan Dasar & 17. KTR dan Iklan, Promosi
Pemanfaatan
Kesejahteraan
20. PKA Waktu Luang &
dan Sponsor Rokok

Kegiatan Budaya
Kluster IV Kluster III

1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masyarakat, Dunia Usaha & Media 8
Penghargaan KLA tingkat Kota
No Nama Pemberi Penghargaan Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
Penghargaan

1 Kota Layak Kementerian PPPA 1. Jakarta Pusat Kep Seribu Kota Layak Anak : KLA adalah
Anak Pratama 2. Jakarta Utara kabupaten/kota yang mempunyai sistem
3. Jakarta Barat pembangunan berbasis hak anak melalui
4. Kep Seribu pengintegrasian komitmen dan sumber daya
2 Kota Layak Kementerian PPPA 1. Jakarta 1. Jakarta Pusat pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,
Anak Madya Selatan 2. Jakarta Utara yang terencana secara menyeluruh dan
2. Jakarta Timur 3. Jakarta Barat berkelanjutan dalam kebijakan, program dan
4. Jakarta Selatan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak
dan perlindungan khusus anak.
3 Kota Layak Kementerian PPPA - Jakarta Timur Score tingkat KLA:
Anak Nindya 901-1000
Score tingkat Utama: 801-900
Score tingkat Nindya: 701-800
Score Tingkat Madya: 601-700
Score tingkat Pratama: 501-600
4 Komnas Anak Komnas Anak Jakarta Barat - Insitusi Pemerintah dalam rangka
Awards 2018 membangun gerakan perlindungan anak
Penghargaan KLA tingkat Provinsi
No Nama Pemberi Penghargaan Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
Penghargaan

1 Pembina Kota Kementerian PPPA Gubernur - Penghargaan diberikan kepada Provinsi yang telah
Layak Anak Prov DKI melakukan inisasi kepada Kabupaten/Kota untuk
Tingkat Provinsi Jakarta menjadi Kab/Kota Layak Anak (KLA)

2 Pelopor Kementerian PPPA - Provinsi DKI Penghargaan diberikan kepada Provinsi karena
Provinsi Layak Jakarta seluruh Kabupaten/Kota di masing-masing
Anak wilayahnya sudah meraih predikat Penghargaan
Kab/Kota Layak Anak.
3 Kelembagaan Kementerian PPPA - Gubernur Prov Perlindungan Perempuan dan Anak terbaik melalui
UPTD PPA DKI Jakarta kebijakan, jejaring, dan penjangkauan hingga pos
Terbaik pengaduan

4 Pemerintah Komisi Perlindungan - Pemprov DKI Provinsi yang mendukung Pemenuhan Hak
Daerah Peduli Anak Indonesia (KPAI) Jakarta Perlindungan Anak melalui kebijakanya
Anak
Penghargaan KLA tingkat Provinsi
No Nama Penghargaan Pemberi Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
Penghargaan

5 Mitra Strategis dalam Save The Children - Gubernur Prov Mitra Strategis antara Pemerintah dengan
Mewujudkan Provinsi DKI Jakarta NGO
dan Kota Layak Anak

6 Mitra Strategis dalam Save The Children - Bunda PAUD DKI Mitra Strategis antara Pemerintah dengan
Peningkatan Kualitas Jakarta NGO
Anak Usia Dini (Ibu Fery Farhati)

7 Mitra Strategis Save The Children - Dinas PPAPP Mitra Strategis antara Pemerintah dengan
Program NGO
Perlindungan Anak
dan Sepakbola
Berketahanan
8 Sekolah Ramah Anak Kementerian MTSN 13 - Sekolah yang secara sadar berupaya
PPPA Petukangan menjamin dan memenuhi hak-hak anak
Jakarta Selatan dalam setiap aspek kehidupan secara
terencana dan bertanggung jawab.
Penghargaan KLA tingkat Provinsi
No Nama Penghargaan Pemberi Tahun 2018 Tahun 2019 Keterangan
Penghargaan

9 Cakupan Akta Kementerian Jakarta Barat - Registrasi kelahiran anak dengan pemberian
Kelahiran Tingkat PPPA Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak
Madya terbanyak

10 Inisiator Kementerian Pemprov DKI - Provinsi Inisiator UPTD yang memberikan


Pembentukan UPTD PPPA Jakarta upaya pencegahan dan penanganan
P2TP2A di Indonesia perlindungan perempuan dan anak

11 Penghargaan Kementerian - 1. Puskesmas sarana pelayanan kesehatan anak yang


Puskesmas Ramah PPPA Kec Ciracas, memberikan pelayanan kesehatan pada
Anak Jakarta Timur anak, dengan memberikan pelayanan kepada
2. Puskesmas anak yang ramah, lengkap dan terpadu
Kec Cempaka
Putih, Jakarta
Pusat
Penghargaan KLA tingkat Provinsi
No Nama Pemberi Tahun 2018 Tahun Keterangan
Penghargaan Penghargaan 2019

12 Anugerah Kementerian Kategori Utama - Anugerah Parahita Ekapraya adalah Evaluasi Pelaksanaan Program
Parahita Ekapraya PPPA untuk Provinsi Perlindungan Perempuan dan Anak yang dilaksanakan 2 tahun sekali,
dengan tingkatan:
Mentor: 75% indikator utama terpenuhi, 100% indikator dasar terpenuhi
Utama: 50-75% indikator utama terpenuhi, 75-100% indikator dasar
terpenuhi
13 Anugerah Kementerian Kategori Madya -
Madya: 25-50%
Parahita Ekapraya PPPA untuk Jakarta Pratama: 25% indikator dasar terpenuhi.
Utara Indikator dasar:
1. Kualitas prasyarat Pengarusutamaan Gender (PUG)
14 Anugerah Kementerian Kategori Pratama - 2. Integrasi gender Pemberdayaan Perempuan dan PH-Perlindungan
Anak dalam dokumen perencanaan renstra dan RKP
Parahita Ekapraya PPPA untuk Jakarta
3. Indikator proses dan output Perencanaan Penganggaran Responsif
Barat Gender (PPRG) dilihat dari indikator pemantauan PPRG
Indikator 7 prasyarat pengarusutamaan gender
15 Anugerah Kementerian Kategori Pratama - 1. Komitmen
Parahita Ekapraya PPPA untuk Jakarta 2. Kebijakan
3. Kelembagaan
Timur
4. Sumber Daya
5. Data PP dan PA
6. Metoda/Tool monitoring
7. Peran serta masyarakat/Jejaring
PEMENUHAN HAK ANAK MELALUI
PUSAT KREATIVITAS ANAK (PKA)

8 jam 8 jam
sekolah rumah

8 jam
lain2
DASAR PEMENUHAN HAK ANAK UNTUK
PUSAT KREATIVITAS ANAK (PKA)

PASAL 31 KONVENSI HAK ANAK


NEGARA MENGAKUI HAK ANAK ATAS:

WAKTU LUANG DAN ISTIRAHAT


MENGHARGAI DAN
MENINGKATKAN HAK ANAK
UNTUK BERPARTISIPASI SECARA
PENUH DALAM DUNIA SENI,
BUDAYA DAN REKREASI
Pentingnya Pemenuhan Hak Anak atas Waktu Luang
demi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Yang dimaksud Memanfaatkan Waktu Luang

Memastikan anak memiliki waktu untuk beristirahat dan dapat memanfaatkan waktu
senggangnya untuk melakukan berbagai kegiatan seni, budaya, olah raga, dan aktivitas lainnya.
Contohnya: Penyediaan fasilitas bermain, rekreasi, dan mengembangkan kreativitas anak
(Lampiran Permen PPPA No.12 Tahun 2011)

Kreativitas Anak adalah kemampuan anak untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk
memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk
melihat hal-hal yang baru diantara unsur yang sudah ada.
REGION/WILAYAH ANAK
IDOLA ➔ Forum Anak
PROVILA 34 Provinsi
KLA 451 Kab/Kota
5 TARGET 1.284 Kecamatan
KELANA
INTERVENSI 2.098 Desa/Kelh
DEKELA
DALAM UPAYA
PERLINDUNGAN
ANAK KELUARGA
➔ PUSPAGA
135 Puspaga di
120 Kab/Kota
LINGKUNGAN 12Provinsi
1. Pusat Kreativitas Anak
(Rumah Ibadah Ramah SEKOLAH
Anak: MRA, GRA, …) ➔ SRA
43.563 SRA di
2. Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA)
307 Kab/Kota
3. Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)
34 Provinsi
4. Puskesmas Ramah Anak (PRA)
5. dll 18
GEREJA RAMAH ANAK VIHARA RAMAH ANAK PURA RAMAH ANAK

SANGGAR, POS PAUD, MASJID RAMAH ANAK


PERPUSDA, Sekretariat
Forum Anak dll

PUSAT
KREATIVITAS
ANAK (PKA)
KENAPA HARUS
MASJID RAMAH ANAK
(MRA) ?
LATAR BELAKANG

BANYAK ANAK YANG SALAH MEMILIH KEGIATAN DALAM MEMANFAATKAN WAKTU


LUANGNYA SEHINGGA MENJADI PECANDU GAWAI, BERADA DI KELOMPOK ANAK YANG
BERKONOTASI NEGATIF SEPERTI GENGSTER, PECANDU NARKOBA, DLL.

BELUM BANYAK MASJID YANG BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN TERBAIK ANAK YANG
MAMPU MENGHARGAI HAK-HAK ANAK SERTA MELINDUNGI MEREKA DARI BERBAGAI BENTUK
KEKERASAN DAN DISKRIMINASI.

MASJID, PADA UMUMNYA DIGUNAKAN HANYA PADA WAKTU SHALAT DAN MENGAJI, DI LUAR
WAKTU TERSEBUT BIASANYA DIKUNCI, SEHINGGA TIDAK BISA DIAKSES OLEH ANAK-ANAK.
PADAHAL DALAM SEPANJANG HARI BANYAK RUANGAN DAN FASILITAS YANG BISA
DIMANFAATKAN BAGI ANAK-ANAK DI LINGKUNGAN MASJID UNTUK MENGISI WAKTU
LUANG ANAK-ANAK DENGAN BERBAGAI AKTIVITAS DALAM BEREKSPRESI, BERKREASI
DAN BERINOVASI SESUAI TUMBUH KEMBANG ANAK.
DEFINISI MRA
DEFINISI
Masjid Ramah Anak (MRA)
adalah satuan masjid sebagai ruang
publik untuk beribadah, dapat
menjadi salah satu alternatif
untuk dikembangkan menjadi
tempat anak-anak berkumpul,
melakukan kegiatan positif,
inovatif, kreatif & rekreatif
yang aman dan nyaman, dengan
dukungan orangtua dan
lingkungannya.
MILESTONE PENGEMBANGAN MRA
2019 2020
• Permen/SE Men.PPPA ttg SRA
• MoU PPPA dg DMI Sosialisasi Virtual
MRA kepada
• PEMBENTUKAN MODEL MRA
34 Provinsi
• SOSIALISASI

2018
• SINERGI DENGAN DMI & KEMENAG
• LAUNCHING MASJID RAMAH ANAK
(MASJID SUNDA KELAPA SEBAGAI
2017 MODEL)
• PENYUSUNAN PEDOMAN
IDE DI DEPUTI TUMBUH
KEMBANG ANAK
Tahapan MRA
TAHAPAN MRA
PENGEMBANGAN MRA SEJALAN
DENGAN PENGEMBANGAN KLA
PEMANTAUAN,
EVALUASI, & PELAPORAN

PELAKSANAAN
PERSIAPAN &
PERENCANAAN

1. Sosialisasi
2. Koordinasi
PRINSIP MRA 3. Hidup, Kelangsungan 4. Partisipasi Anak
Hidup, danPerkembangan
2. Kepentingan Terbaik
Anak
5. Tidak Berbayar

MASJID
RAMAH ANAK
1. Non-Diskriminasi
6. Aman dan Nyaman
TUJUAN MRA

Mengoptimalkan fungsi masjid yang dikembangkan menjadi


tempat anak-anak berkumpul, melakukan kegiatan positif,
inovatif, kreatif & rekreatif yang aman dan nyaman.

Mengoptimalkan fungsi masjid sebagai tempat pembelajaran


melalui berbagai kegiatan peningkatan pemahaman bagi
orangtua terkait pemenuhan hak anak termasuk anak
berkebutuhan khusus.

Meningkatkan pengelolaan masjid dengan berorientasi pada


kepentingan terbaik anak, dan partisipasi anak sesuai tumbuh
kembang anak, tanpa kekerasan dan diskriminasi.
KEUNGGULAN MRA
MRA dalam Masa New Normal
Masjid menjadi sentra kegiatan dengan memfasilitasi belajar jarak jauh. Belajar di
masjid selain mempercepat proses siswa adaptasi memasuki era 4.0 juga
mendekatkan pada nilai iman dan taqwa sebagai benteng pertahanan bangsa dan
Negara.
Masjid menjadi ujung tombak dalam membantu anak usia sekolah
untuk belajar jarak jauh. Tanggung jawab pendidikan tidak hanya oleh
pemerintah namun juga tanggungjawab keluarga dan masyarakat.

Masjid sebagai pusat pembelajaran daring bagi anak-


anak, tidak menutup kemungkinan menjadi mitra
strategis bagi Kemenag dan Kemendikbud dalam
menjalankan pembelajaran jarak jauh.
MRA dalam Masa New Normal
Memanfaatkan pengeras suara masjid sebagai media syiar yang efektif
dan informasi penting dan darurat terkait pencegahan dan penanganan
tanggap Covid-19.
Masjid menjadi pos reaksi cepat bagi jamaah anak dan
dewasa dalam melawan Covid-19, dengan cara menyebarkan
informasi yang akurat dan terpercaya.
Masjid menjadi gerakan bersama dalam
mengembalikan anak untuk aktif dan mencintai
masjid dengan memberikan fasilitas terhadap
pusat minat mereka yaitu belajar dan sekaligus
untuk beribadah dan berdoa.
KOMPONEN MRA
1. Kebijakan MRA (komitmen tertulis, SK Tim
Pengelola MRA)
2. SDM/Pengelola MRA terlatih Konvensi Hak Anak
3. Tersedia sarana dan prasarana ramah anak (tidak
membahayakan anak, mencegah anak tidak
cedera/celaka)
4. Partisipasi anak
5. Partisipasi Orangtua, LM, Dunia Usaha, Media
Massa
6. Ada layanan kesejahteraan dan pengaduan
kekerasan terhadap anak (Masjid Raya dan
Masjid Agung)
SURAT KEPUTUSAN
Tim Pengelola MRA
“MASJID RAMAH ANAK”
Pengelola Masjid terlatih KHA dan berperilaku ramah
terhadap anak

4. Pelatihan dilaksanakan oleh Dinas Terkait


seperti Dinas PPPA/ Kanwil/ Kantor Kemenag/
DMI Daerah.
PARTISIPAS
I ANAK
1. Jamaah anak diberikan kesempatan untuk membentuk komunitas sebaya,
misal: Remaja Masjid/Komunitas Masjid Anti Kekerasan, Komunitas Anak Masjid
Kreatif atau yang lain sebagainya;
2. Jamaah anak bisa memanfaatkan masjid untuk kegiatan kreativitas, seni, dan
busaya islam sesuai dengan minat;
3. Jamaah anak dilibatkan dalam proses penyusunana rencana kerja dan
anggaran ke-Masjid-an untuk mendukung MRA;
4. Jamaah Anak dilibatkan dalam menyusun kebijakan dan tata tertib masjid;
5. Jamaah anak diikutkan sebagai pengelola MRA;
6. Pengelola Masjid, Imam, Khotib, Ustad, dan Ustadzah mendengarkan dan
mempertimbangkan usulan jamaah anak terkait pemenuhan hak dan
perlindungan anak serta rekomendasi untuk mewujudkan MRA.
PARTISIPASI ORANG TUA, LM, DUNIA
USAHA, MEDIA MASS

Orang tua mengajak anak untuk beraktivitas


di Masjid dan menyediakan waktu rutin solat
berjama’ah bersama anak;

Orang tua memberikan persetujuan


terhadap setiap kegiatan jamaah anak
selama sesuai dengan prinsip-prinsip masjid
ramah anak;

Aktif mengikuti pertemuan


koordinasi dalam kegiatan
penyelenggaraan MRA;
Masyarakat mengawasi keamanan,
keselamatan dan kenyamanan jamaah
anak

Masyarakat bersikap pro-aktif dalam


mendukung upaya penerapan prinsip-prinsip
Masjid Ramah Anak;

Dunia Usaha Berpartisipasi dalam pembentukan


dan pengembangan masjid ramah anak melalui
program CSR sebagai bentuk tanggungjawab
sosial Dunia Usaha terhadap masyarakat;
6
Media Massa bersikap pro-aktif untuk mendukung

7 upaya-upaya untuk memastikan, keselamatan,


keamanan, kenyamanan anak, termasuk pengaruh
buruk dari media sosial dan media lainnya.
ADA LAYANAN KESEJAHTERAAN & PENGADUAN
KEKERASAN THD PEREMPUAN DAN ANAK
(MASJID RAYA DAN MASJID AGUNG)
Menawarkan kepada Pengurus Masjid untuk menjadi MRA
Fasilitasi Deklarasi MRA

8. Pembentukan dan pendampingan PKA/MRA oleh


stakeholder terkait
9. Monev
JEJARING
MRA
KEMENTERIAN AGAMA

JEJARING MASJID RAMAH ANAK


DUKUNGAN PMK
UNTUK PEMBENTUKAN
1. MRA
Mengkoordinasikan Pembentukan dan
Pengembangan MRA kepada K/L yang
berada di bawah koordinasi Kemenko PMK
2. Launching Sejuta Masjid Ramah Anak
(SEMARAK) 2030
3. Monitoring dan Evaluasi
DUKUNGAN KEMENAG
1.
UNTUK PEMBENTUKAN
Penyusunan Kebijakan
2. MRA
Sosialisasi
KEMENTERIAN AGAMA
3. Pelatihan SDM
4. Pemberian Sarana dan Prasarana
5. Monitoring dan Evaluasi
DUKUNGAN KEMEN PPPA
UNTUK PEMBENTUKAN MRA
1. Mengembangkan MRA sebagai salah satu bentuk Pusat
Kreativitas Anak yang menjadi Indikator ke-20 Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA).
2. Bekerjasama dengan Kemenag, DMI dan pihak terkait lainnya
dalam menyusun Pedoman MRA dengan berbasis Hak Anak.
3. Melakukan Sosialisasi MRA ke daerah.
4. Memfasilitasi daerah dalam pembentukan Model MRA.
5. Mendeklarasikan MRA pada HAN 2018 dan menetapkan Masjid
Sunda Kelapa sebagai MRA Pertama di Indonesia.
6. Menetapkan dan membantu pencapaian target Satu Juta Masjid
Ramah Anak (Semarak 2030).
7. Monitoring dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan MRA.
DUKUNGAN DEWAN MASJID INDONESIA (DMI)
UNTUK PEMBENTUKAN MRA

1. Memotivasi Masjid untuk menjadi


Masjid Ramah Anak
2. Memasukkan MRA ke dalam program
kerja tahunan DMI
3. Sosialisasi
4. Pembinaan
5. Pendampingan
6. Monitoring dan Evaluasi
Praktik MRA

Masjid Al Makmur
Banda Aceh
Praktik MRA

Masjid Al Makmur
Banda Aceh
Praktik MRA

Masjid Oman
Banda Aceh
Praktik MRA

Masjid Asy Syuhada


Kota Bontang
Contoh SK MRA
Contoh
Papan Nama MRA
SEMARAK 2030
sejuta masjid ramah anak
50

Anda mungkin juga menyukai